iklan

Konsep Strategi

Pengertian Strategi

Pemahaman antara taktik dengan metode identik dan mempunyai pengertian yang tidak sama. Hal inilah yang harus dipahami bahwa persepsi tersebut tidaklah sama. Akan tetapi antara taktik dengan metode keduanya istilah yang sangat berkaitan tetapi berbeda dalam pengertian. Bahwa antara taktik dengan metode saling mempunyai kekerabatan yang sinergis dan berkaitan secara substansial terdapat perbedaan yang asasi.
Metode secara bahasa berasal dari bahasa Yunani "metodos" yang merupakan kata bentukan dari "meta” dan “hodos". Meta mempunyai arti menuju, melalui, setelah dan mengikuti sedangkan "hodos" bermakna jalan, atau arah. Kaprikornus yang dinamakan metode yakni "jalan untuk menuju." Secara istilah metode lebih dipahami sebagai cara bertindak berdasarkan hukum atau sistem tertentu, kadang juga dipahami secara spesifik sebagai cara berfikir berdasarkan hukum atau sistem tertentu (Sudarto, 1997: 41). Sedangkan taktik berasal dari bahasa inggris strategy, oleh As Hornby disebutkan sebagai the art of planning in war, especially of the movements of armies and navies into favorable positions for fighting. Yang artinya "seni dalam merencanakan operasi-operasi perang, terutama gerakan- gerakan pasukan darat dan bahari untuk menempatkan posisi-posisi yang menguntungkan dalam pertempuran". Disamping itu, taktik juga berasal dari bahasa yunani taktik yang artinya the art of general, "seninya seorang jendral atau panglima”. (Sulton, 2005: 234).
Strategi bergotong-royong yakni istilah yang berasal dari dunia militer, yaitu perjuangan untuk mendapat posisi yang menguntungkan dengan tujuan mencapai kemenangan atau kesuksesan. Istilah taktik kemudian berkembang dalam bidang termasuk ekonomi, manajemen, dakwah maupun organisasi. Dengan ekspansi penggunaan tersebut pengertian taktik mengalami perkembangan, menjadi skill in managing any affairs, yang artinya "ketrampilan-ketrampilan mengelola atau menangani suatu masalah". Bahkan berdasarkan Dr. Jamaludin Darwis M.A, menyerupai yang dikutip dari H. Mansur, taktik telah menjadi ilmu yang berdiri sendiri. (Darwis, 1998:196).
Dalam konteks organisasi secara keseluruhan, taktik dideskripsikan sebagai suatu cara dimana organisasi akan mencapai tujuan-tujuannya. Sesuai dengan peluang-peluang dan ancaman-ancaman lingkungan eksternal yang dihadapi serta sumber daya dan kemampuan internal organisasi. Berdasarkan pada definisi tersebut, terdapat tiga factor yang mempunyai imbas penting pada strategi, yaitu lingkungan eksternal, sumber daya dan kemampuan internal. Serta tujuan yang dicapai. Intinya, suatu taktik organisasi memperlihatkan dasar-dasar pemahaman wacana bagaimana organisasi itu akan bersaing dan survive.
Strategi ini dalam segala hal dipakai untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Tujuan tidak gampang dicapai tanpa strategi, alasannya yakni intinya segala tindakan atau perbuatan itu terlepas dari strategi. Adapaun mengenai taktik, bergotong-royong merupakan cara yang dipakai dan merupakan bab dari strategi.
Strategi yang disusun, dikonsentrasikan dan dikonsepsikan dengan baik akan sanggup membuahkan pelaksanaan yang disebut strategis. Menurut Drs. H. Hisyam Alie, untuk mencapai taktik yang baik harus memperhatikan hal-hal sebagai berikut:
  1. Kekuatan, yakni memperhitungkan kekuatan yang dimiliki biasanya menyangkut manusia, dana dan beberapa piranti yang dimiliki. 
  2. Weakness, yakni memperhitungkan kelemahan yang dimiliki yang mana mempunyai sebagai kekuatan contohnya kualitas manusia, dana dan sebagainya 
  3. Opportunity, yakni seberapa besar peluang yang mungkin tersedia di luar sehingga peluang sangat kecil sekalipun sanggup diterobos 
  4. Threats, yakni memperhitungkan kemungkinan adanya bahaya dari luar. 

Mensukseskan Strategi 

Agar taktik yang mereka susun sanggup berhasil dengan meyakinkan sehingga menemui kesuksesan. Untuk itu Hatten beropini ada  beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam suksesnya taktik antara lain: 
  1. Strategi haruslah konsisten dengan lingkungan dengan jangan melawan arus, tetapi harus dengan mengikuti arus perkembangan dalam masyarakat. 
  2. Setiap organisasi tidak hanya berbuat satu taktik tergantung pada ruang lingkup kegiatannya. 
  3. Strategi yang efektif hendaknya memfokuskan dan menyatukan semua sumber daya dan tidak menceraiberaikan satu dengan yang lain. 
  4. Strategi hendaknya menetapkan perhatian pada apa yang merupakan kekuatannya dan tidak pada titik-titik yang justru pada kelemahannya. 
  5. Sumber daya yakni sesuatu yang kritis, mengingat taktik yakni suatu yang mungkin dibentuk memang layak dan sanggup dilaksanakan. 
  6. Strategi hendaknya memperhitungkan resiko yang tidak terlalu besar
  7. Strategi hendaknya disusun atas landasan keberhasilan yang dicapai. 
  8. Tanda-tanda dari suksesnya taktik ditampakkan tunjangan dari pihak-pihak yang terkait. (Salusu, 1996 : 108)

Implementasi Strategi 

Tahap Implementasi taktik meliputi pelaksanaan tindakan atau acara dari taktik yang dikembangkan dalam proses formulasi strategi. Tanpa implementasi taktik yang efektif, organisasi perusahaan tidak akan bisa memperoleh manfaat dari formulasi taktik (analisis lingkungan, dan penentuan arah organisasi).
Untuk sanggup mengimplementasikan strategi, para manajer harus mempunyai gagasan yang faktual dari banyak sekali warta yang berbeda, contohnya seberapa banyak perubahan yang diharapkan di dalam organisasi apabila mengimplementasikan taktik baru, bagaimana cara yang terbaik membangun budaya organisasi untuk menjamin implementasi taktik berjalan dengan baik, bagaimana membentuk dan mengkaitkan struktur organisasi, pendekatan-pendekatan Implementasi taktik yang sanggup diikuti oleh manajer, dan apa keahlian yang diharapkan para manajer dalam mengimplementasikan strategi. (Jatmiko, 2003: 25-26).
Agar supaya organisasi mencapai sasaran jangka panjang yang telah ditetapkan, maka organisasi tersebut tidaklah cukup memformulasi strateginya secara efektif, tetapi juga harus mengimplementasikan strateginya dengan efisien. Jika formulasi taktik dan implementasi taktik tersebut dilaksanakan secara jelek akan berakibat pada kegagalan bagi keseluruhan strategi. Tabel di bawah menggambarkan bagaimana kemungkinan taktik diformulasikan dan diimplementasikan, serta menggambarkan kemungkinan hasil-hasil dari kedua acara dalam empat kemungkinan kombinasi, yaitu sukses, gambling, trouble, dan gagal. (Jatmiko, 2003: 194-195).
Implementasi taktik bertalian dengan pembicaraan wacana struktur organisasi serta sumber daya insan (staf) dan pengembangannya. (memperoleh kecakapan dan kemampuan).
Implementasi taktik ini didorong oleh keharusan adanya kegiatan mengelola sumber daya manusia. Melalui kolaborasi dengan orang lain, alokasi sumber daya diupayakan membuat dan memperkuat kemampuan bersaing serta menyepadankan organisasi dengan persyaratan yang diperlukan.
Implementasi taktik merupakan ''action oriented" yang membuat sesuatu supaya terjadi. Implementasi taktik merupakan kiprah mengubah kondisi sekarang, memotivasi sumber daya manusia, berbagi kompetisi ini, mencapai sasaran berdasarkan potensi yang ada, serta berupaya untuk menghadapi perlawanan atas perubahan. (Reksohadiprojo, 2003: 69).
Sumber http://makalah-ibnu.blogspot.com

Berlangganan update artikel terbaru via email:

0 Response to "Konsep Strategi"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel