iklan

√ Feminisme : Pengertian, Jenis, Ciri, Kelebihan Dan Sejarah Terlengkap

√ Feminisme : Pengertian, Jenis, Ciri, Kelebihan dan Sejarah Terlengkap Hallo para pencari ilmu, jumpa kembali dalam artikel di seputarilmu.com. Kali ini akan membahas mengenai Feminisme.


Ada yang sudah mengenal atau pernah mendengar mengenai istilah Feminisme? Simak klarifikasi terlengkapnnya di bawah ini.


 Kali ini akan membahas mengenai Feminisme √ Feminisme : Pengertian, Jenis, Ciri, Kelebihan dan Sejarah Terlengkap
√ Feminisme : Pengertian, Jenis, Ciri, Kelebihan dan Sejarah Terlengkap

 


Pengertian Feminisme


 


Feminisme ini berasal dari bahasa latin yaitu dari kata “femina” yang mempunyai arti sifat keperempuanan. Orang yang berpegang pada ideologi feminisme disebut juga dengan feminis.


Feminisme sering juga diartikan sebagai gerakan emansipasi perempuan yang menyuarakan perihal perbaikan kedudukan perempuan dan menolak perbedaan derajat antara perempuan dengan pria.


Feminisme merupakan sebuah gerakan yang menuntut emansipasi atau kesetaraan dan keadilan hak dengan pria.


 


 


Sejarah Feminisme


 


Sejarah mencatat banyak sumber perihal gerakan perempuan dalam memperjuangkan haknya, tetapi yang paling sering menjadi pola ialah gerakan yang berkembang di kala 15-18 Masehi di Eropa.


Pergerakan paling pertama ditemukan ialah oleh Christine de Pizan yang menulis mengenai ketidakadilan yang diterima perempuan.


Selanjutnya pada kala ke 18, pergerakan yang cukup signifikan mulai tumbuh. Terdapat tokoh utama dalam pergerakan ini yakni Susan dan Elizabeth.


Ketika itu mereka sudah berhasil melaksanakan usaha hak politik, yakni hak untuk menentukan bagi perempuan. Selanjutnya memasuki kala ke 19, dengan adanya pelopor dari Lady Mary Wortley Montagu dan Marquis de Condoracet gerakan ini terus menerus berkembang hingga ke negara-negara penjajahan Eropa. Secara bersama gerakan tersebut dinamakan sebagai “Universal Sisterhood”.


Terdapat tiga perkembangan gerakan feminisme, yakni sebagai berikut :


 


1. Gelombang Pertama


Gelombang pertama atau gelombang bunyi perempuan ini pertama kali dipelopori oleh seorang pencetus sosialis Charles Fourier pada tahun 1837.


Di gelombang ini pergerakan yang pada mulanya berpusat di Eropa pindah ke Amerika dan terjadi perkembangan pesat semenjak adanya publikasi buku dengan judul “The Subjection OF Women (1869) sebuah karya dari John Stuart Mill.


Perjuangan kaum perempuan dalam menuntut revolusi sosial dan politik atas hak perempuan mulai terlihat akhirnya sekitar tahun 1830-1840. Seiring dengan terdapatnya pemberantasan praktek perbudakan, hak-hak kaum perempuan menjadi perhatian.


 


2. Gelombang Kedua


Sesudah perang dunia tamat dengan ditandai dengan lahirnya negara-negara gres sesudah mereka terbeas dari penjajahan bangsa eropa, gerakan feminisme mencapai puncaknya.


Mereka sudah mulai mengeluarkan hak bunyi perempuan dalam hak bunyi parlemen. Peningkatan dan semangat para perempuan dalam memperjuangkan haknya memuncal di awal tahun 1970.


Tokoh yang sering dihubungkan dengan gerakan feminisme kedua ini ialah para feminis Perancis, yaitu Helene Cixous dan Julia Kristeva.


Gerakan feminisme ini mempunyai tujuan utama yakni untuk menuntut kebebasan bagi perempuan yang seirng dipandang rendah dan mendapat perlakukan tidak layak.


 


3. Gelombang Ketiga


Pada gelombang ketiga, feminis sangat fokus semoga memperoleh posisi dalam sistem pemerintahan negaranya. Mereka mempunyai anggapan bahwa bidang politik merupakan daerah yang harus mempunyai perwakilannya semoga hak-hak perempuan sanggup terus dijaga.


Sampai kini ini, feminisme juga masih ada dan aktif dalam menyuarakan banyak sekali informasi sosial menyerupai p0rn*grafi, hak reproduksi, kekerasan terhadap perempuan atau hak legal perempuan.


Kaum feminis juga ikut serta dalam berperan melaksanakan usaha gerakan sosial yang sama-sama menyerupai gerakan kaum lesbian dan gay.


 


 


Ciri – Ciri Feminisme


 



  • Menyadari adanya perbedaan atau ketidakadilan kedudukan antara laki-laki dan perempuan.

  • Menuntut Persamaan hak antara laki-laki dan perempuan.

  • Laki-laki dianggap kaum yang lebih mementingkan dirinya.

  • Gerakannya didominasi oleh Wanita.


 


 


Jenis – Jenis Feminisme


 


1. Feminisme Marxis (Komunis)


Feminisme Marxis muncul lantaran menganggap bahwa ketertinggalan perempuan disebabkan oleh lantaran kapitalisme dalam sebuah negara. Kapitalisme sendiri ialah paham yang menyatakan perihal individu sanggup memperkaya dirinya sebanyak mungkin.


Kaum Feminisme Marxisme memandang hal ini sebagai ketidakadilan bagi perempuan. Mereka beranggapan bahwa laki-laki mengontrol agenda produksi, sehingga mereka mempunyai kedudukan lebih tinggi dalam masyarakat.


Karena kedudukannya lebih tinggi, oleh lantaran itu kaum laki-laki sering menindas perempuan yang “lebih lemah”. Tujuan utama feminis marxis ialah menghapuskan sistem kapitalis.


 


2. Feminisme Sosialis


Feminisme Sosialis muncul lantaran kritik terhadap feminisme marxis. Kaum Feminisme Sosialis juga menganggap bahwa kapitalisme bukanlah suatu sentra dari permasalahan rendahnya kedudukan sosial wanita, alasannya “Bahkan sebelum kapitalisme muncul, kedudukan perempuan sudah dianggap lebih rendah”.


Tujuan utama dari feminisme sosialis yaitu untuk sanggup menghapuskan sistem kepemilikan dalam struktur sosial. Contohnya, mereka tidak akan baiklah dengan aturan yang melegalisir kepemilikan laki-laki atas harta dalam sebuah perkawinan.


 


3. Feminisme Radikal


Paham ini juga muncul pada pertengahan kala 19 yang mengatakan ideologi “Perjuangan Separatisme Perempuan”. Dalam hal ini mereka menuntut kesamaan kedudukan perempuan dengan laki-laki dalam setiap struktur sosial, Contohnya dalam keluarga.


Feminisme radika lebih berfokus memperjuang hak perempuan dalam aspek biologis (nature). Tetapi dalam perkembangannya feminisme ini juga menjadi ekstrim, mereka juga mulai memusatkan perhatian hanya kepada perempuan.


Laki-laki dianggap tidak mengatakan bantuan positif, mulai muncul anggapan bahwa perempuan harusnya sanggup melaksanakan apapun sesuai kehendak mereka.


 


4. Feminisme Liberal


Sesuai dengan namanya, feminisme jenis ini juga menganut paham liberalisme, yaitu paham perihal mementingkan kebebasan. Mereka menyatakan “semua manusia, laki-laki dan perempuan diciptakan seimbang, harmonis dan mestinya tidak terjadi penindasan antara satu dengan lainnya”.


Tokoh utama dari gerakan feminisme liberal ialah Mary Wollstonecraft yang menulis buku dengan judul “Vindication of Right of Woman”.


Dalam bukunya ia menyebutkan bahwa laki-laki dan perempuan mempunyai nalar yang sama, oleh lantaran harus terjadi persamaan terhadap perlakuan dan hak keduanya.


Dalam sejarahnya, gerakan feminisme liberal lebih memfokuskan terhadap usaha kaum perempuan untuk mendapat pendidikan yang sama dengan laki-laki.


 


5. Feminisme Anarkis


Feminisme anarkis juga merupakan salah satu paham feminisme ekstrim. Mereka juga menganggap bahwa negara dan laki-laki merupakan suatu sentra dari segala permasalah yang dialami kaum perempuan.


Oleh lantaran itu tujuan feminisme anarkis ialah untuk menghancurkan negara dan kaum lelaki serta untuk mewujudkan mimpi semoga perempuan memegang kekuasaan tertinggi dalam struktur sosial.


 


6. Feminisme PostModern


Feminisme Post modern merupakan feminisme yang mulai terlihat perkembangannya dikala ini. Feminisme postmodern ini juga merupakan gerakan feminisme yang anti dengan sesuatu dengan sifat diktatorial dan anti dengan otoritas.


Tokoh feminisme postmodern juga menghindari adanya suatu kesatuan yang membatasi perbedaan. Artinya, kaum feminis juga boleh menjadi apapun yang mereka inginkan, dan tidak ada rumus “feminis yang baik”.


Namun demikian, kaum feminisme postmodern mempunyai tema atau orientasi dalam pergerakakannya. Mereka menyebutkan bahwa secualitas dikonstruksikan (dibangun) oleh bahasa.


Kehidupan insan terbentuk lantaran bahasa, maka lewat bahasa pula kita sanggup mengatasi ketidakadilan terhadap perempuan. Bahasa yang dimaksud disini ialah argumen, opini, tulisan, dll.


 


 


Kelebihan Feminisme


 



  • Memiliki semangat juang yang tinggi dan pantang menyerah.

  • Sangat peka terhadap ketidakadilan.

  • Kelompoknya mempunyai kesatuan yang berpengaruh dan sangat setia.


 


 


Kekurangan Feminisme


 



  • Terkesan Egois lantaran hanya memandang sesuatu dengan menguraikan ketidakadilan yang dimilikinya.

  • Dalam perkembangannya cenderung memandang rendah kaum lelaki.

  • Bertentangan dengan banyak agama.


 


Demikianlah klarifikasi terlengkap mengenai √ Feminisme : Pengertian, Jenis, Ciri, Kelebihan dan Sejarah Terlengkap. Semoga bermanfaat dan sanggup menambah ilmu pengetahuan bagi para pencari ilmu. Terima Kasih.


 


Baca Juga Artikel :







Sumber aciknadzirah.blogspot.com

Berlangganan update artikel terbaru via email:

0 Response to "√ Feminisme : Pengertian, Jenis, Ciri, Kelebihan Dan Sejarah Terlengkap"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel