Pidato Menyongsong Hari Sumpah Cowok
Assalamu’alaikum Wr. Wb.
Bapak-bapak, ibu-ibu, dan saudara-saudara yang kami hormati..
Pada ketika kini ini, kita bangsa Indonesia dalam suasana memperingati Hari Sumpah Pemuda, yang jatuh pada setiap tanggal 28 Oktober. Suatu hari yang sangat berserajarah di mana bangsa Indonesia, khususnya dari gologan cowok pada masa itu, tahun 1928, telah berhasil mewujudkan persatuan bangsa yang kemudian melahirkan ikrar bersama yang kita kenal dengan Sumpah Pemuda.
Bagi umat Islam Indonesia di dalam menyambut Sumpah Pemuda harus sanggup mengambil pesan yang tersirat yang terkandung di dalamnya. Salah satu pesan yang tersirat yang sangat penting ialah semangat persatuan. Bangsa Indonesia pada ketika itu kemudian disepakati bersama untuk penjajah Belanda perlu bersatu untuk menghadapinya secara gotong royong dalam kesatuan langkah dan pedoman. Karena itulah kemudian disepakati bersama untuk mengucapkan ikrar sebagai kebulatan tekad di dalam mengusir penjajah Belanda, yang selama itu telah memporak-porandakan kehidupan bangsa. Dari modal persatuan inilah kemudian bangsa Indonesia sanggup mencapai kemerdekaannya yang telah diproklamirkan pada tanggal 17 Agustus 1945. Meskipun memakan waktu yang agak lama, namun sanggup dikatakan Hari Sumpah Pemuda yang dilandasi semangat persatuan itulah menjadi senjata ampuh pertama, yang sanggup membawa bangsa Indonesia mencapai kemerdekaannya.
Saudara-saudara sebangsa dan setanah air.
Kita umat Islam Indonesia harus sanggup memelihara dan memupuk semangat persatuan itu. Jangan hingga kita umat Islam ini kemudian terpecah belah, karam di dalam permusuhan hanya karena masalah-masalah yang tidak prinsip. Hal itu dilarang terjadi kalau kita sekalian menjadi masih berharap agama Islam tetap jaya di bumi Indonesia. Atau dalam kata lain agama Islam tetap jaya dan tidak ada satu pun pembangunan yang dilaksanakan pemerintah bertentangan dengan fatwa Islam. Allah telah berfirman dalam Al Qur’an surat Ali Imran 103:
وَاعْتَصِمُوا بِحَبْلِ اللَّهِ جَمِيعًا وَلا تَفَرَّقُوا
Artinya:
“Dan berpeganglah kau semuanya kepada tali (agama) Allah, dan janganlah kau bercerai berai,”
Bersatu kita teguh, bercerai kita runtuh, demikian pepatah mengatakan. Oleh alasannya itu, sebagai umat Islam, kita harus bersatu pada dalam satu barisan untuk menghadapi tugas-tugas negara yang semakin berat demi terwujudnya negara yang adil dan makmur, sesuai dengan semangat Sumpah Pemuda yang setiap tahun kita peringati.
Saudara-saudara yang kami cintai.
Jangan dikira bahwa persatuan yang kita galang ini tidak ada artinya dalam ibadah. Bukan hanya salat, zakat, puasa, zikir, dan sejenisnya saja, yang disebut ibadah. Tetapi lebih banyak lagi, termasuk menggalang persatuan umat Islam pun juga ibadah, yang sudah barang tentu mendapat pahala dari Allah.
Persatuan umat Islam diibaratkan sebuah gedung, dimana masing-masing dari bagiannya saling menguatkan, sehingga sanggup menjadi gedung itu kokoh tak tergoyahkan. Umat Islam hendaklah sanggup berbuat demikian, sehingga dalam mengikuti derap dan langkah pembangunan yang dilaksanakan pemerintah kini ini, sanggup seirama menuju satu sasaran yaitu Masyarakat yang adil dan makmur dalam limpahan rahmat Allah Yang Maha Kuasa. Rasulullah SAW bersabda:
اَلْمُؤْمِنُ لِلْمُؤْمِنِ كَالْبُـنْيَانِ يَشُدُّ بَعْضُهُ بَعْضًا
Artinya:
“Orang mukmin dengan orang mukmin lainnya itu mirip bangunan gedung, di mana sebagiannya menguatkan sebagian yang lain”
(Hadits sahih yang diriwayatkan oleh Imam Tirmidzi)
Saudara-saudara sebangsa dan setanah air.
Bagi para cowok kini menyandang predikat sebagai Generasi Muda, sudah sewajarnya jikalau pada masa-masa kini ini yang mempelopori persatuan yang dulu pernah diwujudkan di dalam Sumpah Pemuda. Jangan hingga api persatuan itu padam karena kita karam di dalam kemelut perselisihan, atau terlena di dalam menekuni kepentingan pribadi.
Saudara-saudara sebangsa dan setanah air.
Bagi para cowok kini menyandang predikat sebagai Generasi Muda, sudah sewajarnya jikalau pada masa-masa kini ini yang mempelopori persatuan yang dulu pernah diwujudkan di dalam Sumpah Pemuda. Jangan hingga api persatuan itu padam karena kita karam di dalam kemelut perselisihan, atau terlena di dalam menekuni kepentingan pribadi.
Sesungguhnya menghidupkan semangat persatuan yang dulu pernah ditonjolkan di dalam kekompakan kita mengikrarkan Sumpah Pemuda termasuk mensyukuri nikmat Allah. Dan kesyukuran itu kita tingkatkan lagi dengan menjalankan aneka macam amal kebaikan. Terutama mengajak semua generasi muda Indonesia untuk lebih ulet beribadah kepada Allah sesuai dengan bidangnya masing-masing. Dengan demikian gambaran cowok semakin harum di mata masyarakat. Allah telah berfirman di dalam Al Qur’an surat Ali Imran ayat 104:
وَلْتَكُنْ مِنْكُمْ أُمَّةٌ يَدْعُونَ إِلَى الْخَيْرِ وَيَأْمُرُونَ بِالْمَعْرُوفِ وَيَنْهَوْنَ عَنِ الْمُنْكَرِ وَأُولَئِكَ هُمُ الْمُفْلِحُونَ
Artinya:
“Dan hendaklah ada di antara kau segolongan umat yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh kepada yang makruf dan mencegah dari yang munkar; merekalah orang-orang yang beruntung.”
Kemudian ayat ini dipertegas lagi oleh ayat selanjutnya:
وَلا تَكُونُوا كَالَّذِينَ تَفَرَّقُوا وَاخْتَلَفُوا مِنْ بَعْدِ مَا جَاءَهُمُ الْبَيِّنَاتُ وَأُولَئِكَ لَهُمْ عَذَابٌ عَظِيمٌ
Artinya:
“Dan janganlah kau menyerupai orang-orang yang bercerai-berai dan berselisih sehabis tiba keterangan yang terang kepada mereka. Mereka itulah orang-orang yang mendapat siksa yang berat,”
Saudara-saudara sebangsa dan setanah air.
Mengapa kita tekankan kepada umat Islam, terutama generasi mudanya untuk bersatu dan ulet melaksanakan aneka macam amal kebaikan? Ketahuilah bahwa Allah telah membuat insan ini dengan kelengkapan organ tubuhnya, terutama diperlengkapi dengan akal, agar, supaya insan sanggup berinfak untuk kehidupannya. Dapat berusaha di persada negerinya untuk mengambil manfaat semua kebaikannya yang senantiasa kembali kepadanya dan kepada segenap umat dengan kebaikan yang sebanyak-banyaknya. Sesungguhnya yang demikian itu tidak akan terwujud kecuali dengan berusaha untuk maju, mencurahkan segala kesungguhan dan bersatu padu. Jikalau hal ini benar-benar sanggup dilakukan oleh para cowok dan umumnya sekalian umat Islam di Indonesia, pastilah umat Islam akan memperoleh kedudukan yang terhormat di mata seluruh masyarakat dan akan mendapat kepercayaan dari mereka untuk menangani segala duduk kasus dan problem di negeri kita ini. Sehingga sanggup dikatakan bahwa maju dan mundurnya negeri terletak di tangan umat Islam seluruhnya. Apakah yang demikian ini bukan usaha yang mulia di sisi Allah?
Saudara-saudara yang kami hormati.
Oleh alasannya itu umat Islam, khususnya generasi mudanya sehubungan dengan peringatan Hari Sumpah Pemuda, hendaklah lebih meningkatkan partisipasinya dengan pemerintah. Melakukan usaha-usaha konkret dalam rangka ikut menyukseskan semua agenda pemerintah, melalui bidang apa saja, terutama bidang agama. Karena dengan agama inilah mental insan ditata sedemikian rupa sehingga benar-benar higienis dari aneka macam hawa nafsu yang sesat dan merusak. Sudah barang tentu yang demikian ini termasuk aslah satu usaha untuk mengubah dari suatu keadaan yang tidak baik dan belum maju menuju kepada keadaan yang lebih baik dan maju, demi tercapainya kehidupan yang lebih cerah dari sebelumnya.
Allah telah berfirman di dalam surat Ar Ra’d ayat 11:
إِنَّ اللهَ لا يُغَيِّرُ مَا بِقَوْمٍ حَتَّى يُغَيِّرُوا مَا بِأَنْفُسِهِمْ
Artinya:
“Sesungguhnya Allah tidak mengubah keadaan sesuatu kaum sehingga mereka mengubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri”
Demikian semoga semangat persatuan yang tercermin di dalam Sumpah Pemuda tetap sanggup kita warisi untuk dijadikan modal usaha membela agama, nusa dan bangsa. Amin.
Wassalamu’alaikum Wr. Wb.
Sumber http://kata-kata13.blogspot.com
Wassalamu’alaikum Wr. Wb.
0 Response to "Pidato Menyongsong Hari Sumpah Cowok"
Posting Komentar