iklan

√ Hedonisme : Pengertian, Penyebab, Dampak, Jenis, Ciri Dan Sejarah Terlengkap

√ Hedonisme : Pengertian, Penyebab, Dampak, Jenis, Ciri dan Sejarah Terlengkap Hallo para pencari ilmu, jumpa kembali dalam artikel di seputarilmu.com. Kali ini akan membahas mengenai Radikalisme.


Ada yang sudah mengenal atau pernah mendengar mengenai istilah Radikalisme? Simak klarifikasi terlengkapnnya di bawah ini.


 


 Kali ini akan membahas mengenai Radikalisme √ Hedonisme : Pengertian, Penyebab, Dampak, Jenis, Ciri dan Sejarah Terlengkap
√ Hedonisme : Pengertian, Penyebab, Dampak, Jenis, Ciri dan Sejarah Terlengkap

 


Pengertian Hedonisme


 


Hedonisme merupakan salah satu pandangan hidup yang sanggup menganggap bahwa orang akan menjadi senang dengan mencari sebuah kebahagiaan sebanyak mungkin dan sedapat mungkin menghindari banyak sekali perasaan-perasaan yang menyakitkan.


Kata hedonisme ini diambil dari Bahasa Yunani ‘hēdonismos’ yang mempunyai arti ‘kesenangan’. Paham ini juga berusaha menjelaskan yang sangat baik apa yang memuaskan impian insan dan juga apa yang meningkatkan kuantitas kesenangan itu sendiri.


Hedonisme merupakan suatu anutan atau pandangan bahwa dengan kesenangan atau kenikmatan merupakan sebuah tujuan hidup dan tindakan manusia. Terdapat tiga aliran dari pemikiran dalam hedonis yakni Cyrenaics, Epikureanisme, dan Utilitarianisme.


 


 


Pengertian Hedonisme Menurut Para Ahli


 


1. Collins Gem


Hedonisme yaitu suatu kepercayaan yang menyatakan bahwa kesenangan yaitu hal yang paling penting dalam hidup.


 


2. Sarwono


Hedonisme ialah beberapa konsep diri, di mana gaya hidup seseorang dilakukan sesuai dengan citra yang ada dipikirannya.


 


3. Frans Magnis Suseno


Hedonisme yakni sebuah pandangan hidup yang sudah menganggap individu akan menjadi atau juga merasa senang dengan mencari kebahagiaan sebanyak mungkin serta sebisa mungkin untuk sanggup menghindari atau menekan perasaan-perasaan yang menyakitkan.


 


4. Burhanuddin


Hedonisme yakni salah satu yang mendatangkan kesenangan. Dengan kata lain, sesuatu yang hanya mendatangkan kesusahan, penderitaan, dan tidak menyenangkan yaitu sesuatu yang dinilai tidak baik.


 


 


Sejarah Hedonisme


 


Hedonisme ini mulai muncul pada masa awal sejarah ilmu filsafat pada tahun 433 SM. Tokoh utama dari penggagas hedonisme yaitu Aristippos dari Kyrene (433 – 355 SM) yang menjawab semua pertanyaan filsafat terkenal. Pertanyaan yang ditanyakan oleh Sokrates, “Apa yang menjadi tujuan hidup manusia?”. Aristippos juga menjawab bahwa yang terbaik yaitu “kesenangan”.


Aristippos merupakan seorang filsuf Yunani yang berasal dari negara Kyrene, Afrika Utara. Aristippus juga mempunyai hubungan baik dengan Sokrates. Setelah Sokrates wafat, Aristippos ini menjadi seorang guru profesional di Athena. Kemudian di Kyrene, ia juga mendirikan sekolah yang dinamakan “Cyrenaic School”.


Sekolah tersebut sanggup mengajarkan bahwa perasaan kesenangan sebagai kebenaran dalam kehidupan. Menurutnya, kehidupan orang yang bijak selalu mencari jaminan kesenangan maksimal.


Aristippos bantu-membantu baiklah dengan sebuah pendapat Sokrates bahwa keutamaan dalam hidup yaitu “yang baik”, namun ia juga menyamakan arti “yang baik” dengan kesenangan, mungkin ia hanya berpikir bahwa “yang baik” ialah yang sangat baik untuk diri sendiri.


Aristippos juga memandang kesenangan dalam bentuk gerakan (kesenangan badani), menurutnya ada tiga jenis gerakan, yaitu sebagai berikut ini :



  • Gerakan kasar, yaitu gerakan yang mengakibatkan ketidaksenangan dan mengakibatkan rasa sakit.

  • Gerakan halus, yaitu gerakan yang menciptakan kesenangan.

  • Tiada gerak, yaitu keadaan netral, contohnya dikala sedang tidur.


Tokoh lain dalam Hedonisme yaitu Epikuros. Ia lahir di Samos, Yunani, pada tahun 342 SM dan meninggal di Athena tahun 270 SM. Ajaran Epikuros menitikberatkan mengenai “apa yang baik yaitu segala sesuatu yang mendatangkan kenikmatan, dan apa yang jelek yaitu segala sesuatu yang menghasilkan ketidaknikmatan”.


Walaupun begitu, kenikmatan yang dimaksud bukanlah kenikmatan bebas tanpa aturan, tapi kenikmatan yang mendalam.


Kenikmatan cenderung didapatkan alasannya yaitu keingin terpenuhi, dengan begitu, kaum Epikurean membagi impian menjadi 3 jenis, yaitu sebagai berikut :



  • Keinginan alami yang harus dipenuhi (makan biar terus hidup)

  • Keinginan alami yang sanggup dipenuhi atau tidak (makanan yang enak)

  • Keinginan alami yang sia-sia (harta yang berlebihan)


Epikuros mengajarkan bahwa penting untuk membatasi pemuasan impian biar sanggup mencapai kenikmatan tertinggi, untuk itu ia menyarankan untuk hidup sederhana.


Tujuan yang utamanya yaitu demi mencapai “Ataraxia”, yakni sebuah kententraman jiwa, batin, terbebas dari perasaan galau gelisah, dan berada dalam suatu keadaan seimbang.


Kebahagian yang dituju oleh kaum epikurean yaitu kebahagian pribadi, walaupun begitu mereka sadar bahwa berteman dan bergaul sanggup membantu mencapai kenikmatan sejati (ataraxia).


Namun sayangnya dalam perkembangannya, paham ini juga akan menjadi paham yang memandang kesenangan, kenikmatan dan kebahagian hanya sebatas materi, baik berupa uang atau juga harta lainnya.


Perkembangan Hedonisme di benua Eropa ini mulai muncul di Eropa cuilan barat selama Abad pertengahan. Pada masa ke 18, eropa dikuasai oleh tiga golongan besar, yaitu golongan raja dan bangsawan, pihak gereja, dan rakyat biasa (kaum feodal).


Diantara ketiga golongan ini, pada pihak gereja yang mempunyai kekuasaan tertinggi, mereka juga mempunyai hak khusus untuk sanggup mengatur kehidupan ekonomi dan politik yang berjalan, bahkan mereka juga sanggup membatasi kebebasan setiap individu dalam segala aspek kehidupan.


Golongan raja dan aristokrat juga merupakan golongan yang mempunyai hak istimewa, sedangkan golongan rakyat biasa dianggap golongan tanpa hak.


Hal tersebut menciptakan rakyat mendapat perlakuan kejam tidak berprikemanusiaan. Untuk itu, mulai terjadi perlawanan dari pihak rakyat.


Perlawanan tersebut kemudian memicu terjadinya revolusi sehingga terjadi banyak perubahan dalam segala aspek kehidupan.


Ideologi besar gres muncul di banyak sekali bidang, yaitu hedonisme di bidang sosial-budaya, liberalisme di bidang politik, free-value di bidang sains kapitalisme di bidang ekonomi.


 


 


Ciri – Ciri Hedonisme


 



  • Tujuan utamanya yaitu kepuasan atau kenikmatan pribadi

  • Mengesampingkan atau tidak peduli dengan perasaan, kebahagiaan orang lain dalam memenuhi keinginan.

  • Materialis, tidak pernah mencicipi puas dengan yang ada, selalu mencari harta yang lebih dan kekayaan yaitu unsur yang sangat penting dalam kehidupan.

  • Konsumtif, lebih mementingkan impian dalam mendapat sesuatu, bukan mementingkan kebutuhan.

  • Pergaulan bebas

  • Diskriminatif, memilah individu dengan dasar kekayaan dan menganggap dirinya lebih tinggi dibanding orang lain menjadikan lebih terlihat sombong.


 


 


Jenis – Jenis Hedonisme


 


1. Psychological Hedonism


Menganggap bahwa insan diciptakan secara lahiriah menginginkan kesenangan. Secara naluri, insan memang mempunyai sifat menghindari rasa sakit dan derita.


 


2. Evaluative Hedonism


Kesenangan yaitu apa yang seseorang inginkan dan kejar. Dalam sebuah konsep evaluative hedonism, hanya kesenanganlah yang sangat berharga dan rasa sakit atau ketidaksenangan ialah dalam hal mengecewakan atau dianggap sesuatu yang tidak layak untuk sanggup dirasakan.


 


3. Rationalizing Hedonism


Seseorang mencari kesenangan namun paham akan konsekuensinya. Misalnya seseorang mengkonsumsi obat-obatan terlarang untuk mencari kesenangan dan lepas dari problem sejenak. Tapi ia tahu bahwa hal ini jelek untuk kesehatan dan sanggup membawanya ke ranah pidana.


 


 


Kelebihan Hedonisme


 



  • Motivasi yang besar lengan berkuasa dalam mencapai keinginannya.

  • Pantang mengalah dan bersikeras.

  • Menghargai waktu dan kesempatan, alasannya yaitu setiap waktu dan kesempatan dipakai untuk mewujudkan yang mereka inginkan.


 


 


Kekurangan Hedonisme


 



  • Menghalalkan segala cara untuk mencapai keinginanny sehingga cenderung memakai cara yang negatif (tidak baik).

  • Egosi dan tidak mempunyai kepekaan sosial.

  • Mengganggu orang lain alasannya yaitu dalam mencapai keinginanya mereka tidak peduli dengan orang di sekitarnya.


 


 


Faktor Penyebab Hedonisme


 


1. Faktor Internal


Faktor internal atau juga dari dalam diri sendiri ini merupakan salah satu penyebab hedonisme yang paling utama. Sudah menjadi sifat dasar insan itu ingin mempunyai kesenangan sebanyak-banyaknya dengan bekerja seringan mungkin.


Selain dari itu, insan juga mempunyai sifat dasar tidak pernah puas dengan hal yang sudah dimiliki. Sifat dasar insan tersebutlah yang akan menjadi sebuah penyebab hedonisme dan juga merupakan sikap konsumerisme.


 


2. Faktor Eksternal


Faktor penyebab hedonisme dari luar yang paling utama ialah arus informas dari luar yang sangat besar atau juga globalisasi.


Kebiasaan-kebiasaan serta juga paham orang dari luar negeri yang dianggap sanggup menciptakan senang kemudian disesuaikan oleh masyarakat Indonesia.


 


 


Dampak Hedonisme


 


1. Individualsime


Orang yang sudah menganut hedonisme ini jauh lebih mementingkan dirinya sendiri tanpa memikirkan perasaan atau juga kepentingan orang lain.


 


2. Konsumtif


Demi menciptakan dirinya senang, ia akan selalu mencoba mendapat kesenangan atau barang yang belum tentu barang itu akan dipakai atau tidak nantinya.


 


3. Egois


Sama halnya menyerupai individualis, ia selalu melaksanakan hal-hal hedonismenya tanpa melihat sekitar, ntah ada yang suka ataupun tidak.


 


4. Tidak Disiplin


Hidupnya menjadi tidak teratur, alasannya yaitu yang dipikirkan hanyalah kesenangan belaka. Selalu menghabiskan waktunya hanya untuk kesenangan hidupnya.


 


5. Tidak Berpikir Panjang


Selalu melaksanakan hal-hal tanpa berpikir panjang dengan imbas yang sanggup ditimbulkan dari apa yang akan dilakukannya.


 


6. Boros


Ini yaitu imbas mutlak dari hedonisme, semua kesenangan cenderung dengan hal-hal yang mewah, tentunya akan sangat menghabiskan banyak uang.


 


7. Korupsi


Salah satu imbas dari hedonisme yang sering terjadi pada seseorang ialah kebiasan untuk korupsi. Bukan hanya korupsi uang, namun juga hal lain, menyerupai contohnya saja korupsi waktu, korupsi pekerjaan, serta lain sebagainya.


Pejabat yang sudah terjerumus didalam sikap hedonisme tidak akan sungkan serta juga tidak akan aib untuk korupsi demi kesenangan hidupnya.


 


Demikianlah klarifikasi terlengkap mengenai √ Hedonisme : Pengertian, Penyebab, Dampak, Jenis, Ciri dan Sejarah Terlengkap. Semoga bermanfaat dan sanggup menambah ilmu pengetahuan bagi para pencari ilmu. Terima Kasih.


 


Baca Juga Artikel :







Sumber aciknadzirah.blogspot.com

Berlangganan update artikel terbaru via email:

0 Response to "√ Hedonisme : Pengertian, Penyebab, Dampak, Jenis, Ciri Dan Sejarah Terlengkap"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel