✔ Kata Mutiara Cinta Kahlil Gibran
Kahlil Gibran - Seorang seniman legendaris kelahiran Libanon (1883-1931), dia tekenal sebagai sorang maestro cinta terbesar sebab syair-syairnya yang indah dan menyentuh bertemakan perihal cinta dan pautan kasih anak manusia.
Sebagian besar karya tulis kahlil gibran merupakan sebuah penggabungan antara budaya barat dengan budaya timur sehabis dia hijrah dari libanon ke amerika serikat.
Dalam setiap ungkapan kalimat yang terdapat pada syair-syair indah karya kahlil gibran seringkali di sisipi unsur perihal fenomena-fenomena alam yang pernah terjadi di tempat di mana masa kecilnya di habiskan.
Berikut ini yakni kumpulan kata bijak perihal arti hidup yang sanggup menjadi semangat dan nilai kasatmata dalam kehidupan. Lihat selengkapnya sebagai berikut:
Mari kita lihat kumpulan syair-syairnya berikut ini:
Demikianlah Kata Mutiara Cinta Kahlil Gibran yang sanggup aku bagikan kali ini, biar kata-kata mutiara ini sanggup menjadi motivasi kita untuk menjadi lebih baik.
Sumber http://www.randi.id
Sebagian besar karya tulis kahlil gibran merupakan sebuah penggabungan antara budaya barat dengan budaya timur sehabis dia hijrah dari libanon ke amerika serikat.
Dalam setiap ungkapan kalimat yang terdapat pada syair-syair indah karya kahlil gibran seringkali di sisipi unsur perihal fenomena-fenomena alam yang pernah terjadi di tempat di mana masa kecilnya di habiskan.
Baca Juga
Kata Mutiara Cinta Kahlil Gibran
Banyak sekali puisi-puisis cinta, kata-kata mutiara cinta yang di tulis sang maestro legendaris kahlil gibran. Karya dia sampai ketika ini masih banyak di kenal di hampir seluruh belahan dunia.Berikut ini yakni kumpulan kata bijak perihal arti hidup yang sanggup menjadi semangat dan nilai kasatmata dalam kehidupan. Lihat selengkapnya sebagai berikut:
Mari kita lihat kumpulan syair-syairnya berikut ini:
“Hakekat cinta yakni suatu keluhan batin yang di rintihkan oleh hamparan perasaan kasih sayang. Dia ialah cucuran air mata kesedihan pikiran. Dia ialah senyuman cerah taman-taman bunga cinta.”
“Seorang pria, berjanggut panjang dengan baju hitam, dahinya berkerut memandang awan dan berkata: Cinta ialah rasa yang tak berpeduli yang buta. Ia asal dari jiwa muda yang menggelora dan berakhir dengan hayatnya.”
"Seorang perjaka dengan wajah berbinar menyenandung dan berkata: Cinta yakni rasa surgawi yang menyilaukan mata dan menawarkan segala sesuatu layaknya para tuhan melihatnya”.
"Seorang laki-laki buta, sambil mengethok-kethokan tongkat kayunya ke tanah, dalam tangisnya dia berkata: Cinta yakni gumpalan kabut yang menyelimuti setiap jiwa dan menyelubungi setiap sisi keberadaan diri atau membuatnya hanya melihat hantu yang muncul dari bayangan nafsu yang melayang di antara watu karang. Tuli terhadap bunyi tangisan sendiri yang mengaung dan menggema diantara lembah-lembah hayalan hati”.
“Cinta yakni kolam cahaya magic yang muncul dari kedalaman jiwa insan dan mengelilingi raga yang tak berdaya. pencinta melihat dunia sebagai langkah menuju roudhloh taman hijau dan hidup menyerupai hayalan yang menyenangkan, di berdiri di antara kesadaran”.
"Kakek bau tanah dengan punggungnya yang membongkok, kakinya yang bengkok laksana potongan kain rongsok, dengan suaranya yang serak dan gemetar berkata: Cinta yakni peristirahatan panjang bagi raga yang lelah dalam kesunyian pusara. Kedamaian bagi jiwa-jiwa dalam kedalaman keabadian”.
“Seorang bocah kecil berumur 4 tahun sambil tertawa dia berkata: Cinta yakni ibuku, dan cinta yakni ayahku. Hanya ibu dan ayahku yang mengerti perihal cinta ini”.
“Cinta singgah dalam jiwa murni atas kehendak sang pencipta, dan sama sekali bukan melalui kemauan insan sendiri”.
“Cinta laksana mata air abadi, yang senantiasa mengalirkan kesejukan dalam jiwa-jiwa yang dahaga. Ibarat anggur nikmat cantik di bibir hangat di badan, tapi terkadang memabukkan”.
"Hakekat perkawinan yakni penyatuan dua hati dalam satu cinta yang kokoh untuk menghapuskan kata perpisahan. Ia yakni kesatuan agung yang terpisah dalam raga. Ia laksana gelang berlian dalam sebuah rantai ikatan yang permulaannya yakni sebuah pandangan, dan berkhir di keabadian. Ia yakni embun suci yang jatuh dari langit-langit tak bernoda, untuk memberkati dan menuburkan kebun-kebun alloh robbul izzati”.
“Seorang pria, berjanggut panjang dengan baju hitam, dahinya berkerut memandang awan dan berkata: Cinta ialah rasa yang tak berpeduli yang buta. Ia asal dari jiwa muda yang menggelora dan berakhir dengan hayatnya.”
"Seorang perjaka dengan wajah berbinar menyenandung dan berkata: Cinta yakni rasa surgawi yang menyilaukan mata dan menawarkan segala sesuatu layaknya para tuhan melihatnya”.
"Seorang laki-laki buta, sambil mengethok-kethokan tongkat kayunya ke tanah, dalam tangisnya dia berkata: Cinta yakni gumpalan kabut yang menyelimuti setiap jiwa dan menyelubungi setiap sisi keberadaan diri atau membuatnya hanya melihat hantu yang muncul dari bayangan nafsu yang melayang di antara watu karang. Tuli terhadap bunyi tangisan sendiri yang mengaung dan menggema diantara lembah-lembah hayalan hati”.
“Cinta yakni kolam cahaya magic yang muncul dari kedalaman jiwa insan dan mengelilingi raga yang tak berdaya. pencinta melihat dunia sebagai langkah menuju roudhloh taman hijau dan hidup menyerupai hayalan yang menyenangkan, di berdiri di antara kesadaran”.
"Kakek bau tanah dengan punggungnya yang membongkok, kakinya yang bengkok laksana potongan kain rongsok, dengan suaranya yang serak dan gemetar berkata: Cinta yakni peristirahatan panjang bagi raga yang lelah dalam kesunyian pusara. Kedamaian bagi jiwa-jiwa dalam kedalaman keabadian”.
“Seorang bocah kecil berumur 4 tahun sambil tertawa dia berkata: Cinta yakni ibuku, dan cinta yakni ayahku. Hanya ibu dan ayahku yang mengerti perihal cinta ini”.
“Cinta singgah dalam jiwa murni atas kehendak sang pencipta, dan sama sekali bukan melalui kemauan insan sendiri”.
“Cinta laksana mata air abadi, yang senantiasa mengalirkan kesejukan dalam jiwa-jiwa yang dahaga. Ibarat anggur nikmat cantik di bibir hangat di badan, tapi terkadang memabukkan”.
"Hakekat perkawinan yakni penyatuan dua hati dalam satu cinta yang kokoh untuk menghapuskan kata perpisahan. Ia yakni kesatuan agung yang terpisah dalam raga. Ia laksana gelang berlian dalam sebuah rantai ikatan yang permulaannya yakni sebuah pandangan, dan berkhir di keabadian. Ia yakni embun suci yang jatuh dari langit-langit tak bernoda, untuk memberkati dan menuburkan kebun-kebun alloh robbul izzati”.
Demikianlah Kata Mutiara Cinta Kahlil Gibran yang sanggup aku bagikan kali ini, biar kata-kata mutiara ini sanggup menjadi motivasi kita untuk menjadi lebih baik.
Sumber http://www.randi.id
0 Response to "✔ Kata Mutiara Cinta Kahlil Gibran"
Posting Komentar