iklan

Kerusakan Bab Video If


1. Memahami cara kerja potongan penguat Video IF

1.01 Fungsi potongan penguat Video IF.
Penguat Video IF merupakan sebuah Band Pass Amplifier yang berfungsi untuk mempekuat frekwensi menengah atau IF (Intermediate Frequency) sinyal pembawa gambar yang berasal dari keluaran Tuner semoga levelnya mencukupi untuk dideteksi oleh potongan video detektor. Untuk sistim PAL BG ibarat di Indonesia spektrum frekwensi penguat video IF memakai center pada frekwensi 38.9Mhz untuk IF sinyal pembawa gambar (video carrier) dan 33.4Mhz untuk sinyal IF pembawa bunyi (sound carrier)

1.02 Apa alasan penggunaan frekwensi IF.
Frekwensi yang dipakai oleh stasiun siaran teve sangat luas sekali , mulai dari frekwensi 30Mhz sampai 900Mhz. Sinyal yang diterima antena teve sangat lemah sekali (hanya sekian per juta volt), dimana sinyal ini harus diperkuat semoga levelnya kurang lebih menjadi sekitar 2v pp (peak-to-peak). Adalah sangat sulit untuk men-desain sebuah penguat frekwensi tinggi yang stabil yang bisa bekerja pada spektrum frekwensi yang demikian luas ibarat ini. Achirnya diketemukan suatu cara penerimaan yang dinamakan sistim “Superheterodyne” dimana dengan cara ini dari banyak sekali macam frekwensi yang diterima antena perlu dirubah menjadi “hanya satu macam frekwensi” saja, sehingga akan lebih simpel dalam men-desian dan menciptakan potongan penguatnya.

1.03 Bagian penguat Video IF sangat penting lantaran menentukan kualitas-kualitas ibarat :

* Sensitivitas penerimaan atau kemampuan mendapatkan sinyal dari antena yang lemah tetapi tetap sanggup menawarkan kualitas gambar yang higienis dari noise.
* Selektivitas penerimaan atau kemampuan untuk memisahkan gangguan dari chanel yang berdekatan
* Kualitas gambar atau kemampuan untuk menawarkan detail (resolusi) gambar yang tajam.


1.04 Apakah sistim akseptor (receicer) Superheterodin itu ?
Penerima radio yang pribadi menentukan frekwensi yang diterima antena, memperkuat sinyal yang diterima dan kemudian pribadi dideteksi dinamakan akseptor “stright” atau akseptor langsung. Sistim akseptor ibarat ini memiliki banyak kelemahan antara lain lantaran kurang sensitif dan tidak selektif.
Sistim penerimaan yang dinamakan superheterodin diperkenalkan oleh Edwin Armstrong pada tahun 1918 untuk memperbaiki cacat akseptor stright, dimana sistim ini sampai kini terus digunakan. Pada sistim superheterodin sinyal yang diterima antena dirubah dahulu menjadi frekwensi IF (frekwensi menengah) dengan memakai sirkit RF osilator dan mixer.
Besarnya frekwensi IF untuk akseptor :

* AM receicer 455/450Khz
* FM receiver 10.7Mhz
* TV receiver ada beberapa sistim yaitu 38.0/38.9/45.75/Mhz. Teve sistim PAL BG/DK memakai center frekwensi IF 38.9Mhz.
* TV satelit receicer 70Mhz
* Radar receiver 30Mhz
* Komunikasi receiver dengan gelombang mikro 70/250Mhz


1.05 Bagian-bagian dari penguat video IF

* Sirkit penyesuai impedansi input
* Penguat pre-amp transistor
* SAW filter
* Penguat IF
* AGC (Autimatic Gain Control)
* AFT (Automatic Fine Tuning)
* PLL atau VCO video detektor
* Noise inverter
* Video Indentification


1.05.1 Penyesuai impedansi input (Impedance Matching)
Sirkit yang tersiri dari resistor dan kapasitor atau induktor (coil) untuk menyesuaiakan dengan impedansi output Tuner.

1.05.2 IF Pre amplifier
Pemakaian SAW filter mengakibatkan terjadi kerugian level sinyal video IF atau istilah teknisnya “insertion loss”. Sebuah penguat Pre-amp yang memakai sebuah transistor dipakai untuk meg-“kompensasi” akhir kerugian ini.

1.05.3 SAW filter (Surface Acoustic Wave)
Merupakan “filter grup band pass” yang hanya akan melewatkan frekwensi pembawa gambar dengan center frekwensi 38.9Mhz dan sinyal pembawa bunyi dengan center frekwensi 33.4Mhz. Atau secara keseluruhan SAW fiter memiliki “frekwensi respons” (melewatkan hanya frekwensi) mulai dari 33.15 sampai 40.15Mhz. Kita patut sangat berterima kasih dengan inovasi alat semacam ini, lantaran sebelum diketemukan SAW filter pada teve model sebelum tahun 80’an, untuk menciptakan filter grup band pass semacam ini dibutuhkan sirkit yang terdiri 3 sampai 5 buah macam coil yang perlu diajust pada banyak sekali macam frewkwnsi yang berbeda. Dan ajustmen hanya sanggup dilakukan dengan peralatan yang khusus.
Kelebihan penggunaan SAW filter :

* Dengan SAW filter kita tidak perlu lagi melaksanakan adjustmen.
* Bentuknya kompak, kecil dan berpengaruh tidak simpel rusak.
* Kerjanya stabil pada jangka yang lama.
* sanggup menawarkan kualitas gambar yang bagus


Kelemahan SAW filter
SAW filter bekerja dengan cara merubah getaran listrik frekwensi tinggi menjadi getaran mekanik akustik pada potongan input, dan kemudian merubah kembali menjadi getaran listrik pada potongan output. Hal ini mengakibatkan terjadi kerugian level sinyal atau disebut “insertion loos”. Oleh lantaran itu maka dibutuhkan satu tingkat penguat transistor untuk mengkompensasi kerugian semacam ini.

Kenapa dinamakan SAW filter.
Getaran mekanik menjalar lewat benda padat melalui 2 macam cara :

* Bulk wave – gelombang menjalar melalui potongan dalam benda padat.
* Surface wave - gelombang menjalar melalui potongan permukaan benda padat.

Pada SAW filer sinyal input menjalar ke potongan output melalui potongan permukaan sejenis kristal yang dipakai sebagai materi pembuatannya.

Pin-out SAW filter yang berbentuk in-line (sisir)

* 1. Input
* 2. Input Gnd
* 3. Chip Gnd
* 4. Output (IF in)
* 5. Output (IF in)


1.05.4 Penguat IF
Umumnya sirkit penguat IF memakai tiga tingkat penguat kaskade untuk memperkuat sinyal video IF. Sirkit memakai “balance input” dari SAW filter.

1.05.5 AGC (Automatic Gain Control)
Sinyal gambar dimodulasikan memakai sistim AM (amplitudo modulasi). Oleh lantaran itu cacat amplitudo akan sanggup mengakibatkan gambar rusak. Penguat video IF dirancang semoga keluaran dari sirkit video detektor yakni konstant sebesar 2v pp. Padahal kekuatan sinyal RF input yang diterima oleh antena berbeda-beda pada setiap stasiun pemancar. Jika sinyal RF yang diterima antena terlalu kuat, maka sanggup mnyebabkan sinyal keluaran melebihi 2v pp, dan hal ini sanggup mengakibatkan sinkronisasi sinyal gambar cacat atau hilang sama sekali lantaran terpotong (clipped). Untuk mencegah hal ini terjadi maka dipakai sirkit AGC, yang fungsinya yakni untuk “mengurangi faktor penguatan” potongan penguat video IF kalau sinyal RF yang diterima terlalu kuat, dengan tujuan untuk menjaga semoga level keluaran sinyal video tetap terjaga konstan pada level 2v pp. AGC bekerja dengan sistim loop umpan balik tertutup, berpengaruh lemahnya sinyal keluaran dari sirkit video detektor dipakai sebagai umpan balik untuk pengendalian faktor penguatan pada potongan IF amplifier dan Tuner.

Ada 2 macam sirkit AGC yang bekerja pada bgaian video IF :

* IF AGC – Merupakan sirkit internal didalam ic video IF yang berfungsi untuk mengurangi faktor penguatan potongan sirkit penguat video IF.
* RF AGC – Merupakan sirkit yang bekerja eksternal. Jika penguatan potongan penguat video IF sudah minimal tetapi sinyal yang diterima masih terlalu kuat, maka akan bekerja eksternal AGC yang akan mengurangi faktor penguatan potongan akseptor Tuner


Ada beberapa tipe sirkit AGC

* Average AGC (AGC rata-rata) - AGC diatur oleh level tegangan rata-rata sinyal video. Hasilnya kurang bagus, lantaran dipengaruhi oleh besar kecilnya level sinyal video, padahal kuatnya sinyal RF antena tetap.
* Peak level AGC - AGC diatur oleh besarnya level puncak sinyal sinkronisasi. Hasilnya lebih baik dari average AGC.
* Delayed AGC – atau AGC yang ditunda. Artinya kalau sinyal yang diterima masih lemah tidak terlalu berpengaruh maka AGC belum akan aktip bekerja. AGC gres akan mulai bekerja kalau sinyal yang diterima antena sudah melebihi level yang ditentukan.


1.05.6 PLL atau VCO video detektor
Istilah lainnya yang kadang dipakai untuk sirkit ini yakni Video demodulator, Low level detector. Teve jaman kuno detektor memakai diode germanium yang bekerja ibarat prinsip diode penyearah. detektor semacam ini memiliki kelemahan dimana isu gambar akan kehilngan deteil pada sinyal gambar yang levelnya kecil. Sehingga ketika ini video detektor memakai sirkit low level detektor. Sistim kerjanya secara detail majemuk tergantung dari desain pabrikan ic tersebut.


Salah satunya yakni seperi tumpuan dibawah ini.
Adalah VCO (voltage control osilator) merupakan pembangkit frekwensi tinggi dimana frekwensinya sanggup dikendalikan secara otomatis dengan sirkit PLL (Phase Lock Loop) semoga frekwensi dan phasanya selalu sempurna dengan frekwensi sinyal pembawa IF 38.9Mhz. Sinyal ini dipakai untuk mendeteksi atau “menyaring” sinyal gambar dari sinyal pembawanya (atau memisahkan sinyal video dari sinyal pembawa gambar 38.9Mhz).
Pada sirkit video IF model usang masih membutuhkan eksternal coil yang perlu diajust sempurna pada frekwensi 38.9Mhz. Tetapi perkembangan selanjutnya pada model-model gres tidak lagi dipakai eksternal coil ini, dan adjustmen sanggup dilakukan oleh mikroprosesor melalui komunikasi data IC2CBus (SDA/SDL).

Ada 2 macam sinyal keluaran dari sirkit video detektor, yaitu

* Sinyal gambar atau CVBS yang akan diproses oleh potongan video prosesor untuk mendapatkan kembali sinyal RGB setelah melalui sirkit “sound trap 5.5Mhz” untuk mencegah semoga sinyal bunyi FM 5.5 tidak ikut masuk.
* Sinyal pembawa bunyi FM 5.5 Mhz yang akan diproses oleh potongan FM audio prosesor untuk mendapakan sinyal bunyi (audio) setelah melalui BPF (band pass filter) 5.5Mhz


1.05.7 AFT (Automatic Fine Tuning)
Karena faktor kelembaban, faktor panas, faktor waktu pemakaian teve maka frekwensi tuning pada Tuner sanggup bergeser lantaran karakteristik komponen-komponennya yang berubah. Dimana hal ini sanggup mengakibatkan warna hilang atau bunyi ngeses/kemresek. Untuk menjaga dilema ibarat ini terjadi maka dipakai sirkit AFT.
Jika tegangan tuning bergeser maka akan menjadikan frekwensi keluaran dari tuner tidak lagi sempurna pada 38.9Mhz, contohnya keluaran menjadi 38 Mhz. Sirkit AFT akan membandingkan frekwensi keluaran ini dengan frekwensi referensi coil AFT yang diadjust sempurna pada 38.9. Kalau ada perbedaan frekwenis sirkit AFT akan meng-output-kan “tegangan koreksi dc” lewat pin AFT-out ke potongan mikrokontrol, dan mikrokontrol akan mengkoreksi tegangan tuning yang bergeser ini sehingga frekwensi keluaran dari tuner kembali sempurna pada 38.9Mhz. Kaprikornus tepatnya sirkit AFT berfungsi untuk menjaga keluaran dari tuner semoga selalu sempurna pada frekwensi 38.9Mhz.
Pada sirkit model usang AFT masih membutuhkan eksternal coil yang harus diadjust sempurna pada frekweni 38.9Mhz, tetapi pada model-model gres eksternal coil sudah tidak diharapkan lagi.

Switch AFT on-off

* Pada teve model usang terdapat manual switch “AFT on-off” pada potongan front panel. Pada ketika melaksanakan pemrograman chanel posisi harus “off”. Setelah final melaksanakan pemrograman semua chanel, maka harus kembalikan lagi pada posisi “on”
* Pada teve model gres switch semacam ini sudah tidak diketemukan lagi, tetapi secara otomatis akan dilakukan oleh mikrokontrol. Pada ketika dilakukan manual/auto search otomatis AFT pada kondisi “off”.
* Nomor Chanel yang telah dirubah dengan “Fine tuning” maka AFT otomatis akan menjadi “off” tidak bekerja dan biasanya ditandai dengan warna nomor chanel yang berkembang menjadi kuning.


Tegangan AFT memiliki fungsi ganda, yaitu

* Menjaga secara otomatis semoga tegangan tuning selalu tepat.
* Sebagai sinyal kontrol ketika manual/auto search semoga sanggup stop secara otomatis atau dimemori secara otomatis bersama dengan sinyal “video indentifikasi”.


1.05.8 Noise Inverter
Sirkit noise inverter dipasang sehabis sirkit video detektor. Digunakan untuk menghilangkan gangguan noise frewkwnsi tinggi. yang ada pada sinyal gambar (video).
Ada 2 macam gangguan frekwensi tinggi, yaitu

* Black noise – yaitu gangguan noise yang berupa garis-garis pendek berwarna hitam.
* White noise – yaitu gangguan noise yang berupa garis-garis pendek berwarna putih.

Dinamakan noise inverter, lantaran pada sirkit ini untuk menghilangkan noise dipakai sebuah sirkit inverter. Suatu sirkit filter frekwensi tinggi dipakai untuk menyaring semoga hanya frekwensi tinggi yang berisi noise saja yang sanggup lewat. Kemudian frekwensi tinggi ini phasanya dibalik 180 derajad. Sinyal frekwensi tinggi yang phasanya dibalik ini kemudian dicampur (mixing) dengan sinyal video yang masih mengandung noise. Hasilnya sinyal frekwensi tinggi yang phasenya dibalik akan saling menghilangkan dengan noise frekwensi tinggi yang dibawa sinyal video, lantaran phasenya berlawanan. Maka keluaran dari noise inverter akan merupakan sinyal video yang bebas dari noise.

1.04.9 Video Indentifikasi (ID)
Istilah lainnya yakni SD (Sync Detect) atau HS (Hor Sync). Merupakan sirkit yang akan meng-output-kan tegangan pulsa dc kalau potongan penguat video IF mendapatkan siaran teve. Sinyal ini bekerjsama merupakan sinyal “sinkronisasi horisontal”.
Sinyal ini dipakai untuk membedakan antara sinyal teve dari gangguan sinyal lainnya yang mungkin diterima antena, contohnya harmonic dari siaran amatir dan berfungsi untuk :

* Sebagai refernsi sinyal stop pada ketika manual/auto search dengan sinyal tegangan AFT. Pada ketika manual/auto search pin-video indentifikasi akan berubah sesaat dari nol menjadi “high” ketika pas terima siaran.
* Sebagi kontrol sinyal video-mute (blue back). Jika tidak terima siaran maka pin-video indentifikasi tegangannya nol. Tegangan ini diiputlan ke mikrokontrol dan selanjutnya mikrokontrol akan melaksanakan audio/video muting.

Sirkit video IF model usang belum memakai sirkit semacam ini, lantaran model usang belum memiliki kemudahan manual/auto search.


Contoh pin-keluar sinyal video indentifiction

* TA8690 - pin-21
* LA76810A – pin-22
* TDA8361/62 - pin-14
* TB1238 - pin-31
* Pada ic model gres video indentifikasi memakai komunikasi lewat IC2Bus (SDA/SCL)


1.05 Mengapa pada sirkit yang memakai ic UOC (ultimate one chip) tidak menggunakn sirkit pre-amp sebelum SAW filter.
Dengan ic UOC memungkinkan untuk dibentuk suatu penguat video IF yang sangat tinggi. Oleh lantaran itu kompensasi “insertion loss” dilakukan didalam ic UOC atau istilahnya teknisnya “post pre-amp”.

Courtesy Marsono tv

Sumber http://www.arjunservice.net

Berlangganan update artikel terbaru via email:

0 Response to "Kerusakan Bab Video If"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel