iklan

Cara Manual Mendeteksi Kerusakan Sistem Injeksi Mobil

Cara mendeteksi kerusakan sistem injeksi kendaraan beroda empat dengan cara manual, dengan menjumper kabel di DLC (Diagnostic Link Connector) OBD (On Board Diagnostic) ialah salah satu metode yang sederhana dalam memilih kepingan mana yang terjadi kerusakan pada sistem injeksi mobil. Dimobil Injeksi, kalau kendaraan beroda empat terjadi kerusakan maka lampu " Malfunction Indicator Lamp" atau biasanya disebut Lampu Check Engine akan menyala ketika posisi mesin hidup, maka si pengendara kendaraan beroda empat harus segera memperbaiki kerusakan tersebut.

Berikut cara-cara mendeteksi kerusakan kendaraan beroda empat dengan cara manual :


1. Diagnostic Normal Mode (DNM)


Pada Diagnostic Normal Mode, yang diharapkan hanyalah menjumper diagnostic box dengan melihat sticker yang ditempel terbalik di DLC. Pasanglah kabel tersebut pada isyarat TE1 dan E1
Kondisi mesin ketika mendeteksi sanggup dalam kodisi kunci kontak "ON", sanggup pada kondisi mesin kendaraan beroda empat hidup.
Diagnostic akan mendeteksi kerusakan melalui kedipan lampu pada indikator "check engine" pada spedometer. Diagnostic Normal Mode ini akan memonitor 15 items dimobil.

2. Diagnosis Test Code :

Biasanya dalam Diagnosis Normal Mode banyak item penyebab kendaraan beroda empat mogok total tidak terdeteksi, sehingga kita beralih untuk mengecek kendaraan beroda empat dengan cara Diagnosis Test Code, alasannya ialah dalam keadaan kondisi mesin Mati. Diagnosis Test Code ini mencangkup 3 isyarat penting yang akan dicek secara eksklusif :
  • Kode 22 : Temperatur Engine Coolant tetap pada suhu 80 derajat celcius (apakah kendaraan beroda empat overheating atau tidak?)
  • Kode 31 : Waktu pengapian tetap pada 5 derajat sebelum TMA dan tekanan sewenang-wenang manifold tetap pada 46,7 Kpa. (Apakah pengapian kendaraan beroda empat normal?)
  • Kode 41 : Throttle position tetap pada 0 derajat (apakah sensor-sensor yang ada dithrottle Body dalam keadaan normal yang biasanya mempunyai kegunaan untuk mengatur udara masuk)
Jika salah satu dari isyarat ini terdeteksi ketika kita melaksanakan Diagnosis On Board maka secara otomatis ECU akan mengubah kendaraan beroda empat ke mode Fail Safe. Dan sama menyerupai komputer yang sanggup dijalankan melalui Safe Mode. Mobil tetap sanggup dijalankan melaui Safe Mode untuk melihat lebih dalam lagi kerusakan apa yang terjadi dalam mobil.

Pastikan sebelum Diagnostic Test Code dimualai, Throttle Valve tertutup, seluruh switch aksesories kendaraan beroda empat dalam kondisi OFF, dan transmisi pada posisi Park/Netral. Kode yang harus dijumper untuk Diagnostic Test Code ini ialah TE1, TE2, dan E1 kemudian kunci kontak diputar ke posisi ON (Mesin kendaraan beroda empat jangan dinyalakan dulu). Setelah menjumpai Troubel Code pada ketika Diagnosis, kemudian nyalakan mesin dan coba test jalan sebentar. Pada saati ini, ECU telah mengoperasikan Fail Safe Mode, kalau kecepatan kendaraan beroda empat sekitar 5 Km/Jam (3 mph) atau kurang. isyarat troubel diagnosisi 42 (Sinyal Kecepatan Kendaraan) akan dimunculkan dan ini normal.

Untuk kembali ke Normal Mode sesudah pengetesan, silahkan matikan mesin dan cabut kabel jumper. Setelah memperbaiki kepingan yang bermasalah dari trouble code tersebut, ECU akan tetap menyimpan DTC tersebut pada memorinya, dan untuk menghapus DTC pada memori dengan cara mencabut sekering EFI pada Fuse Box atau mencabut kabel negative baterai selama kurang lebih 10 detik. ECU akan kembali ke Normal Mode.

Cara membaca kedipan indikator check engine ketika melaksanakan Diagnosisi On Board :

1. Setiap isyarat umumnya terdiri dari 2 digit menyerupai : 12, 14, 16, 22, Dll
2. Arti dari 14 itu bikan check engine berkedip sebanyak 14 kali, kalau menyerupai itu sanggup kelewatan kita 
    mencoba menghitungnya dan yang ada malah salah hitung terus.
3. Digit pertama biasanya ditandai dengan kedipan lampu check engine yang pelan, misalkan digit pertama 
    ialah 1, maka check engine akan berkedip pelan selama kurang lebih 0,5 detik sebanyak 1 kali
4. Setelah itu diikuti dengan kedipan lampu check engine yang lebih cepat untuk angka dibelakangnya, 
    misalkan angka 6, maka check engine akan berkedip secara cepat sebanyak 6x
5.  Dan sesudah mengatakan angka 16 (dalam perkara diatas) atau satu trouble code maka check engine akan 
    mati selama kurang lebih 1 detik dan akan melaksanakan pengulangan kedipan kembali untuk trouble code 
    16. Tetapi apabila trouble code lebih dari 1 maka check engine akan berkedip mengatakan trouble code 
    baru. Misalkan :
    -  Kode 16 : Kedipan panjang 1x diikuti dengan kedipan cepat selama 6x
       Check engine akan mati selama 1 detik sesudah itu,
    - Kode 22  : Kedipan panjang 2x diikuti dengan kedipan cepat selama 2x,
       Check engine akan mati selama 1 detik sesudah itu, 
    - Kembali pertanda isyarat 16 dan terus melaksanakan pengulangan untuk 2 isyarat diatas. Bagaimana bila ada 3 isyarat atau 4 kode? maka akan terjadi pengulangan ke awal setiap 3 atau 4 trouble code yang telah ditunjukan kepada kita.

Berikut ini ialah list trouble code Diagnostic on Board (OBD I) untuk kendaraan beroda empat Toyota ;

11    = Momentary interruption in power supply to ECU up to 1991
12    = Engine revolution signal missing above 1000 rpm ; Biasanya problem di delco
14    = Igniter signal to ECU missing ; Biasanya problem di sirkuit pengapian
16    = A/T control signal missing from ECU ; Biasanya problem di sensor Oksigen
21    = Main oxygen sensor signal fault : Biasanya maslah disensor oksigen
22    = Water temperatur sensor circuit fault : Biasanya problem di thermostat
23&24 = Intake air temperatur signal fault ; Biasanya problem di Mass Air Flow Sensor
25    = Air/Fuel Ratio Lean : Biasanya problem disensor CO
26    = Air/Fuel Ratio Rich  : Biasanya problem disensor CO
27    = Sub-oxygen sensor signal or heater circuit fault : Biasanya problem di sensor oksigen
28 no. 2 = Oxygen sensor/heater signal fault : Biasanya problem di sensor oksigen
31&32 = Air flow meter circuit or Vaccum sensor signal fault : Biasanya problem di MAP/Vaccum sensor
34&36 = Turbo charging pressure signal fault
35    = Altitude compensation sensor signal fault : biasanya problem di throttle body
41    = Throttle position circuit fault : Biasanya problem di sensor TPS
42    = Vehicle speed sensor circuit : Biasanya problem di sensor speed/kabel speedometer
43    = No starter signal to the ECU : Biasanya problem di dinamo starter
52,53,dan 55 = Knock sensor fault : Biasanya problem di knock sensor
71    = EGR system malfunction : Biasanya maslah di knalpot/Exhaust
72    = Fuel cut solenoid signal fault  : Masalah di solenoid 
78    = Fuel pump control signal fault  : Masalah di fuel pump
81,83,84,85 = TCM communication fault : Biasanya problem di transmisi mobil


Semoga bermanfaat.... salam otomotif

Sumber http://agungwibowo92.blogspot.com

Berlangganan update artikel terbaru via email:

0 Response to "Cara Manual Mendeteksi Kerusakan Sistem Injeksi Mobil"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel