iklan

6 Perbedaan Bank Syariah Dan Bank Konvensional : Tabel Dan Penjelasan

Di negara yang penduduknya dominan bermacam-macam Islam, kebutuhan akan sistem perbankan yang memenuhi kaidah aturan syariat Islam di beberapa dasawarsa terakhir ini kian meningkat. Munculnya bank-bank gres yang menerapkan sistem syariah ialah bukti bahwa masyarakat Indonesia semakin peduli terhadap kehalalan dari setiap transaksi perbankan. Lalu, apakah bank-bank yang menerapkan sistem konvensional dianggap haram dalam perspektif Islam? Apa perbedaan bank syariah dan bank konvensional yang paling mendasar? Simak jawabannya berikut ini.

Perbedaan Bank Syariah dan Bank Konvensional

Berdasarkan perspektif islam, sistem bank konvensional memang tergolong sistem riba, sebuah sistem yang sangat dihentikan secara fiqih. Penerapan sistem bunga, orientasi yang digunakan, serta banyak sekali hal lainnya pada bank konvensional dirasa tidak sejalan dengan orientasi Islam dalam urusan perbankan.

Di negara yang penduduknya dominan bermacam-macam Islam 6 Perbedaan Bank Syariah dan Bank Konvensional : Tabel dan Penjelasan
Untuk mensiasati haramnya sistem bank konvensional, muncullah sistem perbankan gres yang lebih mengutamakan kaidah syariat Islam dalam setiap transaksinya. Bank yang demikian dikenal dengan istilah bank syariah.

Perbedaan bank syariah dan bank konvensional terletak pada banyak hal. Bukan hanya terkait penggunaan dasar aturan pelaksanaan sistemnya saja, melainkan beberapa aspek penting lainnya menyerupai keuntungan, orientasi, investasi, sampai keberadaan dewan pengawas pada kedua bank ini juga berbeda.

Perbedaan bank syariah dan bank konvensional sanggup dilihat pada sajian tabel di bawah ini.
Perbedaan Bank Syariah Bank Konvensional
Hukum Syariah Islam menurut Al-Qur’an dan Hadist dan telah difatwakan oleh Majelis Ulama Indonesia (MUI) Hukum faktual yang berlaku di Indonesia.
Investasi Usaha yang halal saja Semua usaha
Orientasi Keuntungan (profit oriented) dan kemakmuran dan kebahagian dunia akhirat Keuntungan (profit oriented) semata
Keuntungan Bagi hasil Bunga
Hubungan Nasabah dan Bank Kemitraan Kreditur dan debitur
Keberadaan Dewan Pengawas Ada Tidak ada

1. Perbedaan Hukum yang Digunakan

Seperti sudah disinggung di atas, bahwa perbedaan paling mencolok antara bank syariah dan bank konvensional terletak pada aturan yang digunakannya masing-masing. Bank syariah mempunyai sistem yang didasari pada syariat Islam yang berlandas Al-Qur’an, Hadist, dan Fatwa Ulama (Majelis Ulama Indonesia), sementara bank konvensional mempunyai sistem yang dilandasi pada aturan faktual yang berlaku di Indonesia.

Beberapa sistem transaksi pada bank syariah yang memakai perspektif aturan Islam di antaranya al-musyarakah (perkongsian), al-mudharabah (bagi hasil), al-musaqat (kerja sama tani), al-ijarah (sewa-menyewa), al-ba’i (bagi hasil), dan al-wakalah (keagenan).

2. Perbedaan Investasi

Perbedaan bank syariah dan bank konvensional pada aturan yang mendasarinya juga menelurkan perbedaan pada setiap sistem yang digunakan, contohnya dalam hal investasi.

Pada bank syariah, seorang akan diperkenankan meminjam dana apabila jenis perjuangan yang diajukannnya ialah perjuangan yang halal dan baik, menyerupai pertanian, peternakan, dagang, dan lain sebagainya. Sementara itu, pada bank konvensional, seseorang boleh mengajukan derma terhadap usaha-usaha yang diizinkan atas aturan positif. Usaha yang tidak halal tapi diakui aturan faktual di Indonesia akan tetap diterima dalam pengajuan pinjaman.

3. Perbedaan Orientasi

Orientasi yang ada pada sistem bank konvensional semata-mata ialah orientasi laba atau profit oriented. Sementara pada sistem bank konvensional, orientasi yang dipakai selain orientasi laba juga memperhatikan kemakmuran dan kebahagiaan hidup dunia alam abadi atas kerjasamanya.
Perbedaan Pasar Uang dan Pasar Modal

4. Pembagian Keuntungan

Sistem pembagian laba antara bank konvensional dan bank syariah juga berbeda. Bank konvensional menerapkan sistem bunga tetap atau bunga mengambang pada setiap derma yang diberikan pada nasabah. Oleh sebab itu, bank konvensional menganggap bahwa perjuangan yang dijalankan oleh nasabah akan selalu untung.

Hal ini berbeda dengan sistem pembagian keuntungn yang diterapkan bank syariah. Pada bank syariah, laba dari penggunaan modal dibagi sesuai dengan kesepakatan yang disepakati di awal. Bank syariah akan tetap memperhatikan kemungkinan untung atau rugi perjuangan yang dibiayainya tersebut. Jika dirasa tidak menguntungkan, bank syariah akan menolak pengajuan derma yang nasabahnya.

5. Hubungan Nasabah dan Bank

Dari segi sosial, perbedaan antara bank syariah dan bank konvensional juga terdapat pada relasi antara bank dengan nasabahnya. Pada bank syariah diterapkan sistem kemitraan, sementara pada bank konvensional relasi nasabah dan bank disebut kreditur dan debitur.

6. Perbedaan Pengawasan

Setiap sistem transaksi yang dilakukan bank syariah harus dibawah pengawasan Dewan Pengawas. Dewan pengawas ini berisi sekumpulan ulama dan andal ekonomi yang menguasai pemahaman fiqih muamalah. Sementara, di bank konvensional setiap sistem transaksi tidak diawasi selain oleh aturan positif.

Nah, itulah beberapa hal yang membedakan bank syariah dan bank konvensional. Sebetulnya masih ada banyak perbedaan bank syariah dan bank konvensional lainnya, hanya saja keenam aspek itulah yang paling mendasar. Semoga sanggup menambah pengetahuan perbankan Anda. Salam sehat selalu.
Sumber http://danperbedaan.blogspot.com

Berlangganan update artikel terbaru via email:

0 Response to "6 Perbedaan Bank Syariah Dan Bank Konvensional : Tabel Dan Penjelasan"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel