Keajaiban Air Susu Ibu (Asi)
Air susu ibu atau ASI ialah susu yang diproduksi oleh insan untuk konsumsi bayi dan merupakan sumber gizi utama bayi yang belum sanggup mencerna masakan padat serta mengandung nutrisi-nutrisi dasar dan elemen, dengan jumlah yang sesuai untuk pertumbuhan bayi yang sehat.
ASI pertama yang keluar disebut kolostrum atau jolong dan mengandung banyak immunoglobulin IgA yang baik untuk pertahanan badan bayi melawan penyakit. Kolostrum yaitu cairan bening berwarna kekuning-kuningan yang biasanya keluar pada awal kelahiran hingga kira-kira seminggu sesudahnya. Bila ibu tidak sanggup menyusui anaknya, harus digantikan oleh air susu dari orang lain atau susu formula khusus. Susu sapi tidak cocok untuk bayi hingga berusia 1 tahun.
ASI juga sangat kaya akan sari-sari masakan yang mempercepat pertumbuhan sel-sel otak dan perkembangan sistem saraf. Makanan-makanan tiruan untuk bayi yang diramu memakai teknologi masa sekarang tidak bisa menandingi keunggulan masakan gila ini.
“Dan Kami perintahkan kepada insan (berbuat baik) kepada dua orang ibu-bapaknya; ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah-tambah, dan menyapihnya dalam dua tahun. Bersyukurlah kepada-Ku dan kepada dua orang ibu bapakmu, hanya kepada-Kulah kembalimu”. (QS. Luqman, 31: 14)
ASI mempunyai fungsi yang sangat penting untuk bayi, yaitu untuk memenuhi kebutuhan zat gizi bayi dan melindunginya dalam melawan kemungkinan penyakit serta menyediakan lingkungan yang ramah bagi basil menguntungkan yang disebut tanaman normal, yang keberadaannya menghambat perkembangan bakteri, virus, dan benalu berbahaya.
Dari ketiga ayat al-Qur’an di atas, maka di dalam al-Qur’an telah dianjurkan untuk memperlihatkan ASI kepada bayi-bayi / belum dewasa mereka selama kurang lebih dua tahun untuk menyempurnakan susunannya dan gres disapih setelah dua tahun.
Dalam beberapa buku ihwal sejarah Islam, disana diceritakan bahwa Rasulullah mempunyai ibu susu yang berjulukan Halimah Sa’diyah dari Bani Sa’ad kabilah Hawazin. Beliau diasuh dan dibesarkan hingga usia lima tahun. Hal tersebut sesuai dengan ayat al-Qur’an surat ath-Thalaq, 65: 6 yang telah dijelaskan di atas.
Allah menganjurkan seorang ibu memperlihatkan ASI kepada anaknya lantaran di dalam ASI terdapat zat-zat gizi dan sari-sari masakan yang sangat dibutuhkan oleh bayi untuk perkembangannya. Selain itu komposisi ASI yang sangat unik dan spesifik yang tidak bisa tertandingi oleh masakan bayi lainnya.
Sebelum orang-orang melaksanakan penelitian ihwal ASI, Allah telah menganjurkan pemberian ASI. Penelitian-penelitian oleh para ilmuwan ialah pembuktian dari apa yang terkandung di dalam al-Qur’an. Allah membuat segala sesuatu niscaya ada manfaatnya, biarpun itu sekecil biji dzarrah.
Ciri menakjubkan lain dari Asi ialah fakta bahwa ASI sangat bermanfaat bagi bayi apabila disusui selama dua tahun. Pengetahuan penting ini, hanya gres ditemukan oleh ilmu pengetahuan, telah diwahyukan Allah 14 kurun silam yang tercantum dalam QS. Al-Baqarah, (2): 233.
Montgomery dan timnya meneliti bagaimana bayi berusia 10 tahun yang diberi ASI dan yang diberi susu formula menghadapi stres jawaban problem perkawinan orang tuanya.
Sekitar 9000 bayi menjadi responden penelitian ini. Mereka dimonitor semenjak lahir hingga masuk sekolah. Guru-guru di sekolah juga ditanyai ihwal tingkat kegelisahan belum dewasa tersebut dalam skala 0-50. Ternyata anak yang dulunya menerima ASI bisa menghadapi problem dan stres lebih baik dibandingkan yang tidak menerima ASI. Tetapi para peneliti belum mengetahui berkaitan antara ASI dengan tingkat kegelisahan. Menurut dugaan sementara, belum dewasa yang disusui tidak gampang gelisah lantaran ketika disusui mereka merasa menerima kasih sayang orangtuanya, pelukan dan dekapan ibu ketika menyusui juga menenangkan bayi. Selain itu menyusui juga besar lengan berkuasa terhadap perkembangan badan dalam merespon stres.
Faktor emosi juga sangat besar lengan berkuasa pada produksi / keluarnya ASI. Apabila seorang ibu dalam keadaan stres maka ASI akan sulit keluar dan hal tersebut akan mengganggu bayi dalam mengkonsumsi ASI.
Dalam pemberian ASI, hendaknya sang ayah ikut berperan bukan hanya ibu dan bayi saja. Di sini tugas ayah contohnya ketika ibu akan menyusui bayinya, ayah membantu dengan menggendong dan meletakkan dalam pangkuan sang ibu. Selain itu, kalau ibu dalam keadaan stres atau tegang atau dalam keadaan emosi yang tidak stabil, maka ayah membantu menenangkan ibu, supaya ASI sanggup keluar dengan lancar.
Meskipun ukurannya kecil, tetapi kelenjar pituitari memegang peranan penting dalam koordinasi kimia badan dan sering disebut “master of gland”, lantaran banyak sekresinya mengontrol acara endokrin lainnya.
Hormon dihasilkan oleh kelenjar endokrin dan menjalankan fungsinya di daerah lain. Kelenjar endokrin bermuara pribadi ke dalam pembuluh darah, sehingga disebut kelenjar buntu. Hormon berfungsi untuk mengatur pertumbuhan, keseimbangan internal reproduksi dan tingkah laris dibawah satu koordinasi dengan sistem saraf.
Hormon mempunyai beberapa sifat, yaitu:
Oksitosin menghipnotis pengeluaran susu dengan refleks neurodokrin lain. Susu dibuat oleh sel-sel kelenjar buah dada, disimpan hingga bayi ulet menghisap. Rangsangan menyentuh reseptor dalam putting mengawali impuls sensori pada hipotalamus. Jawabannya, sekresi oksitosin dari pituitari sangat cepat. Selanjutnya diangkut darah kelenjar susu, merangsang sel-sel otot polos sekeliling sel-sel kelenjar dan kanal untuk sekresi dan ejeksi air susu. Urutan ini disebut refleks ejeksi air susu. Ejeksi susu mulai dengan pelan, kira-kira 30 detik hingga 1 menit setelah penyusuan mulai. Rangsang isapan yang menghasilkan lepasnya oksitosin juga menghambat lepasnya prolaktin. Ini mengakibatkan naiknya sekresi prolaktin, sehingga bisa tetap mempertahankan laktasi.
Kolostrum mempunyai kadar protein yang lebih tinggi, serta kadar lemak dan laktosa (gula susu) yang lebih rendah dibandingkan ASI mature (ASI yang keluar hari ke-10 setelah melahirkan). Kandungan kolostrum akan membantu sistem pencernaan bayi yang gres lahir lantaran belum berfungsi secara optimal. ASI juga mengandung mineral yang sanggup mencegah karies.
Kandungan karbohidrat pada ASI yang relatif tinggi terutama laktosa diharapkan untuk pertumbuhan sistem syaraf, selain itu juga diharapkan untuk absorbsi protein dan pertumbuhan basil usus. Laktosa melalui proses fermentasi akan diubah menjadi asam laktat. Suasana asam dalam usus bayi akan menghambat pertumbuhan basil patogen yang mengakibatkan diare dan memacu pertumbuhan mikroorganisme yang berperan dalam sintesis vitamin B kompleks. Kondisi inilah yang mengakibatkan Allah menitipkan ASI kepada setiap ibu hamil.
Meskipun disebut sebagai susu, ASI bekerjsama cuilan terbesarnya tersusun atas air. Ini ialah ciri terpenting. Sebab selain makanan, bayi juga membutuhkan cairan dalam bentuk air. Keadaan yang benar-benar higienis dan sehat mungkin tidak bisa dimunculkan pada air atau materi makanan, selain pada ASI.
Karena ASI berupa cairan dan bayi belum mempunyai gigi maka untuk proses pencernaannya tanpa pencernaan secara mekanik tetapi pribadi secara kimiawi dengan derma enzim.
Jadi, pada ASI terdapat masakan makro yang sangat dibutuhkan oleh badan dalam jumlah besar, sehingga sanggup dikatakan bahwa ASI ialah masakan yang sangat cocok dan tepat untuk bayi lantaran komposisinya yang lengkap dan telah memenuhi kebutuhan gizi bayi.
Karena telah diramu secara istimewa, ASI merupakan masakan yang paling gampang dicerna sistem pencernaan bayi yang masih rentan. Karena itulah bayi mengeluarkan lebih sedikit energi dalam mencerna ASI, sehingga ia sanggup memakai energi selebihnya untuk acara badan lainnya, pertumbuhan dan perkembangan organ.
Sang ibu bukanlah yang menetapkan untuk membuat ASI, sumber zat masakan terbaik bagi bayi yang memerlukan masakan di dalam tubuhnya. Sang ibu bukan pula yang memilih bermacam-macam kadar gizi yang dikandung ASI. Allah maha Kuasalah yang mengetahui kebutuhan setiap makhluk hidup dan memperlibatkan kasih sayang kepadanya, yang membuat ASI untuk bayi di dalam badan ibu.
Pembentukan enzim pencernaan bayi gres tepat pada usia kurang lebih 5 bulan. ASI gampang dicerna bayi lantaran mengandung enzim-enzim yang sanggup membantu proses pencernaan, yaitu :
Zat masakan yang banyak dikonsumsi insan ialah karbohidrat, protein dan lemak. Setelah mengalami metabolisme dalam tubuh, zat-zat tersebut akan menghasilkan energi dan zat sisa.
Alat eskresi pada insan berupa ginjal, kulit, paru-paru dan hati. Organ-organ tersebut mengeluarkan sisa metabolisme dari dalam tubuh. Ginjal mengeluarkan air, NH3. urea dan asam urat. Kulit mengeluarkan air, urea dan garam tertentu dalam keringat. Paru-paru mengeluarkan gas CO2 dan H2O. Hati mengeluarkan zat warna empedu.
ASI sanggup dengan gampang dicerna oleh ginjal bayi yang belum sempurna, lantaran mengandung enzim pencernaan, sehingga sisa metabolisme yang dieksresikan (dikeluarkan) melalui ginjal hanya sedikit dan kerja ginjal pun akan semakin ringan. Lain halnya kalau bayi diberi susu formula atau susu sapi maka yang terjadi ialah ginjal akan bekerja keras untuk membuang kelebihan zat gizi yang tidak bisa diserap. Hal ini nampak dari pipis dan berak pada bayi masih berbau dengan frekuensi yang lebih sering.
Penelitian ilmiah juga memperlihatkan bahwa perkembangan kemampuan otak bayi yang diberi ASI lebih baik daripada yang tidak diberi ASI (susu buatan pabrik). Seorang hebat dari universitas Kentucky, James W. Anderson, menerangkan bahwa IQ (tingkat kecerdasan) bayi yang diberi ASI lebih tinggi 5 angka daripada bayi lainnya. Berdasarkan hasil penelitian ini ditetapkan bahwa ASI yang diberikan hingga 6 bulan bagi kecerdasan bayi, dan bayi yang disusui kurang dari 8 ahad tidak memperlihatkan manfaat pada IQ.
IQ pada bayi ASI lebih tinggi 7-9 point daripada IQ bayi non-ASI. Menurut penelitian pada tahun 1997, kepandaian anak yang minum ASI pada usia 9,5 tahun mencapai 12,9 point lebih tinggi daripada belum dewasa yang minum susu formula.
Dari penelitian di Denmark menemukan bahwa bayi yang diberikan ASI hingga lebih dari 9 bulan akan bakir balig cukup akal yang lebih cerdas.
Kolostrum mengandung sel darah putih dan antibodi yang tinggi dari ASI sebenarnya, khususnya immunoglobulin A (IgA), lantaran memang IgA banyak ditemukan dalam cairan / sekret daripada dalam serum. IgA membantu melapisi usus bayi yang masih rentan dan mencegah kuman memasuki bayi. IgA ini juga mencegah alergi makanan.
Bayi ASI mempunyai kekebalan lebih tinggi daripada penyakit. Hal ini dikarenakan ASI mengandung banyak nutrisi, hormon, dan enzim untuk pertumbuhan dan kekebalan badan yang diturunkan dari ibu ke bayi. Penelitian memperlihatkan bahwa bayi yang diberi ASI akan terlindung dari serangan penyakit sistem pernafasan dan pencernaan (diare) dan ASI bisa mengurangi abuh pada bayi. Hal itu disebabkan zat-zat kekebalan badan di dalam ASI memperlihatkan proteksi pribadi melawan serangan penyakit.
Selanjutnya, penelitian yang dilakukan oleh para ilmuwan Universitas Bristol mengungkap bahwa diantara manfaat ASI jangka panjang ialah pengaruh baiknya terhadap tekanan darah, yang dengannya tingkat ancaman serangan jantung sanggup dikurangi. Kelompok peneliti tersebut menyimpulkan bahwa proteksi yang diberikan ASI disebabkan oleh kandungan zat gizinya.
-dari aneka macam sumber- Sumber http://makalah-ibnu.blogspot.com
ASI Berkaitan dengan al-Qur’an
Al-Qur’an lebih dari empat belas kurun menganjurkan ASI. Seperti telah dikemukakan yaitu pada QS. Al-Baqarah, 2: 233 “Para ibu hendaklah menyusukan anak-anaknya selama dua tahun penuh, yaitu bagi yang ingin menyempurnakan susunannya...”, QS, ath-Thalaq, 65: 6 “…kemudian kalau ia menyusukan anak-anakmu…. Dan kalau kau menemui kesulitan maka wanita lain boleh menyusukan anak itu”, QS. Al-Qashash, 28: 7 “…susuilah dia…”, dan an-Nisaa’, 4: 23 “lebih menekankan laki-laki yang haram dinikahi, salah satunya ibu dan saudara sepersusuan”.Dari ketiga ayat al-Qur’an di atas, maka di dalam al-Qur’an telah dianjurkan untuk memperlihatkan ASI kepada bayi-bayi / belum dewasa mereka selama kurang lebih dua tahun untuk menyempurnakan susunannya dan gres disapih setelah dua tahun.
Dalam beberapa buku ihwal sejarah Islam, disana diceritakan bahwa Rasulullah mempunyai ibu susu yang berjulukan Halimah Sa’diyah dari Bani Sa’ad kabilah Hawazin. Beliau diasuh dan dibesarkan hingga usia lima tahun. Hal tersebut sesuai dengan ayat al-Qur’an surat ath-Thalaq, 65: 6 yang telah dijelaskan di atas.
Allah menganjurkan seorang ibu memperlihatkan ASI kepada anaknya lantaran di dalam ASI terdapat zat-zat gizi dan sari-sari masakan yang sangat dibutuhkan oleh bayi untuk perkembangannya. Selain itu komposisi ASI yang sangat unik dan spesifik yang tidak bisa tertandingi oleh masakan bayi lainnya.
Sebelum orang-orang melaksanakan penelitian ihwal ASI, Allah telah menganjurkan pemberian ASI. Penelitian-penelitian oleh para ilmuwan ialah pembuktian dari apa yang terkandung di dalam al-Qur’an. Allah membuat segala sesuatu niscaya ada manfaatnya, biarpun itu sekecil biji dzarrah.
Ciri menakjubkan lain dari Asi ialah fakta bahwa ASI sangat bermanfaat bagi bayi apabila disusui selama dua tahun. Pengetahuan penting ini, hanya gres ditemukan oleh ilmu pengetahuan, telah diwahyukan Allah 14 kurun silam yang tercantum dalam QS. Al-Baqarah, (2): 233.
ASI Berkaitan dengan Psikologis
Bayi-bayi yang disusui oleh ibunya akan damai dan tidak gampang gelisah untuk waktu yang lama. Bahkan setelah mereka disapih mereka lebih kuat menghadapi situasi yang bisa membuat stres, contohnya perceraian orangtua. Selain itu bayi juga akan merasa kondusif dan nyaman serta kepercayaan diri juga mengandung arti kasih sayang implisit antara ibu dan anak.Montgomery dan timnya meneliti bagaimana bayi berusia 10 tahun yang diberi ASI dan yang diberi susu formula menghadapi stres jawaban problem perkawinan orang tuanya.
Sekitar 9000 bayi menjadi responden penelitian ini. Mereka dimonitor semenjak lahir hingga masuk sekolah. Guru-guru di sekolah juga ditanyai ihwal tingkat kegelisahan belum dewasa tersebut dalam skala 0-50. Ternyata anak yang dulunya menerima ASI bisa menghadapi problem dan stres lebih baik dibandingkan yang tidak menerima ASI. Tetapi para peneliti belum mengetahui berkaitan antara ASI dengan tingkat kegelisahan. Menurut dugaan sementara, belum dewasa yang disusui tidak gampang gelisah lantaran ketika disusui mereka merasa menerima kasih sayang orangtuanya, pelukan dan dekapan ibu ketika menyusui juga menenangkan bayi. Selain itu menyusui juga besar lengan berkuasa terhadap perkembangan badan dalam merespon stres.
Faktor emosi juga sangat besar lengan berkuasa pada produksi / keluarnya ASI. Apabila seorang ibu dalam keadaan stres maka ASI akan sulit keluar dan hal tersebut akan mengganggu bayi dalam mengkonsumsi ASI.
Dalam pemberian ASI, hendaknya sang ayah ikut berperan bukan hanya ibu dan bayi saja. Di sini tugas ayah contohnya ketika ibu akan menyusui bayinya, ayah membantu dengan menggendong dan meletakkan dalam pangkuan sang ibu. Selain itu, kalau ibu dalam keadaan stres atau tegang atau dalam keadaan emosi yang tidak stabil, maka ayah membantu menenangkan ibu, supaya ASI sanggup keluar dengan lancar.
ASI Berkaitan dengan Hormon
Hormon-hormon yang menghipnotis ASI dihasilkan oleh kelenjar pituitari anterior kecuali pada oksitosin yang dihasilkan oleh kelenjar pituitari posterior. Kelenjar pituitari (hipofisis) ialah suatu struktur berbentuk dan seukuran dengan biji buncis (ercis) kira-kira bergaris tengah 1,3 cm dan terikat pada hipotalamus mill infundibulum.Meskipun ukurannya kecil, tetapi kelenjar pituitari memegang peranan penting dalam koordinasi kimia badan dan sering disebut “master of gland”, lantaran banyak sekresinya mengontrol acara endokrin lainnya.
Hormon dihasilkan oleh kelenjar endokrin dan menjalankan fungsinya di daerah lain. Kelenjar endokrin bermuara pribadi ke dalam pembuluh darah, sehingga disebut kelenjar buntu. Hormon berfungsi untuk mengatur pertumbuhan, keseimbangan internal reproduksi dan tingkah laris dibawah satu koordinasi dengan sistem saraf.
Hormon mempunyai beberapa sifat, yaitu:
- Beberapa hormon bereaksi segera, lainnya bereaksi secara lambat.
- Hormon berikatan dengan reseptor spesifik pada atau di dalam sel target.
- Hormon mungkin mempunyai “pembantu pesan kedua” intraseluler.
Oksitosin menghipnotis pengeluaran susu dengan refleks neurodokrin lain. Susu dibuat oleh sel-sel kelenjar buah dada, disimpan hingga bayi ulet menghisap. Rangsangan menyentuh reseptor dalam putting mengawali impuls sensori pada hipotalamus. Jawabannya, sekresi oksitosin dari pituitari sangat cepat. Selanjutnya diangkut darah kelenjar susu, merangsang sel-sel otot polos sekeliling sel-sel kelenjar dan kanal untuk sekresi dan ejeksi air susu. Urutan ini disebut refleks ejeksi air susu. Ejeksi susu mulai dengan pelan, kira-kira 30 detik hingga 1 menit setelah penyusuan mulai. Rangsang isapan yang menghasilkan lepasnya oksitosin juga menghambat lepasnya prolaktin. Ini mengakibatkan naiknya sekresi prolaktin, sehingga bisa tetap mempertahankan laktasi.
ASI berkaitan dengan Pencernaan
Pencernaan berkaitannya dengan zat makanan, zat masakan yang diharapkan badan ada 6 macam, yaitu karbohidrat, protein, lemak, vitamin, mineral dan air. Berdasarkan keperluan badan dibedakan menjadi 2 kelompok, zat masakan makro (zat masakan yang diharapkan badan dalam jumlah besar, berupa air, karbohidrat, lemak dan protein) dan zat masakan mikro (zat masakan yang diharapkan badan dalam jumlah sedikit, berupa vitamin dan mineral).Kolostrum mempunyai kadar protein yang lebih tinggi, serta kadar lemak dan laktosa (gula susu) yang lebih rendah dibandingkan ASI mature (ASI yang keluar hari ke-10 setelah melahirkan). Kandungan kolostrum akan membantu sistem pencernaan bayi yang gres lahir lantaran belum berfungsi secara optimal. ASI juga mengandung mineral yang sanggup mencegah karies.
Kandungan karbohidrat pada ASI yang relatif tinggi terutama laktosa diharapkan untuk pertumbuhan sistem syaraf, selain itu juga diharapkan untuk absorbsi protein dan pertumbuhan basil usus. Laktosa melalui proses fermentasi akan diubah menjadi asam laktat. Suasana asam dalam usus bayi akan menghambat pertumbuhan basil patogen yang mengakibatkan diare dan memacu pertumbuhan mikroorganisme yang berperan dalam sintesis vitamin B kompleks. Kondisi inilah yang mengakibatkan Allah menitipkan ASI kepada setiap ibu hamil.
Meskipun disebut sebagai susu, ASI bekerjsama cuilan terbesarnya tersusun atas air. Ini ialah ciri terpenting. Sebab selain makanan, bayi juga membutuhkan cairan dalam bentuk air. Keadaan yang benar-benar higienis dan sehat mungkin tidak bisa dimunculkan pada air atau materi makanan, selain pada ASI.
Karena ASI berupa cairan dan bayi belum mempunyai gigi maka untuk proses pencernaannya tanpa pencernaan secara mekanik tetapi pribadi secara kimiawi dengan derma enzim.
Jadi, pada ASI terdapat masakan makro yang sangat dibutuhkan oleh badan dalam jumlah besar, sehingga sanggup dikatakan bahwa ASI ialah masakan yang sangat cocok dan tepat untuk bayi lantaran komposisinya yang lengkap dan telah memenuhi kebutuhan gizi bayi.
Karena telah diramu secara istimewa, ASI merupakan masakan yang paling gampang dicerna sistem pencernaan bayi yang masih rentan. Karena itulah bayi mengeluarkan lebih sedikit energi dalam mencerna ASI, sehingga ia sanggup memakai energi selebihnya untuk acara badan lainnya, pertumbuhan dan perkembangan organ.
Sang ibu bukanlah yang menetapkan untuk membuat ASI, sumber zat masakan terbaik bagi bayi yang memerlukan masakan di dalam tubuhnya. Sang ibu bukan pula yang memilih bermacam-macam kadar gizi yang dikandung ASI. Allah maha Kuasalah yang mengetahui kebutuhan setiap makhluk hidup dan memperlibatkan kasih sayang kepadanya, yang membuat ASI untuk bayi di dalam badan ibu.
ASI Berkaitan dengan Enzim
Enzim merupakan suatu protein yang berfungsi sebagai biokatalisator yang sangat penting bagi reaksi-reaksi kimia di dalam tubuh. Dengan adanya enzim, suatu reaksi kimia menjadi ekonomis energi dan berlangsung cepat. Katalisator ialah suatu zat yang menghipnotis kecepatan reaksi tanpa menghipnotis hasil akhirnya.Pembentukan enzim pencernaan bayi gres tepat pada usia kurang lebih 5 bulan. ASI gampang dicerna bayi lantaran mengandung enzim-enzim yang sanggup membantu proses pencernaan, yaitu :
- Lipase : untuk menguraikan lemak
- Amylase : untuk menguraikan karbohidrat
- Protease : untuk menguraikan protein
ASI Berkaitan dengan Ekskresi
Ekskresi ialah proses pengeluaran zat-zat sisa hasil metabolisme sel yang sudah tidak dipakai oleh badan dan dikeluarkan bersama urine, keringat atau udara pernafasan.Zat masakan yang banyak dikonsumsi insan ialah karbohidrat, protein dan lemak. Setelah mengalami metabolisme dalam tubuh, zat-zat tersebut akan menghasilkan energi dan zat sisa.
Alat eskresi pada insan berupa ginjal, kulit, paru-paru dan hati. Organ-organ tersebut mengeluarkan sisa metabolisme dari dalam tubuh. Ginjal mengeluarkan air, NH3. urea dan asam urat. Kulit mengeluarkan air, urea dan garam tertentu dalam keringat. Paru-paru mengeluarkan gas CO2 dan H2O. Hati mengeluarkan zat warna empedu.
ASI sanggup dengan gampang dicerna oleh ginjal bayi yang belum sempurna, lantaran mengandung enzim pencernaan, sehingga sisa metabolisme yang dieksresikan (dikeluarkan) melalui ginjal hanya sedikit dan kerja ginjal pun akan semakin ringan. Lain halnya kalau bayi diberi susu formula atau susu sapi maka yang terjadi ialah ginjal akan bekerja keras untuk membuang kelebihan zat gizi yang tidak bisa diserap. Hal ini nampak dari pipis dan berak pada bayi masih berbau dengan frekuensi yang lebih sering.
ASI berkaitan dengan Perkembangan Otak
ASI mengandung DHA/AA dalam kadar tinggi untuk pertumbuhan dan perkembangan kecerdasan bayi, terutama sebagai pembentuk sel-sel otak. Selain DHA/AA, Omega-3 sangat penting untuk perkembangan. Jadi, kandungan dalam ASI sangat berperan dalam perkembangan otak dan kecerdasan bayi.Penelitian ilmiah juga memperlihatkan bahwa perkembangan kemampuan otak bayi yang diberi ASI lebih baik daripada yang tidak diberi ASI (susu buatan pabrik). Seorang hebat dari universitas Kentucky, James W. Anderson, menerangkan bahwa IQ (tingkat kecerdasan) bayi yang diberi ASI lebih tinggi 5 angka daripada bayi lainnya. Berdasarkan hasil penelitian ini ditetapkan bahwa ASI yang diberikan hingga 6 bulan bagi kecerdasan bayi, dan bayi yang disusui kurang dari 8 ahad tidak memperlihatkan manfaat pada IQ.
IQ pada bayi ASI lebih tinggi 7-9 point daripada IQ bayi non-ASI. Menurut penelitian pada tahun 1997, kepandaian anak yang minum ASI pada usia 9,5 tahun mencapai 12,9 point lebih tinggi daripada belum dewasa yang minum susu formula.
Dari penelitian di Denmark menemukan bahwa bayi yang diberikan ASI hingga lebih dari 9 bulan akan bakir balig cukup akal yang lebih cerdas.
ASI berkaitan dengan Antibodi
Antibodi atau Immunoglobin (Ig) ialah golongan protein yang dibuat sel plasma (proliferasi sel B) jawaban kontak dengan antigen. Antigen atau imunogen ialah setiap materi yang sanggup menjadikan imun spesifik pada insan dan hewan. Antibodi mengikat antigen yang menimbulkannya secara spesifik.Kolostrum mengandung sel darah putih dan antibodi yang tinggi dari ASI sebenarnya, khususnya immunoglobulin A (IgA), lantaran memang IgA banyak ditemukan dalam cairan / sekret daripada dalam serum. IgA membantu melapisi usus bayi yang masih rentan dan mencegah kuman memasuki bayi. IgA ini juga mencegah alergi makanan.
Bayi ASI mempunyai kekebalan lebih tinggi daripada penyakit. Hal ini dikarenakan ASI mengandung banyak nutrisi, hormon, dan enzim untuk pertumbuhan dan kekebalan badan yang diturunkan dari ibu ke bayi. Penelitian memperlihatkan bahwa bayi yang diberi ASI akan terlindung dari serangan penyakit sistem pernafasan dan pencernaan (diare) dan ASI bisa mengurangi abuh pada bayi. Hal itu disebabkan zat-zat kekebalan badan di dalam ASI memperlihatkan proteksi pribadi melawan serangan penyakit.
Selanjutnya, penelitian yang dilakukan oleh para ilmuwan Universitas Bristol mengungkap bahwa diantara manfaat ASI jangka panjang ialah pengaruh baiknya terhadap tekanan darah, yang dengannya tingkat ancaman serangan jantung sanggup dikurangi. Kelompok peneliti tersebut menyimpulkan bahwa proteksi yang diberikan ASI disebabkan oleh kandungan zat gizinya.
0 Response to "Keajaiban Air Susu Ibu (Asi)"
Posting Komentar