iklan

Benarkah Facebook Menjual Data Penggunanya Dan Apa Bahayanya?

Tahun 2018 menjadi sejarah terburuk Facebook sebagai media umum terpopuler di dunia jawaban dari data Facebook bocor. Hal ini disebabkan lantaran Facebook secara massal diberitakan menjual 87 juta data penggunanya yang tersebar di banyak sekali negara, termasuk 1,1 juta data pengguna di Indonesia. Apa pengaruhnya terhadap pengguna Facebook? Apakah hal itu benar? Bagaimana data tersebut digunakan?

A. Apakah Benar Facebook Menjual Informasi Penggunanya?

Sebelumnya facebook telah menciptakan halaman khusus yang berisi kebijakan privasi terkait data penggunanya. Halaman tersebut menuturkan “Facebook tidak menjual informasi penggunanya“. Klik untuk melihat halaman kebijakan privasi Facebook.

 menjadi sejarah terburuk Facebook sebagai media umum terpopuler di dunia jawaban dari da Benarkah Facebook Menjual Data Penggunanya dan Apa Bahayanya?

Berikut fakta-fakta yang mengakibatkan data facebook bocor,

  1. #2014 – Terungkap Eksperimen Mengubah Emosi Pengguna Facebook

    Berdasarkan informasi dari majalah forbes, Facebook terungkap telah melaksanakan riset dengan melaksanakan eksperimen big data untuk mempengaruhi beberapa penggunanya tanpa persetujuan mereka. Facebook mengharuskan mengubah algoritma untuk menampilkan jumlah konten nyata dan negatif yang muncul di feed mereka secara signifikan. Tujuannya yaitu untuk melihat apakah Facebook sanggup memanipulasi tingkah laris mereka. Hal ini berupa “penularan emosi”.

    Eksperimen ini dilakukan terhadap 689.003 pengguna aktif facebook, menurut sampel terbaik yang mewakili seluruh pengguna Facebook. Berdasarkan riset Tim Data Scientist Facebook yang dipimpin Adam Kramer, “Hasil ini memperlihatkan bahwa emosi yang diungkapkan oleh orang lain di Facebook mempengaruhi emosi kita sendiri. Merupakan bukti eksperimental untuk kedepannya, Facebook sanggup melaksanakan penularan emosi dalam skala besar melalui jejaring sosial.” Namun, permasalahan ini sudah disikapi dengan serius dengan meminta maaf melalui siaran pers oleh Facebook.

  2. #2015 – Data Facebook dan Kampanye Presiden Donald Trump

    Berdasarkan informasi dari The Guardian, data Facebook dipakai secara tidak etis lantaran penghianatan Joseph Chancellor. Ia yaitu seorang psikologi data kuantitatif yang disewa oleh Facebook semenjak November 2015. Data ini ia gunakan menganalisis data secara tidak etis, yang bertujuan untuk periklanan kampanye Presiden Donald Trump.

    Wakil penasihat Facebook telah memaparkan penghianatan Joseph Chancellor yang dilakukan bersama Kogan. Mereka berdua yaitu administrator dari perusahaan Global Science Research (GSR), perusahaan yang memanen data Facebook memakai aplikasi kepribadian dengan kedok penelitian akademis dan kemudian menyebarkan data dengan Cambridge Analytica.

  3. #2015 – 50 Juta Data Pengguna Facebook di Cambridge Analytica

    Pada bulan-bulan berikutnya sehabis terkumpulnya data di GSR, perusahaan ini bekerja sama dengan Cambridge Analytica. Hal ini dilakukan untuk membayar ratusan ribu data pengguna untuk mengikuti tes aplikasi dari Cambridge Analytica, sebagai potongan dari kesepakatan di mana mereka oke untuk data tersebut dikumpulkan untuk penggunaan akademis. Namun, aplikasi ini juga mengumpulkan informasi dari teman-teman Facebook para pengambil tes, yang mengarah ke akumulasi kumpulan data puluhan juta yang berpengaruh (aproksimasi 50 juta data pengguna). Namun sayangnya bersama-sama data itu dijual ke Cambridge Analytica sebagai potongan dari perjanjian komersial.

    Tentunya hal ini tidak sejalan dengan kebijakan Facebook. Facebook hanya mengizinkan pengumpulan data sobat untuk meningkatkan pengalaman pengguna dalam aplikasi dan melarangnya dijual atau dipakai untuk iklan.

Sehingga terbukti Facebook tidak menjual Data Penggunanya, melainkan data facebook bocor jawaban dari pihak-pihak yang berkhianat.


B. Bagaimana Data Tersebut Digunakan?

Peranan big data telah mengubah konsep analisis data konvensional. Data yang berjumlah besar sanggup dipakai untuk mengekstraksi informasi oleh banyak sekali pihak untuk keperluan yang beragam. Baik pihak perusahaan yang berbasis teknologi, forum pemerintahan, sampai individu tertentu dengan banyak sekali tujuan.

Setelah data facebook bocor ke Cambridge Analytica. Data Facebook dianalisis dan dipakai oleh Cambridge Analytica secara komersial. Bahkan data tersebut telah didistribusikan secara ilegal di Dark Web. Dark Web memungkinkan pengakses berada dalam mode anonim, tanpa diketahui perangkat dan software yang digunakan. Mirisnya data satu pengguna Facebook hanya dihargai di kisaran Rp 2.000,- sampai Rp 13.000,- saja.


C. Apa pengaruhnya terhadap pengguna Facebook?

Akun Facebook sanggup dikatakan sebagai cerminan sebagian besar pribadi orang. Berdasarkan data Alexa, tahun 2018 Facebook menjadi situs terpopuler no 3 di dunia. Sebagai situs ranking #3, setiap pengguna rata-rata menghabiskan waktu 11 menit di Facebook per hari. Kebocoran data pengguna tentunya memperlihatkan resiko yang tinggi terhadap pengguna Facebook.

  1. Akun Dapat Dikuasai Orang Lain

    Orang lain sanggup membeli akun pengguna facebook yang bocor dan menggunakannya secara tidak etis. Tidak hanya privasi pengguna yang terbongkar, akun pun sanggup dikontrol orang lain.

  2. Integrasi API Facebook sanggup Menjadi Malapetaka yang Lebih Serius

    Banyak platform lain yang mengintegrasikan platform dengan facebook. Hal ini dilakukan untuk mempermudah pengguna mendaftar di platform tersebut. Misalnya saja platform marketplace atau toko online populer, pengguna dimungkinkan untuk memiliki akun dengan hanya sekali klik “Login dengan Facebook”. API ini diterapkan oleh perusahaan-perusahaan terkemuka contohnya Tokopedia, Lazada, Bhineka, dan lain-lain.

  3. Timbul Kecemasan Pengguna yang Berlebih

    Tidak sanggup dipungkiri, kebanyakan insan menghabiskan waktu dengan smartphone baik berkomunikasi, mencari informasi, dan untuk hiburan. Hal ini akan berakibat eksklusif yang menjadikan kecemasan pengguna, apalagi pengguna tersebut menjalankan bisnis dengan memakai Facebook. Istilahnya yaitu Social Media Marketing.

Baca juga tutorial lainnya: Daftar Isi Data Science


Sekian artikel Penyebab Data Facebook Bocor. Nantikan artikel menarik lainnya dan mohon kesediaannya untuk share. Terima kasih…


Sumber https://www.advernesia.com/

Berlangganan update artikel terbaru via email:

0 Response to "Benarkah Facebook Menjual Data Penggunanya Dan Apa Bahayanya?"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel