iklan

√ Pola Makalah Perspektif Global




 KATA PENGANTAR
Puji syukur panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah memperlihatkan fasilitas kepada kami untuk menuntaskan Makalah Perspektif Global PDGK 4303.
Dalam penyusunan makalah ini, kami membahas perihal isu-isu dan maslah-masalah global dengan secara singkat dan jelas, dan gampang – mudahan makalah yang kami susun bermanfaat dan bisa memperlihatkan pengetahuan perihal isu dan problem global IPS SD.








































BAB I
PENDAHULUAN

LATAR BELAKANG
Dalam kehidupan global yang pertama kali harus menganalisa konsep bahwa insan yakni merupakan warga Negara global, sebagai penduduk dunia yang mempunyai hak dan kewajiban tertentu. Hak merupakan cornerstone of citizenship (Stainer, 1996:20), merupakan inti dari kehidupan warga dunia. Sedangkan kewajiban merupakan panggilan atau tanggung jawab atau kiprah kita sebagai warga dunia. Selain itu, perlu kita sadari bahwa di dunia ini tidak hanya ada kita, akan tetapi pada orang lain yang bermukin di seluruh belahan dunia. Oleh alasannya yakni itu, kita harus banyak mempelajari perihal dunia dan seisinya.
Oleh alasannya yakni siswa kita merupakan bab dari dunia maka beliau harus diberikan pengetahuan perihal keberadaan beliau sebagai penduduk dunia. Tugas guru yakni mengglobalkan pengetahuan dan sikap serta kesadaran siswa terhadap dunia. Guru menyerupai ini yakni guru global atau Global Teacher (Steiner, 1996).
Kesadaran perihal terjadinya globalisasi yakni sikap mendapatkan suatu kenyataan bahwa planet tempat kita berada ini semakin menyempit dengan adanya terobosan di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi. Sikap dalam menghadapi globalisasi ini yakni bukan melawan arus globalisasi akan tetapi kita harus sanggup “menjinakkan” globalisasi itu sendiri. Globalisasi yakni suatu proses yang berlanjut, bila kita lambat mengikutinya maka kita akan semakin ketertinggalan. Tetapi juga akan berakibat fatal apabila kita salah dalam memperlakukannya. Dalam makalah ini akan dibahas mengenai  Apa dan Bagaimana  Perspektif global itu dalam kehidupan kita dan bagaimana kita mendapatkan dan menyikapinya.














         BAB II

MODUL 5
KEGIATAN BELAJAR 1
ISU-ISU GLOBAL DALAM PEMBELAJARAN IPS SD

            Kita umat insan memandang dan memperhitungkan perkembangan kehdupan itu, tidak hanya sepasang mata yang menempel di kepala serta kemamuan berpikir di dalam diri masing-masing . Penglihatan kita terhadap perkembangan dan permasalahan yang terjadi di permukaan bumi ini secara tidak pribadi memakai alat teropong, TV, satelit, rekaman, video dan seterusnya.
            Melalui pengunaan dan kemajuan IPTEK di bidang komunikasi dan transportasi serta multimedia, kontak antar manusian dan pergerkan barng, info serta informasi dari satu belahan bumi ke belahan bumi lainnya telah berlangsug intensif dan ekstensif. Hubungan antar antar tempat itu “ seolah –olah ” tidak ada batas lagi, sehingga Marshall MacMcluhan ( Russel L. Ackoff: 1974 : 5 ) menyatakan sebagai “ dusun global “ ( global vilage ) . Suasana demikian itulah yang sedang kita alami sekarang, dan yang akan makin berkembang di masa-masa yang akan datang.
            Dalam mencari sumber daya alam untuk memenuhi kebutuhan yang kualitas dan kuantitasnya makin meningkat, insan ada yang secara pribadi tiba ke tempat lokasi potesi sumber daya alam tersebut, ada pula yang hanya dari kejauhan. Media –media tadi berupa pemotretan dari pesaat terbang dan pengnderaan dari satelit. Dengan memanfaatkan IPTEK yang canggih lokasi-lokasi sumber daya alam itu sanggup kita ketahui, baik yang ada di daratan maupun di perairan maritim hingga ke dasarnya.
            Kajian kehidupan insan dengan kegiatannya, tidak sanggup di lepaskan dari faktor lokasi dimana acara itu berada. Lokasi yang baik, yaitu yang strategis dan sentral, merupakan sumber daya yang bernilai. Kebalikannya, Lokasi yang terpencil atau pojok, merupakan kendala terhadap kemajuan banyak sekali acara menyerupai kegiatan-kegiatan ekonomi, sosial, budaya, politik, dan pemerintahan. Kita sanggup membandingkan antara singapura dan Hongkong yang lokasinya di tempat yang sntral pada jalan raya dunia, dengan Welington di Selandia Baru da Port Morseby di papua nugini ( papua ) yang berlokasi terpencil di luar jalan raya dunia.
             Dari kajian lokasi sutu tempat atau suatu kawasan, kita akn mengerti banyak sekali hal menyerupai dinamika gerak masyarakat, pendapatan penduduk dan daerah, tingkat kemajuan pendidikan, gejolak politik, serta aspek-aspek kehidupan lainnya. Oleh alasannya yakni itu, kita akan memahami “konsep” yang dikemkakan oleh Getrude Whipple ( Preston E. James. 1959: 155), yaitu “ pentingnya kedudukan lokasi daam memahami insiden dunia”  ( the importance of lacotion in understanding world affairs ) . Dengan mengamati, meneliti dan menganalisis lokasi suatu tempat atau tempat atau bahkannegara, kita akan sanggup memahami banyak sekali hal ( sosial, ekonomi, politik, budaya ) tempat, tempat serta negara yang bersangkutan.
            Ditinjau dari dinamikanya dari waktu ke waktu, mengamati dan menganalisis fenomena kehidupab dalam konteks keruangannya itu dalam pembelajaran IPS, masih belum cukup. Oleh alasannya yakni itu, juga kita harus menelaah perkembangan waktunya. Dalam hal ini kita berbagi pengertian “bagaimana” insan berperilaku dari kurun ke abad, dari tahun ke tahun, dari hari ke hari, bahkan dari detik ke detik. Kita mempelajari “sejarah peristiwa” problem kehidupan insan mulai dari zaman prasejarah, kurun sebelum masehi, hingga sekarang.



            Berbagai fenomena kehidupan sosial , ekonomi, budaya, politik dan lingkungan hidup menyerupai antara ain penyakit AIDS, pengangguran , kemajuan PTEK, pertikaian antarsuku bangsa, pencemaran, tidak hanya ditinjau dari lokasi tempat atau negaranya, melainkan juga dikaji kapan fenomena itu terjadi . Oleh alasannya yakni itu, selain kita mengetahui konteks keruangannya (lokal, regional, global ), juga kita akan bisa memprediksinya di hari – hari mendatang.

KEGITAN BELAJAR 2
MASALAH – MASALAH GLOBAL DALAM
DALAM PEMBELAJARAN IPS SD

Apabila kita hayati, fenomena dan isu dalam kehidupan sanggup berubah menjadi problem kalau kedua hal tersebut telah mengundan untuk memecahkannya. Kalau pemecahan tadi juga telah mengundang problem dunia. Jika problem dunia itu lingkupnya telah mengglobal, juga sanggup dinyatakan sebagaimasalah global. Sebagai tumpuan dikemukakan perihal pencemaran udara. Selama pencemaran udara itu hanya memperlihatkan gajalayang terjadi sewaktu-waktu dalam frekuensi yang sangat rendah, masih sanggup dinyatakan sebagai “ fenomena pencemaran udara “.
A.    PENDUDUK DAN KELUARGA BERENCANA
Masalah penduduk dan pelaksanaan keluarga berencana sebagai upaya mengatasi masalahnya, bukan lagi hanya dialami oleh kelompok masyarakat tertentu dan negara – negara tertentu , melainkan telah menjadi problem yang dirasakan, disadari serta dialami oleh negara-negara di seluruh dunia. Masalah penduduk terletak pada tingkat kesejahteraan dan kemakmuran yang rendah sebagai akhir adanya kesenjangan yang besar antara pertumbuhan serta jumlah penduduk yang terus meningkat dengan pertumbuhan segala kebutuhannya yang terbatas.
B.     PEMBANGUNAN
Sebagai suatu konsep, pemangunan itu merupakan upaya terpola meningkatkan kualitas hdup masyarakat. Namun dalam pelaksanaannya untuk kebanyakan negara-negara miskin di dunia, menjadi maslah. Masyarakat dan negara-negara yang miskin seharusnya melaksanakan pemangunan untuk mengentaskan diri dari kemiskinan, justru tidak bisa melaksanakannya.
C.     HAK ASASI MANUSIA ( HAM )
HAM merupakan hal yang menempel pada tiap diri manusia, baik sebagai individu, anggota masyarakat, maupun sebagai warga negara-bangsa dan warga dunia. Oleh alasannya yakni itu, kita masing-masing harus menyadari hak dan kewajiban, dan memahami serta menghargai hak dan kewajiban orang lain.
D.    MIGRASI
Migrasi sebagai suatu gerak pindah penduduk yng menjadi problem global, paling tidak, mencakup emigrasi (perpindahan penduduk menuju negara lain yang akan menetap di negara gres tersebut), imigrasi (perpindahan penduduk dari suatu negara ke dalam negeri tertentu yang diperkirakan akan menetap di negeri terakhi), dan pengungsian ( perpindahan sekelompok penduduk dari suatu tempat atau negara ke tempat atau negara lain, alasannya yakni faktor-faktor tertentu yag mendesak ).
E.     KEPEMILIKAN BERSAMA SECARA GLOBAL
Tiap tempat dengan tempat lain, tiap negara dengan negara lain, terdapat “apa” yang ditetapkan sebagai batas wilayah ( darat, perairan, udara ). Namun dalam konteks dunia (global), khususnya berkenaan dengan samudra dan udara terbuka, merupakan milik seluruh umat manusia, yang sanggup dimanfaatkan oleh siapa saja.

F.      LINGKUNGAN HIDUP DAN SUMBER DAYA ALAM
Lingkungan hidup dan sumber daya alam, merupakan dua hal atau dua pihak yang terkait satu sama lain, bahkan tidak sanggup dipisahkan satu dari yang lainnya.
            Sebagai akhir meningkatnya jumlah penduduk insan dengan segala kebutuhannya, lingkungan sebagai sumber daya, secara alamiah tidak dapatlagi menjamin kehidupan manusia. Tanpa penerapan dan pemanfaatan IPTEK dalam merekayasa lingkungan sebagai sumber daya, kesejahteranumat insan tidak sanggup terjamin.
G.    KELAPARAN DAN BAHAN PANGAN
Kelaparan dan keterbatasan perediaan materi pangan, merupakan problem yang tidak sanggup dilepaskan dari kehidupan umat manusia, baik lokal dan regional. Bertolak dari pertumbuhan penduduk dunia yang tidak akan berhenti, meskipun di banyak sekali tempat tingkat rata-rata sudah sangat menurun, bahkan ada yang menerpkan konsep “ pertumbuhan nol” (zero growth), namun kenyataannya penduduk dunia itu jumlahnya terus meningkat.
H.    PERDAMAIAN DAN KEAMANAN
Perdamaian dan keamanan yakni dua aspek sosial-psikologis yang sangat fundamental serta didambakan oleh tia individu umat manusia. Namundemikian, sangat sulit terealisasikansecara masuk akal dalam kehidupan. Kita sanggup menghayati apa yang terungkap dalam pepatah “ lain di bibir, lain di hati” , apa yang menjadi perbincangan perihal “ perdamaian” berbeda dengan kenyataan.
I.       PRASANGKA DAN DISKRIMINASI
Masalahprasngka dan diskriminasi, mencakup aspek-aspek etnis (kesukuan) , ras, kelas, jenis atau kelamin (gender) , agama, ekonomi dan politik. Secara alamiah di alam raya termasuk di dalam biosfer tempat kita hidup ini, perbedaan dan keanekaragaman merupakan hal yang wajar. Oleh kerena itu, kemajemukan tersebut harus kita terima, bahkan harus kita syukuri.
            Kecemburuan sosial, ekonomi dan politik, tidak hanya terjadi secara lokal kawasan-kawasan yang terbatas, melainkan terjadi secara global yang meresahkan umat manusia. Prasangka dan diskriminasi yng mendorong negara-negara tertentu menyerupai Amerika Serikat, Rusia, Prancis, Iran, India, Pakistan, Korea selatan dan Utara yang melengkapi diri dengan senjata mutakhir sebagai pencerminan “ sikap prasngka dan diskriminasi” sanggup pemicu “ perang modern” yang tidak tidak mungkin sanggup memusnahkan sebagian umat manusia.
            Negara maju Amerika Serikat, Jepang,Inggris, Jerman, Prancis, dan lain-lain, dikategorikan juga sebagai negara industri. Dengan kemampuan menerapkan IPTEK yang juga sudah maju, mereka bisa memproses SDA menjadi barang-barang industri yang tidak hanya memenuhi kebutuhan masyarakatny sendiri, melinkan mengekspornya ke negara lain yang memerlukan.
            Negara-negara Amerika Latin, di Afrika, di Asia termasuk ke dalamnya indonesia, tergolong negara berkembang.Kehidupan ekonominyamendominasi kehidupan sebagian besar penduduknya. Sektor pertnian dan sektor informal (pedagang kaki lima, kerajinan, pertukangan) sangat masih mendominasi kehidupan penduduk. Tingkat sosial khususnya pendidikan masih rendah, nilai gizi masyarakat masih tidak memadai yang juga tercermin dari tingkat kesehatan masyarakatnya.
            Dari uraian singkat di atas sanggup tercermin bahwa perbedaan yang medasar antara negara-negara maju yang juga negara industri dengan negara-negara berkembang yang tingkat industrinya  masih terbatas terletak pada kualitas kemampuan SDM- nya dalam menguasai dan memanfaatkan IPTEK. SDM di negara-negara berkembang belum mempunyai kemampuan bersaing ( competitive advantage )
bila dibandingkan dengan kualitas kemampuan SDM di negara-negar maju. Dengan kualitas kemampuan SDM yang terbatas, mereka lebih menjadi “budak di negara sendiri” daripada menjadi “tuan rumah sendiri”.
























BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
Kemajuan dan pemanfaatan IPTEK dalam bidang komunikasi transportasi, multimedia, kamera dan pemotretan jarak jauh, teropong serta penginderaan dari satelit, telah memperluas cakrawala pandang insan yang memperkaya materi pembelajar IPS.
Kontak antarmanusia dan arus barang, info dan informasi, baik secara fisik pribadi tanpa perantara, maupun tidak langsung melalui Berbagai media, memperluss cara pandang insan mulai dari tingkat lokal, regional hingga ke tingkat global, untuk membina perspektif global dalam diri manusia. Proses yang demikian itu merupakan salah satu kiprah yang harus diperhatikan pada pembelajaran IPS. Secara alamiah, baik kondisi slam-fisik maupun sosial-budaya manusia di permukaan bumi, tersebar tidak merata dan beranekaragam.
Ketidakmerataan dan keanekaragaman SDA dan SDM ini, menjadi dasar terjadinya penjelajahan, kontak sosial, perdagangan serta kemajuan cara pandang insan terhadap kehidupan baik dalam konteks keruangan maupun dalam perkembangan waktunya. Kenyataan yang demikian itu, menjadi landasan materi pada kajian pembelajaran IPS.
Perbedaan tingkat kemakmuran masyarakat, negara-negara di permukaan bumi, tidak terletak pada kaya-miskinnya SDA setempat, melainkan lebih ditentukan oleh kemampuan SDM-nya memanfaatkan SDA yang dimiliki bagi kesejahteraan mereka masing-masing. Kenyataan yang demikian itu menjadi landasan peningkatan kesadaran kita semua, khususnya kesadaran guru IPS akan pentingnya pendidikan memperbaiki kualitas kemampuan peserta didik sebagai masa yang akan datang.      
Fenomena dan problem kehidupan di permukaan bumi sebagai suatu kenyataan, merupakan proses yang berkembang dalam ruang tertentu pada perjalanan dari waktu ke waktu. Kenyataan yang demikian, merupakan perpaduan jalinan antara faktor ruang dengan faktor waktu yang mencirikan aksara aspek  kehidupan tersebut. Fenomena itu, merupakan hal yang menarik bagi pembelajaran IPS.
Suatu fenomena dan isu dalam kehidupan sosial di masyarakat dinyatakan sebagai problem global, jikalau ruang lingkup, bobot dan upaya pemecahannya sudah berada pada tingkat dunia yang menembus batas-batas lokal. Pemaknaan negara maju sekaligus juga sebagai negara industri, terletak pada kemajuan dan kemampuan mendayagunakan IPTEK dalam mengolah SDA menjadi barang industri yang meningkatkan kesejahteraan.
Perbedaan yang hakiki antara negara maju dengan negara berkembang, terletak pada perbedaan kualitas kemampuan SDM-­nya dalam menguasai, menerapkan dan memanfaatkan IPTEK bagi kesejahteraan masyarakat masing-masing. Dalam meningkatkan kualitas kemampuan SDM menguasai IPTEK tersebut, pendidikan memiliki kedudukan dan peranan yang strategis.
Kerja sama di segala bidang kehidupan, dan sating ketergantungan antar- masyarakat, bangsa serta negara di dunia secara global, merupakan landasan pemecahan konflik, diskriminasi dan masalah kehidupan lainnya untuk membuat perdamaian dunia bagi kepentingan umat manusia. Arus informasi yang populer diseluruh dunia yang kuat terhadap tatanan hidup masyarakat termasuk masyarakat negara-bangsa Indonesia, harus diwaspadai dengan kemampuan daya saring yang kuat untuk menghindarkan diri dari imbas negatif pergeseran nilai-norma yang mengglobal.




DAFTAR PUSTAKA
-Buku Perspektif Global
Karya H. Nusid Sumaatmadj,  Kuswaya Wihardit
Penerbit . Universitas Terbuka
Contoh Makalah Perspektif Global

Sumber http://rofi-mustawan.blogspot.com

Berlangganan update artikel terbaru via email:

0 Response to "√ Pola Makalah Perspektif Global"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel