iklan

Mencoba Memahami Orang Lain Dari Sudut Pandang Yang Berbeda-Beda..


Jika mencoba memahami tentu sesuatu yang agak rumit yah.. kan kita terkadang hanya sanggup mengerti itupun kalau di beri tahu.. 

Nah, bagaimana kalau si beliau atau siapa sajalah yang kita temui agak sulit ditebak alias seorang yang pendiam, hambar ?

Contohnya ayah saya sendiri hehehe... sosok yang penuh kasih sayang dibuktikan dengan nasehat-nasehat emasnya dan tindakannya,terkadang menentukan diam, terkadang marah, hanya jikalau memang murka itu diperlukan, toh juga untuk kebaikan anak-anaknya dimasa depan..

Contoh sederhananya saya akan berusaha untuk mencoba memahami pasangan sendiri.

Baru-baru ini saya mengenal lelaki ini, dilihat secara eksklusif agak sangar sih.. tapi kasih sayangnya mungkin saja tulus..

Ehhehehe... klu ditanya kenapa mungkin alasannya yaitu ada perasaan ragu juga, soalnya gres kenal .. 


Dari cara beliau bersikap, beliau tipenya seorang yang pendiam tuk menentukan kata yang sempurna dalam berbicara, berbicara seadanya ihwal rasa juga..

Entah... untuk dirinya saya ingin mengenalnya jauh dari ini, jiwanya menyerupai apa.. de el el..

Sampai sejauh ini, saya berusaha untuk memahami dirinya dari banyak sekali sudut pandang pengamatan rasa menyerupai dari sudut pandang cinta seorang ibu kepada anak, ayah kepada anak, abang kepada adik, adik kepada kakak, sahabat kepada teman, sahabat kepada sahabat..  

Aku penasaran dalam setahun ini, ada sesuatu yang sanggup ku pahami jikalau saya mendekatinya semakin jauh.. 

Dari sudut pandang rasa kasih sayang ibu ke anak : ia membutuhkan kasih sayang, dimanja dan  perhatian meski akhirnya atau responnya seakan-akan hambar sih.. ia hanya butuh daerah untuk kembali dan beristirahat sejenak, ingin meluapkan rasanya kepada sosok yang memang ia sayang.. meskipun ia tidak tau akan sanggup menunjukkan kebahagiaan atau tidak kepada sosok yang ia sayangi itu..

Dari sudut pandang ayah ke anak: sama menyerupai ibu, namun terperinci berbeda.. lelaki biasanya akan jarang berkomunikasi jikalau pembahasannya agak yaaah.. serius, ia tak ingin pembahasan serius melalui HP, memang benar baiknya kan secara eksklusif sih..

aku berusaha mengamatinya, ia membutuhkan seseorang yang ingin diajak serius dalam berkata dan tentu dalam bertindak secara nyata.. ia butuh seseorang yang menunjukkan ketegasan untuk dirinya sendiri dan juga butuh untuk dihargai.

Dari sudut pandang seorang abang ke adik : agak rumit sih,, alasannya yaitu kan namanya juga saudara kadang berantem... hehehe  pernah satu kali itu bukan berantem sih hanya ia meminta klarifikasi atas keputusan ku, awalnya ia baiklah mendapatkan alasanku begitu saja, tapi sesudah itu ia minta dijelaskan sejelas-jelasnya mengapa saya menentukan untuk mengakhiri komunikasi dari dirinya..

Nah.. dari semua itu saya coba memahami ia butuh sosok yang memahaminya namun tidak usah repot-repot .. agak sulit dijelaskan sih yah.. semacam butuh seseorang untuk tahu bahwa beliau melaksanakan ini dan itu, butuh untuk diberi nasehat walau memang sikapnya akan selalu cuek.

Dari sudut pandang  adik : namanya adik yah harus mengalah, tidak sanggup meminta alias menuntut ini itu ke kakak, saya disini kiprahnya hanya untuk melihat dan mengamati, walau terkadang harus menengurnya sih, tapi jangan hingga melupakan bahwa beliau yaitu abang dan saya hanya seorang adik yang mendapatkan apapun yang kakaknya kasih.

Dari sudut sahabat : tentu menjadi sahabat yang tidak menikung dari belakang hehhehe... sahabat baginya yang dimana ia tak segan-segan meminta tolong kepadaku, sehingga ia tidak segan-segan untuk menceritakan apa yang terjadi dan merasa nyaman bersamaku.

Dari sudut sahabat : levelnya berbeda .. sama menyerupai sahabat namun sahabat susah senang selalu membantu, mendukung dan percaya. Tentu saya ingin memahaminya, mencoba menunjukkan kenyamanan, mendenggarkan, semoga apa yang menjadi beban dirinya tidak terlalu menekan dirinya. Siap ada disaat ia butuh.

So, mencoba memahami seseorang dari banyak sekali sudut pandang, mendengarkan, dan mengamati seseorang dari sudut yang berbeda.

Namun ketahuilah, bahwa kita tidak akan pernah benar-benar mencicipi apa yan dirasakan seseorang hingga kita mengalami hal yang sama menyerupai orang tersebut.

Wallahu a’lam...


Sumber gambar : instagram @birgittetheresa


BACA JUGA :



 

Sumber http://annisawally0208.blogspot.com

Berlangganan update artikel terbaru via email:

0 Response to "Mencoba Memahami Orang Lain Dari Sudut Pandang Yang Berbeda-Beda.."

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel