Cara Sederhana Menciptakan Jerat Di Hutan
Pengalaman kali ini sayang jikalau tidak diceritakan. Saat menuliskan postingan ini aku sudah bertugas ditempat baru, mungkin kaliah sudah membaca curcol-an admin sewaktu akan ditugaskan di daerah yang boleh dibilang cukup terpencil. Melalui instagram admin yaitu muhammad_Jumani kalau belum boleh di follow. Tempat kiprah gres inilah yang juga menjadi salah satu alasan admin jarang posting. Selain memang disana sulit memperoleh sinyal, jarak tempuh ke kota (Kabupaten) cukup jauh dan harus melalui medan yang berat.
Ranting dan dedaunan yang diatur sedemikian rupa sebagai penghalang di sisi-kanan kiri jerat, untuk mengarahkan sasaran ke perangkap |
Memasang Jerat |
Ditemani Suhar dan Dodi (dua murid Sekolah Menengan Atas di sana), saya berangkat menuju lokasi menyusuri sungai memakai perahu Ces, yaitu bahtera bermesin yang menjadi alat transportasi utama warga yang tinggal dipinggiran sungai. Alat transportasi ini tidak hanya dipakai untuk bepergian tetapi juga mengangkut hasil hutan dan pertanian.
Setelah menyusuri sungai selama kurang lebih 15 menit kami kami akhirnya datang di tepian sungai dimana perjalanan selanjutnya harus diteruskan dengan berjalan kaki. Jalur yang tidak gampang untuk dilalui. Banyaknya flora rotan menciptakan aku harus ekstra hati-hati, alasannya yakni jikalau salah melangkah bisa-bisa kaki akan tertusuk duri-durinya. Selain rotan hal yang juga harus diwaspadai yakni pandan berduri yang juga sanggup melukai.
Jalur menanjak dan sungai-sungai kecil turut memberi tantangan tersendiri dalam perjalanan ini. Menurut Dodi, lokasi untuk memasang jerat memang tidak sanggup sembarangan tetapi memang dipilih memakai beberapa pertimbangan diantaranya, lokasi yang jauh dari acara insan dan memang terdapat jejak binatang yang akan menjadi sasaran jerat.
Setelah berjalan, menembus semak, pepohonan, menyebrangi sungai serta mendaki bukit akhirnya kami datang di lokasi. Sebuah daerah bekas ladang yang telah di tinggalkan mungkin sekitar 3-4 tahun yang lalu. Daerah ini berbatasan dengan hutan yang memang belum pernah di garap, sehingga dianggap pas untuk memasang beberapa jerat disini.
Suhar dan Dodi pun mulai mencari dan tetapkan titik-titik yang pas untuk menempatkan jerat, selain berpatokan pada jejak binatang yang masuk katagori sasaran jerat, jalur menuju sumber air (sungai, cekungan) juga sanggup menjadi lokasi yang potensial untuk dipasangi jerat.
Memasang jerat ternyata tidak sesimpel kelihatannya, meski terlihat sederhana untuk menciptakan sebuah jerat memakan waktu sampai 30 menit, bagi yang tidak terbiasa tentu lebih usang lagi. Kerapian menciptakan sebuah jerat turut memilih efektivitas jebak nya, sebagai pola jikalau batang kayu yang dipakai sebagai penarik/pegas terlalu kecil maka ketika ada binatang yang tertangkap tidak menggantung alhasil binatang tersebut sanggup dengan gampang tetapkan tali jerat dengan cara menggigitnya atau membelitkan tali ke ranting/semak-semak sampai putus.
Jerat-jerat yang telah dibentuk tadi kemudian ditinggalkan dan diperiksa sekitar 2 hari sekali. Adapun sasaran sasaran yang sanggup terjerat atau terjebak cukup beragam, mulai dari Ayam hutan, Moonrat, Sigung, Kancil, dan banyak sekali binatang lain yang berjalan di atas tanah memakai kaki. Umumnya hasil tangkapan ini untuk di konsumsi sendiri.
Sumber http://mjumani.blogspot.com
Suhar dan Dodi pun mulai mencari dan tetapkan titik-titik yang pas untuk menempatkan jerat, selain berpatokan pada jejak binatang yang masuk katagori sasaran jerat, jalur menuju sumber air (sungai, cekungan) juga sanggup menjadi lokasi yang potensial untuk dipasangi jerat.
Memasang jerat ternyata tidak sesimpel kelihatannya, meski terlihat sederhana untuk menciptakan sebuah jerat memakan waktu sampai 30 menit, bagi yang tidak terbiasa tentu lebih usang lagi. Kerapian menciptakan sebuah jerat turut memilih efektivitas jebak nya, sebagai pola jikalau batang kayu yang dipakai sebagai penarik/pegas terlalu kecil maka ketika ada binatang yang tertangkap tidak menggantung alhasil binatang tersebut sanggup dengan gampang tetapkan tali jerat dengan cara menggigitnya atau membelitkan tali ke ranting/semak-semak sampai putus.
Jerat-jerat yang telah dibentuk tadi kemudian ditinggalkan dan diperiksa sekitar 2 hari sekali. Adapun sasaran sasaran yang sanggup terjerat atau terjebak cukup beragam, mulai dari Ayam hutan, Moonrat, Sigung, Kancil, dan banyak sekali binatang lain yang berjalan di atas tanah memakai kaki. Umumnya hasil tangkapan ini untuk di konsumsi sendiri.
0 Response to "Cara Sederhana Menciptakan Jerat Di Hutan"
Posting Komentar