iklan

Pengertian Apresiasi Karya Seni Rupa

Pengertian Apresiasi Karya Seni Rupa
Pengertian dan Pendekatan Apresiasi Karya Seni Rupa.
Apa itu apresiasi? Pengertian apresiasi yaitu perilaku kepekaan dalam menghargai, mengagumi, dan menilai sebuah karya seni. Apresiasi sanggup dibagi menjadi dua, yaitu apresiasi pasif dan aktif. Apresiasi pasif tumbuh seiring dengan penyesuaian yang sifatnya pasif hingga pada tahap menilai. Adapun apresiasi aktif, yaitu apresiasi pasif yang disertai pembuatan karya.

Ada beberapa hal penting yang harus diperhatikan dalam mengkaji atau menilai sebuhah karya seni, yaitu berkaitan dengan nilai bentuk dan nilai isi.

A. Nilai Bentuk

Nilai bentuk berkaitan dengan hal yang sifatnya indrawi, artinya perembesan visual dengan mata menjadi contoh dalam apresiasi. Nilai bentuk karya seni rupa disebut juga nilai intrinsik. Bentuk karya disebut juga sebagai materi atau media yang secara fisik sanggup dipersepsi oleh mata pengamat dan wujudnya berupa unsur-unsur fisik seni rupa. Misalnya, garis, bidang, bentuk, ruang, tekstur, warna, dan nada gelap terang.

Media yang dipakai termasuk unsur karya seni kreasi bernilai intrinsik. Adapun media yang dipakai dalam seni kriya amat beragam, mulai dari keramik, menyerupai yang dilakukan oleh Hilda Sumantri, Hendrawan Riyanto, Suyatna, Noor Sudiyati, dan Nurzulis Koto. Pada media tekstil, Nia dan Agus Ismoyo banyak bereksperimen dengan media teknik yang berbeda sehingga muncul bahasa ungkap yang baru. Lalu perupa Anusapati secara khusus banyak mengelolah media kayu. Pada seni serat (tapestry) perupa Yusuf Affendi, Biranul Anas, dan Lengganu banyak menampilkan nilai mulut eksklusif yang unik dan berkarakter.

Baca Juga

B. Nilai Isi


Nilai isi disebut pula nilai ekstrinsik dan sifatnya nonfisik alasannya berada di balik wujud karya. Nilai isi pada karya seni rupa hadir melalui pengelolahan unsur-unsur fisik. Seorang pengamat sesudah menikmati nilai-nilai fisik akan menangkap isi atau pesan perupa yang terdapat pada karya, contohnya komposisi, gagasan, pesan, perlambangan, tema, gaya, kemampuan teknik, dan talenta perupa dalam mengolah nilai-nilai bentuk.

Untuk menghindari kesimpangsiuran apresiasi seni rupa, harus dilakukan dengan memakai pendekatan tertentu, di antaranya pendekatan mimetik, ekspresif, struktural, dan semiotik.

1. Pendekatan Mimetik

Melalui pendekatan ini, sebuah karya dinilai kaitannya dengan kenyataan yang ada di alam. Misalnya, lukisan hewan akan dilihat kemiripannya dengan hewan bergotong-royong yang hidup di alam.

2. Pendekatan Ekspresif
Melalui pendekatan ini, apresiasi karya seni rupa dilakukan dengan melalui ungkapan atau ekspresif perupa yang diwujudkan ke dalam karya. Misalnya, kelugasan dalam mempergunakan media dan teknik tertentu sanggup dijadikan contoh dalam menilai ekspresifnya.

3. Pendekatan Struktural

Melalui pendekatan ini, apresiasi karya seni rupa dilakukan dengan menilai kesatuan utuh karya dengan strukturalnya. Aspek kebentukan karya yang terdiri atas unsur-unsur pendukungnya sanggup menjadi landasan penilaian.

4. Pendekatan Semiotik

Melalui pendekatan ini, apresiasi karya seni rupa dilakukan dengan menilai kandungan banyak sekali tanda yang ingin disampaikan seorang perupa kepada penikmatnya. Berdasarkan hal tersebut sanggup dibentuk banyak sekali tafsir atas karya yang dilihat.

Materi Seni Budaya Kelas X

Sumber http://pendidikansrg.blogspot.com

Related Posts

Berlangganan update artikel terbaru via email:

0 Response to "Pengertian Apresiasi Karya Seni Rupa"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel