√ Rangkuman Pola Soal Pemantulan Cahaya Alat Optik
Rangkuman Materi Pemantulan, Pembiasan Cahaya dan Alat Optik
style="display:block"
data-ad-client="ca-pub-7930840207405626"
data-ad-slot="5411244982"
data-ad-format="link"
data-full-width-responsive="true">
Pemantulan Cahaya
Hukum pemantulan (Hukum Snellius)
1. Sinar datang,sinar pantul, dan garis normal berpotongan pada satu titik dan terletak pada satu bidang datar
2. Sudut tiba sama dengan sudut pantul
Pemantulan bayangan pada cermin datar
Sifat bayangan pada cermin datar :
1. Bayangan bersifat sama besar, maya dan tegak
2. Jarak bayangan ke cermin = jarak benda dari cermin
3. Bayangan tegak, dan menghadap berlawanan arah terhadap bendanya
Pemantulan pada cermin cekung (Concave)
Pemantulan pada cermin cembung
Cermin cembung bersifat membuatkan sinar (divergen)
Persamaan pada cermin cekung dan cembung
Keterangan :
f = titik fokus
s = jarak benda ke cermin
s’ = jarak bayangan ke cermin
Pembesaran cermin cekung dan cembung
Keterangan:
M = pembesaran bayangan
s = jarak benda ke cermin
s’ = jarak bayangan ke cermin
h = tinggi benda
h’ = tinggi bayangan
Perjanjian tanda pada cermin lengkung
style="display:block; text-align:center;"
data-ad-layout="in-article"
data-ad-format="fluid"
data-ad-client="ca-pub-7930840207405626"
data-ad-slot="8126346735">
PEMBIASAN CAHAYA
1. Sinar datang, sinar bias dan garis normal berpotongan pada satu titik dan terletak pada satu bidang datar.
n1 sin θ1 = n2 sin θ2
Berlaku juga:
Keterangan:
n1 = indeks bias medium 1
n2 = indeks bias medium 2
v1 = kecepatan cahaya di medium 1
v2 = kecepatan cahaya di medium 2
λ1 = Panjang gelombang di medium 1
λ2 = Panjang gelombang di medium 2
Pembiasan pada lensa
Keterangan:
n2 = indeks bias lensa
n1 = indeks bias medium
R1 , R2 = Jari-jari kelengkungan kedua permukaan lensa
Pembesaran cermin cekung dan cembung
Perjanjian tanda pada lensa
Kuat lensa
Fokus lensa cembung bernilai positif
Fokus lensa cekung bernilai negatif
Alat Optik
mata
a.miopi (rabun jauh)
yaitu kondisi mata yang tidak sanggup melihat dengan terang benda-benda yang letaknya jauh. Penderita miopi mempunyai titik akrab lebih kecil daripada 25 cm tetapi titik jauhnya pada jarak tertentu. Lensa cekung dipakai untuk mengkoreksi rabun jauh. kekuatan lensa sanggup dirumuskan sebagai berikut:
Keterangan:
P = Kuat lensa
PP = titik jauh dari mata
yaitu cacat mata dimana mata tidak sanggup melihat dengan terang benda-benda yang letaknya akrab . penderita hipermetropi mempunyai titik akrab lebih besar dari 25 cm dan titik jauh pada tak terhingga. Dapat ditolong dengan lensa cembung (positif).kekuatan lensa sanggup dirumuskan sebagai
Keterangan:
PR = titik akrab dari mata
Sn = titik akrab mata normal
yaitu cacat mata akhir berkurangnya daya fasilitas pada usia lanjut. Pada mata presbiopi,titik dekatnya lebih jauh daripada titik akrab mata normal (titik akrab > 25 cm) dan titik jauhnya lebih akrab daripada titik jauh mata normal (titik jauh < ). Dapat ditolong dengan kacamata berlensa rangkap (kacamata bivokal).
astigmatisme yakni cacat mata dimana kelengkungan selaput bening atau lensa mata tidak merata sehingga berkas sinar yang mengenai mata tidak sanggup terpusat dengan tepat . cacat mata astigmatisma tidak sanggup membedakan garis tegak dengan garis mendatar secara bersama-sama. Dapat ditolong dengan kacamata berlensa silinder.
lup (kaca pembesar)
Lup terdiri dari sebuah lensa cembung yang membentuk sebuah bayangan maya, tegak, dan diperbesar . lup dipakai untuk melihat benda-benda kecil semoga Nampak lebuh besar dan terang . Perbesaran pada lup ada 2 macam yakni:
1. Mata tanpa berakomodasi
2. Mata berakomodasi maksimum
Keterangan:
Sn = jarak titik akrab mata
f = jarak fokus lensa
Mikroskop
Bayangan yang dihasilkan oleh lensa obyektif yakni nyata, terbalik, diperbesar. Adapun bayangan tamat yang dibuat oleh lensa okuler yakni maya, terbalik, dan diperbesar. Pengamatan mikroskop dibedakan dua jenis:
a. Berakomodasi maksimum
Perbesaran bayangan:
Jarak antara lensa obyektif dan lensa okuler
d= s’ob + sok
Perbesaran bayangan:
Jarak antara lensa obyektif dan lensa okuler
d= sob‘+ fok
keterangan:
M = perbesaran bayangan total
s’ob = jarak bayangan lensa obyektif (cm)
Sn = jarak titik akrab mata pengamat (cm)
d = jarak antara lensa obyektif dan lensa okuler (cm)
fok = focus lensa okuler (cm)
sok = jarak benda lensa okuler (cm)
Teropong
Teropong Bias
1. Teropong bintang
a. Tidak Berakomodasi
d= fob + fok
Perbesaran bayangan yang dihasilkan.
Jarak antara lensa obyektif dan lensa okuler
d= fob + sok
a. Tidak Berakomodasi
d= fob + 4fp + fok
Jarak antara lensa obyektif dan lensa okuler
d = fob + 4fp + sok
keterangan:
fp = jarak fokus lensa pembalik
style="display:block; text-align:center;"
data-ad-layout="in-article"
data-ad-format="fluid"
data-ad-client="ca-pub-7930840207405626"
data-ad-slot="8126346735">
CONTOH SOAL & PEMBAHASAN
- 0,25 meter
- 0,30 meter
- 0,35 meter
- 0,40 meter
- 0,45 meter
PEMBAHASAN :
Diketahui:
s’ = 1 meter
P = 5 dioptri
Menentukan s
Rumus Kuat Lensa
s = 0,25 meter
Jawaban : A
- 20 kali
- 25 kali
- 50 kali
- 75 kali
- 100 kali
PEMBAHASAN :
Diketahui :
sob=2,2 cm
fob=2,0 cm
d = 24,5 cm
Sn = 25 cm
Menentukan posisi bayangan benda
Menentukan fokus okuler dari jarak antar lensa :
d = s’ob +fok
24,5-22 = fok
fok = 2,5 cm
Sehingga pembesarannya
Jawaban : E
- Medium 1
- Medium 2
- Medium 3
- Medium 4
- Medium 5
PEMBAHASAN :
Jika pembiasan lebih dari satu medium berlaku
Dari rumus tersebut sanggup diartikan semakin kecil sudut bias maka makin lambat kelajuan cahayanya. Dari gambar yang sudut biasnya paling kecil yaitu medium 4, maka medium 4 yang kelajuannya paling lambat
Jawaban : D
- dibiaskan dengan sudut bias > 30o
- dibiaskan dengan sudut bias < 30o
- dipantulkan dan dibiaskan
- dipantulkan sempurna
- dipantulkan ke arah A
PEMBAHASAN :
Perhatikan gambar!
Diketahui
β = 30
i1 = r1 = 90o
i2 = 90 – (90 – β) = 30o
nudara = 1
nprisma= 1,5
Menentukan r2
Hukum snellius dalam pembiasan
nprisma sin i2 = nudara sin r2
1,5 sin 30o = 1 sin r2
sin r2 = 3/4
r2 = 48,59 atau r2 > 30o
Jawaban : A
style="display:block; text-align:center;"
data-ad-layout="in-article"
data-ad-format="fluid"
data-ad-client="ca-pub-7930840207405626"
data-ad-slot="8126346735">
- 25 cm, tegak
- 28 cm, terbalik
- 30 cm, tegak
- 30 cm, terbalik
- 40 cm, tegak
PEMBAHASAN :
Diketahui :
R = 20 cm
S = 15 cm
menentukan f:
f = ½ R = ½ . 20 = 10 cm
menentukan letak bayangan dan sifatnya
posisi bayangan bernilai positif artinya dibelakang sehingga maya, tegak.
Jawaban : C
Jarak lensa obyektif dan lensa okuler dari mikroskop tersebut adalah…
- 20 cm
- 24 cm
- 25 cm
- 27 cm
- 29 cm
PEMBAHASAN :
Diketahui dari gambar:
sob=2 cm
fob=1,8 cm
fok=6 cm
Menentukan jarak bayangan lensa obyektif
Menentukan jarak lensa obyektif dan lensa okuler
d= fok + s’ob
d = 6 cm + 18 cm=24 cm
Jawaban : B
- 3/5
- 5/8
- 4/5
- 2/3
- 8/9
PEMBAHASAN :
diketahui
n1 = 4/3
n2 = 5/3
sin θ1 = 3/4
Hukum pembiasan
n1 sin θ1 = n2 sin θ2
Jawaban : A
- Maya,tegak, diperkecil
- Maya, tegak, diperbesar
- Nyata, tegak, diperkecil
- Nyata, terbalik, diperbesar
- Nyata, terbalik, diperkecil
PEMBAHASAN :
Perhatikan Gambar pembentukan bayangan pada cermin cekung jikalau benda ditempatkan pada jarak lebih kecil dari f
Dari gambar kita peroleh sifat bayangan yakni maya, tegak, diperbesar
Jawaban : B
- 10 cm
- 11,3 cm
- 12,3 cm
- 13,3 cm
- 14 cm
PEMBAHASAN :
Diketahui:
n1 = 1
n2 = 1,5
R1 = 10 cm
R2 = 20 cm
Jika permukaannya berbeda dan berada dalam medium yang berbeda maka berlaku:
Jawaban : D
- cermin datar
- cermin cekung
- cermin cembung
- lensa positif
- lensa negatif
PEMBAHASAN :
Dari keterangan soal diperoleh gambar berikut!
Lensa yang menghasilkan bayangan maya, tegak, dan diperkecil dari suatu benda konkret yaitu lensa cembung
Jawaban : C
- 1¼
- 3 1/3
- 5
- 6
- 9
PEMBAHASAN :
Diketahui:
M = 5x
s = 4 cm
Menentukan s’
maka s’ = M. s = 5.4 cm = 20 cm
menentukan fokus (f)
karena bayangan tegak maka s’ bertanda
Jawaban : D
Jika pengamat tidak berakomodasi maka perbesaran bayangan adalah….
- 1 kali
- 3 kali
- 4 kali
- 8 kali
- 11 kali
PEMBAHASAN :
Diketahui
fok = 3 cm
d = 15 cm
Menentukan fob
d = fob + fok
15 = fob + 3
fob = 12 cm
Menentukan perbesaran:
Jawaban : C
- bayangan lensa obyektif 25 cm di belakang lensa
- bayangan lensa obyektif tak hingga
- bayangan lensa okuler tak hingga
- bayangan okuler 25 cm didepan
- bayangan lensa okuler 25 cm dibelakang
PEMBAHASAN :
Jika Mata normal memakai mikroskop dengan berakomodasi maksimum artinya:
• Bayangan yang dilihat merupakan bayangan maya yang dibuat oleh okuler
• Karena berakomodasi maksimum maka bayangan berjarak 25 cm dari mata normal dan adanya pada lensa okuler
Jawaban : E
- 5 cm
- 10 cm
- 15 cm
- 20 cm
- 40 cm
PEMBAHASAN :
Diketahui:
s^’ = 20 cm (dibelakang lensa artinya nilainya positif)
P = 10 dioptri
Menentukan s
Jawaban : D
DOWNLOAD RANGKUMAN & CONTOH SOAL PEMANTULAN CAHAYA & ALAT OPTIK DALAM BENTUK PDF KLIK DISINI
style="display:block"
data-ad-client="ca-pub-7930840207405626"
data-ad-slot="5411244982"
data-ad-format="link"
data-full-width-responsive="true">
Sumber aciknadzirah.blogspot.com
0 Response to "√ Rangkuman Pola Soal Pemantulan Cahaya Alat Optik"
Posting Komentar