Pantai Asmara Dan Muara Kintap, Apa Hebatnya? Jika Penuh Sampah !
Mjumani.net - Sejatinya admin ingin menulis feature, karena hari libur 25 Mei 2017 ini ada waktu luang untuk mengunjungi dua pantai yang disebut-sebut sebagai tujuan wisata andalan yang tidak kalah dengan destinasi serupa yang ada di daerah lainnya. Dua destinasi yang dielu-elukan sebagai tempat rekreasi kekinian tersebut yaitu Pantai Asmara dan Muara Kintap, di Kabupaten Tanah Laut, Kalimantan Selatan.
Pantai Muara Kintap |
Ada dua hal yang menciptakan rencana tersebut urung; 1. Karena kedua pantai ini diluar ekspektasi dan jauh dari manisnya pemberitaan. 2. Tak lain alasannya yaitu sudah banyak media, mulai dari sekelas blog sampai surat kabar yang mengulas kedua pantai tersebut, tak terkecuali sosial media ibarat instagram dan facebook. Maka biarlah goresan pena kali ini mungkin akan terasa sedikit pahit, walaupun tidak ada niat lain selain ingin mengingatkan kembali sebuah pepatah "If you promote something, you promise something".
Pantai Muara Kintap |
Sekali lagi goresan pena kali ini hanya sekedar mengungkapkan kenyataanya inilah level masyarakat kita dalam budaya buang sampah pada tempatnya, dalam hal ini tempat yang dimaksud yaitu tempat sampah, bukan di sembarang tempat.
Ayunan di Pantai Muara Kintap |
"If you promote something, you promise something", artinya kurang lebih Jika Anda mempromosikan sesuatu, Anda menjanjikan sesuatu. Di antara kalian terutama masyarakat Kalsel sendiri tentu ada yang pernah melihat teman atau teman mengupload foto-foto keindahan kedua pantai tersebut, membaca di website atau media online atau menonton videonya di youtube. Foto-foto atau video yang diambil hanya pada angel tertentu itu menciptakan pembaca atau penontonnya berdecak kagum dan tertarik untuk mengunjunginya.
Pantai Asmara (asam-asam muara) |
Sedikit citra kedua tempat tersebut berdasarkan opini admin yang melancong 25 Mei 2017 kemarin;
Pantai Asmara ( Pantai Asam-asam Muara)
Dibandingkan pantai muara kintap, pantai ini lebih ramai. Akses dari jalan utama yaitu Jl. Ahmad Yani terbilang relatif baik, meski agak sempit dan mendekati objek wisata banyak berlubang. Beberapa kemudahan permainan ibarat penyewaan banana boat, pelampung renang, dan tempat hiburan tersedia di sini. Fasilitas lain yaitu Mushola, bilik untuk bilas dan toilet. Di lokasi ini juga banyak penjual kuliner dan minuman sehingga pengunjung tidak harus takut kehausan atau kelaparan selama tidak lupa membawa uang. Beberapa 'gazebo' untuk tempat beristirahat, serta kolam sampah yang terbuat dari kayu untuk kenyamanan para pengunjung. Biaya retribusi dikenakan Rp. 10.000,- / orang.
Ayunan Jomblo Pantai Muara Kintap |
Pantai Muara Kintap
Bagi yang belum pernah, agaknya sedikit sulit menemukan tempat ini tanpa bertanya atau melihat petunjuk arah di google map karena tidak adanya pelang atau papan nama objek wisata sebagaimana Pantai Asmara yang di pasang di Jl. A. Yani persis di depan jalan masuk. Jalannya juga agak sempit, dan ada beberapa titik yang rusak ketika kita masuk. Di bandingkan Pantai Asmara, pantai Muara Kintap relatif lebih sepi namun pengunjung perharinya juga bisa mencapai ratusan. Fasilitas yang sudah ada antara lain pondok untuk beristirahat para pelancong yang di sewakan antara 10 ribu - 20 ribu rupiah. Untuk kemudahan bermain ada rental ATV dan pelampung untuk berenang. Beberapa titik telah dibuatkan "properti" untuk lokasi selfie, salah satunya yang populer adalah ayunan jomblo. Belum ada biaya retribusi masuk untuk perorangan, selain biaya parkir untuk kendaraan roda 4 pribadi dikenakan Rp. 10.000,-
Bagi sebagian orang, semua tidak ada masalah. Semua seuai dengan harapan, tempat tersebut bisa menguapkan kejenuhan dan ketegangan urusan pekerjaan, namun bagi sebagian lagi akan langsung ilfeel, termasuk admin. Perkaranya klasik, hantu yang menjadi momok bagi seluruh tempat yang menjadi destinasi wisata alam, yakni sampah.
Bak Sampah di Pantai Muara Kintap |
Di Pantai Asmara ( Pantai Asam-asam Muara), ada beberapa kolam sampah dari kayu yang di letakan di beberapa sudut, begitupula selogan dan himbauan menjaga kebersihan. Faktanya sebagian kolam sampah tersebut masih kosong, gantinya hamparan pasir yang merupakan objek jual utamanya sendiri penuh dengan aneka sampah mulai dari plastik minuman, kemasan makanan, hingga cup mie instan,bertebaran, menghampar dan beterbangan di hembus angin laut.
Sampah di Pantai Asmara |
Pemandangan di Pantai Muara Kintap agaknya masih sebelas dua belas dengan di Pantai Asmara, hanya saja admin sedikit agak maklum pertama alasannya yaitu tempat sampahnya terbatas dan berdasarkan pantauan sebagian besar memang sudah penuh yang mengindikasikan paling tidak ia berfungsi. Kedua berdasarkan pengukuhan salah satu masyarakat di sana, sampah di pantai tersebut yaitu kiriman dari sampah yang hanyut melalui sungai akhir air bah beberapa waktu lalu, jadi itu yaitu sampah masyarakat di bantaran sungai.
Menurut irit admin, persoalan sampah ini lebih cenderung menuntut tugas dua pihak yakni pengunjung dan pengelola (termasuk para pedagang dan penyedia jasa yang mencari rejeki) di daerah objek wisata tersebut.
Himbauan |
Beberapa referensi konkritnya sebagai berikut:
1. Pengelola mencantumkan larangan membuang sampah apapun selain di tempat yang telah di sediakan. Tentu saja pengelola sudah menyiapkan tempat sampah yang telah memadai. Ini juga berlaku untuk setiap pedagang atau penyedia jasa yang ingin mencari rejeki sehingga tidak terkesan hukum ini hanya seolah pemanis atau basa-basi
2. Ada hukuman (lebih baik hukuman sosial) untuk yang melanggar, sebagai referensi bagi yang kedapatan buang sampah sembarangan di beri hukuman membersihkan sampah lain di sekitarnya misal satu kresek. Sanksi lain misal wajah si "tukang sampah" di berikan hadiah untuk tampil di papan pengumuman dan di beri caption misal "jangan di tiru" dsb. Sanksi ini harus terang di cantumkan di tata tertib pengunjung atau menjadi catatan di karcis masuk.
3. Yang paling penting dari semua yaitu pedagang yang menjajakan kuliner dan minuman, Mereka harus bisa memberi contoh, alasannya yaitu hampir di semua tempat objek wisata khususnya wisata alam yang sudah tersedia warung akan menjadi sumber distribusi sampah. Namun bukan berarti objek wisata dihentikan ada warung. Keberadaan mereka juga penting untuk pengunjung, tetapi harus di manage bagaimana supaya meminimalisir atau bahkan meniadakan dampak pencemaran sampah di lingkungan tempat wisata.
Tanpa pengelolaan yang baik, di tangan insan "surga" pun akan menjadi destinasi yang buruk. Sebuah objek wisata yang jelek tidak hanya akan mencemari lingkungan tetapi juga mencemari jiwa pengunjung yang masih mempunyai kepedulian terhadap alam sekitar.
Mari kita jaga objek wisata kebanggan kita.
Jika tidak bisa membersihkan sampah yang ada, setidaknya kita tidak memperparahnya dengan menambahnya.
Terimakasih kepada komunitas, organisasi atau siapapun yang sudah peduli dan mengambarkan langkah konkrit dengan "menyapu" sampah-sampah yang di tinggalkan pengunjung yang barang kali belum sadar. Kalian yaitu pahlawan, jagoan lingkungan.
0 Response to "Pantai Asmara Dan Muara Kintap, Apa Hebatnya? Jika Penuh Sampah !"
Posting Komentar