iklan

Manajemen Valas

Manajemen Valuta Asing (valas) berdasarkan Mudradjad Kuncoro (2002:294) yaitu suatu aktivitas membeli atau menjual mata uang suatu negara. Raflus Rax (1996:50) menyampaikan bahwa : Forex Management yaitu cara bagaimana mengelola Foreign Exchange asset dan liability yang baik dengan tujuan mengoptimumkan pendapatan dan meminimalkan risiko, dikaitkan dengan pergerakan Exchange Rate dan Interest Rate yang relatif sulit diperkirakan.

Tujuan dari administrasi valas berdasarkan Mudrajad Kuncoro (2002:295) yaitu untuk membatasi posisi eksposur masing-masing mata uang (foreign exchange) serta memonitor aktivitas jual beli valas agar posisinya terkendali.

Garis besar tindakan manajamen valas sanggup berupa : (1).Pengendalian kesenjangan mata uang (Foreign Exchange Mismatch), yang mencakup pengendalian Posisi Devisa Neto, monitoring arus kas transaksi, melaksanakan forecasting nilai tukar, tetapkan kebijakan dan penggunaan devisa, dan lain-lain, (2). Pengendalian laba netto dari nilai tukar (net exchange gain), yang mencakup penetapan break even exchange rate, mengendalikan spread, melaksanakan cut loss dan membatasi eksposur. 

Dapat disimpulkan bahwa tujuan final administrasi valuta abnormal yaitu memaksimumkan pendapatan dari laba nilai tukar dan pendapatan bunga valas, memperkecil risiko akhir gerakan nilai tukar, dan mendukung tujuan administrasi likuiditas dan gap. Contoh keputusan dalam administrasi valuta abnormal yaitu penjualan asset valuta abnormal dan menaikkan dana valas; sedangkan pola kebijakan administrasi valuta abnormal antara lain tetapkan tingkat risiko valas yang sanggup diterima, skenario gerakan nilai tukar valas, tetapkan posisi valas yang akan dipegang pada currency tertentu, tetapkan limit dan mengendalikan posisi valas baik per currency maupun secara keseluruhan.

Beberapa pendekatan yang sering dipakai dalam administrasi valuta abnormal yaitu :
  1. a. Standard Model  (regulator)
Dengan memakai Gross Methode yaitu perhitungan Capital Charge untuk Foreign Exchange Risk adalah sebesar 8% dari nilai otoriter antara net long position atau net short position untuk seluruh mata uang asing.
  1. b. Value at Risk (VaR)
Terdapat beberapa pendekatan dalam methode VaR untuk Foreign Exchange Risk yaitu :

b.1. Historical Simulation

Merupakan metode yang memakai sekumpulan data historis kasatmata dari faktor pasar  (kurs) selama jangka waktu tertentu untuk memilih kasatmata distribusi perubahan nilai portfolio. Nilai kasatmata portfolio yang diperoleh akan menghasilkan nilai positif (gain) atau negatif (loss) sesuai perubahan kasatmata data yang digunakan. Selanjutnya nilai kasatmata portfolio tersebut diurutkan (ranking) dari positif terbesar hingga negatif terbesar. Sesuai dengan tingkat keyakinan yang dipilih, maka akan diperoleh nilai VaR.

b.2. Variance Covarian Foreign Exchange

Merupakan metode pengukuran VaR yang melibatkan volatilitas dan kekerabatan diantara asset yang ada dalam portfolio. Disamping itu, metode ini juga memakai model matriks dan asset variance covariance. Sering juga disebut dengan metode Variance Covariance.

b.3. Monte Carlo Methode

Merupakan metode pengukuran VaR dengan menghasilkan banyak sekali alternatif skenario dari data yang dimasukkan. Penggunaan metode ini secara umum lebih gampang dilakukan dengan memakai piranti yaitu “software” khusus yang akan memudahkan dan mempercepat hasil pengukuran.

Mari Berteman ^^
David Iskandar | Create Your Badge

Sumber http://belajarperbankangratis.blogspot.com

Berlangganan update artikel terbaru via email:

0 Response to "Manajemen Valas"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel