Pemencaran Tumbuhan Dengan Pemberian Faktor Luar
CONTOH RPP TEKS NOVEL
A. Kompetensi Inti
RENCANA
PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
Sekolah/Satuan Pendidikan :
Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia
Kelas/Semester : XII/6
Pertemuan Ke :
1 dan 2
Alokasi Waktu : 2 Pertemuan (2 x 4 Jam Pelajaran x 45 menit)
Materi Pokok : Memproduksi Novel
Tujuan pembelajaran
sebagaimana dinyatakan dalam kurikulum, berbentuk kompetensi yang terdiri atas
(1) kompetensi sikap spiritual, (2) kompetensi sikap sosial, (3) kompetensi pengetahuan pengetahuan, dan (4)
kompetensi keterampilan. Rumusan kompetensi sikap spiritual, “Menghayati dan
mengamalkan ajaran agama yang dianutnya”; kompetensi sikap sosial, “Menghayati
dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong
royong, kerja sama, toleran, damai)santun, responsif dan proaktif dan
menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam
berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia”, dicapai melalui pembelajaran tidak langsung (indirect teaching), yakni keteladanan,
pembiasaan, dan budaya sekolah, dengan memperhatikan karakteristik mata
pelajaran serta kebutuhan dan kondisi
peserta didik. Penumbuhan dan
pengembangan kompetensi sikap dilakukan sepanjang proses pembelajaran
berlangsung, dan digunakan sebagai dasar bagi guru dalam menumbuhkan dan
mengembangkan karakter peserta didik lebih lanjut.
KI 1 Memahami,
menerapkan, menganalisis dan mengevaluasi pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa
ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan
humaniora dengan wawasan kemanusiaan,kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan
kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang
spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah
KI 2 Mengolah, menalar,
menyaji, dan mencipta dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya
di sekolah secara mandiri serta bertindak secara efektif dan kreatif, dan mampu
menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.
B.
Kompetensi Dasar dan Indikator
Pencapaian
Kompetensi Dasar
|
Indikator
|
3.9 Menganalisis isi dan kebahasaan
novel.
4.9 Merancang novel atau novelet dengan memerhatikan isi dan kebahasaan.
|
·
Menemukan
isi (unsur intrinsik dan ekstrinsik) dan kebahasaan (ungkapan, majas,
peribaha-sa) novel.
·
Menyusun
novel berdasarkan rancangan
·
Mempresentasikan,
mengomentari, dan merevisi unsur-unsur intrinsik dan kebahasa-an novel, dan hasil penyusunan novel.
|
C.
Materi Pembelajaran
·
Unsur intrinsik dan ekstrinsik
·
Unsur kebahasaan
·
Ungkapan
·
Majas
·
Peribahasa
D. Langkah-langkah Kegiatan
Pembelajaran
(Catatan:
kolom bagian kanan bukan bagian RPP tetapi penjelasan prosedur model
pembelajaran Bahasa Indonesia).
Pendahuluan: 2 X 10 menit
1. Peserta didik merespon salam tanda mensyukuri
anugerah
Tuhan dan saling mendoakan.
2.
Peserta
didik merespon pertanyaan
dari guru berhubungan dengan
pembelajaran sebelumnya.
3.
Peserta didik menerima informasi dengan proaktif tentang keterkaitan
pembelajaran sebelumnya dengan pembelajaran yang akan dilaksanakan.
4.
Peserta didik menerima informasi tentang hal-hal yang akan dipelajari dan dikuasai
khususnya tentang pembelajaran teks novel.
|
Membangun Konteks:
Dialog informasi tentang fungsi dan wujud teks novel dalam kehidupan
sehari-hari. Dapat pula ditayangkan film dokumenter dunia flora dan fauna
|
|
Kegiatan Inti: 2 X 150 menit
|
||
1. Peserta
didik membaca 2 atau 3 teks novel
yang bertema sama.
2.
Peserta didik
mencermati struktur teks dari 2
atau teks novel yang telah dibacanya.
3.
Peserta didik
mencermati ciri kebahasaan yang
digunakan
dalam teks novel.
4. Peserta
didik mencermati isi pokok dalam 2 atau
teks novel.
5.
Peserta didik
mengajukan pertanyaan tentang variasi
struktur teks dari 2 atau 3 teks novel.
6.
Peserta didik
mengajukan pertanyaan tentang ciri kebahasaan yang digunakan dalam 2 atau 3 teks novel.
7.
Peserta
didik mengajukan pertanyaan isi pokok
dari
2 atau 3 teks novel.
8.
Peserta didik
mengumpulkan informasi melalui
telaah model teks novel.
9.
Peserta didik
melakukan klasifikasi dan deskripsi hubungan antarkomponen yang ditemukan
berdasarkan telaah model teks
10. Peserta didik menyimpulkan struktur teks novel.
11. Peserta didik menyimpulkan ciri kebahasaan
teks
novel.
12. Peserta didik menyimpulkan isi pokok dari 2 atau
3
teks novel.
13. Peserta didik mempresentasikan hasil
pengamatan tentang struktur, ciri bahasa, dan isi
pokok dari 2 atau 3 teks novel.
|
Menelaah Model Tujuan kegiatan ini agar
peserta didik mendapatkan pengetahuan tentang teks novel secara mandiri
dengan bimbingan guru.
Kegiatan ini dapat dilakukan secara individual, berpasangan, atau
berkelompok. Panduan lembar kerja menelaah model teks sangat dianjurkan untuk
digunakan.
Kesimpulan dibahas secara klasikal dengan panduan guru agar kelas
aktif menarik namun pengaturan waktu efesien
|
|
14.
Peserta didik mengerjakan latihan dan tugas yang diberikan guru untuk
mengembangkan kompetensi (seperti latihan kata, kalimat, dan paragraf) yang
sesuai dengan jenis teks novel:
a. latihan kosa kata teknis, sinonim
b. latihan penulisan unsur serapan
c. latihan pengembangan teks novel:
klasifikasi-deskripsi
d. latihan pengembangan kekohesian
15. Peserta
didik berdiskusi dengan teman sebangku atau berpasangan untuk menentukan
topik dan menyusun kerangka karangan. Latihan pengembangan topik dengan peta
pikiran (mindmap) atau jaring
laba-laba (spider-web) atau teknik
lain yang dapat digunakan.
|
Mengonstruksi
Terbimbing: kegiatan ini merupakan aplikasi dari pemahaman tentang teks dan
latihan kebahasaan yang diguna-kan dalam me-nyusun teks novel. Ini semacam latihan
berlari, menendang bola, membawa bola, mengoper bola, dan lain-lain sebelum
bermain bola sesungguhnya
|
|
16. Peserta didik menentukan
topik teks novel dengan
peta pikiran (mindmap) atau jaring
laba-laba (spider-web).
17. Peserta didik menyusun kerangka teks novel.
18. Peserta didik mengumpulkan
informasi yang sesuai dengan topik yang telah dipilih.
19. Peserta didik menyusun teks
novel berdasarkan kerangka
yang telah disusun dengan memperhatikan struktur teks, ciri kebahasaan, dan EBI.
20. Peserta didik mempresentasikan teks novel yang telah disusun.
21. Peserta didik menanggapi teks
novel.
22. Peserta didik merevisi teks novel berdasarkan masukan dari teman.
23. Peserta didik memasukkan lembar coretan
kerja dan semua draf hingga draf final ke bendel portofolio masing-masing.
|
Mengonstruksi
Mandiri:
Setelah peserta didik berkegiatan untuk mendapatkan pemahaman dan
berbagai latihan subkompetensi menulis (atau berbicara) diharapkan peserta
didik sudah memiliki kepercayaan diri untuk menyusun teks secara mandiri.
|
|
Penutup: 3 X 20 menit
|
||
1. Peserta didik menyimpulkan materi yang telah
dipelajari
4.
Pendidik
menutup pembelajaran dengan ucapan salam
|
Kegiatan penutup merupakan refleksi guru dan peser-ta didik terhadap
proses dan hasil pembelajaran sebagai upaya peningkatan mutu berkelanjutan
|
E.
Penilaian
KD dan
Indikator (KD-3: Pengetahuan)
Kompetensi Dasar
|
Indikator
|
3.9 Menganalisis isi dan kebaha-
saan novel.
|
·
Menemukan
isi (unsur intrinsik dan ekstrinsik) dan kebahasaan (ungkapan, majas,
peribahasa) novel.
|
Penilain
Proses
|
Penilaian
Hasil
|
Penilaian proses aspek pengetahuan dapat dilakukan sejak
kegiatan Menelaah Model dan Mengonstruksi terbimbing.
Catatan terhadap peserta didik pada kegiatan tersebut
dapat dijadikan penilaian sikap selama mengikuti pembelajaran: ketekunan,
kerja sama, semangat, ketelitian, kerapihan, kebersihan, keseriusan.
|
Jenis : Tulis
Bentuk : Uraian
Contoh instrumen:
a. Tuliskan
unsur-unsur instrinsik novel yang Anda baca!
b.
Tuliskan unsur-unsur ekstrinsik novel yang Anda
baca!
c.
Tuliskan lima ungkapkan yang digunakan dalam novel yang Anda baca!
d. Tuliskan lima majas yang digunakan
dalam novel yang Anda baca!
e.
Tuliskan lima peribahasa yang digunakan
dalam novel yang Anda baca!
|
KD dan
Indikator (KD-4: Keterampilan)
Kompetensi Dasar
|
Indikator
|
4.9 Merancang novel atau novelet dengan memerhatikan isi dan kebahasaan.
|
·
Menyusun
novel berdasarkan rancangan
·
Mempresentasikan,
mengomentari, dan merevisi unsur-unsur intrinsik dan kebahasa-an novel, dan hasil penyusunan novel.
|
Penilain
Proses
|
Penilaian
Hasil
|
Penilaian proses aspek pengeta-huan dapat dilakukan sejak kegi-atan Mengonstruksi Terbimbing dan Mengonstruksi Mandiri.
Catatan terhadap peserta didik pada kegiatan tersebut
dapat dija-dikan penilaian sikap selama mengikuti pembelajaran dan
mengerjakan tugas (bendel portofolio): ketekunan, kerjasama, semangat,
ketelitian, kerapihan, kebersihan, keseriusan.
|
Jenis : Menulis
Bentuk: Uraian
Contoh Instrumen
Susunlah teks prosedur denganmemerhatikan
hal di bawah ini!
a. Tentukan topik novel.
b. Buatlah kerangka sesuai dengan
struktur novel!
c. Kembangkan kerangka tersebut
menjadi
abstraksi novel dengan memerhatikan struktur teks, ciri kebahasaan, dan EBI!
|
Portofolio
Khusus untuk kompetensi
menulis, penilaian meliputi proses dan produk yang tercakup dalam penilaian
portofolio. Dokumen portofolio berisi:
(a) draf final (produk) berbobot 40%;
(b) bukti draf sedikitnya 3 draf berbobot 25%;
(c) bukti catatan tentang apa yang akan ditulis dan
sumber penulisan berbobot 10%; dan
(d) catatan reflektif berbobot 25%.
Penilaian Sikap
Penilaian
sikap dilakukan selama proses pembelajaran (termasuk informasi dari portofolio)
atau di luar pembelajaran dengan melalui observasi dengan isian lembar
pengamatan
Contoh
format dan pengisian lembar pengamatan guru mata pelajaran
Nama Satuan pendidikan :
Tahun pelajaran :
2017/2018
Kelas/Semester :
XII/6
Mata Pelajaran :
Bahasa dan Sastra Indonesia
No
|
Waktu
|
Nama
|
Kejadian/ Perilaku
|
Butir sikap
|
Positif/ Negatif
|
Tindak Lanjut
|
1.
|
14 Januari 2018
|
Asih
|
Tidak mengerjakan tugas
menganalisis novel
|
Tanggung jawab
|
-
|
Dipanggil dan disuruh
mengerjakan tugas kembali dengan waktu terbatas
|
2.
|
14 Januari 2018
|
Imah
|
Mengerjakan tugas dengan serius,
tepat waktu, dan hasilnya sangat baik
|
Tanggung jawab
|
+
|
Diberi pujian atau apresiasi
|
Pedoman Penskoran
a. Pengetahuan
Soal
|
Aspek yang Dinilai
|
Skor
|
1
|
a.
Peserta
didik menuliskan unsur-unsur
instrinsik novel
dengan sangat tepat
|
4
|
b.
Peserta didik menuliskan unsur-unsur
instrinsik novel dengan tepat
|
3
|
|
c.
Peserta didik menuliskan unsur-unsur
instrinsik novel dengan kurang tepat
|
2
|
|
d.
Peserta didik menuliskan unsur-unsur
instrinsik novel dengan tidak tepat
|
1
|
Soal
|
Aspek yang Dinilai
|
Skor
|
2
|
a.
Peserta
didik menuliskan unsur-unsur
ekstrinsik novel
dengan sangat tepat
|
4
|
b.
Peserta didik menuliskan unsur-unsur
ekstrinsik novel dengan tepat
|
3
|
|
c.
Peserta didik menuliskan unsur-unsur
ekstrinsik novel dengan kurang tepat
|
2
|
|
d.
Peserta didik menuliskan unsur-unsur
ekstrinsik novel dengan tidak tepat
|
1
|
Soal
|
Aspek yang Dinilai
|
Skor
|
3
|
a. Peserta didik munuliskan lima ungkapan yang digunakan dalam
novel dengan sangat tepat
|
4
|
b.
Peserta didik munuliskan lima ungkapan yang
digunakan dalam novel dengan tepat
|
3
|
|
c.
Peserta didik munuliskan lima ungkapan yang
digunakan dalam novel dengan kurang tepat
|
2
|
|
d.
Peserta didik munuliskan lima ungkapan yang
digunakan dalam novel dengan tidak tepat
|
1
|
Soal
|
Aspek yang Dinilai
|
Skor
|
4
|
a. Peserta didik munuliskan lima majas yang digunakan dalam
novel dengan sangat tepat
|
4
|
b.
Peserta didik munuliskan lima majas yang
digunakan dalam novel dengan tepat
|
3
|
|
c.
Peserta didik munuliskan lima majas yang
digunakan dalam novel dengan kurang tepat
|
2
|
|
d.
Peserta didik munuliskan lima majas yang
digunakan dalam novel dengan tidak tepat
|
1
|
Soal
|
Aspek yang Dinilai
|
Skor
|
5
|
a. Peserta didik munuliskan lima peribahasa yang digunakan
dalam novel dengan sangat tepat
|
4
|
b.
Peserta didik munuliskan lima peribahasa
yang digunakan dalam novel dengan tepat
|
3
|
|
c.
Peserta didik munuliskan lima peribahasa
yang digunakan dalam novel dengan kurang tepat
|
2
|
|
d.
Peserta didik munuliskan lima peribahasa
yang digunakan dalam novel dengan tidak tepat
|
1
|
Keterangan
Nilai = Perolehan skor
Jumlah soal
Contoh
Nilai = 10 x 100 = 83,33
Nilai = 10 x 100 = 83,33
12
b.
Keterampilan
Soal
|
Aspek yang Dinilai
|
Skor
|
1
|
a. Peserta didik menentukan topik abstraksi novel sangat sesuai isi teks
|
4
|
b. Peserta didik menentukan topik abstraksi novel sesuai isi teks
|
3
|
|
c. Peserta didik menentukan topik satu peristiwa teks novel kurang sesuai isi teks
|
2
|
|
d. Peserta didik menentukan topik abstraksi novel tidak sesuai isi teks
|
1
|
|
2
|
a. Peserta didik menyusun kerangka abstraksi novel sangat lengkap dan sangat sesuai dengan topik
|
4
|
b. Peserta didik menyusun kerangka abstraksi novel lengkap dan sesuai dengan topik
|
3
|
|
c. Peserta didik menyusun kerangka abstraksi novel kurang lengkap dan kurang dengan topik
|
2
|
|
d. Peserta didik menyusun kerangka abstraksi novel tidak lengkap dan tidak sesuai isi teks
|
1
|
|
3
|
a.
Peserta didik menulis abstraksi novel sangat sesuai dengan kerangka, struktur, ciri kebahasaan, dan EBI
|
4
|
b.
Peserta didik menulis abstraksi novel sesuai
dengan kerangka, struktur, ciri
kebahasaan, dan EBI
|
3
|
|
c.
Peserta didik menulis abstraksi novel kurang sesuai dengan kerangka, struktur, ciri kebahasaan, dan EBI
|
2
|
|
d.
Peserta didik menulis abstraksi novel tidak sesuai dengan kerangka, struktur, ciri kebahasaan, dan EBI
|
1
|
Nilai = Perolehan skor
Jumlah kreteria/soa
Contoh
Nilai = 11
x 100 = 91,66
12
F. Pendukung Pembelajaran (Alat, Media, Bahan,
Sumber)
1. Penyajian komputer
(laptop) dengan program powerpoint.
2. Bahan ajar otentik
teks abstraksi novel (hasil penelitian
atau
mediamassa).
3. Buku teks dan buku
ensiklopedia.
4. Film dokumenter dunia
flora dan fauna (semacam tayangan program
televisi National Geographic atau BBC
Earth).
5. Internet.
Mengetahui, ………..,
….. 2018
Kepala …. Guru Mata Pelajaran,
………… …………….
RPP DAN MATERI PEMBELAJARAN SEMESTER 2 TAHUN PELAJARAN
2017/2018
MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA KELAS XII (SMA/SMK)
1.
TEKS NOVEL
2.
TEKS ARTIKEL
3.
TEKS KRITIK DAN ESAI
KLIK aciknadzirah.blogspot.com/search?q=rpp-bahasa-indonesia-kelas-xii-teks
LAMPIRAN MATERI PEMBELAJARAN TEKS NOVEL
Kompetensi
Dasar
Pengetahuan
|
Keterampilan
|
3.8 Menafsir pandangan pengarang terhadap
kehidupan dalam novel yang dibaca
|
4.8
Menyajikan hasil interprestasi terhadap pandangan pengarang baik secara lesan
maupun tulis
|
3.9
Menganalisis isi dan kebahasaan novel
|
4.9
Merancang novel atau novelet dengan memperhatikan isi dan kebahasaan baik
secara lesan maupun tulisan
|
A.
Contoh Teks (Fakta)
Novel ini mengisahkan kehidupan kakak beradik Tania dan Dede yang harus
putus sekolah dan menjadi pengamen karena keterbatasan ekonomi keluarga
sepeninggal ayah mereka. Mereka berdua tinggal di rumah kardus dengan ibu
mereka yang sakit-sakitan.
Kehidupan
mereka berubah setelah bertemu dengan seorang pria bernama Danar. Danar adalah
seorang karyawan yang juga penulis buku anak-anak. Danar begitu baik sehingga
keluarga ini menganggapnya seperti malaikat. Tania sangat mengagumi Danar
karena selain baik, dia juga punya wajah yang menawan.
Suatu
ketika Danar memberikan mereka rumah kontrakan sehingga Tania, Dede dan ibunya
tidak perlu lagi tinggal di rumah kardus. Tania dan Dede bisa kembali sekolah
dan ibunya berjualan kue. Mereka pun semakin dekat seperti keluarga. Suasana
agak berubah ketika danar membawa teman dekatnya yang bernama Ratna. Tania
merasa cemburu, ia tidak suka melihat kedekatan Danar dengan Ratna. Rasa tidak
suka itu bukan sekedar perasaan iri seorang adik tapi Tania kecil belum bisa
menerjemahkan apa arti perasaan itu.
Kebahagiaan
mereka berkurang saat ibu Tania meninggal. Berat sekali bagi Tania menerima
kenyataan bahwa kedua orang tuanya telah tiada dan sekarang ia yang harus
bertanggung jawan menjaga adiknya. Untung saja ada Danar yang selalu berada di
samping mereka. Tania tumbuh menjadi gadis yang cantik dan pintar. Ia berhasil
mendapatkan beasiswa ke Singapura. Sederet prestasi berhasil ia raih dalam
studinya. Semua pengalaman hidup yang telah Tania alami menjadikannya lebih
dewasa dari gadis-gadis lain seumurannya. Perasaannya terhadap Danar juga
semakin jelas. Lambat laun Tania tahu, perasaan itu bernama cinta.
Tapi
cinta Tania terhadap danar tidaklah mudah. Bertahun-tahun mereka bersama dalam
status kakak adik, terlebih lagi mereka terpaut usia 14 tahun. Bagi ABG seperti
Tania, jatuh cinta kepada pria yang jauh lebih tua darinya cukup membuatnya
pusing. Sisi remajanya membuatnya ingin mengekspresikan perasaannya meskipun ia
tidak tahu apakah Danar memiliki perasaan yang sama dengannya atau tidak.
Keadaan semakin sulit saat Danar memutuskan untuk menikah dengan Ratna. Tania
patah hati. Ia memutuskan untuk tidak hadir dalam pernikahan mereka meskipun
Danar dan Ratna telah membujuknya.
Beberapa
waktu berselang, Tania tahu bahwa kehidupan rumah tangga Danar dan Ratna tidak
bahagia. Ratna bercerita kepada Tania bahwa Danar telah banyak berubah. Danar
menjadi pendiam dan seringkali tidak berada di rumah. Ratna tahu ada sesuatu
yang menghalangi mereka, ada seseorang di antara ia dan Danar tapi ia tidak
pernah tahu siapakah bayangan itu. Dari cerita Dede akhirnya Tania tahu bahwa
Danar juga mencintai Tania. Danar menuliskan perasaannya dalam novel “Cinta
Pohon Linden” yang tidak pernah selesai ia tulis. Perbedaan usia yang cukup
jauh membuat Danar merasa tidak pantas mencintai Tania. Tidak seharusnya ia mencintai
gadis kecil seperti Tania.
Ketika
Tania dan Danar sama-sama tahu perasaan mereka masing-masing, semua sudah
terlambat. Biar bagaimanapun Danar telah menikah dengan Ratna. Akhirnya Tania
kembali ke Singapura dan memutuskan untuk meninggalkan semua cerita cintanya.
B. Pengertian Teks (Konsep)
Novel merupakan teks naratif yang fiksional. Isinya mengisahkan sisi
utuh atas problematika kehidupan seseorang atau beberapa orang tokoh. Karena
kisah kehidupan yang diceritakan itu bersifat utuh, bentuk novel terdiri atas
puluhan bahkan ratusan halaman.
C.
Ciri-ciri Teks (Prinsip)
1. Fungsi
a. Fungsi
social :
Menolong orang dengan
tidak memandang siapa yang di tolong karena menolong dengan ikhlas seperti
dalam novel tokoh Danar yang menolong Tania dengan tidak memandang siapa Tania.
Ketika Tania dan Danar sama-sama tahu perasaan
mereka masing-masing, semua sudah
terlambat. Biar bagaimanapun Danar telah menikah dengan Ratna. Akhirnya Tania
kembali ke Singapura dan memutuskan untuk meninggalkan semua cerita cintanya.
Baik Tania maupun Danar sama-sama menyadari
bahwa mereka harus menjalani kehidupannya sendiri-sendiri walaupun mereka tahu
bahwa mereka saling mencintai
b. Fungsi
moral :
Memberi
pengetahuan kepada kita bahwa sesuatu yang terlihat sulit nyatanya tidak
sesulit yang kita lihat jika kita ingin bersungguh sungguh mencapainya seperti
dalam novel tokoh Tania yang pantang menyerah menjalani hidupnya walau banyak
rintangan yang menghalanginya.
Berat
sekali bagi Tania menerima kenyataan bahwa kedua orang tuanya telah tiada dan
sekarang ia yang harus bertanggung jawan menjaga adiknya. Untung saja ada Danar
yang selalu berada di samping mereka. Tania tumbuh menjadi gadis yang cantik
dan pintar. Ia berhasil mendapatkan beasiswa ke Singapura. Sederet prestasi
berhasil ia raih dalam studinya.
2. Struktur
a.
Abstraksi
Merupakan bagian ringkasan isi cerita
yang biasanya bisa ditemukan pada bagian
awal cerita
Tania dan Dede yang harus putus sekolah dan menjadi pengamen karena
keterbatasan ekonomi berubah nasibnya setelah ketemu dengan Danar yang
membatunya menggali potensi. Setelah kembali ke sekolah Tania berhasil dan
sukses memperoleh beasiswa ke luar negeri. Seiring proses tersebut ternyata
tumbuh rasa cinta antara Danar dan Tania.Walaupun karena kesadaran
masing-masing akan keberadaan dirinya mereka ikhlas untuk tidak bersatu.
b. Pengenalan
situasi cerita (exposition, orientasi)
Dalam bagian ini pengarang memperkenalkan para
tokoh,menata adegan dan
Hubungan antar tokoh.
Novel ini mengisahkan kehidupan kakak beradik
Tania dan Dede yang harus putus sekolah dan menjadi pengamen karena
keterbatasan ekonomi keluarga sepeninggal ayah mereka. Mereka berdua tinggal di
rumah kardus dengan ibu mereka yang sakit-sakitan.
Kehidupan mereka
berubah setelah bertemu dengan seorang pria bernama Danar. Danar adalah seorang
karyawan yang juga penulis buku anak-anak. Danar begitu baik sehingga keluarga
ini menganggapnya seperti malaikat.
Tania dan Dede adiknya serta ibunya adalah
penghuni rumah kardus yang yang
Mempertahankan hidupnya dengan mengamen.
c. Komplikasi, merupakan urutan kejadian yang
dihubungkan oleh sebab-akibat, di mana
setiap peristiwa terjadi karena adanya sebab dan mengakibatkan munculnya
peristiwa lain.
Suasana agak berubah ketika danar membawa
teman dekatnya yang bernama Ratna. Tania merasa cemburu, ia tidak suka melihat
kedekatan Danar dengan Ratna. Rasa tidak suka itu bukan sekedar perasaan iri
seorang adik tapi Tania kecil belum bisa menerjemahkan apa arti perasaan itu.
Kebahagiaan
mereka berkurang saat ibu Tania meninggal. Berat sekali bagi Tania menerima
kenyataan bahwa kedua orang tuanya telah tiada dan sekarang ia yang harus
bertanggung jawan menjaga adiknya. Untung saja ada Danar yang selalu berada di
samping mereka. Tania tumbuh menjadi gadis yang cantik dan pintar. Ia berhasil
mendapatkan beasiswa ke Singapura. Sederet prestasi berhasil ia raih dalam
studinya.
Ketenangan Tania berubah dengan masuknya
ratna dalam kehidupan mereka,
Apalagi,Ibunya meninggal, beban
batin Tania berat karena ia merasa tangung -
Jawab dengan adiknya ditambah
rasa cintanya kepada Danar yang harus dia simpan
Sendiri.
d. Evaluasi, merupakan bagian di mana konflik
yang terjadi pada tahap komplikasi
terarah menuju suatu titik
tertentu
Tapi cinta Tania terhadap danar tidaklah
mudah. Bertahun-tahun mereka bersama dalam status kakak adik, terlebih lagi
mereka terpaut usia 14 tahun. Bagi ABG seperti Tania, jatuh cinta kepada pria
yang jauh lebih tua darinya cukup membuatnya pusing. Sisi remajanya membuatnya
ingin mengekspresikan perasaannya meskipun ia tidak tahu apakah Danar memiliki
perasaan yang sama dengannya atau tidak. Keadaan semakin sulit saat Danar
memutuskan untuk menikah dengan Ratna. Tania patah hati.
Tania makin tepuruk terjebak dalam perasaannya, sangat berat menanggung
beban batin
Antara cinta ke kakak dan cinta ke lawan jenis. Penderitaan Tania di
titik teratas saat
Mengetahui Danar dan Ratna mau menikah
e. Resolusi
merupakan bagian yang memunculkan solusi atas
konflik yang terjadi
Dari cerita Dede akhirnya Tania tahu bahwa
Danar juga mencintai Tania. Danar menuliskan perasaannya dalam novel “Cinta
Pohon Linden” yang tidak pernah selesai ia tulis. Perbedaan usia yang cukup
jauh membuat Danar merasa tidak pantas mencintai Tania. Tidak seharusnya ia
mencintai gadis kecil seperti Tania
Tania akhirnya tahu bahwa Danar juga mencintainya, itulah mengapa rumah
tangga
Danar tidak bahagia. Namun keduanya sama-sama memendam perasaan tersebut
dengan menjalani kehidupan yang kurang sempurna.
f. Koda
Merupakan
bagian akhir atau penutup cerita.
Ketika Tania dan
Danar sama-sama tahu perasaan mereka masing-masing, semua sudah terlambat. Biar
bagaimanapun Danar telah menikah dengan Ratna. Akhirnya Tania kembali ke
Singapura dan memutuskan untuk meninggalkan semua cerita cintanya
Tania dan Danar ikhlas menjalani hidupnya walaupun harus
terpisah, ibarat daun
jatuh yang tidak pernah
menyalahkan angin.
Struktur Novel
3. Kebahasaan
a. Banyak
menggunakan kalimat bermakna lampau.
“Hari itu Senin.
Seminggu sebelum usiaku tepat tiga belas tahun. Adikku delapan tahun. Dan dia
27. Aku tidak percaya angaka tiga belas membawa sial, takdir, sore itu Ibuku
meninggal. Pergi selama-lamanya dari kami” (Hal. 61)
“siang itu dia
mengajak teman wanitanya. Namanya Ratna. Aku memanggilnya “Kak Ratna”, karena
teman wanitanya tersebut memnintanya demikian, “Panggil saka Kak Ratna ya,
Tania!” (Hal. 39)
b. Banyak menggunakan
kata yang menyatakan urutan waktu (konjungsi kronologis, temporal).Contoh:
sejak saat itu, setelah itu, mula‑mula, kemudian.
“Aku tak tahu apa maksudnya. Karena
sekejap kemudian Ibu sudah jatuh tertidur”
(Hal.60-61)
Ibu tekun dalam
menjaani kehidupannya, “Seminggu kemudian Ibu mulai bekerja, menjadi tukang
cuci di salah satu laundry mahasiswa” (Hal 34-35)
c. Banyak menggunakan
kata kerja yang menggambarkan sesuatu tindakan (kata kerja material)
Ibu adalah sosok
seorang Ibu yang perhatian kepada anaknya.
Ibu selalu memberikan perhatian dan nasihat kepada Dede dan Tania. “Ibu
sibuk mengingatkanku untuk beranjak tidur. Aku menjawabnya singakat belum
mengantuk. Setengah jam sekali Ibu menyuruh tidur” (Hal. 34)
Adi adalah sosok
seorang pria yang pantang sabar untuk mendekati Tania, meski Tania bersikap
dingin terhadapnya. Sabar untuk menunggu Tania bisa membuka hatinya untuk Adi.
“Adi juga bersabar untuk tidak terlalu melangkah jauh. Bersabar menunggu.
Bersabar dengan semua proses” (Hal. 186)
d. Banyak menggunakan kata kerja yang menunjukkan
kalimat tak langsung sebagai cara
menceritakan tuturan seorang tokoh oleh pengarang. Contoh: mengatakan bahwa, menceritakan tentang, mengungkapkan, menanyakan, menyatakan, menuturkan.
menceritakan tuturan seorang tokoh oleh pengarang. Contoh: mengatakan bahwa, menceritakan tentang, mengungkapkan, menanyakan, menyatakan, menuturkan.
Ibu mengatakan
tentang beberapa hal kepada Tania dan Dede pada waktu pagi selesai subuh, (Hal.
27)
Tak hanya itu, Ratna
perhatian kepada Tania menanyakan bagaimana sekolah Tania, akan diteruskan
kemana dan akan siap selalu membantu, mengurus, dan sampai ingin mengantarkan
Tania ke sekolah yang dituju. “Kalau begitu, biar besok saja aku yan.g
mengantarnya…. Daftar di SMP dekat SD-nya Dede saja, kan?” Kak Ratna menawarkan
diri” (Hal. 68)
e. Banyak menggunakan kata kerja yang menyatakan
sesuatu yang dipikirkan atau dirasakan oleh tokoh (kata kerja mental) Contoh: merasakan, menginginkan, mengharapkan,
mendambakan, mengatakan,menganggap
“Dia menggenggam jemariku. Mantap. Sebelah
kiri memegang bahu Dede. Dia menatapku dengan pandangan itu. Dia tersenyum
hangat menenangkan” (Hal. 19)
Danar adalah sosok
seorang pria yang sopan, Danar selalu mencium tangan Ibu ketika berpamitan
pulang atau pun ketika dia bertemu. Danar sangat menghormati Ibu. “dia selalu
mencium tangan Ibu. Amat hormat pada Ibu” (Hal. 36)
f.
Menggunakan banyak dialog. Hal ini ditunjukkan oleh
tanda petik ganda (“….”) dan
kata kerja yang
menunjukkan tuturan langsung.
Dia membawa sekotak donat. Dan Dede lebih banyak
berceloteh serta memainkan donat tersebut dibandingkan memakannya. “Oom…. Kenapa
donat tengahnya bolong?”(Hal. 36-37)
Dan ketika Danar memberitahu kepada Ibu bahwa Tania
bisa sekolah di luar Negeri Ibu amat sangat rendah hati, seperti dalam kutipan
berikut ini: “Nak Danar, rasanya Ibu sulit membayangkan Tania bisa bersekolah
di sana. Di luar negeri. Bersekolah lagi saja sudah syukur” (Hal. 66)
g. Menggunakan
kata-kata sifat (descriptive language) untuk menggambarkan tokoh, tempat, atau
suasana
Miranti yang dulu
membantu Ibu membesarkan usaha kue. Aku tersenyum senang. Ibu juga pasti senang
mendengar kabar ini di surge (Hal. 99)
“Buat apa? Sudah
jelas kan, dia akan menikah dengan cewek artis itu? Apa lagi yang hendak
kautanyakan ke dia?
Perasaannya sudah sejelas bintang di langit, Tania. Clear! Aduh, kamu
kenapa jadi
kekanak-kakanakan seperti ini sih?” (Hal. 133)
h. Gaya bahasa
Gaya bahasa adalah penggunaan atau pemilihan kata
yang digunakan dalam penulisan teks novel “Daun yang Jatuh Tak Pernah Membenci
Angin” adalah gaya bahasa :
personifikasi, allegori,hiperbola,metafora
a. Personifikasi
Hujan deras turun
membungkus kota ini (Hal. 13)
Aku berteman
dengan lorong-lorong kantor yang kosong di malam hari. (Hal. 203)
Daun yang jatuh
tak pernah membenci angin. (Hal. 154)
Dia datang
begitu saja. Menelusuk hatiku. Tumbuh pelan-pelan seperti lecambah disiram
hujan. (Hal. 154)
Aku akan terbang
seperti sehelai daun. (Hal. 157)
Menuju tempat
rumah kardus kami dulu berdiri kokoh dihajar hujan deras, ditimpa terik
matahari. (Hal. 231)
b. Allerogi
Isinya jauh api
dari panggang. (Hal. 162)
Seperti bumi
yang merekah. (Hal. 190)
c. Hiperbola
Demi membaca e-mail berdarah-darah itu, esoknya aku
memutuskan segera pulang ke Jakarta. (Hal. 230)
d. Metafora
Bagian tajamnya
menghadap ke atas begitu saja, dan tanpa ampun menghunjam kakiku yang sehelai
pun tak beralas saat melewatinya. (Hal. 22)
Semua perasaan
ini kembali bagai seribu anak panah yang menghujam. (Hal. 252)
D.
Prosedur Pembelajaran
1.
Menginterprestasi pandangan pengarang
terhadap kehidupan dalam novel yang dibaca.
Bacalah
kutipan berikut!
Pada
saat graduation day hari kelulusan Tania, tiba-tiba Danar datang dan
menyaksikan kelulusan Tania yang dicintainya. Namun Danar tidak sendiri, dia
datang bersama Ratna, pacarnya. Kemudian Danar dan Ratna memberitahukan kepada
Tania bahwa mereka memutuskan untuk menikah tiga bulan lagi.
Setelah
mendengar kabar yang sangat menyesakkan itu Tania tidak akan pulang, tidak akan
datang ke acara pernikahan Danar dan Ratna. Bagaimana bisa Tania menyaksikan
seseorang yang sangat dicintainya mengucapkan ijab qobul untuk wanita lain? Meski
Dede, Danar, dan Ratna selalu membujuk Tania untuk pulang meski hanya sehari
saja, Tania tetap tidak akan merubah keputusannya. Tania tidk akan pulang,
tepatnya Tania tidak mau menghadiri pernikahan itu.
Danar berusaha keras membujuk Tania untuk
pulang sampai terdengar suaranya parau sperti menahan tangis. Sepanjang telpon
itu Tania pun sama mendesis menahan tangis, menahan rasa yang tak tertahankan.
Pada
hari itu, pernikahan pun berlangsung seperti biasanya penikahan. Meski tanpa
kehadiran Tania. Namun ada yang ganjil pada perilaku Danar yang bahkan sangat
membuat Dede tak mengerti dengannya.
Dan beberapa bulan kemudian tiba-tiba Ratna
menceritakan kalutnya dalam rumah tangga mereka kepada Tania melalaui e-mail,
Tania benar-benar terkejut atas pengakuan Ratna dan Tania pun bingung entah apa
yang harus dia lakukan. Tania benar-benar tidak mengerti kenapa pria
sebijaksana dan yang mempunyai hati malaikat bisa melakukan seperti itu,
membuat istrinya menangis, selalu pulang larut malam, dan berperilaku tidak
selayaknya kepada soerang istri, Ratna. Dan Rtana akhirnya memutuskan untuk
pulang ke rumah orangtuanya membiarkan Danar sendirian untuk sementara. Semua
e-mail yang Ratna kirimkan kepada Tania, semuanya terasa begitu menyesakkan
bagi Tania. Timbul beberapa pertanyaan, mengapa, mengapa, dan mengapa? Kemudian
Tania memutuskan untuk pulang membantu rumah tangga kakak yang dulu pernah
dicintainya, Danar. Setidaknya Tania mengetahui apa yang terjadi pada rumah
tangga kakaknya, malaikat yang telah merubah kehidupannya, yang selalu
menjanjikan masa depan yang lebih baik.
Akhirnya Tania pun begegas untuk segera
menemui Danar di tempat rumah kardusnya dulu, dan menemukan Danar terpekur di
bawah pohon linden. Dan mereka pun saling mengungkapkan perasaannya, namun yang
lebih tepat Tanialah yang mengutarakan semua tentang perasaan mereka. Semuanya
benar-benar di luar kendali, Tania menangis mendesah tak tertahankan sedangkan
Danar hanya diam dan mengelak. Nada bicara Tania pun semakin menjadi, setelah
sekian lama ia memendam rasa yang menguap di dasar hati kini Tania
mengungkapkannya tepat di depan rumah kardus tempat dulu ia miskin merasakan
getirnya kehidupan, di bawah pohon linden saksi atas semua saksi. Bertanya, dan
mengungkapkan, dan meminta pertanggung jawaban atas semua hati yang bersemai di
dalam hatinya, perasaan yang terpendam tak bisa saling memiliki, perasaan yang
membuat kalut semua kehidupan, perasaan yang membutnya seperti sehelai daun
yang luruh ke bumi,sehelai daun yang takkan pernah membenci angin meski terenggut
dari tangkai pohonnya.
Tetapi
mengapa kau tak pernah mengakuinya? Mengapa? Saat sweet seventeen, liontin itu
mengatakan segalanya. Apakah kau terlanjur mengganggapku seperti adik? Atau kau membenci dirimu sendiri karena
mencintaiku?”
Pada
saat itu lah Tania konflik itu meninggi, Tania memaparkan semua tentang
perhatian, kasih sayang, hadiah liontin, novel karangan Danar, yang semuanya
terlihat bahwa Danar pun mencintai Tania. Lagi, Danar hanya diam. Membuat
keadaan semakin keruh.
Ketika
Tania tahu bahwa Ratna kini sedang hamil empat bulan, dan memberitahukannya
kepada Danar. Dan Tania pun berbesar hati untuk menerima semua itu, Ratna dan
bayi yang dikandungnya pasti lebih membutuhkan Danar. Dan Tania pun memutuskan
untuk kembali lagi ke Singapura, mencoba menemukan kehidupan yang lebih baik
lagi sesuai nasihat sahabat tebaiknya Anne. Meninggalkan Dede sendiri,
meninggalkan pusara Ibu, meninggalkan Ratna dan bayinya, juga meninggalkan
Danar. Dan Tania tidak akan pernah kembali lagi ke Indonesia.
“esok
lusa mungkin aku akan menemukan pilihan rasional seperti yang pernah dikatkan
Anne. Yang pasti itu bukan Jhony Chan. Aku tak akan penah kembali lagi. Maafkan
aku, Ibu. Aku tak sempat mampir di pusaramu. Ibu memang tahu segalanya”
.
2.
Menganalisis isi dan kebahasaan novel
Isi novel “Daun
Jatuh Tak pernah membenci angin”
A.Tema
Tema adalah
gagasan yang menjalin struktur isi cerita.Tema suatu cerita menyangkut
segala
persoalan, baik itu berupa masalah kemanusiaan, kekuasaan, kasih sayang,
kecemburuan,
dan sebagainya. Untuk mengetahui tema suatu cerita, diperlukan apresiasi menyeluruh
terhadap berbagai unsur karangan itu.
Perhatikan
kutipan berikut :
Dia bertanya lemah pada Dede,
‘Perasaan apa?’ Dede menunduk saat mengatakan itu, ‘Taukah Oom bahwa Kak Tania
suka Oo Danar?’ Oom Danar diam sekali…. Dede berkata lirih kepadanya, ‘Kak
Tania tidak pulang besok karena dia benci pernikahan besok.’. “Dia tetap diam”.
“Dede bertanya lagi padanya, ‘Apakah Oom Danar menyukai Kak Tania?’. “Dia tetap
diam.” “Dede bertanya untuk terakhir kalinya.’Apakah Oom Danar mencintai Tante
Ratna?’ Dia juga diam” (Hal. 249)
Dalam
kutipan itu pun terlihat jelas bahwa Danar mencintai Tania, kenapa? Karena jika
Danar tidak mencintai Tania, Danar akan menjawab pertanyaan terakhir dari Dede,
namun Danar hanya diam. Dan itu bisa berarti bahwa Danar sedang merasakan
kekalutan hati, dia mencintai Tania anak kecil yang berkepang dua yang dia
tolong dari jalanan.
Namun
perasaan keduanya tak pernah terungkapkan, mereka tak bias saling memiliki.
Perasaan yang sangat menyakitkan, mampu merubah paradox kehidupan, membuat
semuanya menjadi kacau balau. Meski seperti itu, Tania dan Danar tetap
menjalankan
kehidupan,
mereka tidak pernh membenci angin, membenci perasaan yang tumbuh pada hati
mereka.
B.
Amanat
Amanat merupakan
ajaran atau pesan yang hendak disampaikan pengarang. Amanat
dalam novel
umumnya bersifat tersirat; disembunyikan pengarangnya di balik peristiwa -peristiwa
yang membentuk isi cerita. Kehadiran amanat, pada umumnya tidak bisa lepas dari
tema cerita.
Perhatikan kutipan berikut :
Ketika Tania
tahu bahwa Ratna kini sedang hamil empat bulan, dan memberitahukannya kepada
Danar. Dan Tania pun berbesar hati untuk menerima semua itu, Ratna dan bayi
yang dikandungnya pasti lebih membutuhkan Danar. Dan Tania pun memutuskan untuk
kembali lagi ke Singapura, mencoba menemukan kehidupan yang lebih baik lagi
sesuai nasihat sahabat tebaiknya Anne. Meninggalkan Dede sendiri, meninggalkan
pusara Ibu, meninggalkan Ratna dan bayinya, juga meninggalkan Danar. Dan Tania
tidak akan pernah kembali lagi ke Indonesia.“esok lusa mungkin aku akan
menemukan pilihan rasional seperti yang pernah dikatkan Anne. Yang pasti
itubukan Jhony Chan. Aku tak akan penah kembali lagi. Maafkan aku, Ibu. Aku tak
sempat mampirdi pusaramu. Ibu memang tahu segalanya” (Hal. 256)
Amanat
pada kutipan di atas adalah keikhlasan menerima takdir tanpa menyalahkan
keadaan,tetapmenjalani kehidupan walaupun ada sisi yang kurang lengkap karena
cinta yang kandas.
C. Penokohan
1) Tania
Tania
termasuk ke dalam tokoh bulat, karena Tania mempunyai watak dan tingkah laku
yang bermacam-macam dan sulit untuk ditebak juga memberikan perangai yang mengejutkan.
- Rajin
Tania
mempunyai perilaku yang rajin. Tania selalu rajin membantu ibunya dalam mencari
uang, meski lelah juga ngantuk Tania tetap mengamen di bus hanya untuk
mendapatkan beberapa recehan.
“Aku
dan Dede harus kembali “bekerja”, meskipun dengan kaki pincang” (Hal.24)
“lantas
dengan penerangan lampu teplok yang kerlap-kerlip ditiup angin, aku belajar.
Belajar hingga larut malam” (Hal. 33)
- Pintar
Tania
sangat pintar, dia bisa mengejar ketertinggalannya sekolah selama tiga tahun.
Karena kepintarannya itulah guru-guru memutuskan Tania untuk menaikkan Tania
loncat satu tahun.
“saat
kenaikan kelas, guru-guru di sekolah memutuskan untuk langsung menaikkanku ke
kelas enam. Loncat setahun. Kata mereka,
aku “terlalu pintar”” (Hal. 43)
“Aku
lulus urutan kedua dari seluruh siswa di sekolah. Nomor satu untuk dua puluh
dua penerima ASEAN Scholarship seluruh Negara. Hasil yang hamper sempurna.
Janji yang selalu kupegang. Aku akan belajar sebaik mungkin” (Hal. 77)
- Tegar
Tania
adalah sosok seseorang yang tegar, ketika Ibu yang sangat berarti baginya,
Tania tetap tegar menghadapinya meski hati berat sekali menerima kenyataan.
Tania tetp tegar melanjutkan kehidupan tanpa sosok seorang Ibu yang amat
dicintainya, Tania tahu bahwa takdir Tuhan pasti lebih indah.
Tania
pun tegar dalam memendam semua perasaan yang tak pernah terungkapkan. “bagian
inilah yang tak pernah aku diskusikan di internet. Perasaanku. Maka selama tiga
thaun itu, aku memendam semuanya dalam-dalam” (Hal.78)
- Egois dan keras kepala
Tania
pun mempunyai watak yang egois dan keras kepala, dia bersikap keras bahwa dia
tidak akan pulang untuk menghadiri acara pernikahan Danar dan Ratna, Tania
hanya memikirkan perasaannya sendiri yang tidak mau menerima kenyataan pahit
itu tanpa memperdulikan perasaan Danar yang amat dicintainya itu begitu terluka
atas ketidakpulangan Tania, dan Tania pun tidak mbagaimana perasaan Ratna yang
amat baik terhadapnya yang telah menganggapnya seorang adik, yang pernah
membantunya dalam segala hal terutama ketika kepergian ibu Ratna ada untuk
membantu dan menemaninya, namun Tania egois hanya memikirkan perasaannya
sendiri yang akan membuat dirinya sendiri dihantui rasa bersalah.
Tania
memanfaatkan kehadiran Adi tanpa memikirkan perasaannya: “Adi yang tahu aku
akan pulang ke Jakarta, memutuskan ikut pulang bersama. Aku happy-happy saja
ditemani pulang. Aku bahkan sengaja membawa lebih banyak koper saat tahu Adi
akan ikut” Hal. 186)
- Konsisten dan mempunyai prinsip
Tania
konsisten dan mempunyai prinsip terhadap perasaannya, bahwa Tania hanya akan
mencintai Danar meski banyak lelaki yang mencoba untuk mendekatinya.
- Ramah
Tania
adalah sosok seorang perempuan yang ramah, banyak orang yang menyukainya dan
membanggakannya.
- Pecemburu
Tania
adalah sosok seorang perempuan yang pecemburu, Tania cemburu kepada Ratna yang
selalu dekat-dekat dengan Danar dan mengambil alih semua posisi Tania.
2) Danar (dia/seseorang)
Danar
termasuk ke dalam tokoh bulat, karena Danar mempunyai watak dan perilaku yang
sulit untuk ditebak. Yang awalnya Danar adalah sosok seorang yang mempunyai
prinsip kuat, bijaksana, berwibawa, menyenangkan, dan tidak akan membuat siapa
pun menangis, tiba-tiba dikarenakan konflik tentang perasaannnya kepada Tania
yang tak pernah diungkapkannya dan terlanjur menikah dengan Ratna wanita yang
sama sekali tidak dicintainya itu tiba-tiba Danar menjadi berubah, menjadi
bersikap dingin terhadap Ratna, selalu pulang larut malam, wajah yang menyenangkannya
pun perlahan memudar.
- Baik dan ringan tangan
Danar
adalah sosok seorang yang mempunyai hati bagai malaikat, Danar sangat baik. Dia
ringan tangan selalu menolong orang lain, contohnya saja dia membantu Tania
yang tertusuk paku, membantu mengobatinya, memberikan uang, meski Danar tidak
mengenalinya.
“Dia beranjak dari duduknya, mendekat. Jongkok
di hadapanku. Mengeluarkan saputangan dari saku celana. Meraih kaki kecilku
yang kotor dan hitam bekas jalanan. Hati-hati membersihkannya dengan ujung
saputangan. Kemudian membungkusnya perlahan-lahan” (Hal. 24)
Keesokan harinya Danar memberi sepasang sepatu
untuk Dede dan Tania, sungguh Danar sangat baik dan ringan tangan. “Dia
mengeluarkan dua kotak. Melambaikan tangan meminta kami mendekat. Aku dan Dede
melangkah ke arahnya, berdiri di depan kursinya, urung memulai pertunjukan
kencerengan tutup botol. Dede malah memasukan “alat music” ke saku celana.
Lagi-lagi menguap. Kotak itu ternyata berisi dua pasang sepatu baru.
“Pakailah!” (Hal. 25)
- Tegar
Danar
adalah sosok seorang pria yang tegar, dia mampu tegar menghadapi perihnya
kehidupan dalam kesendirian. Sejak dari bayi Danar yatim-piatu, Danar tak
mengetahui siapa kedua orangtuanya, namun Danar tetap tegar menjalani
kehidupannya yang amat menyesakkan itu. Danar berjuang sendiri untuk bertahan
hidup tanpa bantuan orang lain, merasakan perihnya sekolah sambil bekerja.
Merasakan kehidupan yang buruk sama seperti yang dialami Tania selama tiga
tahun itu, Danar tetap tegar menghadapinya. Karena hidup harus tetap berjalan
meski sendiri.
- Bertanggung jawab
Danar
seorang pria yang betanggung jawab, ketika Ibu meninggal dunia Danar pun
bertanggung jawab mengurusi Tania dan Dede, menyekolahkan Tania dan Dede,
mengajarkan Tania dan Dede tentang segala hal, menjanjikan masa depan yang
lebih baik.
.
- Ramah
Danar
adalah sosok seoang pria yang teramat ramah, dia selalu menyapa dan bersikap
ramah terhadap siapa pun, sehingga banyak orang yang menyukainya dan
membanggakannya.
- Sopan
Danar
adalah sosok seorang pria yang sopan, Danar selalu mencium tangan Ibu ketika
berpamitan pulang atau pun ketika dia bertemu. Danar sangat menghormati Ibu.
“dia selalu mencium tangan Ibu. Amat hormat pada Ibu” (Hal. 36)
- Pemendam rasa
Danar
adalah sosok seorang yang pintar menyembunyikan perasaannya dengan sikapnya
yang lembut, Danar memendam rasa terhadap Tania yang dicintainya dan
mencintainya, dan Danar mengorbankan semua perasaannya untuk Ratna yang teramat
mencintainya.
- Penyayang/social/peduli
Danar
adalah sosok seorang pria yang peduli dan bersosial, sehingga Danar membuka
kelas mendongeng untuk anak-anak. Dia selalu bercerita untuk memotivasi
anak-anak dan menyediakan buku untuk anak-anak baca.
3) Dede
Dede
termasuk tokoh yang statis, Dede tetap berwatak menyenangkan meskipun alur
cerita dan plot yang dikisahkan mengalami perubahan.
- Polos dan lucu
Dede
adalah sosok seseorang yang mempunyai sikap polos yang kental. Ketika Danar
memperkenalkan namanya, Dede dengan begitu polosnya bertanya, seperti dalam
kutipan ini “semenjak itulah aku tahu namanya: Danar Danar. Nama yang aneh, itu
komentar Dede. “Nama Oom kok bias dobel begitu?”
Dan
pada kutipan ini pun Dede terlihat sangat polos dan lucu:
”Oom
kerja di mana?” Dede bertanya padanya suatu ketika, sambil memainkan dasi yang
ada di saku kemeja.
- Humoris
Dede
adalah sosok seorng yang humoris dangat menyenangkan suka iseng. Bahkan Dede
selalu menggoda atau mengejek iseng becanda kepada Tania, membuat suasana
semakin nyaman akibat celotehan-celotehan Dede. “Cantik apanya? Rambut panjang.
Kuku panjang. Untung Kak Tania nggak punya lubang di belakang” Dede tertawa
senang” (Hal. 45)
- Amanat/pandai menyimpan rahasia
Dede
adalah sosok seorang yang amanat, Dede bisa dipercaya, bisa diandalkan. Ketika
Tania menguatarakan sesuatu hal yang bersifat rahasia, Dede bisa menjaga
rahasia itu. Dan ketika Danar member tahu rahasia bahwa Danar adalah seoarng
penulis Novel, Dede menjaga rahasia itu. Dan Dede pandai menyimpan rahasia,
menyimpan rahasia antara perasaan Tania dan Danar. “Dari siapa?” aku bertanya
penasaran kepada Dede. Menyelidik. Adikku pasti tahu semuanya.” (Hal. 102)
- Pintar
Dede
juga pintar, dede sudah mampu menghapal abjad, meskipun baru masuk satu hari
sekolah. Dede dengan giatnya menghapalkan abjad sepanjang jalan mengamen. “Dede
juga sudah bias menghafal semua abjad.
- Tegar
Dede
begitu tegar ketika Dede harus mengamen, melihat anak-anak seusianya yang
sekolah yang waktunya bermin-main Dede malah harus mengamen mencari uang recehan.
c. Latar
Latar atau setting meliputi
tempat, waktu, dan budaya yang digunakan dalam
suatu
cerita. Latar dalam suatu cerita bisa bersifat faktual atau bisa pula imajiner.
Latarberfungsi untuk memperkuat atau mempertegas keyakinan pembaca terhadap
jalannyasuatu cerita. Dengan demikian apabila pembaca sudah menerima latar itu
sebagai sesuatuyang benar adanya, maka cenderung dia pun akan lebih siap dalam
menerima pelaku ataupun kejadian-kejadian yang berada dalam latar itu
a. Tempat
- Toko buku dilantai dua
Latar tempat yang berada dalam novel ini
tempatnya di Toko buku dilantai dua, tempat yang paling Tania sukai, tempat
yang Tania ketahui dari malaikatnya Danar, tempat yang menjadi saksi atas semua
ceritanya.
“Dua minggu
kemudian, kami pergi ke toko buku ini. Toko buku terbesar di kota kami” (Hal.
29)
“Aku menghela
napas panjang. Lima menit hanya berdiri terdiam di sini. Di lantai dua toko
buku terbesar di kota kami” (Hal. 65)
- Rumah kardus
Latar tempat yang berada dalam novel ini
tempatnya di Rumah kardus, tempat yang di mana selama tiga tahun menjadi saksi
bisu atas kepiluan Tania, Dede, dan Ibu, seperti dalam kutipan-kutipan berikut
ini:
“Dia tertawa
kecil saat melihatku dan Dede sudah berdiri rapi menunggu di depan rumah kardus
kami” (Hal. 18)
“Dede masih
sibuk mematut sepatunya di depan kami. Berlari ke sana kemari. Ibu sibuk
meneriakinya kalau tidak, rumah kardus kami bisa roboh” (Hal. 26-27)
- Kontrakkan
Latar tempat yang berada dalam novel ini
ada latar tempat rumah kontrakkan, rumah kontrakan Tania, Ibu, dan Dede.
“Karena itu, sebulan kemudian Ibu
memutuskan pindah mengontrak di sebuah kamar sederhana” (Hal. 35)
- Bus
- Pusara/pekuburan
Latar tempat yang ada dalam novel ini
ada latar tempat di sebuah pusara/pekuburan, yakni ketika Ibu meninggal
semuanya berada di sana.
“Hening di pekuburan” (Hal. 64)
- Singapura
Latar tempat yang berada dalam novel ini
ada latar tempat di Singapura, yaitu ketika Tania meneruskan sekolahnya.
“Ribuan larik cahaya kota Singapura
cantik menimpa jalanan” (Hal. 203)
“Hari-hariku penuh dengan hal-hal baru
di Singapura” (Hal. 72)
- Dufan
Latar tempat yang berada dalam novel ini
ada latar tempat di Dufan, ketika Tania, Danar, Dede, Ibu, dan juga Ratna
berlibur ke Dufan.
“Kak Ratna
bertanya sambil tersenyum, waktu kami makan malam bersama di salah satu kedai
makanan yang banyak tersedia di Dufan” (Hal. 42)
“Minggu depan,
selepas kelas mendongeng yang selelsai lebih cepat daripada biasanya, aku, Ibu,
dan adikku pergi ke Dunia Fantasi” (Hal. 39)
- China Town
Latar tempat yang berada dalam novel ini
ada latar tempat di China Town, yaitu ketika Tania, Danar, dan Ratna makan
malam di tempat itu.
“Saat makan malam di China Town…” (Hal.
130)
- Bandara Changi
Latar tempat yang berada dalam novel ini
ada latar tempat di Bandara Changi, yaitu ketika Tania mengantar Danar dan Dede
pulang ke Jakarta, dan ketika Danar dan Dede menjemput Tania ketika liburan.
b.
Waktu
- Pagi hari
Latar waktu dalam novel ini ada pada
waktu pagi. Pada waktu pagi ketika Ibu mengganti perban kaki Tania yang
tertusuk paku, “Besok pagi-pagi Ibu mengganti perban itu dengan lap dapur,
saputangan itu dicuci” (Hal. 24)
Ibu mengatakan
sesuatu hal kepada Tania dan Dede pada waktu pagi, “Esok pagi selesai subuh,
Ibu mengatakan beberapa hal kepadaku dan Dede” (Hal. 27)
Ibu tak sadarkan
diri pada waktu pagi hari, “Pagi itu Ibu tiba-tiba tak asadarkan diri” (Hal.
54)
)
c.
Suasana
- Sedih
Suasana dalam novel ini menyedihkan,
Tania dan Dede terpaksa putus sekolah karena tidak ada biaya, dan mereka pun
terpaksa harus mengamen mencari uang recehan setidaknya mengurangi beban Ibu
meski hanya sedikit. Suasana menyedihkan itu begitu terasa sekali, Tania, Dede,
dan Ibu mengalami kemiskinan selama tiga tahun itu, semuanya terasa
menyesakkan.
“Dulu aku hanya
berjalan di sepanjang jalan menatap iri anak-anak yang ada di restoran
tersebut…” (Hal. 29)
Dan suasana sedih itu muncul ketika
Tania dan Danar tak mampu mengungkapkan perasaannya masing-masing, hanya
memendamnya. Bagai duri yang menelusuk hati.
“Dede menatapku
semakin sedih. Aku bingung dengan semua ini. Tadi aku memang memaksanya untuk
menceritakan semua hal…” (Hal. 240)
- Senang
Suasana dalam novel ini ada yang
menyenangkan, yaitu ketika Tania, Dede, dan Ibu diberi bantuan oleh Danar.
Danar menyekolahkan Tania dan Dede, memberikan uang kepada Ibu untuk biaya
hidup mereka dan modal untuk usaha kue Ibu. “Esok pagi selepas subu, Ibu
mengatakan beberapa hal kepadaku dan Dede.
“Usaha kue itu
maju sekali. Beberapa bulan kemudian Ibu harus mengajak dua anak teteangga
untuk membantu di hari-hari tertentu. Pokoknya aku belum pernah melihat Ibu
sesibuk ini. Tentu saja semua modal usaha kue itu dari dia…” (Hal. 46)
- Mengharukan
Suasana dalam novel ini ada yang
mengahrukan, yaitu suasana mengharuskan itu muncul ketika Ibu mengetahui bahwa
Danar akan menyekolahkan Tania dan Dede dan Danar yang akan membiayainya, Ibu
sungguh terharu. Tidak menyangka.
“Ibu tersenggal
haru saat mengatakan itu. Bahkan menangis. Mendekap kami erat” (Hal. 27)
“Oom Danar…,”
Ibu berkata pelan sambil menyeka sudut matanya. Tersenyum” (Hal. 27)
3.
Cara menyajikan hasil Interprestasi
Pengarang terhadap novel yang dibaca
4.
Merancang novel atau novellet
a.
Membuka paragraf dengan menyuguhkan konflik.
Ini
adalah cara membuat pembukaan novel menarik
“Tolong…,
tolooong…..”Teriakan minta tolong terdengar keras dari balik pagar rumahku.
Kami sekeluarga berhamburan keluar.Apakah Anda ikut mendengar teriakan pada
contoh diatas, dan merasa ikut terlibat di dalamnya?Ya, orang selalu suka
dengan konflik. Coba pikirkan ini, kejadian apa yang membuat orang berhamburan
keluar rumah?Ya, bisa jadi diantaranya: perkelahian, kecelakaan, kebakaran, dan
lain-lain.Orang sering bilang, bila tidak ada konflik maka tidak ada cerita.
Dan bila Anda meletakkan konflik pada paragraf pembuka novel Anda, maka Anda
akan menarik kuat perhatian pembaca.
b.
Mengembangkan karakter tokoh novel
dan bantu pembaca untuk memvisualkan karakter dengan
mendesripsikan penampilan, tingkah laku dan pemikiran tokoh-tokoh yang ada di
dalam cerita. Ketika dia berbicara, ungkap karakternya.
“Nung, bapak
kamu dokter jantung, ya?” Tanya Andre merayu dengan nada lembut.
“Kok, tau?”
“Iya, karena
kamu telah membuat jantungku bergetar-getar.”
Nunung tersipu
malu. Andre telah meluluhkan kebekuan dengan gombalan mautnya. Dia memang raja
gombal.
Tiap orang dalam
OVJ memiliki karakter yang berbeda-beda. Sule yang suka jahil dan paling lebai;
Aziz yang hobi gagap dan selalu menjadi objek penyiksaan; Nunung yang memiliki
wajah gadis ndeso walaupun berperan sebagai tokoh cantik sekalipun; Parto orang
tua yang memiliki sifat kebapakan dan sering sekali difitnah mirip Ariel.
Begitu juga
dalam menulis karakter tokoh novel, Anda harus menjelaskan karakter mereka
satu-satu.
c..Memilih
sudut pandang
penulis cerita bisa berperan
menjadi orang pertama (protagonis) dengan kata ganti aku, saya, kami, kita atau
pakai sudut pandang orang ketiga. Dalam
hal ini anda menjadi pengamat seperti menonton film. Kata ganti yang digunakan
adalah ia, dia, mereka, -nya.
d.
Buat
dialog yang penuh arti.
Tulis dialog yang penting-penting
saja, yang ada tujuannya, yang langsung pada masalah, yang langsung
menjelaskan, jangan berputar-putar, jangan bertele-tela, jangan hambar.
“Bisakah
kawanmu itu mengajariku?”“Maksud kakak?”“Aku mau belajar main catur. Aku mau
bertanding pada peringatan 17 Agustus nanti. Aku mau menantang Matarom.”.
Dialog dalam novel diatas langsung
pada inti masalah. Maryamah minta diajari main catur. Ia ingin sekali
mengalahkan Matarom
e.
Tetapkan sting mencakup
waktu dan tempat.
Setting
waktu terdiri dari hari, tanggal, siang, malam, minggu, bulan, pagi, sore,
tahun, dekade dan lain-lain.
Setting
tempat dapat berupa lokasi seperti kota atau desa; keadaan lingkungan seperti
bersih, kotor; suasana seperti ramai, lengang; cuaca seperti panas, dingin, dan
lain-lain.
Deskripsikan
setting yang penting saja yang mendukung pengembangan cerita novel Anda.
Deskripsi harus MENARIK DUA ATAU LEBIH INDRA sehingga pembaca dapat ikut
mengalami apa yang tokoh cerita alami.
f. Mengatur
plot
Plot adalah peristiwa yang berurutan yang
disertai sebab akibatnya.
Nenek bersikeras tinggal di rumah, tidak
mau berobat di rumah sakit.
Kalimat ini belum cukup mengandung unsur
plot, karena belum memiliki unsur sebab akibat. Kita belum mengetahui alasan
nenek bersikeras tinggal dirumah dan tidak mau berobat.
Namun bila kalimatnya diubah menjadi:
Nenek tidak bersikeras tinggal di rumah,
tidak mau berobat di rumah sakit karena tak mau merepotkan orang yang bukan
keluarganya.
Kalimat kedua ini telah mengandung unsur
sebab akibat. Nenek yang tidak mau merepotkan orang yang bukan
keluarganya menjadi penyebabnya enggan berobat. Inilah yang disebut plot.
Plot yang berkembang dalam cerita akan
membuat pembaca membolak-balik halaman untuk mencari tahu apa yang akan terjadi
sebelum atau selanjutnya.
g. Mengarahkan klimaks pada novel.
Klimaks adalah puncak atau titik balik
cerita. Ia adalah bagian yang paling dramatis dari cerita. Klimaks, terjadi
ketika protagonis memahami apa yang sebaiknya dilakukan atau menyadari tindakan
terbaik apa yang seharusnya diambil. Ketegangan yang mengganggu protagonis
mengharuskan protagonis mengambil tindakan terbaik yang berujung pada konflik
akhir atau klimaks.
h. Menulis ending novel
Ending adalah penyelesaian atas masalah.
Anda bisa menulis ending yang terbuka atau ending yang tertutup. Ending
tertutup adalah akhir cerita yang menunjuk pada penyelesaian masalah yang sudah
tuntas. Sedangkan ending terbuka adalah ending yang konfliknya belum sepenuhnya
selesai dan membuka peluang untuk berbagai penafsiran dari pembaca.
i. Menentukan Judul yang menarik
(Oleh Rita Orbaningrum)
0 Response to "Pemencaran Tumbuhan Dengan Pemberian Faktor Luar"
Posting Komentar