Sudahkah Saya Jadi Orang Bau Tanah Bertauhid
Adakah anak yang keluar dari rahim ibunya bercita-cita menjadi "pecandu narkoba?"
Adakah anak yang keluar dari rahim ibunya bermimpi menjadi "pencuri?"
Adakah anak yang keluar dari rahim ibunya berangan-angan menjadi "tokoh maksiat?"
Lantas mengapa ketika mereka remaja hal ini kian menjamur? Ada apa sebenarnya? Berbagai warta menyajikan begitu banyaknya kasus-kasus 'miring' ini. Entah di media massa, TV, warta tetangga, ada apa ini?
Bukankah anak sejak lahir dalam keadaan fitrah?
"Tiada seorang anak pun yang dilahirkan kecuali di atas fitrah (tauhid)." (HR. Bukhori)
Kalau demikian, siapa dalang dari semua ini?
Mari kita simak lanjutan haditsnya,
".. Lalu, kedua orang tuanyalah yang menjadikannya Yahudi, Majusi, atau Nasrani." (HR. Bukhori)
Para orang renta yang berbahagia, kerap kita amnesia mengenai peran-peran sendiri. Kita telah luput dari amanah Ilahi dalam menjaga bawah umur kita. Kita lebih meng egokan diri, hidup mementingkan diri sendiri. Padahal ini semua akan dimintai pertanggungjawaban nantinya. Dimana pada hari itu, kita semua selaku tokoh pendidik dimintai kinerja selama memegang amanah sebagai orang tua. Tidak ada lagi penyesalan nantinya! Yang ada hanyalah 'penyesalan'.
Betapa perih hati ini melihat bawah umur ternodai oleh ragam maksiat, mulai dari terkecil sampai terbesar. Katakanlah kasus besar itu yaitu 'syirik'. Anak kita merasa ada yang membuat selain Alloh, boleh disembah selain Allah SWT. Memberikan ibadah kepada selain Allah SWT. Maka hal ini dikhawatirkan menyeret anak ke pintu neraka + kekal di dalamnya. Lihatlah pola di tengah-tengah kita, anak sudah mempercayai zodiak, pamali, dukun, ramalan (dengan variasi menarik), dll. Semuanya itu membuat kita gusar, dimanakah tugas kita selaku pendidik awal?
Allah SWT telah mengaruniakan amanah, mengaruniakan buah hati, berarti di situ ada tugas abadi. Menampilkan sosok bertauhid, menjalankan sunnah Rasul, yaitu perintah sebelum memerintah sehingga minimal mereka mengetahui bahwa kita yaitu pola baginya.
Sumber : Kusnandar Putra dalam Catatan Harian Seorang Ikhwa
Sumber http://baityjanaty.blogspot.com
0 Response to "Sudahkah Saya Jadi Orang Bau Tanah Bertauhid"
Posting Komentar