iklan

3 Cara Reproduksi Bakteri

Bakteri termasuk golongan makhluk hidup yang jua memerlukan perkembangbiakan atau proses reproduksi buat melestarikan jenisnya. Dalam proses pertumbuhan bakteri, ada juga beberapa faktor yg mempengarhuinya, diantaranya: suhu, kelembaban, cahaya mentari , zat kimia, ketersediaan cadangan masakan dan zat sisa metabolisme.


Perkembangbiakan atau reproduksi basil ini bisa dilakukan dengan cara asecual maupun secual. Reproduksi basil secara asecual dilakukan dengan cara membelah diri secara biner. Pada syarat yang sinkron, basil sanggup membelah memakai sangat cepat, yakni antara 15 – 20 mnt. Dengan kondisi tersebut, dalam ketika satu hari saja, jumlah basil sudah sanggup menjadi jutaan.

Selain memakai reproduksi asecual melalui pembelahan biner, basil jua sanggup berkembangbiak secara secual. Cara reproduksi secual basil tidak sama dengan perkembangbiakan organisme eukariota, alhasil ada juga yg menyebut proses reproduksi basil ini menjadi parasecual.

Yakni, bukan melalui proses peleburan gamet jantan serta gamet betina, namun berupa pertukaran materi genetik yang diklaim memakai rekombinasi genetik. Pada proses ini, ADN yg terbentuk berdasarkan output rekombinasi ke 2 gen tersebut dinamakan gen rekombinan. 

Rekombinasi genetik dalam cara reproduksi basil ini dibedakan sebagai 3, yakni: transformasi, transduksi, dan konjugasi. Penjelasannya sebagai berikut ya :


Baca jua: Pengertian serta Akibat Revolusi Bumi


1. Transformasi

Pada proses transformasi pada cara reproduksi basil ini, fragmen ADN bebas berdasarkan basil dimasukkan ke pada sel basil resepien (penerima). Selanjutnya, fragmen ADN ini bersatu dengan genom resepien. 




Dalam proses ini, hanya strain-strain kompeten (“Competent”) dari genera-genera basil pribadi saja yg bisa ditransformasikan. Strain kompeten merupakan suatu sel basil yg sanggup merogoh suatu molekul ADN dan mentransformasikannya. Misalnya saja pada Strep­tococcus pneumonia, Bacillus, Haemopphilus, Neisseria serta Pseudomonas.

Mekanisme transformasi basil dimulai berdasarkan ADN donor ditarik oleh sel resepien, kemudian ADN donor terpisah sebagai dua, ADN resepien sebagian lepas meninggalkan tempatnya, kemudian ADN donor menggantikan kawasan ADN resepien yang ditinggalkannya tadi.

Kemudian terbentuklah ADN rekombinan output hibrid antara ADN do­nor dengan ADN resepien. Selanjutnya, ADN rekombinan melaksanakan replikasi untuk berkembang biak.

Proses transformasi ini pertama kali diungkapkan oleh Frederick Griffith. Dengan ditemukannya transformasi pada basil ini, maka bisa dibuktikan bahwa ADN merupakan materi genetik. Penemuan ini kemudian menjadi kunci pada biologi molekul serta genetika modern.

Baca jua: Perbedaan Pembelahaan Mitosis dan Meiosis


2. Transduksi

Proses reproduksi berupa transduksi pada basil diketemukan oleh Norton Zinder dan Joshua Lederberg pada tahun 1952. Cara reproduksi basil ini nir melalui hubungan langsung antara dua bakteri, melainkan dibutuhkan adanya materi sebagai perantara yakni virus yg hidup pada inang basil (Bacteriofage).


3. Konjugasi

Reproduksi basil dalam proses konjugasi dibutuhkan kontak langsung antara sel donor memakai sel resepien semoga bisa terjadi pemindahan materi genetik. Pada proses konjugasi ini bisa dipindahkan materi genetik yang lebih panjang. 

Kemampuan buat bertindak sebagai donor atau resepien ini ditentukan oleh materi genetik yg diklaim menjadi faktor kelamin (“faktor sec”) atau faktor F. Sel resepien dinyatakan dengan F. Proses konjugasi contohnya ini hanya bisa ditunjukkan pada basil Gram negatip, misalnya: Escheri-chia, Shigella, Salmonella, Pseudomonas aeruginea.

Sumber http://zuhriindonesia.blogspot.com

Berlangganan update artikel terbaru via email:

0 Response to "3 Cara Reproduksi Bakteri"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel