iklan

Infaq Dan Shodaqoh

Subhanallah…Maha Suci Allah yang telah mengatur segala urusan insan sedemikian rupa melalui petunjuk al-Qur’an khususnya mengenai urusan sosial. Secara eksklusif sanggup terperinci terlihat melalui infaq dan shadaqah, inilah insan sanggup saling tolong menolong antar sesama, guna meringankan beban sesama yang papa, bahkan Allah juga menjanjikannya dengan pahala yang berlipat ganda bagi siapa yang berinfaq dan shodaqoh dengan nrimo alasannya yaitu Allah. 
Perumpamaan (nafkah yang dikeluarkan oleh) orang-orang yang menafkahkan hartanya di jalan Allah yaitu serupa dengan sebutir benih yang menumbuhkan tujuh bulir, pada tiap-tiap bulir seratus biji. Allah melipat gandakan (ganjaran) bagi siapa yang beliau kehendaki. dan Allah Maha luas (karunia-Nya) lagi Maha Mengetahui.
Orang-orang yang menafkahkan hartanya di jalan Allah, Kemudian mereka tidak mengiringi apa yang dinafkahkannya itu dengan menyebut-nyebut pemberiannya dan dengan tidak menyakiti (perasaan si penerima), mereka memperoleh pahala di sisi Tuhan mereka. tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan tidak (pula) mereka bersedih hati. (QS. Al-Baqarah: 261-262). 
Kata lafadz إنفاق merupakan bentuk masdar dari fiil madhi أنفق-ينفق-إنفاقًا. Sedangkan kata أنفق berasal dari kata نفق yang berarti telah habis, dan alasannya yaitu itu kata tersebut berarti juga miskin. نفقة memang sesuatu yang diberikan kepada orang lain yang secara lahiriah akan mengurangi kuantitas sesuatu yang diberikan.
Sedangkan sedekah dalam bahasa arabnya صدقه yaitu menunjukkan harta kepada orang lain alasannya yaitu Allah.
Dengan demikian orang yang beriman yaitu orang yang memberi sebagai bentuk konkrit dari keyakinan yang ada di hatinya.
Pemberian itulah yang kemudian disebut dengan إنفاق. Jadi, kata infaq dan shodaqoh mempunyai arti dan maksud yang sama yaitu menunjukkan hartanya kepada orang lain semata-mata alasannya yaitu Allah.
Ayat di atas menjelaskan mengenai keutamaan infaq di jalan Allah. Allah SWT juga menegaskan bahwa amal kebaikan itu pahalanya akan dilipat gandakan oleh Allah menjadi tujuh ratus kali lipat, dan Allah mengumpamakannya dengan tangkai padi/gandum.
Selanjutnya Allah menjelaskan bahwa mengungkit-ungkit dan menyakiti orang yang telah mendapatkan sedekahnya sanggup membatalkan sedekahnya serta menghilangkan pahalanya. Hal ini sama saja dengan riya’.
Sesungguhnya Allah SWT mempunyai kemurahan yang tak terbatas dan pemberiannya tidak sanggup dibatasi, dan Allah Maha Mengetahui untuk siapa pahala yang dilipatgandakan ini, yaitu ditujukan kepada orang-orang yang menginfaqkan hartanya di jalan Allah untuk meninggikan kalimat Allah dan mendidik umat dengan didikan akhlaq agama dan keutamaan yang sanggup membawa insan kepada kebahagiaan, baik di dunia ataupun kelak jikalau mereka kembali ke akhirat.
Apabila efek infaq ini telah membekas, sampai agamanya menjadi besar lengan berkuasa di antara mereka dan seluruh umat sanggup mencicipi kebahagiaan, berarti mereka semua telah mencicipi hasil yang membawa kebaikan yang melimpah kepada mereka.
Kini marilah kita lihat dan mencontoh bangsa-bangsa yang telah kuat, setiap individu tampak bersemangat mengeluarkan infaq dan shodaqoh dalam upaya meningkatkan martabat bangsa dengan cara menyiarkan ilmu pengetahuan, disamping mendirikan aneka macam macam yayasan kebajikan untuk kemaslahatan umat.
Sesungguhnya orang yang telah menginfaqkan hartanya di jalan Allah alasannya yaitu semata-mata mengharap keridhaan Allah dan tidak mengiringi kebaikannya dan perbuatan-perbuatan buruk lainnya, ibarat menyebut-nyebut pemberiannya tersebut, sedikitpun mereka tidak akan merasa takut dikala orang lain merasa ketakutan.
Dan hikmah dari ketergantungan pahala ini terletak kepada yang mau meninggalkan perbuatan mengungkit-ungkit kebaikan yang sanggup menyakiti orang lain. Sebab mengeluarkan infaq itu semata-mata hanyalah untuk mencari ridho Allah. Karenanya tidak ada alasan bagi orang yang berinfaq mengharapkan menyebut kebajikan kepada orang lain yang disantuninya, ataupun biar ia sanggup berbuat sesuka hati terhadap orang yang telah disantuninya, untuk sanggup mendapatkan pahala dari Allah. Sebab pahala itu hanyalah Allah yang memberi dan bukan dari orang yang mendapatkan santunan tadi. 

Hikmah 
Berbagai keutamaan sedekah
Dari Abu Hurairah berkata bergotong-royong Rasulullah Saw bersabda “bersedekah itu sanggup mencegah mati dalam keadaan jelek” (tamsil al-Qur’an: 38). 

Syarat sedekah yang berpahala berlipat 
Untuk mendapatkan pahala dari sedekah yang diberikan, ternyata ada beberapa syarat yang harus dipenuhi. Adapun syarat-syaratnya yaitu :
  1. Merahasiakan sedekahnya, kecuali untuk alasan keteladanan 
  2. Tidak disertai dengan mengundat-undat dan menyakiti orang yang diberi sedekah 
  3. Bersedekah dari harta yang baik dan halal 
  4. Sedekah diberikan dengan muka berseri-seri dan gembira 
  5. Sedekah diarahkan pada yang halal dan kepada yang berhak menerimanya. 

DAFTAR PUSTAKA 
Al-Maraghi, Musthofa, Tafsir al-Maraghi, Dar al-Fikr, Beirut Lebanon, juz 1.
Ash- Shobuni, Shufwatu Tafsir, Dar al-Qur’an al-Karim, Beirut, Lebanon, 1981. 
Depag RI, al-Qur’an al-Karim dan Terjemahnya, Toha Putra, Semarang, 1996.
Ghofur, Waryono Abdul, Tafsir Sosial, Elsaq Press, Yogyakarta, 2005.
Shihab, Quraish, Tafsir al-Misbah, Lentera Hati, Jakarta, 2002.

Sumber http://makalah-ibnu.blogspot.com

Berlangganan update artikel terbaru via email:

0 Response to "Infaq Dan Shodaqoh"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel