iklan

√ Pola Makalah















 










Di Susun Oleh : Nunug Nugraha S.
 Anggota          : - Miftam
                               -Mila
                               -Mitra
                               -M.dzulkifli
                               -Nurul





SEKOLAH SMAN 5 GARUT
2014/2015

DAFTAR ISI

 KATA PENGANTAR...............................................................................

BAB I PENDAHULUAN
    A Latar Belakang ...............................................................................................
    B Rumusan Masalah ..........................................................................................
    C Tujuan Penelitian ............................................................................................

1. BAB II PERISTIWA
     A Peristiwa G 30 S / PKI 1965..............................................................................

 2.BAB III PELAKSANAAN GERAKAN
     A Pelaksanaan G 30 S 1965...................................................................................

 3. BAB IV PENUMPASAN
     A Penumpasan G 30 S 1965...................................................................................

 4. BAB V PENUTUP
     A Kesimpulan ..................................................................................................

5 DAFTAR PUSTAKA

























KATA PENGANTAR

Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan rahmat-Nya, sehingga penulisan makalah ini sanggup diselesaikan dengan baik dan lancar. Adapun maksud penulisan makalah ini ialah sebagai salah satu kiprah mata pelajaran sejarah dari Bapak samsul zis, S.Pd selaku guru mata pelajaran sejarah kelas XI IPA 8. Saya menyadari sepenuhnya bahwa dalam penulisan makalah ini masih banyak kekurangan, baik mengenai materi, mutu, penggunaan bahasa maupun cara penyajiannya. Maka saya mohon saran dan kritik  yang sifatnya membangun dari para pembaca demi kesempurnaan makalah ini. Akhir kata saya berharap biar penulisan makalah ini sanggup bermanfaat bagi kita semua dan apabila terdapat kata-kata yang kurang berkenan di hati saya mohon
maaf yang sebesar-besarnya
































BAB I PENDAHULUAN

 1.1 Latar Belakang Partai Komunis Indonesia (PKI) ialah partai politik di Indonesia yang berideologi komunis. Dalam sejarahnya, PKI pernah berusaha melaksanakan pemberontakan melawan pemerintah kolonial Belanda pada 1926, mendalangi pemberontakan PKI Madiun pada tahun 1948, serta dituduh membunuh 6 jenderal Tentara Nasional Indonesia AD di Jakarta pada tanggal 30 September 1965 yang di kenal dengan insiden G30S/PKI. Partai Komunis Indonesia (PKI) ialah partai politik di Indonesia yang berideologi komunis. Dalam sejarahnya, PKI pernah berusaha melaksanakan pemberontakan melawan pemerintah kolonial Belanda pada 1926, mendalangi pemberontakan PKI Madiun pada tahun 1948, serta dituduh membunuh 6 jenderal Tentara Nasional Indonesia AD di Jakarta pada tanggal 30 September 1965 yang di kenal dengan insiden G30S/PKI.

1.2 RUMUSAN MASALAH
 1. Bagaimana proses pelaksanaan G 30 S?
 2. Bagaimana proses penumpasan G 30 S?

1.3 TUJUAN
1. Untuk mengetahui proses pelaksanaan G 30 S dan proses penumpasan G 30 S.
2. Untuk menambah pengetahuan dan wawasan para siswa yang kurang tahun        tentang G 30 S.
























BAB II
PERISTIWA

 II. PERISTIWA G 30 S Pada awalnya PKI ialah gerakan yang berasimilasi ke dalam Sarekat Islam. Keadaan yang semakin parah dimana ada perselisihan antara para anggotanya, terutama di Semarang dan Yogyakarta menciptakan Sarekat Islam melaksanakan disiplin partai. Yakni melarang anggotanya menerima gelar ganda di kancah usaha pergerakan indonesia. Keputusan tersebut tentu saja menciptakan para anggota yang beraliran komunis kesal dan keluar dari partai dan membentuk partai gres yang disebut ISDV. Pada Kongres ISDV di Semarang (Mei 1920), nama organisasi ini diubah menjadi Perserikatan Komunis di Hindia. Semaoen diangkat sebagai ketua partai. PKH ialah partai komunis pertama di Asia yang menjadi cuilan dari Komunis Internasional. Henk Sneevliet mewakili partai ini pada kongresnya kedua Komunis Internasional pada 1920. Pada 1924 nama partai ini sekali lagi diubah, kali ini ialah menjadi Partai Komunis Indonesia (PKI). Pada 1950, PKI memulai kembali kegiatan penerbitannya, dengan organ-organ utamanya yaitu Harian Rakjat dan Bintang Merah. Pada 1950-an, PKI mengambil posisi sebagai partai nasionalis di bawah pimpinan D.N. Aidit, dan mendukung kebijakan-kebijakan anti kolonialis dan anti Barat yang diambil oleh Presiden Soekarno. Aidit dan kelompok di sekitarnya, termasuk pemimpin-pemimpin muda menyerupai Sudisman, Lukman, Njoto dan Sakirman, menguasai pimpinan partai pada 1951. Pada dikala itu, tak satupun di antara mereka yang berusia lebih dari 30 tahun. Di bawah Aidit, PKI berkembang dengan sangat cepat, dari sekitar 3.000-5.000 anggota pada 1950, menjadi 165 000 pada 1954 dan bahkan 1,5 juta pada 1959 [4] Pada Agustus 1951, PKI memimpin serangkaian pemogokan militan, yang diikuti oleh tindakan-tindakan tegas terhadap PKI di Medan dan Jakarta. Akibatnya, para pemimpin PKI kembali bergerak di bawah tanah untuk sementara waktu.




















BAB III
PELAKSANAAN GERAKAN

III.PELAKSANAAN GERAKAN G 30 S PKI 1965 Pada 1 Oktober 1965 dini hari, enam jenderal senior dan beberapa orang lainnya dibunuh dalam upaya perebutan kekuasaan yang disalahkan kepada para pengawal istana (Cakrabirawa) yang dianggap loyal kepada PKI dan pada dikala itu dipimpin oleh Letkol. Untung. Panglima Komando Strategi Angkatan Darat dikala itu, Mayjen Soeharto lalu mengadakan penumpasan terhadap gerakan tersebut.Tahunya Aidit akan jenis sakitnya Sukarno menunjukan bahwa hal tersebut sengaja dihembuskan PKI untuk memicu ketidakpastian di masyarakat. Pada tahun 1960 keluarlah Undang-Undang Pokok Agraria (UU Pokok Agraria) dan Undang-Undang Pokok Bagi Hasil (UU Bagi Hasil) yang bahwasanya merupakan kelanjutan dari Panitia Agraria yang dibuat pada tahun 1948. Panitia Agraria yang menghasilkan UUPA terdiri dari wakil pemerintah dan wakil aneka macam ormas tani yang mencerminkan 10 kekuatan partai politik pada masa itu. Walaupun undang-undangnya sudah ada namun pelaksanaan di kawasan tidak jalan sehingga mengakibatkan ukiran antara para petani penggarap dengan pihak pemilik tanah yang takut terkena UUPA, melibatkan sebagian massa pengikutnya dengan melibatkan backing pegawanegeri keamanan. Peristiwa yang menonjol dalam rangka ini antara lain insiden Bandar Betsi di Sumatera Utara dan insiden di Klaten yang disebut sebagai ‘aksi sepihak’ dan lalu dipakai sebagai dalih oleh militer untuk membersihkannya. Keributan antara PKI dan islam (tidak hanya NU, tapi juga dengan Persis dan Muhammadiya) itu intinya terjadi di hampir semua tempat di Indonesia, di Jawa Barat, Jawa Timur, dan di propinsi-propinsi lain juga terjadi hal demikian, PKI di beberapa tempat bahkan sudah mengancam kyai-kyai bahwa mereka akan disembelih sehabis tanggal 30 September 1965 (hal ini menunjukan bahwa seluruh elemen PKI mengetahui rencana perebutan kekuasaan 30 September tersebut).




















BAB IV
PENUMPASAN

 IV. PENUMPASAN G 30 S / PKI 1965 Dalam bulan-bulan sehabis insiden ini, semua anggota dan pendukung PKI, atau mereka yang dianggap sebagai anggota dan simpatisan PKI, semua partai kelas buruh yang diketahui dan ratusan ribu pekerja dan petani Indonesia yang lain dibunuh atau dimasukkan ke kamp-kamp tahanan untuk disiksa dan diinterogasi. Pembunuhan-pembunuhan ini terjadi di Jawa Tengah (bulan Oktober), Jawa Timur (bulan November) dan Bali (bulan Desember). Berapa jumlah orang yang dibantai tidak diketahui dengan persis - asumsi yang konservatif menyebutkan 500.000 orang, sementara asumsi lain menyebut dua hingga tiga juga orang. Namun diduga setidak-tidaknya satu juta orang menjadi korban dalam peristiwa enam bulan yang mengikuti perebutan kekuasaan itu. Dihasut dan dibantu oleh tentara, kelompok-kelompok cowok dari organisasi-organisasi muslim sayap-kanan menyerupai barisan Ansor NU dan Tameng Marhaenis PNI melaksanakan pembunuhan-pembunuhan massal, terutama di Jawa Tengah dan Jawa Timur. Ada laporan-laporan bahwa Sungai Brantas di dekat Surabaya menjadi penuh mayat-mayat hingga di tempat-tempat tertentu sungai itu "terbendung mayat". Pada final 1965, antara 500.000 dan satu juta anggota-anggota dan pendukung-pendukung PKI telah menjadi korban pembunuhan dan ratusan ribu lainnya dipenjarakan di kamp-kamp konsentrasi, tanpa adanya perlawanan sama sekali. Sewaktu regu-regu militer yang didukung dana CIA menangkapi semua anggota dan pendukung PKI yang terketahui dan melaksanakan pembantaian keji.
























BAB V PENUTUP

 V. Kesimpulan: Tragedi G 30 S telah terjadi lebih dari 30 tahun. Sesudah insiden tersebut, 30 September diperingati sebagai Hari Peringatan Gerakan 30 September. Hari berikutnya, 1 Oktober, ditetapkan sebagai Hari Kesaktian Pancasila. Pada masa pemerintahan Soeharto, biasanya sebuah film mengenai insiden tersebut juga ditayangkan di seluruh stasiun televisi di Indonesia setiap tahun pada tanggal 30 September. Selain itu pada masa Soeharto biasanya dilakukan upacara bendera di Monumen Pancasila Sakti di Lubang Buaya dan dilanjutkan dengan tabur bunga di makam para pendekar revolusi di TMP Kalibata. Namun semenjak kurun Reformasi bergulir, film itu sudah tidak ditayangkan lagi dan hanya tradisi tabur bunga yang dilanjutkan.
































DAFTAR PUSTAKA
 Lorimer, Lomren. 1999. Negara dan Bangsa, Jakarta: Widya Dana M.C, Rickles. 1999. Sejarah Modern Indonesia, Yogyakarta: Gajah Mada University Drs. C.T.R.Kansil,SH. 1992. Pendidikan Sejarah Perjuangan Bangsa. Jakarta :Erlangga :D selamat berguru buat yang SAVE..hehe semngat ya!!!  :)JMAN 3 KEDIRI. LANGKAH PASTI MENUJU PRESTASI. smoga bermanfaat  Diposkanoleh ALIA SUGENG BLOG di 19.55



























Soal
    1. Tahun berapa PKI melaksanakan pemberontakan melawan pemerintahan kolonial Belanda ?
a.       1926
b.      1927
c.       1945
d.      1990
     2. PKI mengambil posisi sebagai partai nasionalis di bawah pimpinan ?
a.Ahmad Subarjo
b.D.N.Aidit
c.Soekarno
d.Yamin
      3.O rang-orang yang di bunuh dalam upaya perebutan kekuasaan pada 1 oktober 1965 dini hari ialah ?
a.Angota polisi
b.TNI
c.Enam jendral senior
d.Satpam
4. Keributan antara PKI dengan islam, sehingga PKI mengancam para kyai-kyai bahwa mereka akan ?
a.Di potong
b.Di tembak
c.Di bakar
d.Di sembelih
5 5.Dalam1 bulan sehabis insiden ini, semua anggota dan pendukung PKI di  bunuh dan di masukan ke dalam tahanan untuk?
a.Di siksa dan di interogasi
b.Di bunuh
c.Di sembelih
d.Di siksa dan di bunuh
6 6.  Jumlah oranng yang di bantai di perkirakan sampai?
a.600.000 orang
b.100.000 orang
c.500.000 orang
d.800.000 orang
7 7. Penyebab kelompok-kelompok cowok dari organisasi melaksanakan pembunuhan karena?
a.Di utus oleh atasan
b.Di hasut dan di bantu oleh tentara
c.Di pengaruhi oleh organisasi lain
d.Di suruh Jendral kumakichi
8 8.  Ada laporan-laporan bahwa Sungai Brantas di dekat Surabaya terbendung oleh ?
a.Bangkai
b.Sampah
c.Kotoran
d.Mayat
9 9. Berapa tahun Tragedi G 30 S telah terjadi ?
a.Lebih 30 tahun
b.Lebih 40 tahun
c.Kurang 20 tahun
d.Kurang 10 tahun
110.  Pada tanggal 1 Oktober, ditetapkan sebagai Hari ?
a.Sumpah pemuda
b.Hari pendidikan
c.hari Nasional
d.Kesaktian Pancasila


Sumber http://rofi-mustawan.blogspot.com

Berlangganan update artikel terbaru via email:

0 Response to "√ Pola Makalah"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel