iklan

Ringkasan Ihwal Jodoh

Sebuah Ringkasan ihwal jodoh
Pertama
Satu hal yang seringkali dilupakan oleh banyak perempuan ialah bahwa kemuliaan perempuan tidak bergantung pada laki-laki yang mendampinginya.
Tahu darimana? Allah meletakkan nama dua perempuan mulia dalam Al Quran, Maryam dan Asiyah. Kita tahu, Maryam ialah perempuan suci yang tidak mempunyai suami, dan Asiyah ialah istri dari insan yang sangat durhaka, Firaun. Apakah status itu mengurangi kemuliaan mereka? No!
Itulah mengapa, bagi perempuan di zaman Rasulullah dulu, yang terpenting bukan menerima jodoh di dunia atau tidak, melainkan bagaimana memperoleh kemuliaan di sisi Allah.
Kedua
Bicara jodoh ialah bicara ihwal hal yang jauh: akhirat, surga, ridha Allah, bukan semata-mata dunia.
Ketiga
Jodoh itu sudah tertulis. Tidak akan tertukar. Yang kemudian menjadi ujian bagi kita ialah bagaimana cara menjemputnya. Beda cara, beda rasa. Dan tentu saja, beda keberkahannya.
Keempat
Dalam hal rezeki, urusan kita ialah bekerja. Soal Allah mau meletakkan rezeki itu dimana, itu terserah Allah. Begitupun jodoh, urusan kita ialah ikhtiar. Soal Allah mau mempertemukan dimana, itu terserah Allah.
Kelima
Cara Allah memberi jodoh tergantung cara kita menjemputnya. Satu hal yang Allah janjikan, bahwa yang baik untuk yang baik. Maka, mengupayakan kebaikan diri ialah hal utama dalam ikhtiar menjemput jodoh.
Keenam
Dalam urusan jodoh, ta’aruf ialah proses seumur hidup. Rumus terpenting: jangan berekspektasi berlebihan dan jangan merasa sudah sangat mengenal sehingga berhak menafsirkan sikap pasangan.
Ketujuh
Salah satu cara efektif mengenali calon pasangan yang baik ialah melihat interaksinya dengan empat pihak, yakni Allah, ibunya, sahabat sebayanya, dan anak-anak.
Kedelapan
Seperti apa bentuk ikhtiar wanita?
1. Meminta kepada walinya, alasannya ialah merekalah yang punya kewajiban menikahkan.
2. Meminta pemberian perantara, misal guru, teman, dll. Tapi pastikan mediator ini tidak mempunyai kepentingan tertentu yang menyebabkannya tidak objektif.
3. Menawarkan diri secara langsung. Hal ini tidak dihentikan oleh syariat. Bisa dilakukan dengan menemuinya pribadi atau melalui surat dengan goresan pena tangan. Konsekuensi satu: Ditolak. Tapi itu lebih baik daripada digantung.
Kesembilan
Bagaimana jikalau ada laki-laki yang tiba pada wanita, menyatakan rasa suka, tapi meminta dinantikan dua atau tiga tahun lagi? Perlukah menunggu?
Sabar itu memang tidak ada batasnya. Tapi ada banyak pilihan sabar. Silakan pilih. Mau sabar menunggu, atau sabar dalam merelakannya. Satu hal yang pasti, tidak ada jaminan dua tiga tahun lagi ia masih hidup. Pun tidak ada jaminan kita sanggup menuntut jikalau ia melanggar janjinya, kecuali ia mau menuliskan janjinya dengan tinta hitam diatas kertas putih bermaterai.
Kesepuluh
Bagaimana jikalau ada laki-laki yang jauh dari citra ideal seorang pangeran tapi shalih tiba melamar? Bolehkah ditolak?
Tanyakan pada hatimu: Mana diantara semua faktor itu yang paling mungkin membawamu dan keluargamu ke syurga?
-Salim A Fillah

Sumber http://rizalsuhardieksakta.blogspot.com

Berlangganan update artikel terbaru via email:

0 Response to "Ringkasan Ihwal Jodoh"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel