Tsunami Aceh 2004
BAB I
PENDAHULUAN
1.1.Latar belakang
Tsunami berasal dari bahasa Jepang, yaitu “tsu” yang berarti pelabuhan, dan “nami” yang berarti gelombang. Sehingga secara umum, tsunami diartikan sebagai pasang maritim yang besar di pelabuhan. Tsunami merupakan suatu gelombang maritim jawaban adanya pergeserakan bumi di dasar laut.
Tinggi gelombang maritim tsunami disumbernya kurang dari 1 meter. Tapi pada ketika menghempas ke pantai, tinggi gelombang ini bisa lebih dari 5 meter. Tsunami yang terjadi di Indonesia berkisar antara 1,5 - 4,5 skala Imamura, dengan tinggi gelombang tsunami maksimum yang mencapai pantai berkisar antara 4-24 meter dan jangkauan gelombang ke darat berkisar antara 50 hingga 200 meter dari garis pantai.
1.2.Rumusan Masalah
· Apakah pengertian tsunami?
· Apakah penyebab terjadinya tsunami di aceh ?
· Bagaimana cara mengatasi tsunami di aceh 2004?
·
1.3. Tujuan
· Agar kita mengetahui apa pengertian tsunami
· Untuk menambah wawasan kita perihal apa penyebab terjadinya tsunami di aceh
· Agar kita mengetahui cara mengatasi tsunami di aceh 2004
BAB I
PEMBAHASAN
2.1.Pengertian Tsunami
Tsunami ialah rangkaian gelombang maritim yang bisa menjalar dengan kecepatan hingga lebih 900 km per jam, terutama diakibatkan oleh gempa bumi yang terjadi di dasar laut.Kecepatan gelombang tsunami bergantung pada kedalaman laut. Di maritim dengan kedalaman7000 m misalnya, kecepatannya bisa mencapai 942,9 km/jam. Kecepatan ini hampir sama dengan kecepatan pesawat jet.
Namun demikian tinggi gelombangnya di tengah maritim tidak lebihdari 60 cm. Akibatnya kapal-kapal yang sedang berlayar diatasnya jarang mencicipi adanya tsunami. Berbeda dengan gelombang maritim biasa, tsunami mempunyai panjang gelombang antara dua puncaknya lebih dari 100 km di maritim lepas dan selisih waktu antara puncak-puncak gelombangnya berkisar antara 10 menit hingga 1 jam. Saat mencapai pantai yang dangkal, teluk,atau muara sungai gelombang ini menurun kecepatannya, namun tinggi gelombangnya meningkat puluhan meter dan bersifat merusak.
2.2. Tsunami Aceh 2004
Peristiwa yang sangat memilukan terjadi di bumi serambi Mekkah Aceh. Gempa bumi dan Tsunami Aceh pada hari Minggu pagi, 26 Desember 2004. Kurang lebih 500.000 nyawa melayang dalam sekejab di seluruh tepian dunia yang berbatasan eksklusif dengan samudra Hindia. Di kawasan Aceh merupakan korban jiwa terbesar di dunia dan ribuan banguan hancur lebur, ribuan pula mayit hilang dan tidak di temukan dan ribuan pula mayit yang di kuburkan secara masal.
Gempa terjadi pada waktu tepatnya jam 7:58:53 WIB. Pusat gempa terletak pada bujur 3.316° N 95.854° E kurang lebih 160 km sebelah barat Aceh sedalam 10 kilometer. Gempa ini berkekuatan 9,3 berdasarkan skala Richter dan dengan ini merupakan gempa Bumi terdahsyat dalam kurun waktu 40 tahun terakhir ini yang menghantam Aceh, Pantai Barat Semenanjung Malaysia, Thailand, Pantai Timur India, Sri Lanka, bahkan hingga Pantai Timur Afrika. Di Indonesia, gempa dan tsunami menelan lebih dari 126.000 korban jiwa. Puluhan gedung hancur oleh gempa utama, terutama di Meulaboh dan Banda Aceh di ujung Sumatera. Di Banda Aceh, sekitar 50% dari semua bangunan rusak terkena tsunami. Tetapi, kebanyakan korban disebabkan oleh tsunami yang menghantam pantai barat Aceh.
Pemerintahan kawasan Aceh lumpuh total, ketika terjadi gempa bumi dan Tsunami Aceh, kebetulan di Jakarta sendiri sedang di adakan program Halal Bi Halal masyarakat Aceh pasca menyambut lebaran Idul Fitri. Gempa Bumi yang terjadi pada jam 08:00 WIB dengan 9 Skala Richter Pada tanggal 26 Desember 2004, gempa Bumi dahsyat di Samudra Hindia, lepas pantai barat Aceh. Tepat jam 09:00 WIB satu persatu masyarakat Aceh yang hadir di Istora Jakarta panik lantaran korelasi telepon seluler ke Aceh putus total, mata mereka pada berkaca-kaca.Wakil Presiden Jusuf Kalla yang hadir mengatakan,” Aceh dalam musibah besar, saya gres sanggup kabar terjadi gempa bumi di Aceh, banyak bangunan rusak agar tidak lebih parah dari gempa papua sebesar 6,4 SR.” Kita ketahui beberapa ketika menjelang gempa bumi di Aceh telah terjadi gempa bumi pada 26 November 2004, Gempa sebesar 6,4 SR mengguncang Nabire, Papua tercatat 30 orang tewas.
2. 3 Penyebab Terjadinya Tsunami Di Aceh
Tsunami berarti gelombang maritim yang disebabkan oleh gempa bumi, tanah longsor, atau letusan gunung berapi yang terjadi di laut. Gelombang tsunami bergerak dengan kecepatan ratusan kilometer per jam di lautan dalam dan sanggup melanda daratan dengan ketinggian gelombang mencapai 30 m atau lebih.
Proses terjadinya tsunami dikarenakan adanya gerakan vertikal pada kerak bumi yang sanggup menggakibatkan dasar maritim naik atau turun secara tiba-tiba. Akibatnya terjadi gangguan kesetimbangan air yang berada diatasnya hingga terjadi pedoman energi air laut, dan ketika hingga di pantai menjadi gelombang besar yang menimbulkan terjadinya tsunami.
Penyebab terjadinya tsunami disebabkan oleh letusan gunung berapi, gempa bumi, longsor, maupun meteor yang jatuh ke bumi. Namun, 90% terjadinya tsunami ialah jawaban gempa bumi bawah laut.
a. Gempa bumi merupakan salah satu penyebab utama terjadinya gelombang tsunami. Gempa ini biasanya terjadi lantaran adanya pergeseran lempeng yang terdapat di dasar laut. Gempa tersebut disebut juga dengan gempa bumi tektonik.
Gempa tektonik ialah jenis gempa bumi khas yang bekerjasama dengan kerusakan kerak bumi. Jika gempa semacam ini terjadi di bawah laut, maka air yang berada di atas belahan yang rusak akan pindah dari posisi keseimbangannya. Gelombang terbentuk ketika kumpulan air yang pindah (yang terjadi lantaran imbas gravitasi) mencoba mendapatkan kembali posisi kesetimbangannya. Jika dasar maritim dengan area yang luas terangkat atau turun, maka bisa terjadi tsunami.
Tsunami yang diakibatkan gempa sanggup terjadi jika:
· Gempa besar dengan kekuatan gempa >6.3 SR,
· Lokasi sentra gempa dilaut pada kedalaman dangkal <40 Km, serta
· Terjadi deformasi vertikal dasar laut.
b. Meletusnya gunung berapi yang mengakibatkan pergerakan air di laut/perairan sekitarnya menjadi sangat tinggi.
c. Tanah longsor yang terjadi di dasar maritim serta runtuhan gunung berapi sanggup menimbulkan gangguan air maritim yang sanggup menghasilkan tsunami.
d. Benda kosmik atau meteor yang jatuh dari atas, juga sanggup menimbulkan tsunami. Ukuran meteor ini cukup besar, sanggup terjadi megatsunami yang tingginya mencapai ratusan meter.
2.4 Tanda-tanda Datangnya Tsunami Aceh 2004
Tsunami tidak ibarat gelombang lainnya yang disebabkan oleh angin yang mungkin telah banyak kita amati di danau setempat atau pesisir pantai. Tinggi gelombang tsunami pada sumbernya kurang dari 1 meter. Tapi pada ketika menghempas ke pantai tinggi gelombang ini bisa lebih dari 5 meter. Gejala yang terjadi sebelum tsunami ialah biasanya diawali dengan terjadinya gempa bumi dan perubahan pasang surut permukaan maritim secara cepat dan tiba-tiba.
Tanda-tanda alam yang sanggup dilihat di sekitar pantai ketika akan datangnya tsunami ialah sebagai berikut:
a. Air maritim yang surut secara tiba-tiba.
b. Bau asin yang sangat menyengat.
c. Dari kejauhan tampak gelombang putih dan bunyi gemuruh yang sangat keras.
d. Burung-burung maritim terbang dengan kecepatan tinggi ke arah daratan.
Jika kalian melihat gejala ibarat itu, segeralah selamat diri ke kawasan yang lebih tinggi. Tapi kalau tidak sempat lari sementara tsunami sudah di depan mata, jangan berlindung di balik bangunan yang terbuat dari tembok atau beton, lantaran bisa hancur dan akan membahayakan orang yang berlindung. Sebisa mungkin berlindung di balik kawasan rimbunan (pohon, tanaman, semak-semak, rawa) lantaran kekuatan gelombang jadi terpecah dan tidak memusat bila membentur semak.
2.5 Aceh Wilayah Rentan Kena Tsunami
Bencana tsunami terjadi di wilayah pesisir atau erat pantai. Dampak dari tsunami sangat besar terasa pada wilayah yang ketinggiannya kurang dari 25 m dpl (di atas permukaan laut) dan jangkauan luas sekitar 1,8 km dari jarak pantai terdekat.
Untuk mengurangi dampak tsunami, sanggup di lakukan persiapan berikut:
· Hindari tempat tinggal atau tinggal di kawasan sekitar 100 meter daritepi pantai,
· Menanam tumbuhan yang bisa menahan gelombang ibarat palem, waru, camplung, beringin atau jenis lainya, serta
· Ikuti tata guna lahan yang telah ditetapkan pemerintah setempat.
Indonesia merupakan negara yang rawan terhadap tsunami, terutama kepulauan yang berhadapan eksklusif dengan pertemuan lempeng, antara lain Barat Sumatera, Selatan Jawa, Nusa Tenggara, Utara Papua, Sulawesi dan Maluku, serta Timur Kalimantan.
Gelombang tsunami yang mengakibatkan korban jiwa paling banyak di laporkan ketika terjadi kejadian letusan gunung berapi Krakatau pada 1883. Saat itu diperkirakan 36 ribu jiwa meninggal jawaban letusan gunung yang menimbulkan ombak setinggi bangunan 12 tingkat. Ombak jawaban letusan gunung yang terletak di Selat Sunda itu mencapai sekitar 120 kilometer dari sentra letusan.
2.6 Penanggulangan Akibat Bencana Alam Tsunami di Aceh
Saat terjadinya tsunami tidak bisa diramalkan dengan tepat. Akan tetapi kita bisa mendapatkan peringatan akan terjadinya tsunami sehingga masih ada waktu untuk menyelamatkan diri.
Kejadian tsunami pada umumnya di Indonesia didahului dengan gempa bumi besar dan surut nya air laut. Terdapat selang waktu antara waktu terjadinya gempa bumi sebagai sumber tsunami dan waktu tiba tsunami di pantai, mengingat kecepatan gelombang gempa jauh lebih besar dibandingkan kecepatan tsunami. Metode pendugaan secara cepat dan akurat memerlukan teknologi tinggi. Di Indonesia pada umumnya, tsunami terjadi dalam waktu kurang dari 40 menit sesudah terjadinya gempa bumi besardi bawah laut.
Lalu apa yang harus dilakukan ketika gempa bumi terjadi dengan skala yang besar sebagai awal terjadinya tsunami? Berikut ini ialah tindakan yang harus kita lakukan.
Pada ketika gempa bumi terjadi lindungilah diri dan keluarga terlebih dahulu.
a. Begitu gempa bumi berhenti, segera kumpulkan keluarga kalian dan mengungsi ke tempat yang aman, lantaran tsunami bisa terjadi dalam sekejap waktu.
b. Mengungsilah ke tempat yang lebih tinggi dan jauh dari pantai.
c. Hindari berada di bawah gedung, jembatan atau kabel listrik tegangan tinggi, lantaran kemungkinan bangunan itu akan runtuh sesudah gempa.
Tindakan yang harus kalian lakukan ketika tsunami terjadi ialah sebagai berikut:
a. Jika sedang berada di dalam bahtera atau kapal di tengah maritim serta mendengar informasi dari pantai telah terjadi tsunami, jangan mendekat ke pantai. Arahkan bahtera ke laut. Jika gelombang pertama telah tiba dan surut kembali, jangan segera turun ke kawasan yang rendah. Biasanya gelombang berikutnya akan menerjang. Jika gelombang telah benar-benar mereda, lakukan santunan pertama pada korban.
b. Jika kalian sedang berada di pinggir maritim atau erat sungai, segera berlari sekuat-kuatnya ketempat yang lebih tinggi. Jika memungkinkan, berlarilah menuju bukit yang terdekat.
c. Jika situasi memungkinkan, pergilah ke tempat penyelamatan yang sudah ditentukan.
d. Jika situasi tidak memungkinkan untukmelakukan tindakan no. 2, carilah bangunan bertingkat yang bertulang baja (ferroconcrete building), gunakan tangga darurat untuk hingga ke lantai yang paling atas (sedikitnya hingga ke lantai 3).
e. Jika situasi memungkinkan, pakai jaket hujan dan pastikan tangan kalian tidak membawa apa-apa.
f. Saat mendengar peringatan, segera sampaikan pada semua orang.
g. Segera lakukan pengungsian, lantaran tsunami bisa terjadi dengan cepat hingga waktu untuk mengungsi sangat terbatas.
h. Ikuti petunjuk dari pemerintah (Satlak PB-P) atau organisasi yang berwenang.
i. Mengungsilah ke kawasan yang lebih tinggi dan sejauh mungkin dari pantai.
j. Ikuti perkembangan terjadinya peristiwa melalui media atau sumber yang bisa dipercaya.
k. Apabila kemungkinan terjadinya peristiwa tsunami bisa diperkirakan sebelumnya, masyarakat niscaya akan diberi peringatan.
Berikut ini ialah seni administrasi mitigasi dan upaya pengurangan petaka tsunami yang mulai disosialisasikan oleh pemerintah.
a. Peningkatan kewaspadaan dan kesiapsiagaan terhadap ancaman tsunami.
b. Pendidikan kepada masyarakat terutama yang tinggal di kawasan pantai, perihal ancaman tsunami.
c. Pembangunan Tsunami Early Warning System (Sistem Peringatan Dini Tsunami).
d. Pembangunan tembok pertahan tsunami pada garis pantai yang beresiko.
e. Penanaman mangrove serta tumbuhan lainnya sepanjang garis pantai untuk meredam gaya air tsunami. Pembangunan tempat-tempat penyelamatan yang kondusif di sekitar kawasan pemukiman yang cukup tinggi dan gampang dilalui untuk menghindari ketinggian tsunami.
f. Peningkatan pengetahuan masyarakat lokal khususnya yang tinggal di pinggir pantai perihal pengenalan gejala tsunami, cara-cara penyelamatan diri terhadap ancaman tsunami. Pembangunan rumah yang tahan terhadap ancaman tsunami.
i. Mengenali karakteristik dan gejala ancaman tsunami.
j. Memahami cara penyelamatan bila terlihat gejala akan terjadi tsunami.
k. Meningkatkan kewaspadaan dan kesiapsiagaan dalam menghadapi tsunami.
BAB III
PENUTUP
3. 1 Kesimpulan
Dari uraian makalah di atas sanggup disimpulkan beberapa hal sebagai berikut :Tsunami ialah gelombang maritim yang disebabkan oleh gempa bumi, tanah longsor, meteor atau letusan gunung berapi yang terjadi di laut.
Terjadinya Tsunami diakibatkan oleh adanya gangguan yang mengakibatkan perpindahan sejumlah besar air meluap ke daratan, ibarat letusan gunung api, gempa bumi, longsor maupun meteor yang jatuh ke bumi. Namun, 90% tsunami ialah jawaban gempa bumi bawah laut.
Dampak Tsunami sebagian besar menimbulkan kerusakan parah dan banyak menelan korban jiwa dan harta benda sehingga perlu adanya upaya untuk menghadapi tsunami baik dalam keadaan waspada,persiapan,saat terjadi tsunami dan sesudah terjadi tsunami.
Ada pula banyak sekali macam cara untuk menanggulangi peristiwa tsunami.
3. 2 Saran
Untuk mengantisipasi datangnya tsunami yang hingga ketika ini belum bisa diprediksikan dengan sempurna kapan dan dimana akan terjadi maka sanggup dilakukan beberapa langkah sebagai berikut :
Selalu waspada dan memantau dengan aktif informasi perihal ancaman tsunami dari pihak yang berwenang terhadap adanya potensi tsunami terutama penduduk yang bermukim didekat pantai.Menentukan tempat-tempat berlindung yang tinggi dan kondusif bila terjadi tsunami. Menyediakan persediaan masakan dan air minum untuk keperluan darurat dan pengungsian. Menyiapkan tas ransel yang berisi (atau sanggup diisi) barang-barang yang sangat diperlukan di tempat pengungsian ibarat perlengkapan P3K atau obat-obatan.
0 Response to "Tsunami Aceh 2004"
Posting Komentar