iklan

Sistem Transportasi Pada Flora Dan Manusia

Sistem Transportasi pada Tumbuhan dan Manusia - Artikel ini akan menjelaskan perihal Sistem Transportasi pada Makhluk Hidup, Sistem Transportasi pada Tumbuhan, Jaringan Transportasi pada Tumbuhan, Mekanisme Transportasi pada Tumbuhan, Sistem Transportasi pada Manusia, Darah, Organ Peredaran Darah, Sistem Peredaran Darah Manusia, Aliran dan Tekanan Darah, Gangguan pada Sistem Peredaran Darah.

Sistem Transportasi pada Makhluk Hidup

Di dalam badan makhluk hidup selalu terjadi sistem transportasi. Sistem transportasi ini terjadi melalui proses pengangkutan nutrisi, oksigen, karbondioksida, dan sisa metabolisme. Pada belahan ini kau akan mempelajari proses transportasi yang terjadi pada flora dan manusia.

Sistem Transportasi pada Tumbuhan

Jaringan Transportasi pada Tumbuhan

Tumbuhan merupakan makhluk hidup yang berkedudukan sebagai produsen yang bisa menciptakan makanannya sendiri.

Proses pembuatan masakan pada flora dinamakan fotosintesis. Fotosintesis yaitu proses pembuatan energi atau zat makanan/glukosa yang berlangsung atas tugas cahaya matahari dengan memakai zat hara/mineral, karbondioksida dan air.

Air diserap oleh akar dari dalam tanah menuju daun. Air yang mengandung zat hara dan karbon dioksida ini akan diangkut ke daun melalui batang lewat pembuluh kayu (xilem).

Karbon dioksida diserap dari udara oleh daun melalui lisan daun atau stomata.  Stomata yaitu lubang  yang berfungsi sebagai tempat masuknya karbondioksida dan tempat keluarnya oksigen.

Kaprikornus stomata mempunyai peranan sebagai tempat pertukaran gas. Stomata juga paling banyak terdapat pada daun.

Fotosintesis sangat penting bagi kehidupan di bumi lantaran hampir semua makhluk hidup bergantung pada energi yang dihasilkan oleh proses fotosintesis. Yang dibutuhkan flora dikala fotosintesis yaitu air, karbondioksida, cahaya sebagai sumber energi.

Xilem dan floem yaitu jaringan ibarat tabung yang berperan dalam sistem pengangkutan. Air dan mineral dari dalam tanah akan diserap oleh akar?

Kemudian diangkut melalui xilem ke belahan batang dan daun tumbuhan. Zat masakan yang dibentuk di daun akan diangkut melalui floem ke belahan lain flora yang memerlukan zat makanan.

Xilem dan floem yaitu jaringan pengangkut yang salurannya terpisah. Xilem yang ada di akar bersambungan dengan xilem yang ada di batang dan di daun. Floem juga bersambungan ke semua belahan badan tumbuhan.

Mekanisme Transportasi pada Tumbuhan

1. Transportasi Air 

Air yaitu zat yang diharapkan oleh tumbuhan. Air yaitu salah satu jenis zat yang termasuk ke dalam kelompok zat cair.

Peristiwa masuk dan keluarnya air dari flora dipengaruhi oleh kondisi lingkungan. Pada dikala kondisi lingkungan basah atau jumlah uap air di lingkungan tinggi, maka air akan masuk ke dalam tumbuhan.

Akan tetapi, apabila lingkungan di sekitar flora kering atau jumlah uap air di lingkungan rendah, uap air akan keluar dari flora melalui stomata yang terdapat di daun. Proses ini disebut transpirasi.

Air yang ada di dalam tanah masuk ke dalam sel flora lantaran adanya perbedaan konsentrasi air. Konsentrasi yaitu ukuran yang menunjukkan jumlah suatu zat dalam volume tertentu.

Apabila terjadi perpindahan molekul zat terlarut dari konsentrasi tinggi ke konsentrasi rendah, maka proses perpindahan ini disebut difusi.

Apabila terjadi perpindahan molekul zat pelarut dari konsentrasi rendah ke konsentrasi tinggi melalui membran semipermeabel, maka proses perpindahan ini disebut osmosis.

2) Transportasi Nutrisi

Semua belahan flora yaitu, akar, batang, daun serta belahan lainnya memerlukan nutrisi. Agar kebutuhan nutrisi di setiap belahan flora terpenuhi, maka dibutuhkan suatu proses pengangkutan nutrisi hasil fotosintesis berupa gula dan asam amino ke seluruh badan tumbuhan. Pengangkutan hasil fotosintesis dari daun ke seluruh badan flora terjadi melalui pembuluh floem.

Perjalanan zat-zat hasil fotosintesis dimulai dari sumbernya yaitu daun (daerah yang memiliki, konsentrasi gula tinggi) ke belahan tumbuhan lain yang dituju (daerah yang mempunyai konsentrasi gula rendah).

Sistem Transportasi pada Manusia

Sistem transportasi pada badan insan berfungsi untuk mengangkut nutrisi, oksigen, karbondioksida serta sisa metabolisme.

Proses ini berlangsung terus menerus selama kehidupan manusia. Bagaimanakah sistem transportasi tersebut berlangsung di dalam tubuh?

Darah

Darah merupakan jaringan yang tersusun atas plasma, sel darah merah (eritrosit), sel darah putih (leukosit), dan keping-keping darah (trombosit). Kurang lebih 55% belahan dari darah yaitu plasma.

1) Sel Darah Merah (Eritrosit)

Eritrosit berbentuk bundar pipih dengan belahan tengahnya cekung (bikonkaf). Sel darah merah tidak mempunyai inti sel.

Eritrosit berfungsi untuk mengangkut oksigen dari paru-paru ke sel-sel di seluruh tubuh. Oleh lantaran itu, jenis sel darah ini yang paling banyak terdapat dalam darah.

Satu milimeter kubik darah (lebih kurang sekitar satu tetes) terdiri atas lima juta lebih sel darah merah. Warna merah pada darah disebabkan adanya hemoglobin (Hb) dalam sel darah merah.

Hemoglobin atau zat warna darah merupakan suatu protein yang mengandung unsur besi. Fungsi hemoglobin mengikat oksigen dan membentuk oksihemoglobin.

Oksigen diangkut dari paru-paru dan diedarkan ke seluruh sel tubuh. Hemoglobin yang mengikat oksigen (oksihemoglobin) berwarna merah cerah, sedangkan hemoglobin yang masih mengikat karbondioksida berwarna merah renta keunguan.

2) Sel Darah Putih (Leukosit)

Berbeda dengan sel darah merah, sel darah putih mempunyai bentuk yang tidak tetap atau bersifat amuboid dan mempunyai inti sel.

Jumlah sel darah putih juga tidak sebanyak jumlah sel darah merah. Setiap satu milimeter kubik darah mengandung sekitar 8.000 sel darah putih.

Fungsi utama sel darah putih yaitu melawan penyakit yang masuk ke dalam badan dan membentuk antibodi. Peningkatan jumlah leukosit merupakan petunjuk adanya infeksi.

Jika jumlah leukosit hingga di bawah 6.000 sel per cc darah, maka disebut sebagai kondisi leukopeni. Jika jumlah leukosit melebihi normal (di atas 9.000 sel per cc), maka disebut leukositosis.

Berdasarkan ada atau tidaknya butir-butir bernafsu (granula) dalam sitoplasma, leukosit sanggup dibedakan menjadi granulosit dan agranulosit.

Granulosit merupakan kelompok sel darah putih yang mempunyai granula dalam sitoplasmanya. Sebaliknya, agranulosit tidak mempunyai granula.

Leukosit jenis granulosit terdiri atas eosinofil, basofil, dan netrofil. Agranulosit terdiri atas limfosit dan monosit.

3) Keping Darah (Trombosit)

Bentuk trombosit beraneka ragam, yaitu bulat, oval, dan memanjang. Trombosit tidak berinti sel dan bergranula.

Jumlah sel keping darah atau trombosit pada orang cukup umur sekitar 200.000 – 500.000 sel per cc. Umur dari keping darah sangat singkat, yaitu 5 hingga dengan 9 hari.

4) Plasma Darah

Plasma darah merupakan cairan darah yang sebagian besar terdiri atas air (92%). Selain itu, dalam plasma darah juga terdapat protein plasma yang terdiri atas albumin, fibrinogen, dan globulin.

Zat-zat lain yang terlarut dalam plasma darah antara lain sari makanan, mineral, hormon, antibodi, dan zat sisa metabolisme (urea dan karbondioksida).

Organ Peredaran Darah

Di dalam tubuh, darah mengalir untuk mengedarkan oksigen dan sari-sari masakan ke seluruh belahan tubuh.

Darah sanggup mengalir ke seluruh badan lantaran di dalam badan kita terdapat alat atau organ yang sanggup mengedarkan darah ke seluruh badan yaitu jantung.

1) Jantung

Jantung merupakan salah satu organ peredaran darah yang penting bagi badan manusia. Jantung berfungsi memompa darah, sehingga darah sanggup diedarkan ke seluruh tubuh.

Meskipun kerja jantung sangat berat, tetapi jantung bukanlah organ yang ukurannya sangat besar. Besar jantung insan kira-kira sebesar sekepalan tangan.

Jantung terdiri atas 4 ruangan, yaitu serambi (atrium) kiri, serambi kanan, bilik (ventrikel) kiri, dan bilik kanan. Serambi jantung berada di sebelah atas, sedangkan bilik jantung di sebelah bawah. Antara serambi kiri dan bilik kiri terdapat dua buah katup yang disebut bikuspidalis.

2) Pembuluh Darah

Pembuluh darah dibedakan menjadi dua, yaitu pembuluh nadi (arteri) dan pembuluh balik (vena). Arteri merupakan pembuluh darah yang mengalirkan darah keluar jantung, sedangkan venan mengalirkan darah masuk ke dalam jantung.

Arteri berisi darah yang mengandung banyak oksigen, kecuali arteri paru-paru. Vena berisi darah yang mengandung sedikit oksigen, kecuali yang berasal dari paru-paru.

Ujung arteri dan vena bercabang-cabang menjadi pembuluh-pembuluh kecil yang disebut pembuluh kapiler. Pembuluh kapiler menghubungkan arteri dan vena dengan sel-sel tubuh.

Sistem Peredaran Darah Manusia

Peredaran darah insan termasuk peredaran darah tertutup lantaran darah selalu beredar di dalam pembuluh darah. Setiap beredar, darah melalui jantung dua kali sehingga disebut peredaran darah ganda. Pada peredaran darah ganda tersebut dikenal peredaran darah kecil dan peredaran darah besar.

1) Peredaran Darah Kecil

Peredaran darah kecil merupakan peredaran darah yang dimulai dari jantung menuju ke paru-paru kemudian kembali lagi ke jantung.

2) Peredaran Darah Besar

Peredaran darah besar yaitu peredaran darah dari jantung ke seluruh badan kemudian kembali ke jantung lagi.

Aliran dan Tekanan Darah 

Pada dikala jantung memompa darah, terdapat tekanan darah yang diharapkan untuk mendorong darah dalam pembuluh darah.

Dengan demikian, darah akan sanggup diedarkan ke seluruh tubuh. Tekanan darah diukur dengan memakai sebuah alat yang berjulukan sphygmomanometer, ada pula yang menyebutnya dengan tensimeter.

Tekanan darah diukur di dalam pembuluh nadi besar yang biasanya dilakukan di tangan belahan lengan atas. Hasil pengukurannya terdiri atas dua angka, biasanya 120 hingga 80.

Angka pertama menunjukkan tekanan dikala bilik berkontraksi dan darah ditekan keluar jantung, disebut angka sistol. Tekanan darah turun dikala bilik relaksasi.

Angka kedua, yaitu yang lebih rendah yaitu hasil pengukuran tekanan dikala bilik relaksasi dan mengisi darah, sempurna sebelum bilik-bilik ini berkontraksi lagi, disebut angka diastol.

Gangguan pada Sistem Peredaran Darah 

1. Serangan Jantung

Serangan jantung terjadi jikalau arteri koronaria yang terdapat pada jantung tidak sanggup mengirimkan darah yang cukup ke sel-sel jantung.

Kondisi ini sanggup terjadi lantaran arteri koronaria tersumbat oleh lemak atau kolesterol. Arteri koronaria merupakan pembuluh darah yang mengaliri otot jantung dengan darah yang mengandung oksigen dan nutrisi.

Tersumbatnya arteri koronaria akan menjadikan otot jantung berhenti beraktivitas jikalau sel-sel otot tidak mendapatkan oksigen dan nutrisi yang cukup.

Gejala dari serangan jantung antara lain dada terasa sakit, sakit pada belahan lengan dan punggung, napas pendek, dan kepala pusing.

2. Stroke

Stroke merupakan suatu penyakit yang terjadi lantaran matinya jaringan di otak yang disebabkan oleh kurangnya asupan oksigen ke otak.

Asupan oksigen ke otak kurang sanggup terjadi jikalau pembuluh darah pada otak tersumbat atau salah satu pembuluh darah di otak pecah.

Sebuah fakta medis menyatakan bahwa sebagian jaringan otak akan mati sehabis 4 – 5 menit tidak mendapatkan pasokan oksigen.

Adanya pembekuan darah pada arteri akan menjadikan fatwa darah menuju otak menjadi terhambat. Jika terjadi kematian jaringan otak, maka jaringan tersebut tidak sanggup digantikan.

Stroke sanggup menjadikan penderita kehilangan ingatan, kontrol kerja otot, ataupun fungsi kerja saraf. Munculnya gangguan tersebut bergantung pada lokasi terjadinya kerusakan pada otak.


Sumber http://ofteachers.blogspot.com

Berlangganan update artikel terbaru via email:

0 Response to "Sistem Transportasi Pada Flora Dan Manusia"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel