Puisi (Pengertian, Unsur, Jenis, Ciri-Ciri, Contoh)
Assalamu'alaikum Wr. Wb. Selamat tiba di blog . Senang sekali rasanya kali ini sanggup kami bagikan artikel perihal Puisi meliputi Pengertian Puisi, Unsur (Intrinsik dan Ekstrinsik) Puisi, dan Jenis / Macam-macam Puisi beserta Ciri-ciri dan Contohnya. Mari kita bahas selengkapnya.
A. Pengertian Puisi
Pengertian Puisi adalah bentuk karya sastra dari hasil ungkapan dan perasaan penyair dengan bahasa yang terikat irama, matra, rima, penyusunan lirik dan bait, serta penuh makna. Puisi mengungkapkan pikiran dan perasaan penyair secara imajinatif dan disusun dengan mengonsentrasikan kekuatan bahasa dengan struktur fisik dan struktur batinnya. Puisi mengutamakan bunyi, bentuk dan juga makna yang ingin disampaikan yang mana makna sebagai bukti puisi baik jikalau terdapat makna yang mendalam dengan memadatkan segala unsur bahasa. Puisi merupakan seni tertulis memakai bahasa sebagai kualitas estetiknya (keindahan). Puisi dibedakan menjadi dua yaitu puisi usang dan juga puisi baru.
Pengertian Puisi Menurut Para Ahli :
1. H.B. Jassin
Menurut H.B. Jassin menyatakan bahwa puisi ialah sebuah pengucapan dengan sebuah perasaan yang didalamnya mengandung sebuah fikiran-fikiran dan tanggapan-tanggapan.
2. Ralph Waldo Emerson
Menurut Ralph Waldo Emerson menyatakan bahwa puisi ialah mengajarkan sebanyak mungkin dengan kata-kata yang sedikit mungkin.
3. Waluyo
Menurut Waluyo menyatakan bahwa puisi ialah sebuah karya sastra dengan bahasa yang dipadatkan, dipersingkat dan diberi irama dengan bunyi yang padu dan pemilihan sebuah kata-kata kias (imajinatif).
4. Edwin Arlington Robinson
Menurut Edwin Arlington Robinsonmenyatakan bahwa puisi ialah suatu bahasa yang memberikan sesuatu yang sukar hendak dinyatakan, tidak diperkirakan sama dan ada puisi yang benar atau sebaliknya.
5. Muhammad Hj. Salleh
Menurut Muhammad Hj. Salleh menyatakan bahwa puisi ialah suatu bentuk sastra yang kental dengan music bahasa serta suatu kebijaksanaan penyair dan tradisinya. Dalam hali ini segala kekentalan itu, maka puisi sesudah dibaca akan menyebabkan kita lebih bijaksana.
B. Unsur Puisi
Unsur-unsur yang ada pada puisi terdiri atas unsur intrinsik dan ekstrinsik. Unsur intrinsik puisi ialah unsur yang terdapat pada wujud puisi itu sendiri. Sedangkan unsur ekstrinsik ialah unsur yang terdapat atau berada di luar pusi.
1. Unsur Intrinsik Puisi
Unsur intrinsik puisi sanggup dilihat dari dua segi yakni segi isi dan struktur puisi.
a. Unsur intrinsik puisi dilihat dari segi isinya mencakup tema, rasa, nada, dan amanat.
1). Tema
Yang dimaksud tema pada puisi ialah isi keseluruhan puisi yang terdiri atas pikiran, perasaan, sikap, serta maksud dan tujuan penulisan.
2). Rasa
Rasa ialah jawaban hati terhadap sesuatu. Makara puisi harus sanggup menyentuh/mempengaruhi perasaan batin seseorang.
3). Nada
Nada ialah tinggi rendahnya bunyi; ungkapan keadaan jiwa atau suasana hati; makna yang tersembunyi dalam ucapan dan sebagainya
4). Amanat
Amanat dalam karya sastra ialah gagasan yang mendasari karya sastra; pesan yang ingin disampaikan pengarang kepada pembaca atau pendengar;
b. Unsur intrinsik puisi dilihat dari segi strukturnya mencakup diksi, imajinasi, kata-kata kongkrit, gaya bahasa, ritme/irama, dan rima/bunyi.
1). Diksi
Diksi ialah pilihan kata yang dipakai dalam sebuah puisi. Dalam puisi, diksi yang dipakai sanggup bermakna denotatif dan konotatif. Untuk jenis puisi anak sebaiknya memakai makna denotatif, adapun jikalau memakai makna konotatif sebaiknya pilihlah kata yang sederhana.
2). Imajinasi
Imajinasi/daya khayal pada puisi yang merupakan pelukisan suasana, mengandung maksud perihal bagaimana cara penulis puisi dalam menyuguhkan pengalaman batin kepada pembaca semoga pembaca seakan-akan ikut melihat, mendengar, menyentuh, dan mengalaminya sendiri insiden yang dibacanya melalui puisi tersebut. Ketercapaian penulis dalam mempengaruhi pembacanya akan terlihat melalui empat tahapan:
1. Unsur Intrinsik Puisi
Unsur intrinsik puisi sanggup dilihat dari dua segi yakni segi isi dan struktur puisi.
a. Unsur intrinsik puisi dilihat dari segi isinya mencakup tema, rasa, nada, dan amanat.
1). Tema
Yang dimaksud tema pada puisi ialah isi keseluruhan puisi yang terdiri atas pikiran, perasaan, sikap, serta maksud dan tujuan penulisan.
2). Rasa
Rasa ialah jawaban hati terhadap sesuatu. Makara puisi harus sanggup menyentuh/mempengaruhi perasaan batin seseorang.
3). Nada
Nada ialah tinggi rendahnya bunyi; ungkapan keadaan jiwa atau suasana hati; makna yang tersembunyi dalam ucapan dan sebagainya
4). Amanat
Amanat dalam karya sastra ialah gagasan yang mendasari karya sastra; pesan yang ingin disampaikan pengarang kepada pembaca atau pendengar;
b. Unsur intrinsik puisi dilihat dari segi strukturnya mencakup diksi, imajinasi, kata-kata kongkrit, gaya bahasa, ritme/irama, dan rima/bunyi.
1). Diksi
Diksi ialah pilihan kata yang dipakai dalam sebuah puisi. Dalam puisi, diksi yang dipakai sanggup bermakna denotatif dan konotatif. Untuk jenis puisi anak sebaiknya memakai makna denotatif, adapun jikalau memakai makna konotatif sebaiknya pilihlah kata yang sederhana.
2). Imajinasi
Imajinasi/daya khayal pada puisi yang merupakan pelukisan suasana, mengandung maksud perihal bagaimana cara penulis puisi dalam menyuguhkan pengalaman batin kepada pembaca semoga pembaca seakan-akan ikut melihat, mendengar, menyentuh, dan mengalaminya sendiri insiden yang dibacanya melalui puisi tersebut. Ketercapaian penulis dalam mempengaruhi pembacanya akan terlihat melalui empat tahapan:
- kekuatan penyair dalam melukiskan objek puisinya;
- keakraban relasi penyair dengan objek tersebut;
- penguasaan bahasa yang memadai; dan
- keterampilan serta kelinacahan dalam memakai bahasa
3). Kata-kata konkrit
Penggunaan kata-kata harus jelas/nyata dan padat, semoga pelukisan puisi dengan kata-kata sanggup berhasil.
4). Gaya bahasa
Pengiasan dan gaya bahasa nerupakan unsur puisi yang biasanya ada. Yaitu Penggunaan bahasa ( kata-kata atau kalimat ) untuk pengertian yang khusus.
5). Ritme/irama
Ritme atau irama merupakan citra suasana hati penyair dalam melafalkan puisi. Biasanya berupa persamaan bunyi pada baris tertentu yang adakala berpola tetap.
6). Rima/bunyi
Antara bunyi dengan unsur irama saling mendukung dalam memperindah puisi. Irama untuk memperindah puisinya, sedangkan bunyi untuk persajakannya.
2. Unsur Ekstrinsik Puisi
Unsur ekstrinsik pada puisi mencakup unsur biografi, nilai dalam cerita, dan sosial
a. Unsur Biografi
Unsur biografi berkautan dengan latar belakang atau riwayat hidup penulis/penyair
b. Unsur nilai dalam puisi
Unsur nilai berkaitan dengan pendidikan, seni, ekonomi, politik, sosial,budaya, adat-istiadat, hukum, dan sebagainya.
c. Unsur sosial
Unsur sosial berkaitan dengan situasi/kondisi sosial ketika puisi dibuat.
C. Jenis / Macam-Macam Puisi
Secara umum, puisi dibedakan menjadi dua yaitu puisi usang dan puisi baru.
1. Puisi Lama
Pengertian puisi lama ialah puisi yang masih terikat oleh aturan-aturan yaitu sebagai berikut..
- Jumlah kata dalam 1 baris
- Jumlah baris dalam 1 bait
- Persajakan (rima)
- Banyak suku kata di tiap baris
- Irama
Ciri-Ciri Puisi Lama
- Tak diketahui nama pengarangnya.
- Penyampaian dari verbal ke mulut, sehingga merupakan sastra lisan.
- Sangat terikat akan aturan-aturan contohnya mengenai jumlah baris tiap bait, jumlah suku kata maupun rima.
Jenis-Jenis Puisi Lama
a. Mantra adalah ucapan-ucapan yang dianggap mempunyai kekuatan gaip.
Contoh Mantra : mantra untuk mengobati orang dari imbas makhluk halus
Sihir lontar pinang lontarb. Pantun adalah puisi yang bercirikan bersajak a-b-a-b, yang setiap bait terdiri dari 4 baris, dan di tipa baris terdiri dari 8-12 suku kata, 2 baris awal sebagai sampiran, sedangkan untuk 2 baris berikutnya sebagai isi. Pembagian pantun berdasarkan isinya terdiri atas pantun anak, muda-mudi, agama/nasihat, teka-teki, jenaka.
terletak diujung bumi
Setan buta jembalang buta
Aku sapa tidak berbunyi
Contoh Pantun
sungguh elok emas permataBaca Juga : Pantun (Pengertian, Jenis / Macam dan Contohnya)
lagi elok intan baiduri
sungguh elok budi bahasa
jikalau dihias akhlaq terpuji
c. Seloka adalah pantun yang berkait
Contoh Seloka
Sudah bertemu kasih sayangd. Talibun adalah pantun genap yang disetiap barusnya terdiri dari 6, 8 ataupun 10 baris
Duduk terkurung malam siang
Hingga setapak tiada renggang
Tulang sendi habis terguncang
Contoh Talibun
Anak orang di padang tarape. Syair adalah puisi yang bersumber dari Arab dengan ciri tiap bait 4 baris yang bersajak a-a-a-a dengan berisi nasihat atau cerita.
Pergi berjalan ke kebun bunga
hendak ke pekan hari tiah senja
Di sana sirih kami kerekap
meskipun daunnya berupa
namun rasanya berlain juga
Contoh Syair
Berfikirlah secara sehatf. Karmina adalah pantun kilat contohnya pantun tetapi pendek.
Berucap perihal taubat dan solawat
Berkarya dalam hidup dan manfaat
Berprasangka yang baik dan tepat
Contoh Karmina
buah ranun kulitnya lukag. Gurindam adalah puisi yang mana dari tiap bait terdiri 2 baris, bersajak a-a-a-a dan berisi nasihat.
bibir tersenyum banyak yang suka
Contoh Gurindam.
Barang siapa tiada memegang agama (a)
Sekali-kali tiada boleh dibilangkan nama (a)
Barang siapa mengenal yang empat (b)
Maka ia itulah orang yang ma'arifat (b)
Gendang gendut tali kecapi (c)
Kenyang perut bahagia hati (c)
2. Puisi Baru
Pengertian Puisi Baru adalah puisi yang tidak terikat lagi oleh aturan yang mana bentuknya lebih bebas ddari pada puisi usang dalam segi jumlah baris, suku kata, maupun rima.
- Memiliki bentuk yang rapi, simetris
- Persajakan selesai yang teratur
- Menggunakan pola sajak pantun dan syair walaupun dengan pola yang lain
- Umumnya puisi empat seuntai
- Di setiap baris atasnya sebuah gatra (kesatuan sintaksis)
- Di tiap gatranya terdiri dari dua kata (pada umumnya) : 4-5 suku kata
Jenis-Jenis Puisi Baru - Puisi gres dikatogerikan menjadi dua macam yaitu sebagai berikut..
Jenis-Jenis Puisi Baru Berdasarkan Isinya
a. Balada adalah puisi yang berisi kisah atau cerita. Puisi jenis ini terdiri atas tiga (3) bait, yang setiap delapan (8) larik dengan denah rima a-b-a-b-b-c-c-b. Lalu denah bermetamorfosis a-b-a-b-b-c-b-c. Larik terakhir dalam bait pertama dipakai sebagai refren pada bait-bait berikutnya. Contohnya pada puisi karya Sapardi Damono berjudul "Balada Matinya Seorang Pemberontak".
b. Himne ialah puisi pujaan kepada Tuhan, tanah air, atau pahlawan. Ciri-ciri himne ialah lagu kebanggaan yang menghormati seorang dewa, tuhan, pahlawan, tanah air, almamater (pemandu di Dunia Sastra). Semakin berkembangnya zaman, arti himne berubah yang mana pengertian himne kini ialah sebagai puisi yang dinyanyikan, berisi kebanggaan terhadap yang dihormati menyerupai guru, pahlawan, dewa, tuhan yang bernapaskan ketuhanan.
c. Romansa ialah puisi yang berisi luapan perasaan cinta kasih. Arti romansa berarti keindahan perasaan; duduk perkara kasih sayang, rindu dendam, serta kasih mesra (perancis "Romantique).
d. Ode adalah puisi yang berisi sanjungan untuk orang yang telah berjasa. Nada dan gayanya sangat resmi (metrumnya ketat), bernada anggun, membahas sesuatu yang mulia, bersifat menyanjung baik terhadap langsung tertentu atau insiden umum.
e. Epigram adalah puisi yang berisi tuntunan atau anutan hidup. Epigram berarti unsur pengajaran; didaktik; nasihat membawa ke arah kebenaran untuk dijadikan pedoman, ikhtibar; ada teladan.
f. Elegi ialah puisi yang berisi rata tangis atau kesedihan yang berisi sajak atau lagu dengan mengungkapkan rasa sedih atau keluh kesah alasannya ialah sedih atau rindu, terutama alasannya ialah kematian/kepergian seseorang.
g. Satire adalah puisi yang berisi sindira/kritik. Istilah berisi bahasa latin Sature yang berarti sindiran; kejaman tajam terhadap sesuatu fenomena; tidak puasa hati satu golongan (ke atas pemimpin yang pura-pura, rasuah, zalim, dsb).
Jenis-Jenis Puisi Baru Berdasarkan Bentuknya
a. Distikon adalah puisi yang mana di tiap baitnya terdiri dari dua baris (puisi dua seuntai).
b. Terzina adalah puisi yang mana di tiap baitnya terdiri dari tiga baris (puisi tiga seuntai).
c. Kuatrain adalah puisi yang di tiap baitnya terdiri dari empat baris (puisi empat seuntai).
d. Kuint adalah puisi yang di tiap baitnya terdiri dari lima baris (puisi lima seuntai).
e. Sektet adalah puisi yang di tiap baitnya terdiri dari enam baris (puisi enam seuntai).
f. Septime adalah puisi yang di tiap baitnya terdiri dari tujuh baris (tujuh seuntai).
g. Oktaf adalah puisi yang di tiap baitnya terdiri dari delapan baris (double kutrain atau puisi delapan seuntai).
h. Soneta adalah puisi yang terdiri dari empat belas baris yang terbagi dalam dua, dimana dua bait pertama masing-masing empat baris dan pada dua bait kedua masing-masing tiga baris. Kata soneta berasal dari bahasa Italia yaitu Sonneto. Kata sono berarti suara. Makara soneta ialah puisi yang bersuara. Puisi soneta diperkenalkan oleh Muhammad Yamin dan Roestam Effendi yang diambil dari negeri Belanda, sehingga mengapa kedua nama tersebut sebagai"Pelopor/Bapak Soneta Indonesia". Bentuk soneta Indonesia tak lagi patuh pada syarat-syarat soneta yang ada di italia atau Inggris namun soneta Indonesia mempunyai kebebasan baik dalam segi isi maupun rimanya. Yang menjadi pegangan ialah jumlah barinya (empat belas baris).
Materi pendukung : Rima dalam Puisi (Pengertian, Jenis, dan Contohnya)
Referensi :
aciknadzirah.blogspot.com/search?q=rima-dalam-puisi-pengertian-jenis-dan-macam-contoh-adalah
aciknadzirah.blogspot.com/search?q=rima-dalam-puisi-pengertian-jenis-dan-macam-contoh-adalah
aciknadzirah.blogspot.com/search?q=rima-dalam-puisi-pengertian-jenis-dan-macam-contoh-adalah
Demikian artikel perihal Puisi meliputi Pengertian Puisi, Unsur (Intrinsik dan Ekstrinsik) Puisi, dan Jenis / Macam-macam Puisi beserta Ciri-ciri dan Contohnya. Semoga sanggup membantu..
Sumber http://artikelmateri.blogspot.com
0 Response to "Puisi (Pengertian, Unsur, Jenis, Ciri-Ciri, Contoh)"
Posting Komentar