iklan

Teknisi Profesional - Bekerja Profesional

Pernahkan rekan teknisi mendengar gosip bahwa “seorang bocah telah meninggal dunia lantaran tersengat listrik dikala sedang berkaraoke”. Kalau di negeri ini beritanya tentu akan berhenti hingga disitu saja. Dinegara maju lain halnya, konsumen atau polisi sanggup melanjutkan untuk melaksanakan penyelidikan yang lebih jauh.

* Apakah telah terjadi kesalahan dalam design atau proses produksi ?
* Atau pesawat pernah direpair dan kesalahan disebabkan oleh kelalaian teknisi?



Ini dongeng lain lagi. Belum usang ini kami mendapatkan repair JVC model C-147. Saat menyidik pesawat tersbut perhatian eksklusif tertuju pada :

* VR volume sudah dimodifikasi, dan VR dipasang disamping cabinet tanpa knop.
* Jack RF antena input telah diganti degan konektor RF yang biasa digunakan mesin china yang dijual. Entah kenapa alasannya mesti diganti ?

Lha.... ini kan sangat “membahayakan konsumen”. Kami tahu bahwa pesawat ini memakai “HOT CHASIS”. Kalau konsumen hingga menyentuh jack antena maka ada resiko kena sengatan listrik.
Kamipun berpikir :

* Teknisi yang telah melaksanakan modifikasi ini mungkin belum paham mengenai duduk kasus ini.
* Teknisi tidak menyadari bahwa pekerjaannya tersebut sanggup membahayakan nyawa orang lain.

Hot chasis artinya chasis pesawat ini kalau disentuh ada resiko orang kena sengatan listrik (atau kesetrum....gitu) eksklusif dari jala-jala listrik, lantaran grounding pesawat semuanya eksklusif bekerjasama dengan ground potongan power suply.
Oleh lantaran itu pada pesawat model-model menyerupai ini :

* Jack RF antena input dipasang modul yang berisi kapasitor untuk mengisolasi supaya tidak bekerjasama eksklusif dengan chasis.
* Jack AV-in memakai siekit photo-coupler untuk mengisolasi supaya jack input tidak bekerjasama dengan chasis.

Kalau pernah membaca SERVICE MANUAL merk-merk teve, maka pada halaman pertama hampir selalu ditulis peringatan duduk kasus keselamatan atau SAFETY INSTRUCTION. Disitu ditulis suatu mekanisme pengecekan yang harus dilakukan sebelum pesawat diserahkan ke konsumen. Yaitu pengecekan dengan meter yang dihubungkan dengan ground bumi (yang sanggup disambung ke pipa PAM, atau kabel yang ditanam). Kemudian semua metal part menyerupai jack antena, jack AV-in, jack speaker out dan lain-lain yang ter-ekpose keluar harus dicek dengan meter tersebut untuk mengetahui apakah mengandung tegangan listrik yang sanggup menyengat. Disitu ditulis batasan maksimum arus listrik yang diperbolehkan yang tidak membahayakan.


Sebetulnya banyak SAFETY PRECAUTION yang kadang kami jumpai kurang diperhatikan teknisi, antara lain ialah :

* Fuse diganti dengan kabel listrik. Yang lebih konyol lagi dipasang dengan timah solder. Masih mendingan kalau diganti dengan selembar-serabut isi kabel, berarti teknisi masih paham mengenai tujuan pemasangan fuse. Kami biasanya memakai satu lembar (sak ler boso jowone.....) serabut dari kabel murahan yang isinya kecil-kecil untuk pengganti sementara fuse.
* Fuse resistor diganti dengan resistor biasa. Kalaupun tidak ada gunakan resistor dengan watt kecil. Pemasangan jangan mepet-nempel ke pcb, untuk menghindarkan kalau resistor terbakar tidak merusak pcb.

Kedua hal tersebut sangat bekerjasama dengan resiko kebakaran (walaupun prakteknya jarang sekali terjadi).

Gambar diatas ialah merupakan standard “LEAKAGE TESTER” yang merupakan
alat yang digunakan untuk menyidik tingkat kebocoran ac pada semua peralatan elektronik.
Maksimum tegangan yang diperbolehkan ialah 0.75v ac, dimana hal ini maksimum akan
menunjukkan arus sebesar 0.5 mili-ampere jikalau disentuh, yang dianggap level masih aman.
Pemeriksaan dilakukan dengan cara membolak-balik colokan ac cord (kabel listrik).


Apakah “test pen” sanggup digunakan untuk menyidik kebocoran ac menyerupai ini ?

Pesawat yang normalpun kalau ditest pakai test pen niscaya akan menyala, jadi tidak sanggup digunakan sebagai standar pengetesan.


Bagaimana kalau konsumen menginginkan tidak ada kebocoran ac sama sekali.
Kebocoran ac sanggup dihilangkan dengan meng-ground-kan chasis pesawat.

* Sediakan kabel secukupnya.
* Salah satu ujung kabel dihubungkan dengan chasis pesawat
* Ujungkabel lainnya dihubungkan ke ground bumi. Dalam hal ini sanggup di dipasang pada paku ditembok atau dijepitkan dibawah kaki meja.

Hal-hal lain yang perlu diperhatikan sehabis final melaksanakan repair :

* Pastikan kabel tegangan tinggi tidak menyentuh atau terlalu erat tabung gambar atau def yoke.
* Pastikan kabel-kabel konektor tidak ada yang menyentuh resistor watt-besar yang panas.
* Jika ac cord (kabel listrik) lecet-lecet informasikan ke konsumen untuk diganti.


Sumber http://www.arjunservice.net

Berlangganan update artikel terbaru via email:

0 Response to "Teknisi Profesional - Bekerja Profesional"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel