iklan

Dinamika Penduduk & Permasalahan Lingkungan

Dinamika Penduduk & Permasalahan Lingkungan - Artikel ini akan membahas ihwal Kependudukan dan Permasalahan Lingkungan, Dinamika Penduduk, Kelahiran, Kematian, Perpindahan, migrasi, Faktor yang mendorong terjadinya suatu migrasi, Pertumbuhan Penduduk,  Kepadatan Penduduk.


Kependudukan dan Permasalahan Lingkungan

Jumlah penduduk selalu bertambah menjadikan kepadatan populasi terus meningkat. Hal ini akan besar lengan berkuasa pada daya dukung lingkungan.

Permasalahan yang muncul contohnya semakin langkanya sumber daya alam, terjadinya pencemaran, dan terjadinya persaingan untuk mendapat sumber daya alam.

Jumlah penduduk selalu bertambah sehingga kepadatan populasi terus meningkat. Hal ini akan besar lengan berkuasa pada daya dukung lingkungan.

Daya dukung lingkungan yang terbatas mengakibatkan terjadinya kelangkaan sumber daya alam, terjadinya pencemaran, dan timbul persaingan untuk mendapat sumber daya alam.

Selain itu pertumbuhan penduduk yang tinggi tanpa diikuti pertumbuhan ekonomi yang seimbang sering kali hanya menghasilkan sumber daya insan yang berkualitas rendah.

Oleh alasannya yakni itu dibutuhkan upaya untuk mengendalikan pertumbuhan penduduk supaya permasalahan yang timbul sanggup ditekan serendah mungkin.

Dinamika Penduduk

Jumlah penduduk di suatu kawasan dari waktu ke waktu senantiasa berubah. Perubahan jumlah penduduk di suatu kawasan dari waktu ke waktu disebut dengan dinamika penduduk.

Dinamika penduduk sering menawarkan kecenderungan bertambah yang disebut pertumbuhan penduduk. Dinamika penduduk dipengaruhi oleh banyak sekali hal antara lain kelahiran, kematian, dan perpindahan penduduk.

1. Kelahiran

Jumlah penduduk akan bertambah bila terdapat kelahiran. Angka kelahiran atau natalitas menawarkan jumlah kelahiran bayi hidup setiap 1.000 penduduk di suatu kawasan per tahun.

Angka kelahiran di suatu kawasan sanggup dihitung menurut rumus sebagai berikut.


Kriteria atau penggolongan angka kelahiran yakni sebagai berikut.
  • Jika angka kelahiran menawarkan lebih dari 30, maka angka kelahiran di tempat tersebut tergolong tinggi.
  • Jika angka kelahiran menawarkan angka 20 – 30, maka angka kelahiran di tempat tersebut tergolong sedang.
  • Jika angka kelahiran menawarkan angka kurang dari 20, maka angka kelahiran di tempat tersebut tergolong rendah.

Misalnya selama tahun 2008 di desa Suka Rajin terdapat kelahiran 145 jiwa. Data jumlah penduduk pada simpulan tahun 2007 berjumlah 2.500 jiwa.
Maka kriteria angka kelahiran di desa Suka Rajin pada tahun 2008 sanggup ditentukan sebagai berikut.

Jumlah kelahiran tahun 2008 yakni 145 jiwa. Jumlah penduduk simpulan tahun 2007 yakni 2.500 jiwa.

Angka kelahiran = 145 × 1000 = 58
                           2.500

Karena angka kelahiran di atas 30, maka angka kelahiran didesa Suka Rajin pada tahun 2008 tergolong tinggi.

2. Kematian

Jumlah penduduk sanggup berkurang bila ada kematian. Angka janjkematian atau mortalitas menawarkan jumlah janjkematian per 1.000 penduduk di suatu kawasan setiap tahun.

Angka janjkematian di suatu tempat sanggup dihitung menurut rumus berikut.


Kriteria atau penggolongan angka janjkematian yakni sebagai berikut.
  • Jika angka janjkematian menawarkan lebih dari 18, maka angka janjkematian di tempat tersebut tergolong tinggi.
  • Jika angka janjkematian menawarkan angka 14–18, maka angka janjkematian di tempat tersebut tergolong sedang.
  • Jika angka janjkematian menawarkan angka kurang dari 14, maka angka janjkematian di tempat tersebut tergolong rendah. Misalnya selama tahun 2008 di desa Suka Rajin terdapat janjkematian 45 jiwa. 

Data statistik menawarkan bahwa jumlah penduduk desa Suka Rajin pada simpulan tahun 2007 berjumlah 2.500 jiwa. Maka kriteria angka janjkematian di desa Suka Rajin pada tahun 2008 sanggup ditentukan sebagai berikut.

Jumlah janjkematian tahun 2008 yakni 45 jiwa. Jumlah penduduk simpulan tahun 2007 yakni 2.500 jiwa.

Angka kelahiran = 45 × 1000 = 18
                          2.500

Jadi, angka janjkematian di desa Suka Rajin pada tahun 2008 termasuk golongan sedang.

3. Perpindahan (Migrasi)

Migrasi yakni perpindahan penduduk dari suatu tempat ke tempat lain. Migrasi terbagi menjadi beberapa jenis, antara lain sebagai berikut.
  • Emigrasi yakni keluarnya penduduk dari dalam negeri ke luar negeri untuk menetap.
  • Imigrasi yakni perpindahan penduduk negara lain ke negara tertentu untuk menetap.
  • Transmigrasi yakni perpindahan penduduk dari suatu kawasan ke kawasan lain dalam suatu negara.
  • Urbanisasi yakni perpindahan penduduk dari desa ke kota.

Faktor yang mendorong terjadinya suatu migrasi yakni sebagai berikut.
  • Faktor keamanan.
  • Faktor ekonomi, menyerupai akomodasi mencari lahan pekerjaan dan biaya hidup yang murah.
  • Faktor kelengkapan sarana dan prasarana, menyerupai sarana pendidikan, hiburan, dan sarana pemenuhan kebutuhan komunikasi dan transportasi.

4. Pertumbuhan Penduduk

Pertumbuhan penduduk yakni dinamika penduduk yang menawarkan peningkatan jumlah penduduk.
Secara sederhana pertumbuhan penduduk dipengaruhi oleh kelahiran, kematian, dan migrasi.

Kelahiran dan imigrasi akan menambah pertumbuhan penduduk, sedangkan janjkematian dan emigrasi akan mengurangi pertumbuhan penduduk.

Jumlah penduduk di suatu negara sanggup ditentukan dengan mengadakan sensus penduduk. Dalam sensus penduduk, jumlah penduduk, jumlah kelahiran, dan janjkematian dicatat.

Untuk memudahkan perhitungan, pertumbuhan penduduk sanggup dihitung dengan rumus sebagai berikut.
P = (L – M) + (I – E)
Keterangan:
                      P = pertumbuhan penduduk
                      L = jumlah kelahiran
                      M = jumlah kematian
                      I = jumlah imigrasi
                      E = jumlah emigrasi

Misalnya selama tahun 2008 di desa Tugu Baru terdapat catatan jumlah kelahiran 120 jiwa, jumlah janjkematian 13 jiwa, pendatang 23 jiwa, dan yang mengajukan perpindahan penduduk berjumlah 15 jiwa. Maka pertumbuhan penduduk desa Tugu Baru selama tahun 2008 sanggup dihitung sebagai berikut.

Pertumbuhan penduduk  = (L – M) + (I – E)
                                      = (120 – 13) + (23 – 15)
                                      = 115

Jadi, pertumbuhan penduduk desa Tugu Baru pada tahun 2008 yakni 115 jiwa.

5. Kepadatan Penduduk

Kepadatan penduduk yakni perbandingan antara jumlah penduduk dengan luas wilayah yang ditempati. Kepadatan penduduk akan meningkat bila angka kelahiran tinggi dan angka janjkematian rendah, apalagi bila diikuti tingkat imigrasi yang tinggi.

Hal ini sanggup mengakibatkan ledakan penduduk, yaitu keadaan di mana pertumbuhan penduduk sangat pesat melebihi daya dukung alam.

Untuk menghitung kepadatan penduduk yang menempati area (luasan wilayah) tertentu dalam suatu kurun waktu dipakai rumus sebagai berikut.


Kepadatan penduduk di suatu kawasan berbeda-beda. Di Indoensia, pulau yang paling padat penduduknya yakni Pulau Jawa. Umumnya kepadatan penduduk di kota-kota besar menyerupai Jakarta, Surabaya, Medan, dan Denpasar cukup tinggi.

Sedangkan kepadatan penduduk di pedesaan luar Pulau Jawa umumnya relatif rendah. Kepadatan dan persebaran penduduk yang tidak merata sanggup mengakibatkan terjadinya kesenjangan pem-bangunan.

Oleh alasannya yakni itu pemerintah Indonesia semenjak dahulu selalu mengupayakan pemerataan persebaran penduduk. Salah satu perjuangan yang dilakukan yakni dengan program transmigrasi.

Kependudukan, Permasalahan Lingkungan, Dinamika Penduduk, permasalahan lingkungan hidup, persoalan lingkungan hidup, persoalan lingkungan, artikel pencemaran lingkungan, artikel lingkungan hidup, lingkungan hidup, pencemaran lingkungan, pengertian pencemaran lingkungan, makalah pencemaran lingkungan
Sumber http://ofteachers.blogspot.com

Berlangganan update artikel terbaru via email:

0 Response to "Dinamika Penduduk & Permasalahan Lingkungan"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel