Pendapatan Perkapita : Pengertian, Manfaat, Tujuan, Dan Rumus
Pendapatan Perkapita – Membahas mengenai perekonomian, tak lepas dari keseharian kita. Hal ini karena segala bentuk kegiatan pasti mengandung kegiatan ekonomi, dalam hal ini yang dimaksud adalah produksi, distribusi, dan konsumsi. Sebagai manusia, kita pasti melakukan hal-hal di atas untuk memenuhi kebutuhan hidup, mulai dari kebutuhan hidup primer, sekunder, dan tersier.
Dengan segala kegiatan ekonomi di atas, kita juga harus tahu bahwa kegiatan ekonomi pasti berhubungan dengan pendapatan nasional. Nah, memangnya apa sih pendapatan nasional itu? Konsep dari pendapatan nasional itu sendiri adalah inti utama dari sebuah teori dan kebijakan ekonomi makro. Pendapatan nasional dapat menggambarkan awal berbagai masalah-masalah mendasar yang dihadapi dalam sebuah perekonomian.
Mengenal Konsep Pendapatan Nasional
Pendapatan nasional juga memberikan berbagai informasi tentang tingkat kemakmuran suatu pemerintahan. Untuk itu, pendapatan nasional juga dapat membantu pemerintahan untuk mencapai berbagai kepentingan nasional atau tujuan nasional melalui sebuah data. Analisis terhadap information pendapatan nasional merupakan hal penting.
Analisis pendapatan nasional diperlukan untuk menghadapi permasalahan ekonomi dari mulai pertumbuhan, inflasi, hingga permasalahan pengangguran yang ada di suatu negara. Kegiatan ekonomi dari mulai produksi akan memperoleh produk kemudian didistribusi, hingga konsumsi yang dilakukan oleh masyarakat.
Segala barang dan jasa yang dihasilkan tersebut perlu dihitung dan akan diperoleh pendapatan nasional. Perekonomian suatu negara dalam jangka waktu satu tahun dapat juga disebut pendapatan nasional. Lalu, bagaimana dengan konsep pendapatan perkapita? Hal tersebut akan dijelaskan di bawah ini.
Mengenal Pendapatan Perkapita
Konsep mengenai pendapatan yang berhubungan dengan pendapatan nasional adalah pendapatan perkapita. Pendapatan perkapita yakni tingkat rata-rata pendapatan penduduk sebuah negara pada periode tertentu yang diperoleh dengan membagi jumlah pendapatan nasional, biasanya dalam Produk Domestik Bruto, dengan jumlah penduduk di negara tersebut.
Tinggi angka Produk Domestik Bruto ini memengaruhi kemakmuran rakyat di suatu negara. Misalnya, semakin tinggi angka Produk Domestik Bruto per kapitanya, maka kemakmuran rakyat dianggap semakin tinggi. United Nation atau Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) biasanya menggunakan angka Produk Domestik Bruto per kapita untuk menyusun kategori tingkat kemakmuran suatu negara.
Berdasarkan standar tahun 1992, sebuah negara dikatakan miskin, jika Produk Domestik Bruto per kapitanya lebih kecil dari US$450. Nah, menurut standar tersebut, sebagian besar negara-negara di dunia adalah negara yang tergolong miskin. Suatu negara dikatakan memiliki kemakmuran, jika Produk Domestik Bruto per kapitanya lebih besar dari US$8.000.
Jika menggunakan aturan atau standar tersebut, hanya sebagian kecil negara-negara di dunia ini yang dianggap kaya, maju, atau memiliki kemakmuran. Negara-negara tersebut pada umumnya berada di Eropa Barat dan Amerika Utara. Bank Dunia atau World Bank telah mengklasifikasikan negara-negara di seluruh dunia menjadi lima kelompok berdasarkan pendapatan perkapitanya, yaitu:
Yang pertama adalah negara dengan pendapatan yang rendah, atau depression income economics. Negara dengan pendapatan yang rendah merupakan negara-negara yang memiliki Produk Nasional Bruto per kapita sebesar $675 atau di bawah angka tersebut.
Yang kedua adalah negara dengan pendapatan menengah ke bawah atau lower middle economics. Negara-negara dengan pendapatan menengah ke bawah adalah negara yang memiliki Produk Nasional Bruto per kapita antara $675 hingga angka per kapita $2695.
Kemudian, yang ketiga adalah negara dengan pendapatan menengah ke tinggi atau upper middle economics. Deretan negara yang ada di tingkatan ini merupakan negara-negara dengan Produk Nasional Bruto per kapita antara $2695 hingga di angka per kapita $8355.
Yang terakhir, tingkat negara dengan pendapatan tinggi atau disebut juga high income economics. Negara-negara yang berada pada tingkatan high income economic science adalah negara yang memiliki Produk Nasional Bruto per kapita di atas $8355.
Manfaat Menghitung Pendapatan Perkapita
Sejak dulu hingga saat ini, standar untuk melihat tingkatan kesejahteraan suatu negara merupakan pendapatan perkapita. Nah, untuk pendapatan perkapita sendiri merupakan pendapatan rata-rata seorang individu dalam jangka waktu satu tahun. Terdapat dua cara untuk menghitung pendapatan perkapita berdasarkan dengan harga yang sedang berlaku serta berdasarkan harga konstan atau harga tetap.
Apabila akan menghitung berdasarkan harga yang berlaku, maka dari itu hasilnya disebut pendapatan perkapita nominal, sedangkan bila dihitung berdasarkan harga konstan atau tetap, hasilnya disebut pendapatan perkapita riil. Pendapatan perkapita yang tidak memperhitungkan tingkat kenaikan harga atau inflasi, biasa disebut pendapatan perkapita nominal. Sedangkan, untuk pendapatan perkapita riil merupakan pendapatan perkapita yang sudah memperhitungkan tingkat kenaikan harga atau inflasi.
Tak hanya pendapatan nasional, menghitung pendapatan perkapita juga memiliki manfaat untuk negara. Dengan menghitung pendapatan perkapita, kita dapat mengetahui bagaimana tingkat perekonomian sebuah negara. Sehingga kita dapat mengetahui apabila pendapatan perkapita tinggi, berarti perekonomian sudah maju, demikian pula sebaliknya apabila sebuah negara memiliki pendapatan perkapita rendah, berarti negara tersebut masih menjadi negara terbelakang.
Manfaat kedua mengetahui penghitungan pendapatan perkapita adalah dapat mengetahui bagaimana tingkat kemakmuran sebuah negara. Apabila pendapatan perkapita riil menunjukkan angka yang tinggi, berarti kemakmuran sebuah negara tersebut sudah tinggi. Berlaku juga jika mengetahui pendapatan perkapita riil memperlihatkan angka yang rendah, berarti kemakmuran sebuah negara belum tinggi atau masih rendah. Selain dua manfaat di atas, dari penghitungan pendapatan perkapita di atas kita juga akan melihat bagaimana perkembangan perekonomian dan kemakmuran sebuah negara.
Caranya yakni dengan membandingkan besarnya pendapatan perkapita dari tahun ke tahun selanjutnya. Nah, dari sini juga pendapatan perkapita juga dapat membandingkan tingkat standar hidup atau kemakmuran antara negara satu dengan negara lainnya. Dari sini akan terlihat negara yang termasuk dalam golongan negara rendah, menengah ataupun tinggi.Dari sinilah pendapatan perkapita dijadikan sebagai acuan pengambilan kebijakan ekonomi bagi pemerintah atau negara.
Posisi Republic of Indonesia pada Pembagian Negara Menurut World Bank atau Bank Dunia
Sebagai informasi tambahan, pendapatan perkapita Republic of Indonesia pada saat ini berkisar pada USD 4.000,- pertahun atau sekitar 52 juta rupiah pertahun. Jika pendapatan Anda tidak mencapai 52 juta rupiah pertahun atau kurang dari 4,3 juta rupiah perbulan, berarti anda masih tergolong di bawah rata-rata. Oleh karena itu, untuk meningkatkan kesejahteraan bangsa, sebaiknya setiap individu mulai untuk menargetkan bisa menghasilkan penghasilan lebih dari five juta rupiah per bulan.
Negara kita, negara Republic of Indonesia pernah masuk salah satu negara berpendapatan menengah ke bawah atau lower middle income. Hal ini berdasarkan atas laporan Badan Perencanaan Pembangunan Nasional atau Bappenas yang menunjukkan bahwa pada 1995, Produk Nasional Bruto per kapita Republic of Indonesia mencapai US$1.023. Kemudian meningkat menjadi US$1.055 dan US$1.088 pada 1996 dan 1997.
10 Negara Termiskin di Dunia Menurut World Bank
Nah, jika Republic of Indonesia sempat berada pada posisi negara berpendapatan rendah, di bawah ini merupakan contoh five negara termiskin yang disusun oleh World Bank dan bussinessinsider.com, berdasarkan information pada tahun 2017, yakni :
Negara termiskin pertama didudukin oleh negara Malawi, salah satu negara di benua Afrika dengan memiliki penduduk berjumlah sixteen juta jiwa dan terbelakang di berbagai sektor. Kedua yakni ada Burundi, negara yang memiliki permasalahan serius terkait perang sipil karena perselisihan politik. Republic of Burundi juga memiliki Produk Domestik Bruto per kapita hanya sebesar $ 267,10.
Republik Afrika Tengah merupakan negara yang memiliki kondisi politik yang tidak stabil dan kerap terjadi perang sipil. Permasalahan ekonomi yang buruk menyebabkan Produk Domestik Bruto per kapitan hanya $ 333,20. Setelah kedudukan Republik Afrika Tengah, ada negara Nigeria yang menjadi salah satu negara paling terbelakang hingga hanya menghasilkan Produk Domestik Bruto per kapita sebesar $ 415,40.
Pada kedudukan kelima termiskin, ada negara Republic of Liberia selalu menghadapi perang sipil tak berkesudahan. Kondisi inilah yang menjadi penyebab utama perekonomian Republic of Liberia sangatlah buruk. Apalagi Republic of Liberia hanya mengandalkan industri pertanian untuk mendorong ekonominya. Hal ini membuat Produk Domestik Bruto per kapita Republic of Liberia sampai saat ini tercatat hanya sebesar $ 454,30.
Setelah Liberia, negara termiskin keenam adalah Madagaskar. Sepanjang hampir twenty tahun, kemakmuran atau standar hidup di negara kepulauan ini terus menurun secara signifikan. Populasi di Madagaskar lebih dari twenty juta jiwa, namun negara ini hanya memiliki Produk Domestik Bruto per kapita sebesar $ 463,00. Dan, hal yang cukup miris ada sekitar 70% penduduk di Madagaskar yang hidup di bawah garis kemiskinan.
Kongo yang menjadi negara kedua terbesar di benua Afrika, juga tak lepas dari garis kemiskinan. Negara ini memiliki luas wilayah 2,35 juta kilometer per segi. Sebagian besar negara ini merupakan hutan. Untuk populasi penduduk di Kongo adalah sebanyak 77 juta jiwa. Negara ini juga diklaim memiliki kekayaan sumber daya alam yang berlimpah. Tetapi, karena permasalahan organization politik yang korup membuat negara Kongo tidak kunjung mendapatkan keuntungan menjadi negara berpotensi kaya. Kongo memiliki Produk Domestik Bruto per kapita sebesar $ 484,20.
Negara ke delapan yang menjadi negara termiskin adalah Gambia. Negara The Gambia merupakan salah satu negara terkecil di benua Afrika. Negara The Gambia memiliki luas wilayah hanya 11.000 meter per segi dengan jumlah populasi penduduk sebesar 1,8 juta orang. Negara The Gambia lebih banyak berpegang pada industri pertanian serta peternakan sebagai pendapatan terbesarnya. Tetapi, permasalahan iklim dan kondisi tanah yang kurang subur serta peran pemerintah yang rendah, membuatnya memiliki Produk Domestik Bruto per kapita sebesar $ 488,60.
Jika kamu memikirkan negara termiskin, pasti negara Federal Democratic Republic of Ethiopia ada di dalam benak kan? Sejak lama negara Federal Democratic Republic of Ethiopia memang sudah diidentikan dengan kemiskinan. Padahal, sebenarnya pada tahun 2007 negara Federal Democratic Republic of Ethiopia telah memiliki perekonomian lebih baik daripada negara-negara sub-Sahara Afrika lainnya. Industri pertanian merupakan satu-satunya yang diharapkan. Namun, pemerintah kurang mendukung sehingga kurang dana dan karena hal itu, Federal Democratic Republic of Ethiopia memiliki Produk Domestik Bruto per kapita sebesar $ 505.00.
Negara ke sepuluh yang malangnya menjadi negara termiskin di dunia adalah negara Guinea. Negara ini sempat mengalami ketidakstabilan dalam bidang ekonomi sejak tahun 1990an. Hal ini dikarenakan krisis sosial politik menjadi masalah utama untuk negara yang satu ini. Karena terus berlanjut, negara ini akhirnya terpuruk dalam angka kemiskinan. Hal ini diketahui dari Produk Domestik Bruto per kapita negara Republic of Guinea hanyalah di angka $ 523,10.
8 Negara Terkaya di Dunia Menurut International Moneter Fund atau Dana Moneter Internasional
Menurut Dana Moneter Internasional, pada tahun 2017, terdapat 29 negara yang tercatat memiliki Produk Domestik Bruto per kapita yang lebih dari USD 45.000 atau Rp 637,47 juta dalam kurs Rp 14.166 per dolar Amerika Serikat per tahunnya. Biasanya, Dana Moneter Internasional mengumumkan information perekonomian terbesar negara-negara di dunia dan indikator utamanya dengan melihat realisasi Produk Domestik Bruto per kapita sebuah negara.Dari information Dana Moneter Internasional tersebut, negara-negara yang memiliki populasi penduduk lebih kecil dibanding negara dengan kekuatan ekonomi raksasa, seperti Amerika Serikat maupun Jerman, justru mampu mencetak Produk Domestik Bruto per kapita lebih tinggi.
Nah, di bawah ini merupakan 8 negara terkaya menurut Dana Moneter Internasional pada tahun 2017, yakni :
Yang pertama ada negara Qatar. Negara yang memiliki populasi sebesar 2637 juta manusia itu memiliki Produk Domestik Bruto per kapita USD 128.702 per tahun. Jika dihitung dengan asumsi kurs rupiah 14.166 per dolar AS, maka besaran PDB per kapita tersebut sekitar Rp 1,82 miliar per tahun. Sudah tidak asing bahwa negara Qatar memiliki pendapatan besar dalam sektor minyak bumi dan gas alam. Negara ini pun hamper tidak menerapkan pajak.
Negara kedua yang berada dalam posisi terkaya adalah Makau. Negara Makau sendiri memiliki Produk Domestik Bruto per kapita senilai USD 122.489 per tahun. Negara yang merupakan suatu wilayah yang memiliki condition sebagai Daerah Administratif Khusus hingga pada tanggal twenty Desember tahun 2049 atau fifty tahun setelah penandatanganan penyerahan kedaulatan ini menduduki peringkat kedua terkaya menurut Dana Moneter Internasional.
Negara terkaya ketiga adalah negara Luksemburg. Luksemburg merupakan sebuah negara terkecil di Eropa. Meskipun negara ini merupakan negara terkecil di Eropa, namun Dana Moneter Internasional mencatat Produk Domestik Bruto per kapita miliknya sebesar USD 110.870 atau Rp 1,57 miliar per tahun kalah dengan negara besar seperti Amerika Serikat yang berada pada posisi 12 dengan Produk Domestik Bruto sebesar USD 162.152 atau Rp 880,45 juta per tahunnya.
Kemudian, negara terkaya keempat ada dari tetangga Indonesia, yakni negara Singapura. Negara pulau di ujung selatan Semenanjung Malaya ini memiliki Produk Domestik Bruto per kapita USD 98.014 per tahun. Singapura juga merupakan negara yang mendapatkan gelar pertumbuhan ekonomi tercepat di dunia, dengan pertumbuhan PDB 17.9% pada pertengahan pertama 2010.
Setelah negara Singapura, negara terkaya selanjutnya adalah negara Irlandia. Negara ini memiliki Produk Domestik Bruto per kapita sebanyak USD 79.924 per tahun. Negara yang mencakup lima perenam pulau Irlandia di barat laut Eropa ini memiliki iv juta jiwa populasi namun memiliki tingkat perekonomian yang tinggi dengan Produk Domestik Bruto di atas USD 45.000.
Lagi-lagi, tetangga Republic of Indonesia yakni Negara Brunei Darussalam Darussalam menyabet angka keenam dalam negara terkaya di dunia. Negara Negara Brunei Darussalam Darussalaam memang terkenal dengan ladang minyak bumi dan gas alamnya. Selain terkenal dengan hal tersebut, Negara Brunei Darussalam Darussalam juga terkenal akan menjalankan syariat Islam di tingkat negara. Negara ini memiliki Produk Domestik Bruto per kapita sebanyak USD 79.726 per tahun.
Lalu ada negara Norwegia dengan Produk Domestik Bruto per kapita USD 74.065 per tahun. Sama seperti negara Negara Brunei Darussalam Darussalam, Norwegia memiliki cadangan minyak bumi, gas alam, mineral. Selain itu juga Norwegia kaya akan makanan laut, air segar yang luas.
Deretan negara-negara termiskin hingga terkaya di atas dapat muncul karena manfaat penghitungan pendapatan perkapita yang telah dijelaskan di atas. Hal ini dapat terlihat mana sektor-sektor yang membuat perekonomiannya maju, berkembang dan semakin meningkatkan Produk Domestik Bruto per kapita.
Sumber https://olympics30.comBoleh re-create paste, tapi jangan lupa cantumkan sumber. Terimakasih
0 Response to "Pendapatan Perkapita : Pengertian, Manfaat, Tujuan, Dan Rumus"
Posting Komentar