Pengertian Tokoh Dan Penokohan Berdasarkan Para Ahli
PENGERTIAN TOKOH – Mungkin sebagian besar orang tahu perihal tokoh atau penokohan, menyerupai tokoh Sangkuriang, Maharbarata, Joko Tingkir, dan seterusnya. Ya, itu yaitu tokoh. Namun, apa definisi atau pengertian tokoh yang sebenarnya?
Daftar Isi
Pengertian Tokoh dan Penokohan Menurut Para Ahli
Pertanyaan itulah yang niscaya telah membawa Anda landing pada page ini. Tanpa basa-basi, berikut pengertian tokoh dan penokohan berdasarkan para ahli.
Menurut Sudjiman
Menurut Sudjiman (1988), penokohan lebih cenderung membahas bagaimana jalan pikir si pengarang dalam menentukan dan menentukan tokoh yang nantinya berperan dalam sebuah cerita. Setelah menentukan tokohnya, maka kemudian diberi siapa nama tokoh yang tepat.
Sudjiman (1988) menambahkan bahwa tokoh jikalau dilihat dari fungsinya, maka sanggup dibedakan menjadi dua bagian: tokoh sentral dan tokoh bawahan. Seorang tokoh yang berperan sebagai pemimpin alur sebuah dongeng disebut sebagai tokoh protagonis atau utama.
Menurut Aminudin
Aminudin (2002) juga menyatakan bahwa tokoh utama selalu hadir di setiap bencana yang terjadi di dalam sebuah cerita. Itu juga bisa ditemui di setiap halaman novel ataupun karya buku dongeng lainnya. Dengan kata lain, tokoh utama akan mendominasi sebuah cerita.
Menurut Nurgiyantoro
Menurut Nurgiyantoro (2000), pengertian tokoh sanggup dimaknai sebagai seseorang atau sekelompok orang yang ditampilkan dalam suatu karya naratif dimana para pembaca sanggup melihat sebuah kecenderungan yang diekspresikan baik melalui ucapan maupun tindakan.
Nurgiyantoro (2000) juga menambahkan bahwa berdasarkan tingkat perannya, tokoh sanggup dibagi menjadi dua: tokoh pelengkap dan tokoh utama. Tokoh utama yaitu tokoh yang paling diprioritaskan dalam sebuah cerita, menyerupai pada novel atau karya lainnya.
Sedangkan tokoh pelengkap bisa disebut sebagai tokoh pembantu yang bertugas untuk membantu kiprah tokoh utama. Selain itu, tokoh pelengkap hanya muncul pada suatu bencana yang berkaitan dengan kiprah yang dilakukan oleh tokoh utama.
Menurut Luxemburg, Bal, dan Weststeijn
Istilah tokoh atau penokohan dipakai apabila membahas perihal sifat-sifat langsung orang pelaku. Dengan kata lain, istilah pelaku dalam konteks ini mengarah pada sebuah korelasi dalam alur dongeng atau bencana (Luxemburg, Bal, dan Weststeijn, 1984).
Hayati
Hayati (1990) juga mengungkapkan bahwa tokoh atau penokohan dalam dongeng yaitu sebuah langkah untuk memberi sifat pada seorang pelaku (tokoh) yang terdapat dalam sebuah cerita, baik secara lahir maupun batin.
Nurgiyantoro
Nurgiyantoro (1995) juga menafsirkan bahwa tolong-menolong tokoh yaitu seseorang atau sekelompok orang yang menjadi pelaku dalam sebuah karya fiksi. Dengan adanya tokoh, maka sebuah bencana bisa menjalin suatu dongeng yang mempunyai citra yang jelas.
Menurut Santosa, dkk
Menurut Santosa, dkk (2008), penokohan bisa dilakukan dengan cara membedakan kiprah satu dengan yang lain. Perbedaan pada kiprah tersebut dibutuhkan bisa diidentifikasi oleh para penonton. Hal ini bertujuan biar penonton bisa menangkap ‘rasa’ dari kiprah tersebut.
Menurut Dewojati
Menurut Dewojati (2010), unsur abjad yang terdapat dalam sebuah drama bisa disebut penokohan yang juga merupakan materi yang paling aktif menggerakkan alur. Melalui penokohan, pengarang bisa mengungkapkan alasan yang logis terhadap tingkah laris tokoh.
Wahyuningtyas dan Santosa
Sedangkan berdasarkan Wahyuningtyas dan Santosa (2011), tokoh dongeng dalam sebuah karya naratif sanggup dibedakan menjadi beberapa bagian, menyerupai tokoh utama, tokoh tambahan, tokoh protagonis, dan tokoh antagonis.
Berdasarkan pengertian tokoh berdasarkan para mahir di atas, maka bisa diambil kesimpulan bahwa tokoh atau penokohan yaitu sebuah proses untuk menentukan dan menunjuk siapa yang menjadi aktor dalam sebuah cerita, baik aktor utama maupun aktor tambahan.
Selain itu, tokoh utama yaitu tokoh yang mendominasi sebuah dongeng dimana ia dibantu oleh seorang atau beberapa orang tokoh pelengkap biar citra suatu dongeng bisa menjadi lebih sempurna. Di samping itu, tokoh pelengkap tidak akan pernah ada jikalau tidak ada tokoh utama.
Sumber https://tekooneko.com/
0 Response to "Pengertian Tokoh Dan Penokohan Berdasarkan Para Ahli"
Posting Komentar