Tahukah Kau Metode Berguru Dan Memahami Aqidah Dengan Benar ??
Pernah ngak sih sobat bertanya - tanya aqidah yang benar itu menyerupai apa? Trus gimana sih cara mengkaji dan memahami aqidah dengan benar?
Nah.. kini kita harus tahu dulu nih apa sih aqidah itu?
So sudah seharusnya kan, kita sebagai seorang muslim harus memperhatikannya dengan penuh perhatian dibanding yang lain.
Nah... semoga aqidah terjamin kebenaran dan kemurniannya, hendaknya saat mengambil dan mengkaji dan memahami memakai metode/kaidah dibawah ini :
1. Sumber aqidah yang benar yakni Al-Qur’an dan sunnah yang shahih (seluruh perawi sanggup diterima), serta ijmak para sahabat radhiyallahu ‘anhum.
“Tentang sesuatu pun apapun kau berselisih, maka putusannya (terserah) kepada Allah”. (QS. Asy-Syura:10)
“Apapun yang diberikan Rasul kepadamu, maka terimalah. Dan apa yang dilarangnya bagimu, maka tinggalkanlah”. (QS.Al-Hasyr:7)
“Dan barang siapa yang menentang Rasul setelah terang kebenaran baginya dan justru menikuti jalan yang bukan jalan orang-orang mukmin, maka Kami akan membiarkannya leluasa terhadap kesesatan yang telah dikuasainya itu, dan Kami akan memasukkannya ke dalam Jahanam, dam Jahanam itu daerah kembali yang terburuk”. (QS. An-Nisa:115)
Nah.. ketiga pokok di atas akan menjadi sumber aqidah yang benar bilamana disertai dengan rasa pengagungan dan ketundukan mutlak terhadap nash-nash yang terkandung didalamnya.
Karena hadist shahih mempunyai kedudukan yang sama dengan Al-Qur’an, hal ini telah ditegaskan oleh Rasululllah shallallahu ‘alaihi wasallam dalam sabdanya :
“Ingatlah, sebetulnya saya telah diberi Al-Qur’an dan yang semisalnya (hadist) bersamanya”. (HR. Ahmad, shahih)
Oleh kesudahannya itu, hadist shahih yakni sumber aqidah setelah Al-Qur’an, selain itu juga berfungsi sebagai penjelas untuk Al-Qur’an.
Allah Subhanahu wata’ala berfirman :
“Dan kami turunkan kepadamu adz-dzikir (sunnah) semoga kau menjelaskan kepada insan apa-apa yang diturunkan kepada mereka, dan semoga mereka berpikir”. (QS. An-Nahl:44).
Ketika Al-Qur’an menyebutkan sebuah kasus secara umum, maka klarifikasi dan perinciannya ada dalam sunnah (hadits) yang shahih. Adapun hadist yang lemah (dha’if), maka tidak bisa menjadi sumber dalam aqidah dan kasus agama secara umum.
3. Memahami ayat dan hadist shahih wacana aqidah dengan benar .
yaitu dengan tidak mengubah makna ayat atau hadist dari makna lahirnya, dan jikalau makna lahirnya tidak jelas, maka sebaiknya merujuk kepada ayat lain, hadist lain, atau pemahaman para salafus shalih (sahabat, tabi’in dan tabi’ut tabi’in) serta para ulama yang mengikuti jejak mereka dalam duduk kasus aqidah.
Imam Syafif’i berkata, “Al-Qur’an tidaklah diturunkan kecuali dengan bahasa Arab, kesudahannya orang yang tidak memahami luasnya bahasa Arab, maka ia tidak akan bisa menjelaskan ilmu yang terkandung di dalam kalimat-kalimat al-Qur’an dengan banyak ragamnya. Orang yang menguasai bahasa Arab tidak akan mencicipi kesamaran yang dialami oleh orang yang tidak memahami bahasa Arab.”
Selain ketiga kaidah diatas, kaidah dibawah ini juga penting untuk diperhatikan :
1. Segala hal yang berkaitan dengan aqidah telah dijelaskan oleh al-Qur’an dan sunnah.
2. Berserah diri sepenuhnya kepada Allah Subhanahu wata’ala dan RasulNya, serta tidak menyanggah al-Qur’an atau hadist dengan alasan qiyas, perasaan atau pendapat ulama.
3. Akal yang sehat niscaya sesuai dengan al-Qur’an dam sunnah yang shahih.
4. Jauhi debat kusir dalam duduk kasus agama, alasannya yakni debat kusir dalam agama sangat tercela, apalagi dalam perkara-perkara yang tidak diketahui. Bila harus berdebat maka berdebat dengan cara yang baik, serta menahan diri dari perkara-perkara yang tidak diketahui hakikatnya, yaitu dengan cara menyerahkannya kepada Allah Subhanahu wata’ala.
Nah.. metode-metode diatas jikalau dipakai secara baik, maka akan sangat membantu kita dalam mencari dan mengkaji aqidah/tauhid yang benar sekaligus menjaga dari penyimpangan dan kesalahan.
Wallahu a'lam..
Sumber : dirangkum dari buku "SERIAL DASAR-DASAR ISLAM Menjaga Aqidah, Beribadah sesuai Fiqih, dan Berhias dengan Akhlak". Oleh : Tim Ilmiah Indonesia Community Care Center. Hal:2-5.
Sumber http://annisawally0208.blogspot.com
0 Response to "Tahukah Kau Metode Berguru Dan Memahami Aqidah Dengan Benar ??"
Posting Komentar