iklan

Empat Sehat Lima Tepat Dalam Matematika

Empat Sehat Lima Sempurna Dalam Matematika Empat Sehat Lima Sempurna Dalam MatematikaMasih ingat slogan "Empat Sehat Lima Sempurna" yang banyak orang telah mengomentari slogan tersebut. "Empat Sehat Lima Sempurna" diciptakan pada tahun 1950-an. Penciptanya yaitu Bapak Gizi Indonesia, Prof. Poerwo Soedarmo. Slogan "Empat Sehat Lima Sempurna" berisikan lima kelompok, yaitu:
  1. Makanan pokok,
  2. Lauk-pauk,
  3. Sayur-sayuran,
  4. Buah-buahan, dan
  5. Susu.
Sewaktu keluar slogan tersebut kita sangat di anjurkan untuk menjalankan "Empat Sehat Lima Sempurna" diatas, tergantung kita-nya mau atau tidak.

Apa hubungannya dengan matematika, bekerjsama dari bahasa tidak ada korelasi yang signifikan, tetapi sesudah melihat kendala-kelndala siswa-siswa dalam mempelajari matematika mereka tidak menerapkan "Empat Sehat Lima Sempurna Dalam Matematika". Ini mungkin sanggup membantu siswa atau bahkan para guru matematika untuk mempermudah mempelajari matematika itu supaya menjadi pelajaran yang menyenangkan.

Apa saja "Empat Sehat Lima Sempurna Dalam Matematika", saya coba jabarkan:

1. Penjumlahan $(+)$

Penjumlahan merupakan penambahan dua bilangan menjadi suatu bilangan yang merupakan Jumlah. Penambahan lebih dari dua bilangan sanggup dipandang sebagai operasi Penambahan berulang, mekanisme ini dikenal sebagai Penjumlahan Total (summation), yang meliputi juga penambahan dari barisan bilangan tak sampai banyaknya (infinite).

Penjumlahan memiliki sifat Komutatif dan Assosiatif, oleh alasannya yaitu itu urutan penjumlahan tidak menghipnotis hasilnya. Elemen identitas dari penjumlahan yaitu nol (0), disini penambahan sembarang bilangan dengan identitas (nol) akan tidak akan merubah angka tersebut. Selanjutnya elemen bilangan invers dari penambahan yaitu negatif dari bilangan itu sendiri, di sini penambahan suatu bilangan dengan inversnya akan menghasilkan identitas (nol).

2. Pengurangan $(-)$

Pengurangan mencari ‘perbedaan’ antara dua bilangan A dan B (A-B), akhirnya yaitu Selisih dari dua bilangan A dan B tersebut. Bila Selisih bernilai faktual maka nilai A lebih besar daripada B, jikalau Selisih sama dengan nol maka nilai A sama dengan nilai B dan terakhir jikalau Selisih bernilai negatif maka nilai A lebih kecil daripada nilai B.
Pengurangan tidak memiliki sifat baik Komutatif maupun Assosiatif. Oleh alasannya yaitu hal ini, terkadang pengurangan dipandang sebagai penambahan suatu bilangan dengan negatif bilangan lainnya, $a - b = a + (-b)$. Dengan cara penulisan ini maka sifat Komutatif dan Assosiatif akan dipenuhi.

3. Perkalian $(\times)$

Pada pada dasarnya yaitu penjumlahan yang berulang-ulang. Perkalian dua bilangan menghasilkan Hasil Kali (product), sebagai tumpuan $4 \times 3 = 3+3+3+3 = 12$.
Perkalian, dipandang sebagai penjumlahan berulang, tentunya memiliki sifat Komutatif dan Assosiatif. Lebih jauh lagi perkalian memiliki sifat Distributif atas Penambahan dan Pengurangan. Elemen identitas untuk perkalian yaitu satu (1), disini perkalian sembarang bilangan dengan identitas (satu0] akan tidak akan merubah angka tersebut. Selanjutnya elemen bilangan invers dari perkalian yaitu satu-per-bilangan itu sendiri, di sini perkalian suatu bilangan dengan inversnya akan menghasilkan identitas (satu).

4. Pembagian $(\div)$

Pembagian dua bilangan A dan B (A $\div$ B) akan menghasilkan Hasil Bagi (quotient). Sembarang pembagian dengan bilangan nol (0) tidak didefinisikan. Selanjutnya jikalau nilai Hasil Bagi lebih dari satu, berarti nilai A lebih besar daripada nilai B, bilai Hasil Bagi sama dengan satu, maka berarti nilai A sama dengan nilai B, dan terakhir jikalau Hasil Baginya kurang dari satu maka nilai A kurang dari nilai B.
Pembagian tidak bersifat Komunitatif maupun Assosiatif. Sebagaimana Pengurangan sanggup dipandang sebagai perkara khusus dari penambahan, demikian pula Pembagian sanggup dipandang sebagai Perkalian dengan elemen invers pembaginya, sebagai tumpuan $A \div B = A \times \dfrac{1}{B}$. Dengan cara penulisan ibarat ini maka semua sifat-sifat perkalian ibarat Komunitatif dan Assosiatif akan dipenuhi oleh Pembagian.

5. Logika

Setiap kita insan memiliki logika, tetapi kita sering tidak menggunakannya secara maksimal. Kenapa kebijaksanaan saya kategorikan yang melengkapi ke empat unsur di atas, alasannya yaitu dengan kebijaksanaan matematika itu akan menjadi gampang pengerjaannya. Semua rumus atau persamaan dalam matematika menggunakannya hanya dengan logika, mensubstitusikan unsur-unsur yang diketahui dan menghitungnya dengan memakai keempat unsur dasar diatas.

Empat Sehat Lima Sempurna Dalam Matematika yang saya kategorikan menjadi:
  1. Penjumlahan,
  2. Pengurangan,
  3. Perkalian,
  4. Pembagian dan
  5. Logika
Saya tuliskan alasannya yaitu di setiap pembelajaran matematika pada setiap topik pembelajaran yang baru, para siswa tidak kesulitan akan topik pelajarannya seperti: Integral, Differensial, Trigonometri, Program Linier dan sebagainya. Mereka kesulitan di lima hal diatas, semoga goresan pena ini sanggup membantu pembaca yang budiman menciptakan matematika itu menjadi hal yang menyenangkan. Anda memiliki pendapat yang berbeda yaitu suatu kewajaran.

Masih menganggap matematika hanya hitung-hitungan semata, mari kita lihat kreativitas siswa ini, menciptakan lagu dengan matematika;
Empat Sehat Lima Sempurna Dalam Matematika Empat Sehat Lima Sempurna Dalam Matematika


Sumber http://www.defantri.com

Berlangganan update artikel terbaru via email:

0 Response to "Empat Sehat Lima Tepat Dalam Matematika"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel