iklan

Perubahan Sifat Fisika Dan Kimia

Perubahan Sifat Fisika dan Kimia - Pada Artikel kali ini akan menjelaskan Perubahan Fisika dan Kimia, Sifat Fisika dan Sifat Kimia, Sifat Fisika, Sifat Kimia, perubahan kimia, perubahan fisika, teladan perubahan kimia, teladan perubahan fisika, sifat sifat kimia, sifat sifat fisika.

Kamu tentu tahu paku yang terbuat dari besi, atau bahkan pernah menggunakannya. Besi merupakan logam yang pada suhu kamar berwujud padatan. Jika tidak disimpan dengan baik, paku besi itu gampang berkarat.

Sifat Fisika dan Sifat Kimia

Coba perhatikan dingklik yang kau duduki, air yang kau minum, dan udara yang kau hirup! 
Apakah wujud zat-zat tersebut? Kursi berupa zat padat, air minum berupa zat cair,dan udara yang kau hirup setiap ketika berupa zat gas.

Wujud zat tergolong sifat fisika. Tahukah kau bahwa paku yang kau diamkan di udara terbuka usang kelamaan akan berkarat? Perkaratan memperlihatkan sifat kimia.

1. Sifat Fisika

Sifat fisika merupakan sifat materi yang sanggup dilihat secara eksklusif dengan indra. Sifat fisika antara lain wujud zat, warna, bau, titik leleh, titik didih, massa jenis, kekerasan, kelarutan, kekeruhan, dan kekentalan. Kamu akan mempelajari beberapa sifat fisika tersebut.

a. Wujud zat

Wujud zat dibedakan atas zat padat, cair, dan gas. Kamu telah mempelajari sifat-sifat zat padat, cair, dan gas pada Bab III. Untuk mengingat kembali, coba perhatikan sifat-sifat dari ketiga wujud zat tersebut pada Tabel 4.1 berikut.

b. Kekeruhan (Turbidity)

Kekeruhan terjadi pada zat cair. Kekeruhan cairan disebabkan adanya partikel suspensi yang halus. Jika sinar cahaya dilewatkan pada sampel keruh maka intensitasnya akan berkurang lantaran dihamburkan. Hal ini bergantung konsentrasinya.

Alat untuk mengetahui intensitas cahaya pada zat cair yang keruh ini atau untuk mengetahui tingkat kekeruhan disebut turbidimetry.

c. Kekentalan (Viskositas)

Kekentalan atau viskositas ialah ukuran ketahanan zat cair untuk mengalir. Untuk mengetahui kekuatan mengalir (flow rate) zat cair dipakai viskometer. Flow rate dipakai untuk menghitung indeks viskositas.

Aliran atau viskositas suau cairan dibanding dengan pedoman air memperlihatkan viskositas relatif untuk cairan tersebut.

Angka pengukuran viskositas relatif cairan disebut dengan indeks viskositas. Indeks viskositas sanggup dirumuskan menyerupai berikut.
Angka indeks viskositas suatu cairan di bawah 1 berarti viskositasnya di bawah viskositas air. Adapun angka indeks viskositas di atas 1 berarti viskositasnya di atas viskositas air.

d. Titik Didih

Titik didih merupakan suhu ketika suatu zat mendidih. Mendidih berbeda dengan menguap. Mendidih terjadi pada suhu tertentu, yaitu pada titik didih sedangkan menguap terjadi pada suhu berapa saja di bawah titik didih.

Misal pada ketika kau menjemur pakaian, maka airnya menguap bukan mendidih. Titik didih banyak sekali zat berbeda, bergantung pada struktur dan sifat bahan.
Perhatikan titik didih beberapa zat pada tekanan 1 atm pada Tabel 4.2 berikut.

e. Titik Leleh

Titik leleh merupakan suhu ketika zat padat bermetamorfosis zat cair. Misal garam dapur jikalau dipanaskan akan meleleh menjadi cairan.

Perubahan ini dipengaruhi oleh struktur kristal zat padat tersebut. Zat cair dan zat gas juga mempunyai titik leleh tetapi perubahannya tidak sanggup diamati pada suhu kamar.
Perhatikan titik leleh beberapa zat pada Tabel 4.3 berikut.

f. Kelarutan

Tahukah kau teladan larutan? Contoh larutan gula, dan larutan garam. Larutan merupakan adonan homogen. Dalam larutan terdapat dua komponen yaitu pelarut dan terlarut.

Pelarut merupakan zat yang melarutkan dan biasanya jumlahnya lebih banyak, sedangkan terlarut merupakan zat yang terlarut, biasanya jumlahnya lebih kecil. Misal larutan garam, maka zat terlarutnya garam dan pelarutnya air.

Kelarutan dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain menyerupai berikut.
  1. suhu
  2. volume pelarut
  3. ukuran zat terlarut
  4. jenis zat terlarut
  5. jenis pelarut
Pada pokok bahasan ini, hanya akan dibahas imbas suhu, volume pelarut dan ukuran zat terhadap kelarutan suatu zat.

2. Sifat Kimia

Sifat kimia merupakan sifat yang dihasilkan dari perubahan kimia, antara lain gampang terbakar, gampang busuk, dan korosif.

Sifat-sifat ini karakteristik.

a. Praktis terbakar

Pernahkah kau menyalakan kembang api? Saat kau memperabukan kembang api maka dengan segera akan terjadi nyala warna-warni yang indah.

Pada insiden ini terjadi perubahan kimia. Pada mulanya kembang api dibentuk dari adonan antara kalium nitrat (KNO3) , sulfur dan arang kayu.

Namun kini kembang api telah dibentuk dengan warna-warni, yaitu dari strontium dan litium (warna merah), natrium (warna kuning), barium (warna hijau), dan tembaga (warna biru). Contoh lain yang gampang terbakar ialah fosfor.

Fosfor sanggup terbakar bila kena udara, membentuk senyawa fosfor oksida. Oleh lantaran itu fosfor disimpan di dalam air. Fosfor dimanfaatkan untuk menciptakan korek api.

b. Praktis busuk

Jika buah dan sayur dibiarkan di udara terbuka maka usang kelamaan buah dan sayur tersebut akan membusuk.

Buah dan sayur yang busuk akan menjadikan busuk yang tidak sedap. Proses pembusukan ini lantaran adanya mikroorganisme.

c. Korosif

Perkaratan atau korosi merupakan insiden rusaknya logam oleh imbas lingkungan, yaitu adanya oksigen dan kelembapan.

Besi ialah salah satu teladan logam yang gampang berkarat. Pada proses korosi terbentuk zat yang jenisnya gres yaitu karat.

Gejala yang tampak pada korosi ialah terjadi perubahan warna. Pada umumnya logam bersifat korosif kecuali emas, platina, dan air raksa.



Sumber http://ofteachers.blogspot.com

Berlangganan update artikel terbaru via email:

0 Response to "Perubahan Sifat Fisika Dan Kimia"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel