Pengembangan Fisik Motorik Anak
Pendahuluan
Sebelum kita membicarakan ihwal metode, maka kita sedikit berfalsafah, ihwal mengapa harus mengajarkan perekmbangan fisik dan motorik kepada anak usia dini. Kapan perkembangan fisik dan motorik harus diajarkan dan kapan harus mulai dikembangkan, siapa yang harus mengajarkan mereka dan dimana ialah pertanyaan-pertanyaan yang mungkin perlu kita kaji kembali, selain itu kita harus lebih memperhatikan perkembangan apa yang harus kita ajarkan , bagaimana mengajarkannya , dan mengapa kita harus mengajarkan, alasannya ialah ketiga pertanyaan inilah yang menggerakkan kami untuk menyusun buku ini.
Marilah kita secara singkat mempelajari keenam pertanyaan tersebut sebelum masuk ke metode yang akan kita terapkan dalam proses pembelajaran. Mengapa ? .mengapa kita mengajarkan perkembangan fisik dan motorik ? alasannya ialah orang renta kita dahulu mencoba mengajarkan kepada belum dewasa mereka. Karena sudah menjadi tradisi yang sudah dilakukan oleh guru kita semenjak dahulu. Karena sanggup menjadikan anak didik kita lebih kuat, tangkas dan luwes dalam bergerak. Karena kita mempercayai bahwa dengan merangsang perkembangan fisik motorik membuat anak bisa tumbuh dan berkembang secara optimal.
Perkembangan pada anak usia dini meliputi perkembangan fisik dan motorik, kognitif, sosial emosional dan bahasa. Masa ini berdasarkan Ebbeck (1998) merupakan masa pertumbuhan yang paling hebat dan sekaligus paling sibuk. Pada masa ini anak sudah mempunyai ketrampilan dan kemampuan walupun belum sempurna. Usia anak pada masa ini merupakan fase foundamental yang akan menentukan kehidupannya dimasa datang. Untuk itu, kita harus memahami perkembangan anak usia dini khususnya perkembangan fisik dan motorik.
Ketika anak mencapai tahapan usia Taman Kanak-kanak ( 3-6 tahun), terdapat ciri yang sangat berbeda dengan usia bayi.. perbedaanya terletak pada penampilan, proporsi tubuh, berat dan panjang tubuh serta ketrampilan yang dimiliki. Kalau kita perhatikan, pada anak usia Taman Kanak-kanak telah tampak otot-otot tubuh yang berkembang sehingga memungkinkan mereka melaksanakan banyak sekali jenis ketrampilan. Dengan bertambahnya usia perbandingan antara pecahan tubuh berubah. Selain itu, letak gravitasi maikn berada pecahan bawah tubuh sehingga keseimbangan ada pada tungkai pecahan bawah.
Karena gerakan anak usia Taman Kanak-kanak lebih terkendali dan terorganisasi dengan pola-pola menyerupai menegakkan tubuh dalam posisi berdiri, tangan sanggup terjungkai dengan santai serta bisa melangkah dengan menggerakkan tungkai dan kaki. Pola-pola tersebut memungkinkan anak untuk memperlihatkan respon dalam banyak sekali situasi yang mereka hadapi. Pada masa ini ketrampilan motorik bernafsu dan halus sangat pesat perkembangannya. Karena pada umumnya anak usia Taman Kanak-kanak sangat aktif. Mereka mempunyai penguasaan terhadap tubuhnya dan sangat menyukai kegiatan yang dilakukan sendiri. Karena otot-otot besar lebih berkembang dari pada kontrol terhadap tangan dan kaki, sehingga mereka belum bisa melaksanakan kegiatan yang rumit. Karena masa kecil sering disebut sebagai ketika ideal untuk mempelajari ketrampilan motorik dengan alasan :
1. tubuh anak lebih elastis ketimbang tubuh orang arif balig cukup akal sehingga anak lebih gampang menguasai ketrampilan motorik.
2. Anak belum banyak mempunyai keterampilan yang akan berbenturan dengan keterampilan yang gres dipelajarinya, sehingga anak akan mempelajari keterampilan gres dengan lebih mudah.
3. Secara keseluruhan anak lebih berani mencoba pada ketika kecil ketimbang sehabis besar. Oleh alasannya ialah itu mereka berani mencoba sesuatu yang baru, sehingga mengakibatkan motivasi yang diharapkan untuk belajar.
4. Anak –anak menyukai pengulangan, sehingga mereka bersedia mengulangi tindakan hingga otot terlatih untuk melakukannya secara efektif.
5. Anak mempunyai waktu yang lebih banyak untuk mempelajari keterampilan motorik.
Kapan kita harus mengajarkan perkembangan fisik dan motorik kepada belum dewasa ialah pada segala usia dan mulai anak sudah bisa mencontoh gerakan-gerakan orang arif balig cukup akal disekitarnya. Perubahan terjadi secara teratur dalam arah yang relatif sanggup diprediksi. Misalnya sebelum seorang anak sanggup berjalan, pertama-tama anak berguru mengangkat kepalanya, kemudian duduk tegak, merangkak, berdiri dengan dukungan dan kemudian berdiri tanpa bantuan. Demikian pula dalam berguru menulis , belum dewasa berguru membuat goresan pena dalam bentuk goresan pena cakar ayam atau coretan-coretan. Tulisan cakar ayam merupakan dasar untuk membentuk huruf, kemudia konsonan tunggal yang menggambarkan seluruh kata , kemudian kombinasi aksara yang mengarah pada ejaan , dan alhasil menjadi huruf-huruf yang setandar.
A. Karakteristik keterampilan koordinasi gerakan motorik anak usia dini
· Keterampilan koordinasi gerakan motorik bernafsu
Keterampilan koordinasi motorik bernafsu meliputi kegiatan seluruh tubuh atau sebagian tubuh. Keterampilan koordinasi motorik bernafsu meliputi ketahanan, kecepatan,kelenturan ,ketangkasan, keseimbangan dan kekuatan.
Keterampilan koordinasi motorik bernafsu sanggup dibagi kedalam tiga kelompok yaitu :
1. Keterampilan lokomotor
2. Keterampilan non lokomotor
3. Keterampilan manipulatif / memproyeksi
1. Keterampilan lokomotor meliputi gerak tubuh yang berpindah daerah yaitu: berjalan, berlari, melompat, meluncur, berguling, menderap, menjatuhkan diri, dan bersepeda. Keterampilan lokomotor membantu mengembangkan kesadaran anak akan tubuhnya dalam ruang. Kesadaran ini disebut kesadaran persepsi motorik yang meliputi kesadaran akan tubuh sendiri, waktu, kekerabatan ruang ( spasial), konsep arah, visual dan pendengaran. Kesadaran ini akan terlihat dari perjuangan anak menggandakan gerakan-gerakan anak lain atau gurunya.
2. keterampilan non lokomotor,yaitu menggerakkan anggata tubuh dengan posisi tubuh membisu di daerah menyerupai : berayun, mengangkat,bergoyang,merentang,memeluk, melengkung, memutar, membungkuk,mendorong.keterampilan ini sering di kaitkan dengan keseimbangan atau kestabilan tubuh,yaitu gerakan yg membutuhkan keseimbangan pada taraf tertentu.
3. keterampilan manipulatif,meliputi penggunaan serta pengontrolan gerakan otot-otot kecil yang terbatas,terutama yang berada di tangan dan kaki. Keterampilan gerakan manipulatif,antara lain meregang ,memeras,menarik,menggegam, memotong, meronce, membentuk, menggunting dan menulis. Keterampilan memproyeksi, menangkap dan menerima. Keterampilan ini sanggup dilihat pada waktu anak menangkap bola, menggiring bola, melempar bola , menendang bola, melambungkan bola, memukul dan menarik.
Sesuai dengan tujuan pendidikan di taman kanak-kanak yang mengembangkan seluruh aspek perkembangan anak, maka yang dilakukan di taman kanak-kanak ialah mengembangkan jasmani anak dan bukan mengajarkan olahraga. Pengembangan jasmani pada anak TK menitik beratkan pada latihan gerak yang sifatnya informal dan bebas sehingga anak sanggup menguasai gerakan-gerakan dasar yang sifatnya informal dan bebas sehingga anak sanggup menguasai gerakan-gerakan dasar yang diharapkan untuk pertumbuhan dan perkembangan diri selanjutnya. Mereka dilatih supaya bisa memakai otot-ototnya dengan baik supaya mereka lebih tangkas di dalam gerakan-gerakannya.
Rudolf Laban (1930) spesialis mengemukakan bahwa gerakan yang diajarkan pada anak prasekolah selalu berkaitan dengan hal-hal berikut :
a. Wakktu
Yang dimaksud dengan waktu berkaitan dengan cepat / lambat. Misalnya, gerakan yang dilakukaan oleh seluruh atau sebagian tubuh dengan kecepatan yang berbeda. Mulai dari yang cepat hingga yang lambat atau dari yang lambat hingga yang cepat. Gerakan sanggup dipercepat atau diperlambat dan gerakan sanggup berirama.
b. Beban.
Gerakan sanggup diberikan dalam bentuk gerakan yang berat, ringan, atau sedang.
c. Ruang.
Gerakan juga berkaitan dengan ruang, yaitu sejauh mana gerakan tubuh itu memakai ruang dalam pelaksanaanya. Tubuh atau sebagian tubuh sanggup digerakkan ke banyak sekali arah. Misalnya maju kedepan, mundur kebelakang, melangkah kesamping dan seterusnya. Bisa juga bergerak melalui jalur tertentu, menyerupai lurus eksklusif atau memutar. Anak juga bergerak dalam level yang berbeda, contohnya dari ketinggian tertentu.
d. Alur.
Gerakan ialah sesuatu yang berkesinammbungan yang mengalir dari suatu gerak tertentu ke gerak lainnya. Gerakan juga merupakan suatu kesatuan yang mempunyai alur yang indah yang m,eliputi gerakan seluruh tubuh, gerakan beberapa pecahan tubuh atau yang berkaitan dengan orang ataupun obyek lainnya.
Aspek kualitatif dari gerakan yang ditampilkan oleh anak, menurun Laban tergantung pada usaha, yaitu bagaimana seseorang mengkombinansikan penggunaan menyebarkan unsur / faktor tersebut ( waktu, beban, ruang dan alur ). Oleh alasannya ialah itu, wangsit atau tema gerakan sangatlah esensial, artinya didalam mengajarkan gerakan pada anak, seorang memunculkan ( mempunyai wangsit atau gagasan) berupa gerakan apa saja yang akan dimunculkan dan bagaimana caranya misalkan atarian, senam atau melalui banyak sekali permainan yang diadaptasi dengan karaktedristik anak didik.
Gerakan-gerakan dasar atau keterampilan motorik bernafsu tersebut harus dilatihkan pada anak Taman Kanak-kanak hingga mereka benar-benar menguasai. Untuk mencapai tujuan tersebut guru tidak sanggup menyuruh anak melaksanakan sendiri tanpa diberi teladan lebih dahulu. Artinya anak tidak bisa hanya diberi komando/ instruksi saja sedang guru tidak berbuat apa-apa. Kektiga gerakan dasar perlu digabungkan ketika anak belum dewasa mulai akktif bermain. Anak-anak diberi kesempatan mengembangkan gerakan-gerakan motoriknya supaya belum dewasa bisa mengenal dirinya sendiri, timbul kepercayaan dirinya dan merasa diterima dilingkungannya.
B. Prinsip-prinsip pelaksanaan kegiatan fisik motorik di Taman Kanak-kanak meliputi :
a. Kegiatan dalam bentuk permainan
b. Menciptakan suasana bangga dan menyenangkan
c. Gerakannya bervariasi
d. Dilakukan tiap hari, baik secara formal maupun diselipkan diantara kegiatan yang direncanakan
e. Berencana dan bertahap
f. Diatur sesuai dengan kebutuhan anak untuk bermain dan bergerak
Disamping prinsip pelaksanaan tersebut diatas supaya tujuan pembelajaran tercapai perlu juga didukung dengan sarana dan prasarana yang memadai, situasi lingkungan berguru yang kondusif dan menyenangkan, tenaga guru yang mempunyai kemampuan/ kompetensi membimbing anak usia dini dan kiprah serta orang renta dan masyarakat.
Berdasarkan keterampilan koordinansi motorik bernafsu tersebut diatas, maka anak usia Taman Kanak-kanak sudah sanggup melaksanakan banyak sekali acara sebagai berikut :
a. Mengendarai sepeda roda dua dan roda tiga
b. Berlalri dan berhenti, berlari dengan sempurna
c. Menaiki dan memanjat tangga gimnastik
d. Melompat dan meloncat
e. Berdiri dengan satu kaki ( keseimbangan)
f. Dapat mengikuti irama musik
g. Dapat menendang bola, melempar bola, dst
C. Keterampilan gerakan motorik halus
Keterampilan motorik halus menyangkut koordinasi gerakan jari-jari tangan dalam melaksanakan banyak sekali akktivitas, diantaranya ialah :
a. Dapat memakai gunting untuk memotong kertas
b. Dapat memasang dan memmbuka kancing dan resleting
c. Dapat menahan kertas dengan satu tangan , sementara tangan yang lain digunakan untuk menggambar, menulis atau kegiatan lainnya.
d. Dapat memasukkan benang ke dalam jarum
e. Dapat meronce manik-manik
f. Dapat membentuk dengan plastisin /was
g. Dapat melipat kertas untuk dijadikan suatu bentuk.
D. Pengalaman dan ingatan
Dalam berguru keterampilan motorik, anak-nak memerlukan pengalaman keterampilan dasar ( gerak lokomotor, nonlokomootor dan manipulatif). Mereka harus berguru gerakan-gerakan sederhana sebelum menghubungkannya ke dalam gerakan-gerakan yang lebih sulit, sebelum menguasai sebuah keterampilan gerak, belum dewasa harus diberi kesempatan untuk malkukan latihan-latihan. Anak-anak harus mempunyai kesempatan untuk mencoba, membetulkan dan mencoba lagi. Anak-anak akan memperbaiki keterampilan motoriknya berdasarkan pengalaman bermain yang dilakukan sebelumnya.
Ingatan berperan penting bagi anak dalam mempelajari keterampilan motorik. Anak perlu mengingat kembali hal yang gres dilakukannya supaya sanggup mengoreksi dan memperbaikinya. Contohnya, bola yang dilemparkan anak dari jarak tertentu ke dalam kotak dan tidak berhasil memasukkan bola ke dalam kotak tersebut, maka pada kesempatan berikutnya anak akan mencoba melempar bola lebih kencang atau dengan jarak yang lebih erat supaya tidak meleset.
Untuk memepelajari keterampilan gerak, belum dewasa harus menggabungkan memori atau ingatan dengan pengalaman sebelumnya. Memanfaatkan kesempatan untuk mencoba sesuatu yang baru, serta mempraktekkan apa yang telah dipelajari. Dalam pelaksanaan kegiatan training gerak di Taman Kanak-kanak, tidak berbeda dengan kegiatan pengembangan jasmani alasannya ialah gerakan-gerakan yang dikembangkan merupakan gerakan-gerakan fisik anak usia Taman Kanak-kanak sehingga guru perlu memperhatikan ketentuan pedagogis, gerakan yang kreatif dan bervariasi, serta dilakukan setiap hari, baik secara formal yang direncanakan, maupun sebagai selingan diantara dua kegiatan atau transisi. Urutan gerakan dalam kegiatan secara formal atau metodik dalam memberikan pembelajaran ialah sebagai berikut :
I. Pendahuluan atau latihan pemanasan atau warming up
Kegiatan ini dilaksanakan dengan tujuan :
a. menaikkan suhu badan,
b. menyiapkan baik jasmani maupun rohani supaya sanggup melaksanakan latihan inti dengan baik ,
c. agar tidak terjadi cedera
Latihan ini dilakukan dengan cara berjalan, berlari atau permainan sederhana yang memerlukan gerakan tangan, kepala, tubuh atau kaki. Waktu pemanasan ini sebaiknya jangan terlalu lama, supaya anak tidak mengalami kelelahan ( 5 menit).
II. Latihan inti
Kegiatan ini merupakan kegiatan pokok dari perkembangan fisik. Latihan inti dimaksudkan untuk melaksanakan hal-hal sebagai berikut :
a. Latihan peregangan dan kelenturan otot
Latihan peregangan dan kelenturan tubuh biasanya kita sebut latihan tubuh (B 1) yang bertujuan untuk melatih penguluran,penguatan, pelemasan, pelepasan.
b. Latihan keseimbangan tubuh ( B 2)
Biasanya dilakukan dengan cara bertumpu pada salah satu kaki, meniti di atas papan titian, berjalan jinjit lurus ke depan, maupun berjalan mundur dengan menutup mata.
c. Latihan kekuatan dan ketangkasan tubuh (B 3)
Kegiatan ini dilakukan dengan cara melatih otot-otot tangan dan kaki atau dengan berlari melewati rintangan, bisa juga dengan memindahkan benda dari daerah yang satu ke daerah yang lain.
d. Latihan berjalan, berlari, melompat dan meloncat ( B 4, 5)
Kegiatan ini dilaksanakan dengan cara berjalan, berlari, melompat dan meloncat dari daerah yang satu ke daerah yang lain.
III. Latihan penenangan
Latihan penenangan bertujuan untuk mengembalikan suhu tubuh ke keadaan semula sehabis melaksanakan banyak sekali kegiatan fisik ( supaya suhu tubuh anak menjadi turun) sehingga siap melaksanakan kegiatan berikutnya. Latihan penenangan biasa diisi dengan koreksi-koreksi gerakan yang tadi sudah dilakukan, nyanyian-nyanyian atau dengan pemberian rewards.
E. Latihan Gerak Dasar yang Diberikan dalam Kegiatan Terpimpin
Kegiatan ini dimulai dengan eksplorasi gerakan-gerakan tubuh dan meningkat ke gerakan campuran. Gerakan tersebut diantaranya:
1. Cara berjalan dan berlari perorangan
Berjalan menjelajahi ruangan secara perorangan dengan langkah pendek, langkah biasa dan langkah panjang dan berjalan di atas satu garis lurus. Berlari menjelajahi ruangan secara perorangan dengan langkah pendek, langkah biasa, dan langkah panjang juga divariasi dengan berlari jinjit dengan referensi ujung kaki atau tumit di atas satu garis lurus.
2. Berjalan dan berlari secara bersama
Berjalan dan berlari menjelajahi ruangan atau lapangan berdua sambil berpegangan tangan dengan langkah biasa, langkah pendek dan langkah panjang.
3. Berjalan dan berlari dengan banyak sekali cara ( berdua, bertiga, berempat, dan seterusnya)
Berjalan dan berari ke banyak sekali arah menyerupai berjalan ke samping kanan, samping kiri, serong kanan, serong kiri dengan bergandengan tangan.
4. Melompat ke banyak sekali arah secara individual
Kegiatan ini dilakukan dengan referensi satu kaki (melompat) dan dilakukan dengan referensi dua kaki (meloncat). Melompat ke depan dengan cara bertolak dengan kaki kiri, kemudian mendarat dengan kaki kiri dan sebaliknya. Melompat ke atas dengan cara berotlak dengan kaki kiri, kemudian mendarat dengan kaki kanan dan sebaliknya.
Meloncat dengan referensi dua kaki menyerupai menirukan katak dan kelinci meloncat.
5. Melompat ke banyak sekali arah secara bersama (dengan teman)
Melompat ke depan sambil bergandengan tangan dengan cara bertolak dengan kaki kiri, kemudian mendarat dengan kaki kanan dan sebaliknya. Gerakan ini bisa divariasi dengan melompat ke belakang maupun ke samping kanan kiri dengan cara bergandengan.
6. Gerakan kombinasi berjalan, berlari dan melompat secara individual
Gerakan ini bisa dilakukan dengan gerakan berjalan ke depan, melompat ke samping kanan maupun kiri.
7. Gerakan tubuh dengan alat bantu
Gerakan ini bisa dilakukan dengan cara melompati tali yang direntangkan dengan ketinggian yang bertahap. Berjalan merangkak dan melompat di atas papan keseimbangan. Menggelindingkan simpe dengan cara berpasangan, berkelompok atau secara individual. Merangkak dalam simpe dengan cara berkelompok. Memantulkan bola ke tembok dan menangkapnya. Sambil berjalan memantulkan bola ke lantai. Bermain bola gelinding berpasangan sambil duduk berhadapan di lantai dengan jarak tertentu. Melambungkan dan menangkap bola secara berpasangan. Melempar dan menangkap kantong biji-bijian.
8. Melakukan gerakan fantasi berdasarkan dongeng (senam fantasi)
Kegiatan ini dilakukan guru dengan cara memberi teladan dalam bentuk dongeng dan belum dewasa melaksanakan gerakan yang tergambar dari dongeng dengan judul yang telah ditentukan oleh guru. Dalam hal ini, guru harus menentukan dongeng yang terdapat banyak gerak di dalamnya yang dilakukan oleh tokoh dongeng tersebut.
9. Melakukan gerakan-gerakan tubuh berdasarkan lirik lagu (gerak dan lagu)
Kegiatan ini menggandakan teladan gerakan kepala, pundak, lutut, kaki, ”Aku seorang kapiten” , ”Tukang Kayu”. Anak-anak bernyanyi sambil melaksanakan gerakan yang ada dalam lagu itu.
10. Melakukan gerakan-gerakan tubuh berdasarkan irama atau ritmik melalui tape recorder
Dengan unsur-unsur gerak jalan maju, mundur, menyamping, langkah kecil, langkah besar, tinggi, berat. Langkah pertama ialah pengenalan ritmik yang perlu dilatih kemudian belum dewasa dibiarkan bergerak dengan iringan musik instrumental dengan perasaan masing-masing dan kreativitas sendiri-sendiri.
11. Melakukan gerakan halus (motorik halus)
Ada dua komponen gerak yang gampang dipahami anak, yaitu kekuatan dan kelenturan. Anak sanggup mengukur kekuatannya dengan cara melemparkan bola atau kantong biji dengan jarak tertentu. Anak juga sanggup mencoba mengukur kelenturan sendiri dengan membungkukkan tubuhnya untuk memegang ibu jari kaki tanpa menekukkan lutut. Guru memprogramkan kegiatan untuk melatih kekuatan dan kelenturan anak didik dengan memperhatikan gerak-gerak dasar dalam bermain. Misalnya, dengan tema pekerjaan dan sub tema petani. Kegiatannya senam fantasi berdasarkan cerita. Dalam kegiatan ini dongeng yang dikarang guru hendaknya terdapat banyak gerakan yang sanggup dilakukan anak didik. Guru bercerta tanpa memberi teladan gerakan-gerakan sehingga anak melaksanakan gerakan-gerakan berdasarkan fantasi dan kreativitas mereka masing-masing. Anak seakan-akan menjadi pelaku-pelaku dalam dongeng tersebut dan mengalami sendiri perasaan dalam cerita. Contoh ceritanya akan diilustrasikan sebagai berikut .
Panen padi
Pagi-pagi sekali pak Amir sudah berdiri alasannya ialah hari ini akan panen raya. Tadi malam hujan lebat sekali. Mudah-mudahan hari ini akan terang kata pak Amir. Teman-teman pak Amir sudah menunggu di halaman rumah dari pagi tadi. Kata pak Amir ayo teman-teman kita berangkat kesawah sekarang, jangan lupa alat-alat yang akan kita gunakan dibawa. Mereka ada yang mengambil sabit,karung, tikar, dan balok kayu. Kemudian mereka brtjalan dengan tegap dan semangat. Hari mulai panas mereka berjalan bergegas, kemudian berlari kecil-kecil supaya segera hingga di sawah. Di dalam perjalanan kesawah tadi banyak pohon besar dan kecil yang tumbang alasannya ialah tertimpa hujan yang deras dan tiupan angin yang kencang. Satu persatu mereka melompati pohon-pohon tersebut. Mereka berjalan diatas pematang sawah yang sempit dan licin, sehingga mereka berjalan hati-hati sekali takut tergelincir kedalam sawah. Sesampai disawah mereka menggelar tikar , meletakkan balok kayu diatas tikar tersebut. Mulailah mereka memotong padi dengan cara membungkuk, kemudian padi diletakkan diatas tikar masing-masing, kemudian memotong lagi, meletakkan lagi dan seterusnya hingga padi semuanya terpotong. Padi yang dipotong tadi kemudian di pukul-pukul dengan balok kayu yang telah disiapkan supaya butir butir padi jatuh diatas tikar. Setelah selesai mereka memasukkan padi kedalam karung. Ada yang menggendong padi dibawa ke pinggir jalan. Pak Amir dan teman-temannya mengangkut padi kejalan raya dengan cara dipilul, digotong berdua dan ada pula yang ditaruh di bahu mereka berjalan menuju ke jalan raya. Pak Amir dan teman-teman berdiri dipinggir jalan raya sambil menunggu truk yang lewat untuk mengangkut padi kerumah pak Amir. Sambil mengipas ngipas dengan capingnya trukpun tiba mereka menaikkan karung padi kedalam truk. Ada yang dilempar, diangkat atau lewat tangga truk. Tak lupa alat-alat perlengkapan yang digunakan dimasukkan kedalam truk. Truk meluncur dengan kencang melalui jalan berliku, belok kenan belok kekiri kadang melewati jalan berlobang sehingga sampailah didepan rumah pak Amir. Mereka menurunkan karung-karung tersebut dengan lincahnya. Sekarang pak Amir dan teman-temannya beristirahat melepas lelah. Ada yang duduk bersandar, tengkurap, mengipas-ngipas topi ke badannya maupun menggerak- gerakkan kakinya.
F. Metode
Kegiatan pembelajaran akan mencapai hasil yang optimal apabila guru sanggup menentukan metode yang tepat, kemudian melaksanakan dengan teknik-teknik penyampaian yang baik. Mendidik dan mengajar dengan cara atau metode yang tepat, perlu memperhatikan perkembangan anak didik, khususnya di Taman Kanak-kanak dimana anak merupakan subjek didik yang mempunyai karakteristik khusus, baik perkembangan intelektual, perkembangan sosial, perkembangan fisik maupun perkembangan bahasa. Untuk itu, guru Taman Kanak-kanak perlu mempunyai pengetahuan dan menguasai ihwal metode mengajar dan teknik-teknik penyampaian serta langkah-langkah pelaksanaannya. Dalam perjuangan pengembangan kemampuan fisik di TK, tidak ada metode khusus yang digunakan guru untuk mempelajari suatu keterampilan, namun melalui kegiatan berguru dengan mencoba-coba dan mengamati, mencontoh orang lain, serta latihan dengan bimbingan guru.
Di Taman Kanak-kanak yang menjadi titik tolak ialah perjuangan mengembangkan anak secara menyeluruh dan bukan semata-mata mengajarkan isi acara dan kegiatan bermain sebagai alat pengembangan. Bukan pelajaran teori bermain atau gerak yang kita berikan, tetapi apa yang dikembangkan pada anak melalui kegiatan bermain. Para jago pendidikan anak dari banyak sekali negara menyatakan bahwa bermain merupakan cara untuk meningkatkan ketepatan gerakan anak dan mengajar dirinya mengatasi kesulitan-kesulitan yang praktis.
Elizabeth Helsy dan Lorena Porter juga mengemukakan bahwa dalam latihan gerakan untuk fisik motorik anak di Taman Kanak-kanak ada empat (4) kegiatan yang sanggup dilakukan, yaitu :
1. gerakan eksplorasi (penjelajah)
Anak-anak membutuhkan kebebasan bergerak dan untuk itu dibutuhkan ruang yang kondusif di dalam ataupun di luar kelas. Tujuan kegiatan eksplorasi ialah sebagai berikut :
a. anak mendapat pengalaman bahwa tubuh sanggup bergerak
b. menciptakan kegembiraan dan kepuasan dalam bergerak
c. memberi pengalaman pada anak dalam membagi ruang dengan orang lain
d. menciptakan cara gres dalam melaksanakan suatu tugas/ perintah
e. melakukan kegiatan, latihan sambil memperlihatkan kekuatan-kekuatan tubuh
Contoh pembelajaran :
I. ”Mari berjalan menjelajahi ruangan”
Tujuan : anak berjalan ke banyak sekali arah dan dengan banyak sekali cara
Sarana : ruang untuk bermain atau halaman sekolah
Kegiatan : Anak-anak berdiri bebas di ruang menghadap ke arah guru
Inti pembelajaran :
”Mari berjalan mengelilingi ruang” tanpa menggangu belum dewasa lain.
”Coba belum dewasa berjalan dengan angkat tumit....yaa...berjalan dengan langkah biasa lagi.”
”Coba belum dewasa berjalan dengan langkah panjang....ya...dengan langkah lebih panjang lagi.”
Anak-anak berjalan...,
Belok ke kanan...,
Belok ke kiri...,
Langkah panjang..,
Angkat tumit...,
Berjalan biasa...,
Berhenti.
Berjalan lambat sesuai irama.
Berjalan cepat sesuai irama.
- Guru sanggup memakai tamborin/rebana/tepukan tangan yang dibunyikan dengan tmpo lambat, sedang, cepat dan belum dewasa berjalan sesuai irama.
- Anak-anak berkumpul lagi dalam suasana bebas.
1. ”Siapa yang tahu, tadi kita berjalan arah mana saja?”
2. ”Tadi kita berjalan dengan cara apa?”
- Guru membimbing belum dewasa membersihkan tangan dan kaki untuk mengikuti bidang pengembangan berikutnya.
II. ”Mari berlari menjelajahi ruangan”
Tujuan :
- anak berlari ke banyak sekali arah dengan banyak sekali cara
- anak sanggup melaksanakan gerakan sesuai instruksi
- anak sanggup mengontrol diri supaya tidak saling bertabrakan.
Sarana : Ruang untuk bermain atau halaman sekolah
Kegiatan :
1. Anak-anak berdiri bebas di dalam ruangan, menghadap ke guru.
2. Mari tolong-menolong lari mengelilingi ruangan, tanpa menyentuh belum dewasa lain.
3. Coba, belum dewasa lari dengan angkat tumit...yaa...lari dengan langkah biasa lagi...., dilakukan secara bergantian antara lari biasa....dan lari angkat tumit.
4. Coba lari ke banyak sekali arah dan banyak sekali cara.
Lari langkah biasa..., belok ke kiri..., ke kanan...., belok ke kiri lagi.....,lari angkat tumit...yaa lari biasa lagi....dan berhenti lagi.
5. Latihan penenangan
Anak-anak berkumpul lagi dalam ruangan dengan susunan bebas.
a. Siapa yang dalam latihan yang kemudian sudah merasa lelah?
Yang merasa lelah angkat tangan!
b. Guru membimbing belum dewasa membersihkan dan mengeringkan tubuh yang berpeluh dengan handuk sendiri. Kemudian membersihkan tangan dan kaki....untuk siap mangikuti bidang pengembangan berikutnya.
2. Permainan anak
Permainan dilakukan secara berkelompok yang sifatnya tidak terlalu formal. Dalam kegiatan ini, anak dibantu untuk menyesuaikan diri, mengetahui perasaan dalam satu kelompok dan tiap anak harus ikut aktif. Contoh permainan menyerupai : Kucing dan tikus, bintang beralih, menjala ikan, elang menyambar anak ayam.
Tujuan kegiatan ini ialah :
a. anak mengetahuui peraturan permainan yang harus ditaati
b. anak berguru mengikuti keadaan dengan orang lain
c. memupuk kerjasama
d. menghilangkan sifat individual
e. mulai memikirkan taktik bermain
f. mengalami suasana gembira
g. melatih telinga dan disiplin.
3. Gerakan ritmik atau berirama
Melakukan gerakan ritmik berarti belum dewasa melaksanakan gerakan-gerakan yang sudah dikuasai disertai iringan musik yang berirama. Anak-anak melaksanakan kebebasan berekspresi melalui gerakan-gerakan tubuhnya atau melaksanakan gerakan-gerakan berdasarkan teladan dan petunjuk guru, tetapi sesuai dengan keinginannya sendiri. Dengan demikian, gerakan-gerakan yang dilakukan tidak sama untuk tiap anak dan bersifat spontan. Gerakan ritmik membuka jalan bagi anak untuk sanggup melaksanakan gerakan-gerakan menari.
Tujuan gerakan ritmik ialah :
a. mendorong eksplorasi gerakan otot besar dan otot kecil dengan iringan musik/lagu
b. memupuk dan mengembangkan perasaan irama
c. mengembangkan daya cipta melalui gerak
d. mengembangkan fantasi dan inisiatif.
Ciri khas kegiatan ritmik Taman Kanak-kanak ialah kebebasan berekspresi melaluigarakan dengan iringan musik. Anak-anak melaksanakan gerakan-gerakan tubuh berdasarkan harapan sendiri. Hal ini tidak gampang bagi mereka sehingga diharapkan latihan-latihan persiapan lebih dahulu.
Tahap latihan persiapannya seagai berikut :
1. Persiapan
- memilih nyanyian atau musik dengan lagu-lagu yang bervariasi dengan tempo cepat (mars, menyerupai lagu ”Potong Bebek Angsa”, ”Maju Tak Gentar”, tempo perlahan (waltz), menyerupai lagu ”Naik ke Puncak Gunung” dan ”Kupu-kupu yang Lucu”, dan seagainya. Dapat berupa rekaman instrumental (kaset) atau dinyanyikan oleh guru atau anak-anak.
- Sediakan tape recorder dan kasetnya sebelum latihan dimulai dan di ruang yang cukup luas.
2. Latihan gerakan dasar
Anak-anak harus sudah menguasai gerakan dasar, berjalan, berlari, meloncat, dan mengayun lengan. Awalnya dilakukan disertai bunyi-bunyian menyerupai tepuk tangan guru, dengan alat-alat, menyerupai peluit, tambur atau rebana tanpa musik hanya dengan bunyi-bunyian ritmis.
3. Latihan gerakan bervariasi/lanjutan
Setelah anak sudah cukup menguasai keempat gerakan dasar di atas dengan iringan bunyi-bunyian, sanggup dilanjutkan dengan gerakan-gerakan dengan iringan musik ataupun lagu dengan tahapan latihan sebagai berikut :
Tahap pertama : latihan berjalan dan menggerakkkan tangan. Sebelum guru menyanyi atau membunyikan musik pengiring , guru sudah mengatur belum dewasa berdiri dalam barisan kemudian mulai mengarahkan gerakan-gerakan yang akan dilakukan, contohnya sebagai berikut. ”Mari kita berbaris, menyerupai tentara yang berjalan dengan penuh semangat di jalan”, kemudian musik dengan irama mars dibunyikan. Dengan arahan guru, belum dewasa mulai berjalan sesuai tempo musik. Setelah cukup dengan gerakan dasar berjalan guru melanjutkan, ” Lihat banyak kupu-kupu yang beterbangan dengan menggerak-gerakkan sayapnya, anggun sekali. Pindah ke lagu yang waltz, yang lembut, menyerupai ”Kupu-kupu yang Lucu”. Anak-anak berpencar menirukan gerakan kupu-kupu yang lemah gemulai.
Tahap kedua : Setelah istirahat sebentar dengan duduk atau berbaring mendengar lagu yang tenang, belum dewasa melanjutkan lagi dengan melaksanakan gerakan-gerakan berjalan dan menggerakkan tangan mengikuti lagu-lagu mars dan lagu waltz tanpa petunjuk atau arahan dari guru lagi. Anak-anak bebas bergerak sesuai keinginannya mengikuti tempo dari lagu-lagu yang mereka dengar.
Tahap ketiga : Dalam pertemuan berkutnya, belum dewasa diperdengarkan lagi lagu yang sama (mars atau waltz) dan mereka melekukan gerakan secara bebas. Gerakan berikut yang akan dilatihkan ialah gerak berlari, menyerupai berlari kuda (gallop). Guru harus memberi contoh, mula-mula tanpa iringan musik, untuk latihan ini diharapkan banyak waktu.
Tahap keempat : Latihan mengayun lengan. Guru perlu memberi teladan lebih dulu bagaimana mengayunkan lengannya ke arah yang sama atau berlawanan arah. Pada latihan ini iringan musik ialah yang berirama lambat (waltz), menyerupai lagu ”Naik-naik ke Puncak Gunung”.
Tahap kelima : Latihan kombinasi gerakan-gerakan dasar. Bila keempat tahap sebelumnya telah ckup dikuasai satu per satu oleh anak-anak, kemudian seluruh gerakan dilatihkan sekaligus, diiringi ritmik yang sesuai hingga musik-musik yang bervariasi temponya. Sedapat mungkin digunakan lagu-lagu yang sama lebih dulu jangan menggantinya dengan lagu lain.
4. Gerakan menguji diri
Kegiatan ini dilakukan dengan alat bantu. Seperti meja, bangku,peti (besar bentuknya), bola, tali, balok, mainan untuk membangun (kecil bentuknya).
Dalam kegiatan menguji diri belum dewasa sanggup juga mengikuti perintah guru untuk mengekspresikan diri, menyerupai perintah untuk berjalan, menyerupai kelinci, katak, kepiting, menggelinding, menyerupai bola, merayap, menyerupai ular.
Tujuan kegiatan ini ialah :
1. menguji perkembangan kekuatan dan kelenturan tubuh anak
2. mengembangkan keterampilan dalam mengatasi rintangan atau penghalang dalam gerak
3. membagi ruang dengan anak lain
4. menciptakan kerjasama dengan teman
5. mengembangkan percaya diri dan perilaku monolisi.
G. Pelaksanaan di Taman Kanak-kanak
Ada banyak sekali pendekatan yang sanggup digunakan guru Tk dalam mengembangkan kegiatan fisik motorik. Salah satunya ialah pendekatan tema. Melalui pendekatan ini guru biasanya mengembangkan perencanaan tertulis dalam SKH, yang terdiri dari komponen-komponen : tema, kemampuan, alat yang digunakan, kegiatan pembelajaran, dan evaluasi.
Faktor-faktor yang perlu diperhatikan dalam pendekatan tema untuk pengembangan fisik motorik ialah sebagai berikut :
1. kegiatan hendaknya terfokus pada pengembangan otot-otot besar
2. kegiatan harus aktif dan menantang
3. hemat dalam penjelasan
Contoh pembelajaran fisik yang sanggup dikembangkan sendiri.
Tema : Ruang dan Arah
Kemampuan : bergerak melalui ruangan, gerakan-gerakan tinggi dan rendah, serta gerakan-gerakan anggota tubuh ke arah pintu atau daerah lain, ke depan, ke belakang, sekeliling..., melalui..., antara benda..., jauh dari..., erat dari...
Kegiatan
a. Kegiatan dimulai dengan sebuah lagu permulaan yang merupakan cara yang baik untuk menarik perhatian belum dewasa serta membawa mereka pada gerakan-gerakan yang lebih bersemangat. Pilih lagu-lagu yang agak capat (mars), contohnya lagu ” Maju Tak Gentar”. Biarkan belum dewasa berjalan dan bertepuk tangan sambil bernyanyi. Kegiatan awal ini disebut kagiatan pemanasan.
b.Kegiatan inti
Kegiatan yang dilakukan, contohnya bergerak mengikuti arah tiupan angin sambil mengangkat kedua tangan atau berbaris, menyerupai tentara kemudian bergerak maju, mundur, ke samping, membungkuk, dan lain-lain. Tempo dalam kegiatan inti lebih cepat dari pemanasan. Pilih lagu-lagu yang sesuai dengan tema dan dikenal/disukai anak.
c. Kegiatan penenangan
Setelah gerakan inti yang cukup melelahkan dilanjutkan dengan penenangan. Kagiatan ini dilakukan sambil duduk melingkar atau sanggup juga dengan tidur telentang dengan suasana santai dan tenang. Kemudian, guru meminta belum dewasa untuk berpura-pura tidur dan bermimpi. Kegiatan penenangan membantu anak menyalurkan ketegangan sehingga menjadi lebih mencair.
0 Response to "Pengembangan Fisik Motorik Anak"
Posting Komentar