iklan

Asal Ajakan Kehidupan



A.    Keadaan bumi 600 juta tahun yang lalu
Apa dan bagaimana  kehidupan mulai terjadi? Dari ekstrapolasi planet, batuan tua, maka diperkirakan pada awal sebelum terjadinya kehidupan, atmosfir terdiri dari H2, NH3, H2O,N2,CO,CH4, dan CO2.  Proses pemampatan gas di angkasa luar yang berputar-putar berlangsung usang sekali dan berputar dengan berpengaruh sekali, mengingat intinya  seperti digambarkan sebagai suatu black hole, semua gas, cahaya dan apa saja akan terserap oleh inti yang berputar. Dalam proses  pemampatan tersebut, terjadi benturan dari  masa gas, sehingga dihasilkan satu gumpalan gas besar dan sekitar sepuluh gumpulan gas yang jauh lebih kecil. Gumpulan yang besar akan membentuk matahari , sedangkan yang lebih  kecil akan menjadi planet. Proses pemampatan masih akan mengalami benturan-benturan lain dengan benda langit, apakah setelah membeku ataupun belum, tidak sanggup dipastikan. Tetapi fakta menunjukkan  bahwa salah satu planet kemudian hancur berkeping-keping dan membentuk  asteroid di dalam tata surya kita. Demikian pula diperkirakan adanya bulan merupakan hasil benturan yang lain atau pecahan dari planet yang belum terbentuk. Planet Neptunus contohnya diperkirakan mempunyai satu bulan yang bukan berasal dari tata surya ini tetapi tertarik dalam orbital Neptunus.
Pada masa kemudian, terjadi proses pembekuan gas  menjadi cair dan kemudian memadat. Pada waktu itu, di bumi suhu yang masih relatif panas, mungkin di atas 5000  C. Suhu yang demikian panas  menyebabkan banyak sekali senyawa yang menguap. Karena banyak senyawa yang berbentuk uap, udara dipenuhi  dengan ion-ion positif dan negatif sehingga diperkirakan banyak sekali terdapat muatan listrik di atmosfir, sehingga petir masih sering menyambar  di siang hari. Baru setelah suhu bumi menurun, kehidupan mulai sanggup berlangsung .

B.     Asal Usul Kehidupan
Dari mana kehidupan berasal? Fosil yaitu sumber utama dalam mempelajari asal permintaan kehidupan, fosil tertua diperkirakan berusia sekitar 500 juta tahun yang kemudian dan ditemukan sekitar tahun 1950 di Australia, afrika selatan dan kemudian juga ditemukan di Kanada dan Norwegia. Fosil-fosil  tersebut diperoleh dari batuan yang sangat bau tanah dan yang dikenal sebagai stromatolit. Stromatolit bukanlah suatu nama jenis, tetapi nama batuan yang berlapis-lapis . Stromatolit yang ditemukan di kawasan pantai, merupakan batuan yang terdiri dari proses mineralisasi algae dan bakteria. Para jago paleontologi menemukan bahwa kristal yang membentuk stromatolit bekerjsama banyak yang bentuknya serupa dengan ganggang biru bersel satu. Dengan demikian kita  mempunyai bukti bahwa kehidupan mulai dari organisme bersel satu.

C.    Teori Asal Usul Kehidupan
Sejak berabad-abad yang kemudian hingga kini asal permintaan kehidupan di bumi menjadi materi perdebatan, sehingga menjadikan banyak pertanyaan, beberapa teori telah mencoba memperlihatkan tanggapan perihal asal-usul kehidupan di planet bumi ini. Teori-Teori tersebut yaitu sebagai berikut :
1.       Teori Ciptaan
Teori ini mengemukakan bahwa kehidupan yang ada di planet diciptakan oleh Tuhan. Bumi yang dicipta Tuhan pada masa kemudian hingga kini mempunyai ciri yang tidak berubah. Mereka mengungkapkan teori ini menurut atas kejadian-kejadian mistik yang pernah dilihatnya. Kejadian mistik tersebut dianggap sebagai ciptaan Tuhan , menyerupai halnya bumi dan kehidupan yang ada di didalamnya juga diciptakan oleh-Nya.
2.       Teori Kedaan bumi yang Selalu Tetap
Menurut teori ini bumi tidak mempunyai asal mula. Begitu pula spesies yang mendiami bumi juga tidak mempunyai asal mulanya.
3.       Teori Cosmozoa
Teori ini mengemukakan bahwa kehidupan di bumi diperkirakan berasal dari ruang angkasa. Hal yang mendasari teori ini yaitu peyelidikan bahwa materi yang terdapat pada kerikil meteor maupun vartu komet yang jatuh ke bumi mengandung banyak molekul organic sederhana , contohnya cyanogens , asam hidrocyanida.molekul-molekul organic tersebut tatkala jatuh ke bumi menjadi benih kehidupan.Menurut teori ini bukan hanya di bumi saja yang timbul kehidupan. Kehidupan sanggup timbul sekali atau bebrapa kali di banyak sekali penggalan galaksi dalam waktu yang berbeda.
4.       Teori Abiogenesis
Seorang jago ilmu pengetahuan alam berkebangsaan Belanda berjulukan Antonie van Leeuwnhoek ( 1632-1723 ) , dengan mikrosop buatannya behasil menemukan jasad renik yangn sifatnya hidup dan bergerak-gerak dari setets air rendaman jerami. Hasil pengamatan ini mengingatkan kembali pada pandangan generation impulsif (abiogenesis) yang dikemukakan oleh Aristoteles ( 384-322 SM ). Akan tetapi , sebagian orang masih mencurigai kebenarannya. Dari sekian banyak orang yang mempermasalahkan teori tersebut , terdapat spesialis ilmu pengetahuan alam berjulukan Francesco Redi ( 1626-1628 ) yang dengan teliti tidak segera mendapatkan teori tersbeut. Ia melaksanakan percobaan yang risikonya kemudian menciptakan pikiran banyak orang menjadi goyah terhadap teori generation spontanea. Adapun percobaan yang dilakukan oleh Francesco Redi sebagai berikut: dia merebus dua potong daging segar hingga mendidih semoga terjadi sterilisasi. Kedua potongan daging itu dimasukkan ke dalam dua stoples ; stoples pertama terbuka dan stoples kedua tertutup rapat. Kedua stoples tersebut dibiarkan bebrapa hari , di dalam stoples pertama yang mulutnya terbuka banyak didapatkan larva, sedangkan di dalam stoples kedua tidak ditemukan larva lalat.
Dari percobaan Francesco Redi tersebut muncul kesimpulan bahwa larva yang berada di dalam stoples pertama berasal dari telur lalat yang masuk ke dalam dan meletakkan telurnya , sedangkan di dalam stoples kedua yang tertutup rapat tidak ditemukan larva alasannya yaitu lalat tidak sanggup masuk ke dalam dan meletakkan telurnya.
Gambar 1: Percobaan Francesco Redi

Baca Juga

Selanjutnya, pada kurun ke-18 seorang berkebangsaan Italia berjulukan Lazzaro Spallanzani ( 1729-1799 ) melaksanakan eksperimen atas dasar pemikiran menyerupai eksperimen Francesco Redi , hanya dalam eksperimenya tidak dipakai daging , tetapi air kaldu. Percobaannya berlangsung sebgai berikut: disediakan tiga tabung yang masing-masing diisi dengan air kaldu secukupnya. Tabung pertama dibiarkan terbuka mulutnya. Tabung kedua dan ketiga dipanaskan hingga mendidih selama 15 menit. Tabung kedua dibiarkan mulutnya terbuka ,sedang tabung ketiga mulutnya tertutup rapat dengan lapisan lilin. Setelah dibiiarkan selama tujuh hari , air kaldu di dalam tabung yang mulutnya terbuka menjadi keruh akibta timbul basil , sedang kedaan air kaldu di dalam tabung yang mulutnya terttutup masih menyerupai semula.
Hasil eksperimen yang dilakukan oleh Lazzaro Spallanzani ini mengambarkan bahwa timbulnya basil bukan terjadi secara impulsif , tetapi basil muncul dari spora basil yang masuk dan kemudian berkembang pada air kaldu. Dengan percobaan Redi dan Spallanzani teori generation spontanea menjadi goyah. Namun demikian , sebagian orang menentang kebenaran percobaan Spallanzani serta mempertahankan kebenaran teori lama. Mereka menunjuk percobaan tersebut masih ada kelemahannya , yaitu pada tabung yang tertutup bekerjsama masih terdapat tanda-tanda generation spontanea , tetapi alasannya yaitu tertutup tidak ada gaya yang masuk untuk hidup.


Gambar 2: Model Percobaan Spallanzani
5.       Teori Biogenesis
Kelemahaan percobaan spallanzani kemudian dicoba disempurnakan oleh Lois Pasteur ( 1822-1895 ) jago biokimia dan mikrobiologi dari Prancis. Pada tabung kedua percobaan spallanzi, verbal tabung dittutup dengan pipa berbentuk leher bebek sehingga ruangan di dalam basil masih berafiliasi dengan udara luar. Bentuk menyerupai ini memungkinkan basil dan spora basil tidak sanggup masuk ke dalam air kaldu. Setelah beberapa hari ternyata risikonya sama dengan percobaan spallanzi. Maka tumbanglah teori abiogenesis dan timbul teori biogenesis dengan slogan omne ex ovo, omne ovum ex vivo.
Gambar 3: Labu Percobaan Louis Pasteur
6.       Teori Biologi Modern (Evolusi Biokimia)
Menurut teori ini , asal kehidupan yang pertama yaitu reaksi-reaksi kimiawi yang menghasilkan asam amino pembentuk protein. Asam amino merupakan dasar pemebntukan setiap sel. Asam amino tersusun dari unsure  C,H,O dan N sebagai unsure utama. Di atmosfer banayak terdapat gas CH4 , NH3 , H2O , dan H2  yang jikalau terkena loncatan bunga api listrik sanggup membentuk asam amino.
Teori terbentuknya asam amino di atmosfer dikemukakan oleh Harold Urey dan Oparin. Teori Urey dibuktikan kebenarannya oleh Stanley Miller. Kehidupan pertama terjadi di bahari , kemudian organisme mengalami evolusi dengan hidup di darat. Perlu diketahui bahwa Evolusi merupakan perkembangan mahluk hidup yang berlangsung secara perlahan-lahan dalam jangka waktu usang dari bentuk yang sederhana kearah bentuk yang kompleks.
Setelah eksperimen
Lois pasteur sanggup menumbangkan teori generation spontanea, timbul persoalan baru, yaitu dimanakah unsure kehidupan itu pertama kali timbul.? Banyak pihak yang beropini bahwa kehidupan muncul akhir dari reaksi-reaksi kimiawi yang diawali molekul berukuran kecil.
Molekul-molekul kecil satu dengan yang lain, dengan santunan energi atau panas, menghasilkan molekul berukuran besar, atau dari senyawa anorganik menjadi senyawa organic terutama protein sebagi materi dasar atau inti sel mahluk hidup. Kejadian (secara teoritis) tersebut merupakan awal terbentuknya sel yang bersifat primitive. Kejadianya yang pertama kali diperkirakan di bahari sebgai tempat yang berenergi cukup tinggi sehingga sanggup dipakai untuk reaksi-reaksi kimia.
Ada juga pendapat lain yang menyampaikan bahwa kehidupan pertama terjadi di atmosfer, atas dasar terbentuknya asam amino (protein) sebgagai dasar subsastansi kehidupan. Pada suatu ketika terbentuknya bumi di atmosfer kaya akan molekul CH4,NH3,H2, dan H2O yang semuanya berupa gas. Gas-gastersebut hingga kini banyak terdapat di atmosfer dan terssusun dari atom-atom C,H,O, dan N yang dijumpai pada asam amino, sedangkan asam amino merupakan zat penyusun protein. Akibat loncatan bunga listrik sewaktu terjadi halilintar dan radiasi sinar kosmik, molekul-molekul itu breaksi membentuk asam amino. Adanya asam amino sinar memungkinkan terbentuknya kehidupan. Bentuk kehidupan ini diperkirakan sama menyerupai virus.
Perkiraan diatas yang menyatakan bahwa kehidupan berasal dari atmosfer, dikemukakan oleh Harold Urey (1893) jago kimia amerika dan Oparin (1929) jago biokimia Rusia.walupun urey dan oparin berbeda kebangsaan dan zzaman, tetapi keduanya berprinsip sama sehingga pendapat itu dikenal dengan teori Urey maupun Oparin . Melalui proses evolusi bentuk kehidupan yang pertama itu berubah menjadi banyak sekali jenis makhluk hidup menyerupai kini ini. Untuk mengambarkan kebenaran teori yang dikemukakan oleh Harold Urey, seorang mahasiswa dari universitas Chicago berjulukan Stanley Miller (1953) dengan kecermatan dan ketelitianya, berhasil menciptakan alat pembuktian berupa tabung beling dengan kelengkapan pengaturan untuk memasukan gas-gas CH4,NH3,H2,dan H2O.
Alat itu juga dilengkapi dengan elektroda-elektroda yang berafiliasi dengan sumber listrik. Sumber listrik berfungsi sebagi loncatan bunga api listrik dan sekaligus pencampur gas-gas tadi. Ternyata dalam percobaan ini apabila loncatan listrik bertegangan tinggi dialirkan segera terjadi reaksi kimia dan terbentuk senyawa kimia berupa asam amino. 
7.       Teori Evolusi Biokimia
Evolusi kimia menerangkan bahwa terbentuknya senyawa organik terjadi secara sedikit demi sedikit dimulai dari bereaksinya bahan-bahan anorganik yang terdapat di dalam atmosfer primitif dengan energi halilintar membentuk senyawa-senyawa organik kompleks. Stanley Miller mencoba mensimulasikan kondisi atmosfer purba di dalam skala laboratorium. Ia merancang alat yang menyerupai terlihat dalam gambar di bawah ini.
Gambar 4: Skema alat percobaan Miller
Miller memasukkan gas H2, CH4 (metan), NH3 (amonia) dan air ke dalam alat. Air dipanasi sehingga uap air bercampur dengan gas-gas tadi. Sebagai sumber energi yang bertindak sebagai "halilintar" semoga gas-gas dan uap air bereaksi, dipakai lecutan fatwa listrik tegangan tinggi. Ternyata timbul reaksi, terbentuk senyawa-senyawa organik menyerupai asam amino, adenin dan gula sederhana menyerupai ribosa.
Hasil percobaan di atas memberi petunjuk bahwa satuan-satuan kompleks di dalam sistem kehidupam menyerupai lipid, gula, asam amino, nukleotida sanggup terbentuk di bawah kondisi abiotik. Yang menjadi persoalan utama yaitu belum sanggup terjawabnya bagaimana prosedur peralihan dari senyawa kompleks menjadi makhluk hidup yang paling sederhana.
8.       Teori DNA dan RNA
RNA sebagai suatu molekul berukuran besar dianggap pada masa kini sebagai molekul yang gampang terurai. Pada tangan kita terdapat enzim RN ase yang akan menguraikan RNA. Hal ini akrab kaitannya dengan teori mengenai hipotesis pembawa materi kehidupan. Sekelompok orang berhipotesis bahwa DNA merupakan satu-satunya molekul pembawa informasi genetik, dan adanya RNA merupakan proses penyimpangan evolusi. Kelompok peneliti lain mempunyai hipotesis bahwa RNA merupakan sumber informasi genetik yang paling awal.
Proses replikasi nukleotida akan mengarah kepada pembentukan cetakan utama untuk menyimpan informasi, dengan demikian rantai nukleotida (RNA) mempunyai 3 fungsi utama, yaitu menyimpan informasi, pembawa informasi, dan sebagai alat translasi sekaligus. Hal ini sanggup dilihat bahwa fungsi-fungsi tersebut masih dimiliki oleh RNA hingga sekarang. Karena fungsi ganda tersebut, proses penyempurnaan kemudian akan mengarah pada pembentukan DNA yang kemudian mengambil alih fungsi penyimpanan informasi dari RNA. Agar informasi sanggup diatur, maka kemudian terbentuklah rantai komplementer dari DNA. Dengan demikian evolusi yang mengarah pada DNA telah terjadi dan proses selanjutnya yaitu pembentukan pada sel hidup.
Hasil ini mengarahkan bahwa RNA ternyata yaitu produk yang mungkin lebih awal dari DNA. Dengan demikian diperkirakan bahwa kehidupan awal dimulai dari RNA dan bukan DNA. Kenyataan ini masih menjadi persoalan yang diperdebatkan, alasannya yaitu ada sejumlah argumen:
·      Kelompok yang pro DNA sebagai materi kehidupan esensial menyatakan bahwa RNA tidak stabil, dan gampang sekali terurai. Dengan demikian, maka kehidupan harus dimulai dari adanya DNA.
·      Kelompok yang pro RNA menyampaikan RNA satu-satunya produk yang mungkin dibuat dari alam, dan bukan DNA. Meskipun kini RNA tidak begitu stabil, namun pada zaman dahulu tidak demikian. RNA merupakan suatu molekul yang sangat stabil. Alasan lain ialah bahwa DNA yang berfungsi hanyalah satu rantai saja, sedangkan templatenya tidak akan menghasilkan apa-apa. Kehidupan primitif mustahil dimulai dari suatu yang kompleks.
9.       Teori Nukleus, Kebakaan bukan inti
Sejak struktur sel dan organel sanggup diamati, para jago sudah dibingungkan dengan adanya 2 macam organel yaitu; (1) tipe pertama terdiri dari kloroplas, mitokondria kinetoplas, dan nukleus mempunyai membran ganda; (2) sedangkan tipe kedua misalnya, lisosom, retikulum endoplasma, tubuh golgi mempunyai membran tunggal.
Semua DNA yang berasal dari organel bermembran ganda mempunyai ciri DNA prokariot ( isyarat genetik, struktur gen, dan prosedur translasi yang berbeda dengan DNA inti), sehingga tidak diragukan lagi bahwa organel tersebut berasal dari organisme prokariot. Mitokondria diperkirakan berasal dari prokariot semacam paracoccus yang mempunyai organ respirasi, sedangkan kloroplast diperkirakan berasal dari suatu ganggang biru.
10.    Teori Transposon, Retrovirus, dan Kanker
a. Transposon dan Retrovirus
Asal permintaan kehidupan eukariot tidak lepas dari kehidupan prokariot. Salah satu penggalan DNA yang mempunyai fungsi agak lain yaitu transposon. Transposon yaitu suatu penggalan DNA nuklear yang mempunyai fungsi agak aneh. Bagian ini sanggup berpindah-pindah dalam genom suatu organisme. Karena penggalan ini berpindah, seringkali tempat yang ditujunya yaitu ditengah suatu gen. Akibat adanya transposon, maka gen tersebut tidak berfungsi dengan baik. Oleh alasannya yaitu itu, maka transposon tersebut sering menerima istilah selfish gen (gen yang egois).
Menurut penelitian, transposon yaitu suatu sekuens DNA yang menyerupai dengan apa yang dimiliki oleh suatu virus yang sanggup mengintegrasikan DNAnya pada DNA inang, yaitu suatu retrovirus. Ada dugaan yang kuat, bahwa transposon memang berasal dari suatu retrovirus yang telah meninggalkan sebagian besar DNAnya, sehingga tidak berfungsi lagi sebagai suatu virus, namun kemampuan untuk mengintegrasikan diri dalam DNA masih tetap dipertahankan.
  b. Kanker
Pada insan dikenal kira-kira 34 macam gen yang mungkin menjadikan kanker dan biasanya disebut dengan proto-onkogen.
Tabel proto-onkogen dan tempatnya dalam kromosom pada manusia
Kr
Nama
kr
nama
kr
nama
kr
nama
1
Src-2
7
met
12
INT
17
erb - A
2
N-myc
7
TCRB
12
K – ras – 2
18
bcl - 2
2
Lg-K 3
8
mos - 9
12
K – ras – 2 (2)
20
src - 1
3
raf – 1
8
myc - 3
13
Rb-1
21
ets - 2
4
raf – 2
9
abl
14
TRCA
22
lg - a
5
Fms
11
bcl - 1
14
lg - H
22
sis
6
K-rsl
11
H – ras - 1
14
fos
22
bcr
6
Myb
11
wagr
15
fes


7
Erv- 1
11
ets - 1
16
nt



Dari tabel diatas terlihat bahwa insan mempunyai banyak proto-onkogen dan diantaranya terdapat proto-onkogen ganda, contohnya ada 5 gen ras, 2 gen raf, dan 2 gen rsc.

D.    Kemunculan Prokariot
Adanya majemuk senyawa yang terjadi akhir petir yang menyambar-nyambar akan membentuk suatu kumpulan fosfolipid dan karbohidrat berbentuk butiran-butiran kecil. Butiran-butiran kecil sanggup terbentuk dari pori-pori batuan yang terbentuk alasannya yaitu hasil dari magma antara lain yaitu kerikil apung, alasannya yaitu tempratur yang masih relatif panas, maka butiran-butiran tersebut mengalami proses pemekatan dan penggalan luarnya mengalami proses pengeringan. Diperkirakan butiran-butiran tersebut kemudian terbawa oleh hujan ke tubuh air. Di dalam air, butiran-butiran tersebut mungkin bergabung dengan butiran lain atau menarik senyawa lain untuk masuk secara difusi. Butiran yang menjadi terlalu besar akan pecah alasannya yaitu daya kohesinya akan melemah kalau butiran tersebut terlalu besar dan mungkin menjadi beberapa butiran yang lebih kecil dan dengan cara yang sama proses ini terjadi berulang-ulang. Dengan demikian maka diantara bermilyar-milyar butiran dan selang berjuta-juta tahun, ada satu hingga beberapa butiran yang mempunyai kandungan yang cukup lengkap untuk memulai kehidupan. Dengan demikian terbentuklah kehidupan pertama, yaitu sel prokariot yang sederhana. Proses ini belum tentu berlangsung terus, alasannya yaitu udara belum mempunyai lapisan ozon untuk melindungi sel-sel yang gres hidup. Tetapi dengan banyaknya butiran-butiran fosfolipida, maka mungkin butiran yang berada beberapa cm dari permukaan air tidak terkena radiasi sinar ultraviolet yang kemudian membentuk kehidupan pertama.
Mula-mula prokariot memanfaatkan belerang dan nitrogen sebagai sumber energi. Setelah itu terbentuklah majemuk prokariot. Beberapa prokariot kemudian mempunyai kemampuan untuk memanfaatkan CO2 dan air yang tersedia melimpah dengan membentuk plastida. Adanya proses fiksasi dengan memanfaatkan CO2 dan H2O, maka terbentuklah prokariot yang memakai energi dari pemecahan CO2 dan menerima energi secara lebih efisien. Prokariot tersebut kemudian menjadi sumber utama dari kehidupan yang sekarang. Penggunaan CO2 dan H2O akan mengeluarkan oksigen sebagai sisa metabolisme yang memperlihatkan peluang untuk kehidupan selanjutnya, alasannya yaitu secara umum dikuasai organisme di dunia memanfaatkan oksigen yang lebih efisien.

E.     Kemunculan Eukariot
Eukariot pertama merupakan campuran dari beberapa prokariot. Proses adopsi materi genetik diperkirakan suatu prosedur yang efisien dalam proses evolusi prokariot maupun eukariot bersel tunggal. Proses tersebut belum berakhir hingga sekarang. Percobaan menyuntikkan tikus dengan virus virulen yang dimatikan tidak menimbulkan binatang tersebut sakit, tetapi kalau disuntikkan dengan virus virulen yang dimatikan dan ditambah virus yang tidak virulen, maka binatang tersebut sakit, ternyata virus yang avirulen sanggup mengadopsi DNA dari virus virulen yang sudah mati.
Jadi tidak diragukan bahwa proses adopsi materi genetik merupakan proses yang sangat efisien pada awal kehidupan. Mekanisme ini kemudian sanggup membentuk majemuk eukariot.



DAFTAR PUSTAKA
Fried, George, dkk. 2002. Teori dan Soal-soal Biologi. Jakarta: Erlangga
Iskandar, Djoko. 2001. Evolusi. Bandung: ITB











Sumber http://rizalsuhardieksakta.blogspot.com

Related Posts

Berlangganan update artikel terbaru via email:

0 Response to "Asal Ajakan Kehidupan"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel