√ Resensi : Pengertian, Jenis, Tujuan, Unsur, Manfaat Misalnya Lengkap
√ Resensi : Pengertian, Jenis, Tujuan, Unsur, Manfaat & Contohnya Lengkap
SeputarIlmu.Com – Resensi ?? mendengar kata resensi terdengar asing ditelinga kita, Tapi sering kita lihat dalam buku-buku yang sering kita baca. Untuk lebih terperinci dalam mengetahui apa itu resensi. Marilah simak ulasan yang ada dibawah berikut ini.
Pengertian Resensi
Dalam Secara etimologi, kata resensi berasal dari bahasa latin, yaitu dari kata kerja revidere atau recensere yang mempunyai arti melihat kembali, menimbang atau menilai. Dalam bahasa Belanda dikenal dengan kata recensie sedangkan dalam bahasa Inggris dikenal dengan kata review.
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonsia, resensi yaitu sebagai suatu pertimbangan atau pembicaraan perihal buku dan sebagainya. Secara garis besar resensi diartikan yaitu sebagai kegiatan untuk mengulas atau menilai suatu hasil karya baik itu berupa buku, novel, ataupun film dengan cara dalam memaparkan data-data, sinopsis, dan kritikan terhadap suatu karya tersebut.
Pengertian Resensi Menurut Para Ahli
1. WJS. Poerwadarminta (dalam Romli, 2003:75)
Menurut WJS. Poerwadarminta menyatakan bahwa resensi ialah sebagai suatu pertimbangan atau perbincangan perihal sebuah buku yang menilai kelebihan atau kekurangan buku tersebut, menarik-tidaknya tema dan isi buku, kritikan, dan memberi suatu dorongan kepada khalayak perihal perlu tidaknya buku tersebut dibaca dan dipunyai atau dibeli. Perbincangan buku tersebut dimuat di surat kabar atau majalah.
2. Panuti Sudjiman (1984)
Menurut Panuti Sudjiman menyatakan bahwa resensi ialah suatu hasil pembahasan dan evaluasi yang pendek perihal suatu karya tulis. Konteks ini menawarkan arti penilaian, mengungkap secara sekilas, membahas, atau mengkritik buku.
3. Dalam buku Bahasa dan Sastra Indoneisa (yang ditulis Euis Sulastri dkk)
Kata resensi berasal dari bahasa Belanda, resentie, yangartinya suatu kupasan atau pembahasan. Jadi, pengertian resensi yaitu suatu kupasan atau pembahasan perihal buku, film, atau drama yang biasanya disiarkan melalui suatu media massa, menyerupai surat kabar atau majalah.
4. Saryono (1997:56)
Menurut Saryono menyatakan bahwa Resensi ialah sebagai suatu goresan pena berupa esai dan bukan merupakan penggalan sebuah ulasan yang lebih besar mengenai sebuah buku. Isinya yaitu laporan, ulasan, dan pertimbangan baik-buruknya, kuat-lemahnya, bermanfaat-tidaknya , benar-salahnya, argumentatif- tidaknya buku tersebut. Tulisan tersebut didukung dengan suatu ilustrasi buku yang diresensi, baik berupa foto buku atau foto copi sampul buku.
Jenis-jenis Resensi
- Resensi Informatif, yakni suatu resensi yang hanya memberikan sebuah isi dari resensi secara singkat dan umum dari keseluruhan isi buku.
- Resensi Deskriptif, yakni salah satu jenis resensi yang membahas secara sebuah detail pada tiap penggalan atau babnya.
- Resensi Kritis, yakni salah satu jenis resensi yang berbentuk suatu ulasan detail dengan metodologi ilmu pengetahuan tertentu. Isi dari suatu resensi biasanya kritis dan objektif dalam menilai isi buku.
Tujuan Resensi
- Untuk membantu sih pembaca untuk mengetahui suatu citra dan evaluasi umum dari sebuah buku atau hasil karya lainnya yang secara ringkas.
- Untuk mengetahui suatu kelebihan dan kelemahan buku yang diresensi.
- Untuk mengetahui suatu latar belakang dan alasan buku tersebut diterbitkan.
- Untuk menguji suatu kualitas buku dengan membandingkan terhadap suatu karya dari sih penulis yang sama atau penulis lainnya.
- Untuk memberi masukan kepada sih penulis buku berupa kritik dan saran terhadap cara penulisan, isi, dan substansi buku
Unsur-Unsur Resensi
1. Identitas Buku
Identitas buku yaitu mencakup judul, nama pengarang, nama penerbit dan alamatnyam nomor edisi, dan ketebalannya. Identitas buku bisa juga mencakup suatu ukuran buku, warna dan ilustrasi jilid. Akan tetapi, dalam kepentingannya dengan penulisan resensi hal itu jarang sekali dimunculkan.
2. Ikhtisar Buku
Ikhtisar buku yaitu disusun yang menurut suatu pokok-pokok isi buku. Tetapi, lantaran buku yang akan anda resensi itu berupa novel maka cara untuk menentukan suatu pokok-pokok tidak sama dengan buku nonfiksi. pokok-pokok isi novel bisa ditentukan yang menurut suatu keadaan ataupun peristiwa-peristiwa penting.
3. Kepengarangan
Sosok pengarang yaitu sering diceritakan dalam suatu resensi novel. Hal itu terutama berkaitan dengan suatu latar belakang, keahlian, sikap-sikap, dan karya-karyanya. Pada bagian-bagian tersebut diceritakan secara ringkas dan umumnya tidak melebihi satu paragraf. Sosok pada pengarang umumnya dicantumkan di sebuah halaman pertama atau dibagian belakang novel. Dari situ anda bisa berbicara perihal suatu unsur kepengarangan. Untuk pengarang yang sudah terkenal, anda bisa membacanya dari sumber-sumber lain.
4. Keunggulan dan Kelemahan
Keunggulan dan kelemahan dalam resensi bisa berkaitan dengan suatu unsur-unsur novel. Terhadap unsur-unsur, anda menawarkan sebuah penilaian, baik itu yang menurut suatu kesedarhanaan, kejelasan kekhasan, pengusaan masalah, dan sebuah aspek-aspek lainnya yang ditentukan sendiri.
Manfaat Resensi
- Untuk menjadi sebuah materi pertimbangan para sih pembaca yang sedang membutuhkan buku tersebut.
- Bagi penulis resensi bisa menjadi suatu pelengkap nilai ekonomi lantaran biasanya yang diminta untuk menciptakan dalam resensi buku bukan sembarang orang, dan tentunya akan mendapat suatu imbalan yang sesuai.
- Bagi penulis buku, resensi bisa menjadi sarana promosi buku tersebut serta menjadi sebuah sarana pengembang kreativitas penulis untuk menghasilkan sebuah karya karya yang lebih baik lagi.
Contoh Resensi
1. Contoh Resensi Buku Fiksi
I. Identitas Buku
Judul Novel : 5 Cm
Penulis : Dhony Dhirgantoro
Penerbit : PT. Grasindo
Tahun Terbit : 2007
Tebal Buku : 381 halaman
ISBN : 97591514
II. Resensi
Novel berjudul 5 Cm karangan Dhony Dhirgantoro ini mengisahkan perihal persahabatan lima anak muda yang diwanai dengan petualangan, mimpi-mimpi, dan cinta. Kelima anak muda tersebut yakni Genta, Zafran, Arial, Riani, dan Ian. Mereka telah akrab semenjak usang dan tak ada waktu yang terlewatkan tanpa kebersamaan mereka. Hingga pada kesudahannya relasi persahabatan mereka hingga pada titik kejenuhan yang kian terasa. Genta menyadari bahwa apa yang mereka lakukan selama ini yakni hal-hal biasa yang lambat laun menjelma kebosanan. Tak hanya Genta saja yang beropini demikian, Zafran, Arial, dan Ian pun mencicipi hal yang sama. Mereka sama-sama mencicipi adanya kekosongan dalam batin dan jiwa mereka. Namun berbeda halnya dengan si anggun Riani, ia beropini bahwa persahabatan mereka selama ini baik-baik saja dan tak ada yang harus diubah.
Lain halnya dengan Genta, ia mengusulkan semoga mereka tak saling bertemu untuk sementara waktu. Tak hanya itu, ia juga mengusulkan semoga tidak ada yang boleh saling berkomunikasi dalam bentuk apapun. Usulan Genta tersebut mendapat saingan keras dari Riani yang terheran-heran mengapa sahabatnya tersebut mengajukan proposal yang tak masuk kebijaksanaan tersebut. Genta pun mengemukakan alasannya, diantaranya ialah bahwa mereka harus mengejar mimpi-mimpi yang selama ini belum terselesaikan. Hal tersebut rasa-rasanya tidak bisa dilakukan dalam kebersamaan mereka selama ini. Dalam hal ini Genta mencoba mengajak sahabat-sahabatnya semoga lebih berpikir realistis. Ian pun setuju dengan ajakan Genta, ia juga harus menuntaskan kiprah kesudahannya yang selama ini tertunda. Diantara sahabat-sahabatnya tersebut, hanya Ian lah yang belum menuntaskan kuliahnya.
Usulan Genta pun kesudahannya disepakati oleh Arial dan Zafran. Dengan sedikit pengertian yang diberikan oleh Zafran kepada Riani, kesudahannya gadis anggun itupun menyetujui proposal Genta. Akhirnya kelima sahabat tersebut bersepakat untuk tidak bertemu dan saling berkomunikasi selaam 3 bulan lamanya.
Selama tiga bulan itu banyak hal yang mereka lakukan dalam kehidupan langsung mereka masing-masing. Ian kembali ke kampus dan menemui dosen pembimbing skripsinya dan bertekad untuk segera menuntaskan kiprah simpulan yang tertunda itu. Sementara Ian tengah sibuk dengan skripsinya, Genta menyibukkan diri dengan proyek Event Organizernya. Riani sibuk dengan aktivitasnya sebagao karyawan swasta, Zafran menyibukkan diri dengan mendalami sastra, dan Arial mencari kesibukan lain dengan mencari kekasih baru. Selama tiga bulan mereka sama sekali tidak saling bertemu dan berkomunikasi.
Tiga bulan berlalu dan pertemuan mereka pun dijadwalkan menurut instruksi yang diberikan oleh Genta. Mereka setuju untuk bertemu kembali di sebuah stasiun dengan membawa beberapa perlengkapan yang diinstuksikan Genta. Hingga dikala pertemuan mereka kembali sehabis 3 bulan lamanya tidak bertemu, mereka melepas rindu dengan memeluk satu sama lain. Zafran, Arial, Riani, dan Ian bertanya-tanya kepada Genta hendak kemana mereka dengan perlengkapan yang mereka bawa. Akan tetapi Genta enggan untuk menyampaikan ke mana mereka akan pergi. Kereta pun berangkat dan membawa kelima sahabat itu menuju kota Malang, Jawa Timur. Sesampainya di sana, barulah Genta memberitahukan kepada sahabat-sahabatnya hendak kemana mereka pergi. Dengan menunjuk suatu tempat yang begitu menakjubkan, Genta menyampaikan kepada sahabat-sahabatnya bahwa mereka akan melaksanakan pendakian ke puncak gunung mahameru. Mulai dari sinilah petualangan seru mereka dimulai.
III. Kelebihan Novel
Keunggulan yang terdapat dalam novel 5 CM karya Dhony Dhirgantoro diantaranya terletak pada kata-kata atau redaksi inspiratif yang seringkali keluar dari obrolan yang diucapkan oleh tokoh-tokoh dalam novel. kata-kata inspiarif tersebut memuat perihal mimpi-mimpi, persahabatan, cita-cita, semangat pantang menyerah, dan lain sebagainya. Di dalam novel juga menyuguhkan unsur dramatisasi, komedi, dan cinta yang tutut menguras emosi pembacanya. Selain itu pemilihan diksi atau gaya bahasa yang digunakan pada obrolan para tokoh memakai gaya bahasa kekinian yang relevan dengan kondisi cowok di zaman ini. Penentuan setting waktu dan latar dalam kisah juga digambarkan secara detail dan otentik.
IV. Kekurangan Novel
Kekurangan yang ada pada novel 5 CM karya Dhony Dhirgantoro ini terletak pada alur kisah dan konflik yang begitu sederhana. Alur kisah sangat gampang untuk ditebak kemana arahnya akan bermuara. Selain itu konflik dalam kisah juga seolah kabur bahkan hampir-hampir tidak terdapat konflik di dalamnya. Sehingga kisah dalam novel tersebut terkesan hirau taacuh dan biasa saja. ide kisah nampaknya lebih sempurna jikalau dijadikan sebagai buku catatan perjalanan ketimbang diramu menjadi sebuah novel fiksi.
V. Saran
Buku ini cukup layak untuk dijadikan materi bacaan bagi para remaja. Dalam novel tersebut memuat unsur-unsur persahabatan, mimpi, cita-cita, serta unsur-unsur yang sangat baik jikalau dibaca oleh segmentasi remaja dan pemuda. Akan tetapi pembaca juga harus tetap memperhatikan kekurangan yang ada pada novel tersebut. Intinya ambillah segala hal positif dan buanglah hal-hal negatif dalam bacaan apapun tak terkecuali novel 5 Cm.
2. Contoh Resensi Buku Non Fiksi
Judul asli: Ahbabullah
Judul terjemah: 40 Karakter Yang Dicintai Allah
Penulis Buku: Abdul Azhim bin Badawi al-Khalafi
Penerbit Buku: Darul Haq
Tebal Buku: xxvi + 738 halaman
Harga: Rp 120.000
Buku terbitan Darul Haq Jakarta ini, berisi mengenai kajian lengkap mengenai bukti cinta kepada Allah, dan amal-amal yang sanggup diusahakan seorang hamba supaya dicintai Allah.
Dalam buku Abdul Azhim bin Badawi al-Halafi ini, dipaparkan bahwa ada 40 karakteristik kekasih Allah. Apa yang dibahas dalam buku ini merupakan jerih payah dari penulis dalam mengumpulkan ayat al-Qur’an dan hadits Nabawi berkaitan kecintaan Allah terhadap hambaNya. Sebab untuk mendapat cintaNya, dan imbas positif di dalam kehidupan sehari-hari yang dikemas dalam bahasa yang gampang dicerna dan menakjubkan.
Keistimewaan buku ini ada pada pencantuman tumpuan pada catatan kaki dan adanya derajat hadits yang dikutip, dengan demikian para pembaca akan terhidar dari pengamalan maudhu’dan hadits dha’if.
Ibadah yakni hal yang paling dicintai Allah, baik amal lahir atau batinnya. Dan diantara ibadah yang agung tersebut ada 40 amal yang dijanjikanNya sebagai jawaban untuknya dengan cintaNya bagi mereka yang menunaikannya.
3. Contoh Resensi Buku Pengetahuan
1. Identitas Buku
Judul : Anggur dalam Pot
Penulis : Eko M. Nurcahyo
Penerbit : Penebar Swadaya, anggota ikapi
Tahun Terbit : 2011, cetakan ke- X
Tebal Buku : vi + 50 hlm.; ilus.; 21 cm
2. Ikhtisar Isi Buku
Buku berjudul Anggur dalam Pot ini memuat uraian mengenai cara membudidayakan tumbuhan anggur dalam pot. Selama ini banyak orang beranggapan bahwa menanam anggur memerlukan lahan yang luas serta perawatan yang sangat rumit. Dalam buku berjudul Anggur dalam Pot ini dijelaskan bahwa bergotong-royong pembudidayaan buah anggur tidaklah sesulit pandangan banyak orang.
Dalam buku ini dikemukakan hal-hal yang berkaitan dengan pembudidayaan tumbuhan anggur dalam pot atau kantong plastik. Tanaman anggur merupakan semak yang tumbuh memanjat. Semak ini mempunyai keistimewaan, yakni ranting – rantingnya bisa mengeluarkan buah yang teramat lebat dan berasa lezat. Karena keistimewaan ini, anggur dibudidayakan sebagai tumbuhan penghasil buah.
Pada buku ini dikemukakan juga mengenai cara menentukan bibit anggur yang baik, cara menyiapkan media tanam, serta cara perawatan selama pertumbuhan. Kunci utama untuk membuahkan tumbuhan anggur dalam pot yakni melaksanakan pemangkasan. Pemangkasan harus dilakukan secara selektif, yakni menentukan cabang tersier dengan mata tunas menonjol yang dipangkas semoga nantinya mengeluarkan bunga. Pemangkasan secara serentak menciptakan buah yang dihasilkan juga masak secara bersamaan. Dengan cara menyerupai ini tumbuhan anggur dalam pot akan senantiasa dihiasi buah sepanjang tahun.
Pada penggalan simpulan dalam buku ini dikemukakan hal-hal yang berkaitan dengan perawatan pohon anggur remaja dari banyak sekali penyakit. Hama yang biasa menyerang tumbuhan anggur antara lain tungau, ulat, belalang, dan rayap. Hama yang menyerang tumbuhan anggur sanggup diatasi dengan akarisida dan insektisida, sedangkan penyakitnya sanggup diatasi dengan fungisida.
3. Kelebihan Buku
- Menjelaskan secara terperinci mengenai tumbuhan anggur, mulai dari karateristik, jenis, cara menentukan bibit untuk ditanam di dalam pot, ciri-ciri bibit yang baik, dan cara memperoleh bibit tumbuhan anggur.
- Untuk mempermudah memperoleh bibit tumbuhan anggur, dalam buku ini juga mencantumkan beberapa alamat agen-agen penjual bibit tumbuhan anggur, sehingga masyarakat akan lebih gampang memperolehnya.
- Setiap klarifikasi dan tahap-tahap pelaksanaan disertai dengan gambar-gambar penjelas, sehingga memudahkan para pemula untuk mempraktikkannya.
- Buku dikemas menarik dengan sampul buku yang berwarna dan sederhana, sehingga menarik minat para pembaca.
- Gaya bahasa penulisan gampang dimengerti.
4. Kekurangan Buku
- Posisi cetak isi dan letak gambar dalam buku ada yang miring, sehingga mengurangi kualitas buku.
- Sebagian gambar penjelas tidak berwarna sehingga sukar dipahami lantaran gambar kurang jelas.
- Terdapat judul penggalan yang kurang menarik lantaran memakai kalimat-kalimat sederhana yang tidak baku.
- Terdapat klarifikasi yang membingungkan, lantaran pada salah satu penggalan dijelaskan bahwa tumbuhan anggur tidak gampang stress sehingga gampang jikalau dipindah tempatkan. Namun, pada penggalan selanjurnya disebut bahwa tumbuhan anggur merupakan tumbuhan yang gampang stress. Hal ini sanggup membingungkan para pembaca perihal kebenarannya.
5. Tanggapan terhadap isi buku
Buku berjudul Anggur dalam Pot ini sangat bermanfaat baik bagi petani anggur maupun masyarakat biasa, lantaran di dalam buku ini dijelaskan bagaimana proses membuahkan tumbuhan anggur dalam pot dengan sederhana dan gampang dimengerti. Jika pembaca tertarik untuk mempraktikkannya, ada tiga manfaat yang bisa didapat, yakni buah tumbuhan enak dimakan, tumbuhan anggur dalam pot sanggup berbuah sepanjang tahun dan dijadikan tumbuhan hias yang bernilai jual tinggi.
Bertanam anggur dalam pot bisa menjadi alternatif bagi kita yang sama sekali tidak mempunyai lahan pekarangan yang luas. Kelebihan menanam anggur dalam pot yakni gampang perawatannya serta gampang dipindahkan, bahkan jikalau ditekuni bisa menjadi bisnis yang menarik dan menguntungkan.
4. Contoh Resensi Buku Ilmiah
- Judul Buku : 7 Keajaiban Rezeki
- Penulis : Ippho D. Santosa
- Penerbit : Elex media Komputindo
- Tanggal Terbit : April 2010
- Jumlah Halaman : 191
- Jenis Cover : Hard & Soft Cover
- Kategori : Motivasi
- Teks : Bahasa Indonesia
Resensi dari buku ini ialah :
BAB1 : Sidik Jari Kemenangan (Lingkar Diri)
Semua orang mempunyai sidik jari masing-masing. Tentunya sidik jari antara satu dengan yang lainnya berbeda. Di dalam sidik jari tersimpan sebuah kekuatan besar yang akan membawa kita menuju kesuksesan yang kita cita-citakan.
BAB2 : Sepasang Bidadari (Lingkar Keluarga)
Tahukah anda apa maksud Sepasang Bidadari ? Yang dimaksud sepasang bidadari yakni orangtua kita. Kita tidak akan pernah terlahir di dunia tanpa adanya orangtua. Orangtua yakni awal dari segalanya. Seluruh ridho Allah selalu ikut serta dalam ridho orangtua. Terutama bagi terbukanya pintu rezeki. Salah satu kiat lancarnya dan semakin terbuka lebarnya pintu rezeki kita yaitu dengan selalu menjaga relasi baik dengan orangtua kita.
BAB3 : Golongan Kanan (Lingkar Diri)
Semua orang tentunya mempunyai otak yang sama. Baik beratnya, jumlah sel, dan sebagainya. Hanya kualitas otak yang berbeda-beda. Otak seseorang dibagi menjadi 2 penggalan yaitu otak kiri (golongan kiri) dan otak kanan (golongan kanan). Otak kiri bekerjasama dengan ilmu pasti, algoritma, teratur. Otak kanan bekerjasama dengan gambar, musik, imajinasi. Di dunia ini khususnya di Indonesia golongan kiri lebih mayoritas dibanding golongan kanan.
BAB4 : Simpul Perdagangan (Lingkar Sesama)
Sebuah negara dibagi menjadi 2 yaitu negara berkembang dan negara maju. Negara berkembang yang ingin menjadi negara maju harus mempunyai warga negara yang 2% bermatapencaharian sebagai pedagang atau pengusaha. Memang pada kenyataannya negara maju menyerupai Jepang dan Cina mempunyai penduduk yang sebagian besar yakni pedagang.
BAB5 : Perisai Langit (Lingkar Diri)
Alam menyediakan segalanya untuk kebutuhan kita. Di dunia ini aturan alasannya dan akhir memang berlaku. Maka sanggup dikatakan ada aturan DOA dan LOA (Law Of Attraction). Apa yang kita berikan kepada alam, itulah yang alam akan berikan kepada kita. Jika dalam doa kita menawarkan energi positif bagi alam, maka alam juga akan bereaksi positif terhadap kita.
BAB6 : Pembeda Abadi (Lingkar Diri)
Jika kita ingin menjadi golongan kanan dan menajdi pengusaha atau pemimpin untuk memajukan negara, kita harus mempunyai ciri khas yang disebut pembeda abadi. Seorang pemimpin harus mempunyai sesuatu yang berbeda dari orang lain. Untuk menjadi sesuatu yang muncul di antara mereka, kita harus mempunyai pembeda infinit semoga kita bisa diingat atau ditandai di benak banyak orang.
BAB7 : Pelangi Ikhtiar (Lingkar Diri)
Yang diamksud ikhtiar dalam ilmu keagamaan yakni berusaha dan berdoa. Dan pelangi, yang dimaksudkan ini yakni jikalau kita menggabungkan kiat dari yang pertama hingga yang ketujuh ini, akan menciptakan kita mempunyai suatu kekuatan besar dan luar biasa. Satu hal lagi yang dilarang ketinggalan yakni sedekah. Dalam sedekah juga tersimpan energi yang tidak kalah penting dan sangat hebat. Jika seseorang ingin menjadi seorang gemar memberi dan kaya, tidak perlu dan tidak harus pusing menjadi sarjana atau pegawai negeri.
Inti dari keajaiban-keajaiban diatas yakni sebagai berikut :
- Mengasah otak kanan, kreativitas, imajinasi, instuisi
- Mengambil keputusan 1000 kali lebih cepat dengan otak kanan
- Mengendalikan Law of Attraction dan nasib dengan otak kanan
- Melipatgandakan imbas dan go national 10 tahun lebih awal
- Menjual lebih banyak dan lebih cepat serta lebih mahal
- Memahami lagi amal yang melipatgandakan rezeki
- Menguasai pintu-pintu rezeki dengan otak kanan
5. Contoh Resensi Buku Cerita
Judul Buku : Malin Kundang Si Anak Durhaka
Pengarang : Titis Asmarandana
Penerbit : Dua Media
Tebal : 128 Halaman
Titis Asmarandana, melalui buku ini ia berhasil menceritakan kembali perihal legenda yang sangat terkenal di kawasan Sumatra Barat, yakni Malin Kundang dan 7 legenda lainnya.
Buku yang bergenre fiktif ini diceritakan oleh Titis Asmarandana. Salah satu yang paling terpopuler ini yakni malin kundang, kisah ini mengisahkan perihal sepasang suami istri yang hidup di kawasan Padang Sumatra Barat yang dikaruniai seorang anak yang tampan dan baik, yang berjulukan Malin Kundang. Mande Rubayah begitu nama ibunya, ia mempunyai seorang suami yang sangat bertanggung jawab. Mereka berdua mendidik anaknya dengan penuh kasih sayang, dan didiknya dengan baik. Ayah Malin selalu mengajari Malin cara berlayar, semoga di kemudian hari nanti ia bisa mencukupi dirinya sendiri dengan berlayar.
Hingga pada suatu hari ayah Malin tidak pulang dan tidak pernah pulang hingga Malin tumbuh dewasa. Ketika remaja ia berkeinginan untuk merantau semoga nasib keluarganya berubah. Pada awalnya ibunya tidak mengijinkan Malin untuk merantau, namun lantaran kesungguhan Malin, ibunya pun menyetujui dan merelakan Malin pergi merantau. Lama merantau, Malin menjadi orang yang sukses dan ia pun menikahi anak dari juragan ditempatnya bekerja. Setelah sekian lama, ia pun berkeinginan untuk pulang ke kampung halaman. Setibanya disana, Malin dikejutkan dengan adanya seorang perempuan renta renta dan sangat kumal, yang mengaku sebagai ibu Malin. Malin pun murka dan menghardik ibu renta itu, ia tak percaya itu ibunya. Karena ibunya telah murka, ibunya mengutuk Malin. Ketika ditengah perjalanan pulang, kutukan si ibu ini menjadi kenyataan. Dan Malin menjadi sebuah kerikil dengan posisi sujud.
Buku karya Titis Asmarandana ini merupakan kisah rakyat dari banyak sekali kawasan di Indonesia yang didalamnya ada 9 kisah rakyat. Bab per penggalan nya menceritakan legenda dan dongeng yang terkenal. Bahasa yang digunakan pun sangat gampang untuk dicerna bawah umur dan alurnyapun jelas. Dan ada pula hal hal yang terjadi diluar kebijaksanaan logika insan yang menyerupai pada kisah timun mas yang melemparkan benda ke raksasa, dimana benda tersebut menjelma lumpur yang sanggup mengakibatkan raksasa tersebut tertelan ke dalam lumpur itu. Realita dalam kisah ini yang terdapat dalam kehidupan sehari-hari sudah sangat terperinci dipaparkan. Cerita yang paling menarik di bahas dalam buku ini yakni Malin Kundang. Disini kita sanggup mengambil beberapa amanat terutama untuk pembelajaran anak anak.
Kelemahan
Buku karangan Titis Asmarandana yakni buku ini mempunyai gaya bahasa yang terlalu membosankan untuk dibaca. Tidak hanya itu, kisah ini hanya cocok untuk bawah umur Taman Kanak-kanak maupun SD, untuk siswa SMP/SMA buku ini tidak terlalu digemari. Selanjutnya, beberapa isi kisah yang tidak sama dengan kisah rakyat aslinya mengakibatkan pembaca bingung. Warna buku yang kurang terang memubuat buku kurang menarik untuk dibaca anak-anak. Karena yang kita tahu bawah umur sangat gemar membaca buku dengan warna-warna yang cerah. Ada beberapa perkataan diaog yang sedikit kasar, yang bisa jadi sanggup ditirukan oleh anak yang membaca kisah ini.
Kelebihan
buku ini terletak pada gambarnya, dengan adanya gambar bewarna ini si pembaca lebih sanggup berimaginasi dan tentunya sangat menarik minat pembaca. Warna yang tidak monoton juga menghipnotis daya tarik buku kisah ini. Satu lagi kelebihan dari buku ini, walaupun membosankan namun bahasa yang digunakan tidak ambigu (bermakna ganda) dan sanggup dimengerti oleh pembaca.
Penilain
untuk buku ini bahasa yang sangat gampang dipahami, terutama untuk anak anak. Lalu yang membedakan dengan buku lainnya yakni warna yang ada di setiap lembarnya, mengakibatkan buku sangat menarik untuk dibaca. Dan juga gambar menyerupai komik yang menciptakan kisah dalam buku ini semakin hidup.
6. Contoh Resensi Buku Kumpulan Cerpen
Judul Buku : Jejak Luka dan Kisah-kisah lainnya
Penulis : Azwar Sutan Malaka
Nama dan Kota Penerbit : Bandung, Mujahid Press dan Nusantara Institut
Tahun dan Edisi penerbitan : 2014, Cetakan Pertama
Jumlah Halaman : 141
Harga : Rp. 20.000
Azwar Sutan Malaka lahir di bukittingi, 9 Agustus 1982. Menamatkan pendidikan dasar hingga menengah di kamang. Tahun 2001 memutuskan untuk menempuh pendidikan di Fakultas Sastra Universitas Andalas, Padang dan diselesaikan tahun 2006. Tahun 2010 melanjutkan studi pada Pascasarjana Ilmu Komunikasi Universitas Indonesia dan selesai pada tahun 2012.
Jejak Luka dan Kisah-kisah lainnya merupakan cerpen-cerpen perihal luka dipersembahkan kepada orang-orang yang pernah terluka, sedang terluka dan kepada yang akan menciptakan luka.
Tentang cerpen-cerpen di dalam Jejak Luka dan Kisah-Kisah Lainnya ini, inilah bunyi perlawanan penulis atas kondisi sosial yang terjadi. Terlepas dari perdebatan bahwa karya sastra yakni imajinasi pengarang, yang niscaya bagi pengarang, atau setidaknya bagi saya, untuk melahirkan karya sastra membutuhkan inspirasi. Berbagai kondisi yang terjadi ditengah masyarakatlah yang kemudian mendorong penulis untuk menghasilkan karya sastra itu.
Di dalam buku ini, terdapat banyak sekali macam kisah menarik untuk dibaca, mulai dari cerpen “Anak Cindaku Ditikam Rindu” yang mana penulis kisahkan sebagai perlawanan terhadap praktek sihir dan perdukunan yang menjadi budaya pada sebagaian masyarakat, perihal “Lubang Dalam Diri” yang mana penulis kisahkan sebagai perlawanan atas dominannya hawa nafsu didalam diri manusia, dan adapun perihal “Jejak Luka” yang mana penulis tulis sebagai pembelaan atas hak azazi manusia, perlawanan atas penindasan nama apapun yang dilakukan manusia, perihal “Mahaluka” pun ditulis atas perlawanan terhadap dominasi pria atas perempuan atas nama cinta.
Dan masih banyak lagi judul cerpen lainnya didalam buku ini seperti, “Jantung Batu”, “Luka Yang Indah”, “Saputangan Merah Berbunga”, “Penantian Nyiak Badat”, “Bulan, Luka, dan Senja”, Hari ke Sembilan Belas Puasa”, “Luka Kayla”, Lelaki Yang Membawa Luka di Dadanya”, dan “Sengketa Tanah”.
Keunggulan Buku:
- Yang pertama, dari segi cover/sampul buku yang terlihat elegan dan berkesan tidak terlalu glamor dan norak, warna cover/sampul buku yang kalem dan tidak terlalu mencolok.
- Yang kedua, ceritanya yang sangat menarik sehingga pembaca seolah-olah merasakannya isi dalam kisah tersebut.
Kelemahan Buku:
- Yang pertama, terdapat kesalahan dalam ketikan/typo sehingga pembaca agak sulit membaca satu kalimat yang rancu tersebut.
- Yang kedua, dalam isi ceritanya masih banyak kata-kata yang belum dimengerti sehingga penulis harus sibuk mencari makna dari kata-kata itu sendiri.
- Tanpa bermaksud mendikte pembaca untuk menangkap pesan-pesan dari penulis, tetapi saya sengaja mengungkapkan hal di atas untuk menawarkan perspektif terhadap kisah yang telah menjadi milik pembaca, selanjutnya terserah pembaca, apapun yang hadir dalam pikiran pembaca sehabis membaca karya-karya ini itu yakni hak pembaca seutuhnya. Tak ada satupun yang bisa memastikan makna sebuah cerita. Selamat menikmati.
Dalam menulis sebuah buku harus mempunyai sebuah resensi dalam suatu isi buku tersebut.
Itulah ulasan perihal √ Resensi : Pengertian, Jenis, Tujuan, Unsur, Manfaat & Contohnya Lengkap. Semoga apa yang diulas diatas bermanfaat bagi pembaca. Sekian dan terimakasih.
Baca juga Artikel Lainnya :
Sumber aciknadzirah.blogspot.com
0 Response to "√ Resensi : Pengertian, Jenis, Tujuan, Unsur, Manfaat Misalnya Lengkap"
Posting Komentar