6 Perbedaan Larutan Elektrolit Dan Non Elektrolit Beserta Contohnya
Dalam kehidupan sehari-hari, kita tentu sudah bersahabat dengan yang namanya larutan. Larutan yakni gabungan homogen antara zat terlarut dan zat pelarut. Sebagai contoh, ketika menciptakan air gula (larutan gula) kita akan mencampurkan gula sebagai zat terlarut ke dalam air sebagai zat pelarut.
Adapun menurut kemampuannya dalam menghantarkan arus listrik, larutan dibedakan menjadi 2 jenis, yaitu larutan elektrolit dan larutan non-elektrolit. Apa itu larutan elektrolit dan apa itu larutan elektrolit? Apa saja teladan kedua jenis larutan tersebut? Bagaimana perbedaan larutan elektrolit dan non-elektrolit ditinjau dari ilmu kimia dan fisika? Untuk tahu jawabannya, simaklah uraian dan tabel singkat berikut ini.

Larutan elektrolit yakni larutan yang mempunyai kemampuan untuk menghantarkan arus listrik. Saat diuji memakai alat elektrolit tester, larutan elektrolit akan pertanda tanda-tanda munculnya gelembung gas dalam larutan sebagai dampak dari proses ionisasi yang menciptakan lampu indikator menyala.
Sementara larutan non elektrolit yakni larutan yang tidak mempunyai kemampuan untuk menghantarkan arus listrik. Sehingga ketika diuji memakai alat elektrolit tester, larutan non elektrolit tidak akan pertanda tanda-tanda munculnya gelembung gas dan tidak menciptakan lampu indikator menyala.
Secara lengkap, perbedaan antara larutan elektrolit dan non elektrolit dapat Anda simak pada tabel berikut.
Perbedaan larutan elektrolit dan non elektrolit salah satunya bisa kita lihat dari fisik teladan keduanya. Larutan-larutan yang termasuk elektrolit yakni larutan asam, basa, dan garam. Zat terlarut dari ketiga teladan larutan elektrolit ini akan mengalami ionisasi dan membentuk kutub (mengalami polarisasi), sehingga ion-ion elektrolit yang terurai dalam zat pelarut akan menghantarkan arus listrik dengan kekuatan yang berbeda tergantung derajat ionisasinya. Derajat ionisasi larutan elektrolit berkisar antara 0 hingga 1.
Larutan elektrolit sendiri bergotong-royong dibedakan menjadi 2, yaitu elektrolit berpengaruh dan elektrolit lemah. Anda bisa mengetahui perbedaan dari kedua jenis larutan elektrolit tersebut pada pembahasan berikutnya.
Sementara untuk teladan larutan non elektrolit yakni larutan gula atau amilum dan sejenisnya, larutan alkohol, serta larutan urea. Ketiga teladan larutan tersebut tidak akan bisa menghantarkan arus listrik (isolator) alasannya yakni zat terlarutnya tidak mengalami proses ionisasi dan polarisasi. Derajat ionisasi larutan non elektrolit umumnya yakni 0 (nol).
Perbedaan antara larutan elektrolit dan larutan non elektrolit akan tampak terang jikalau kita mengetesnya memakai alat ini. Saat suatu larutan elektrolit dites memakai elektrolit tester, dari dalam larutan Anda akan melihat gelembung-gelembung udara yang terbentuk akhir proses ionisasi. Pada tahap selanjutnya, Anda juga akan melihat lampu indikator menyala sebagai tanda bahwa ionisasi berjalan dengan sempurna. Sementara ketika suatu larutan non elektrolit dites memakai alat yang sama, maka Anda tidak akan menemukan reaksi apa-apa. Tidak ada gelembung, tidak pula lampu menyala.
Nah, demikianlah beberapa perbedaan larutan elektrolit dan non elektrolit. Semoga klarifikasi di atas sudah termasuk lengkap sehingga Anda bisa memahami konsep dari kedua jenis larutan tersebut dengan baik. Semoga bermanfaat. Salam!
Sumber http://danperbedaan.blogspot.com
Adapun menurut kemampuannya dalam menghantarkan arus listrik, larutan dibedakan menjadi 2 jenis, yaitu larutan elektrolit dan larutan non-elektrolit. Apa itu larutan elektrolit dan apa itu larutan elektrolit? Apa saja teladan kedua jenis larutan tersebut? Bagaimana perbedaan larutan elektrolit dan non-elektrolit ditinjau dari ilmu kimia dan fisika? Untuk tahu jawabannya, simaklah uraian dan tabel singkat berikut ini.
Perbedaan Larutan Elektrolit dan Non Elektrolit
Sebelum membahas lebih dalam wacana perbedaan larutan elektrolit dan non elektrolit, ada baiknya kita pahami dulu pengertian dari kedua jenis larutan ini.Baca Juga

Larutan elektrolit yakni larutan yang mempunyai kemampuan untuk menghantarkan arus listrik. Saat diuji memakai alat elektrolit tester, larutan elektrolit akan pertanda tanda-tanda munculnya gelembung gas dalam larutan sebagai dampak dari proses ionisasi yang menciptakan lampu indikator menyala.
Sementara larutan non elektrolit yakni larutan yang tidak mempunyai kemampuan untuk menghantarkan arus listrik. Sehingga ketika diuji memakai alat elektrolit tester, larutan non elektrolit tidak akan pertanda tanda-tanda munculnya gelembung gas dan tidak menciptakan lampu indikator menyala.
Secara lengkap, perbedaan antara larutan elektrolit dan non elektrolit dapat Anda simak pada tabel berikut.
Perbedaan | Elektrolit | Non Elektrolit |
Contoh | Larutan asam, basa dan garam | Larutan gula, alkohol dan urea |
Nilai a | a = 1 atau 0 < a < 1 | a = 0 |
Kemampuan Menghantarkan Arus Listrik | Konduktor | Isolator |
Ionisasi | Terjadi | Tidak terjadi |
Polarisasi | Mempunyai kutub (Polar) | Tidak mempunyai kutub (Polar) |
Gejala | Muncul gelembung gas dan lampu indikator menyala | Tidak muncul gelembung gas dan lampu indikator tidak menyala |
Larutan elektrolit sendiri bergotong-royong dibedakan menjadi 2, yaitu elektrolit berpengaruh dan elektrolit lemah. Anda bisa mengetahui perbedaan dari kedua jenis larutan elektrolit tersebut pada pembahasan berikutnya.
Sementara untuk teladan larutan non elektrolit yakni larutan gula atau amilum dan sejenisnya, larutan alkohol, serta larutan urea. Ketiga teladan larutan tersebut tidak akan bisa menghantarkan arus listrik (isolator) alasannya yakni zat terlarutnya tidak mengalami proses ionisasi dan polarisasi. Derajat ionisasi larutan non elektrolit umumnya yakni 0 (nol).
Cara Mengetahui Larutan Elektrolit dan Non Elektrolit
Untuk mengetahui apakah suatu larutan termasuk elektrolit atau non elektrolit, kita bisa memakai alat yang berjulukan elektrolit-tester. Alat ini merupakan rangkaian sederhana yang terdiri dari sumber energi listrik, kabel penghubung, dan lampu indikator.Perbedaan antara larutan elektrolit dan larutan non elektrolit akan tampak terang jikalau kita mengetesnya memakai alat ini. Saat suatu larutan elektrolit dites memakai elektrolit tester, dari dalam larutan Anda akan melihat gelembung-gelembung udara yang terbentuk akhir proses ionisasi. Pada tahap selanjutnya, Anda juga akan melihat lampu indikator menyala sebagai tanda bahwa ionisasi berjalan dengan sempurna. Sementara ketika suatu larutan non elektrolit dites memakai alat yang sama, maka Anda tidak akan menemukan reaksi apa-apa. Tidak ada gelembung, tidak pula lampu menyala.
Nah, demikianlah beberapa perbedaan larutan elektrolit dan non elektrolit. Semoga klarifikasi di atas sudah termasuk lengkap sehingga Anda bisa memahami konsep dari kedua jenis larutan tersebut dengan baik. Semoga bermanfaat. Salam!
Sumber http://danperbedaan.blogspot.com
0 Response to "6 Perbedaan Larutan Elektrolit Dan Non Elektrolit Beserta Contohnya"
Posting Komentar