iklan

Rangkuman Iso 9001:2008

RANGKUMAN TENTANG ISO 9001:2008

Pendahuluan
Pentingnya mutu suatu produk/jasa cukup umur ini telah mendorong aneka macam perusahan untuk meningkatkan kualitas persahannya masing-masing. Mutu menjadi tolok ukur bagi konsumen/pelanggan dalam menentukan produk/jasa. Begitu pentingnya mutu sehingga untuk menjamin mutu suatu produk/jasa maka setiap perusahan/organisasi harus mengikuti suatu standar mekanisme yang disebut ISO 9001:2008.
ISO 9001:2008 yaitu suatu standar internasional untuk sistem administrasi Mutu/kualitas. ISO 9001:2008 memutuskan persyaratan-persyaratan dan rekomendasi untuk desain dan penilaian dari suatu sistem administrasi mutu. ISO 9001:2008 bukan merupakan standar produk, alasannya tidak menyatakan persyaratan - persyaratan yang harus dipenuhi oleh sebuah produk (barang atau jasa). ISO 9001:2008 hanya merupakan standar sistem administrasi kualitas. Namun, bagaimanapun juga diperlukan bahwa produk yang dihasilkan dari suatu sistem administrasi kualitas internasional, akan berkualitas baik (standar).

Sehingga sanggup disimpulkan bahwa Quality Management Systems (ISO 9001:2008) yaitu Merupakan mekanisme terdokumentasi dan praktek - praktek standar untuk administrasi sistem, yang bertujuan menjamin kesesuaian dari suatu proses dan produk (barang atau jasa) terhadap kebutuhan atau persyaratan tertentu, dimana kebutuhan atau persyaratan tertentu tersebut ditentukan atau dispesifikasikan oleh pelanggan dan organisasi.

Definisi dan Sejarah ISO 9001:2008
ISO berasal dari kata Yunani ISOS yang berarti sama, kata ISO bukan diambil dari abreviasi nama sebuah organisasi walau banyak orang awam mengira ISO berasal dari International Standard of Organization, sama sekali bukan. ISO 9001 merupakan standard international yang mengatur ihwal sistem management Mutu (Quality Management System), oleh alasannya itu seringkali disebut sebagai “ISO 9001, QMS” adapun goresan pena 2008 menunjukkan tahun revisi, maka ISO 9001:2008 yaitu system administrasi mutu ISO 9001 hasil revisi tahun 2008. Seiring perkembangan zaman dan kemajuan teknologi, terutama semakin luasnya dunia usaha, maka kebutuhan akan pengelolaan system administrasi mutu semakin dirasa perlu dan mendesak untuk diterapkan pada aneka macam scope industry yang semakin hari semakin beragam. Versi 2008 ini yaitu versi terbaru yang diterbitkan pada Desember 2008 lalu.
Organisasi pengelola standard international ini yaitu International Organization for Standardization yang bermarkas di Geneva – Swiss, didirikan pada 23 February 1947, sekarang beranggotakan lebih dari 147 negara yang mana setiap negara diwakili oleh tubuh standardisasi nasional (Indonesia diwakili oleh KAN – Komite Akreditasi Nasional).
Sejarah ISO dimulai dari dunia militer semenjak masa perang dunia II. Pada tahun 1943, pasukan Inggris membutuhkan sekali banyak amunisi untuk perang sehingga untuk kebutuhan ini dibutuhkan banyak sekali supplier. Sebagai konsekuensinya, maka demi kebutuhan standarisasi kualitas, mereka merasa perlu untuk memutuskan standar seleksi supplier. Selanjutnya, 20 tahun kemudian perkembangan standarisasi ini menjadi semakin dibutuhkan sampai pada tahun 1963, departemen pertahanan Amerika mengeluarkan standar untuk kebutuhan militer yaitu MIL-Q-9858A sebagai pecahan dari MIL-STD series. Kemudian standar ini diadopsi oleh NATO menjadi AQAP-1 (Allied Quality Assurance Publication-1) dan diadopsi oleh militer Inggris sebagai DEF/STAN 05-8.
Seiring dengan kebutuhan implementasi yang semakin kompleks, maka DEF/STAN 05-8 dikembangkan menjadi BS-5750 pada tahun 1979. Atas usulan American National Standard Institute kepada Inggris, maka pada tahun 1987 melalui International Organization for Standardization, standard BS-5750 diadopsi sebagai sebuah international standard yang kemudian dinamai ISO 9000:1987. Ada 3 versi pilihan implementasi pada versi 1987 ini yaitu yang menekankan pada aspek Quality Assurance, aspek QA and Production dan Quality Assurance for Testing.
Concern utamanya yaitu inspection product di final sebuah proses (dikenal dengan final inspection) dan kepatuhan pada hukum sistem prosedure yang harus dipenuhi secara menyeluruh. Pada perkembangan berikutnya, ditahun 1994, alasannya kebutuhan guaranty quality bukan hanya pada aspek final inspection, tetapi lebih jauh ditekankan perlunya proses preventive action untuk menghindari kesalahan pada proses yang mengakibatkan ketidak-sesuaian pada produk. Namun demikian versi 1994 ini masih menganut system procedure yang kaku dan cenderung document centre dibanding kebutuhan organisasi yang diubahsuaikan dengan proses internal organisasi. Pada ISO 9000:1994 dikenal 3 versi, yaitu 9001 ihwal design, 9002 ihwal proses produksi, dan 9003 ihwal services.
Versi 1994 lebih fokus pada proses manufacturing dan sangat sulit diaplikasikan pada organisasi bisnis kecil alasannya banyaknya procedure yang harus dipenuhi (sedikitnya ada 20 klausa yang semuanya wajib di dokumentasikan menjadi procedure organisasi). Karena ketebatasan inilah, maka technical committee melaksanakan review atas standard yang ada sampai hasilnya lahirlah revisi ISO 9001:2000 yang merupakan penggabungan dari ISO 9001, 9002, dan 9003 versi 1994.
Pada versi tahun 2000, tidak lagi dikenal 20 klausa wajib, tetapi lebih pada proses business yang terjadi dalam organisasi. Sehingga organisasi sekecil apapun sanggup mengimplementasi system ISO 9001:2000 dengan aneka macam pengecualian pada proses bisnisnya. Maka dikenallah istilah BPM atau Business Process Mapping, setiap organisasi harus memertakan proses bisnisnya dan menjadikannya pecahan utama dalam quality manual perusahaan, walau demikian ISO 9001:2000 masih mewajibkan 6 procedure yang harus terdokumentasi, yaitu procedure control of document, control of record, Control of Non conforming Product, Internal Audit, Corrective Action, dan Preventive Action, yang semuanya sanggup dipenuhi oleh organisasi bisnis manapun.
Pada perkembangan berikutnya, versi 2008 lahir sebagai bentuk penyempurnaan atas revisi tahun 2000. Adapun perbedaan antara versi 2000 dengan 2008 secara significant lebih menekankan pada effectivitas proses yang dilaksanakan dalam organisasi tersebut. Jika pada versi 2000 menyampaikan harus dilakukan corrective dan preventive action, maka versi 2008 memutuskan bahwa proses corrective dan preventive action yang dilakukan harus secara effective berdampak positif pada perubahan proses yang terjadi dalam organisasi. Selain itu, penitikberatan pada control proses outsourcing menjadi pecahan yang disoroti dalam versi terbaru ISO 9001 ini.

8 PRINSIP MANAJEMEN
Seperti dijelaskan diatas bahwa ISO 9001 versi 2000 dan versi 2008 lebih mengedepankan pada contoh proses bisnis yang terjadi dalam organisasi perusahaan sehingga hampir semua jenis perjuangan sanggup mengimplementasi system management mutu ISO 9001 ini. System ISO 9001:2008 focus pada effectifitas proses continual improvement dengan pilar utama contoh berpikir PDCA, dimana dalam setiap process senantiasa melaksanakan perencanaan yang matang, implementasi yang terukur dengan jelas, dilakukan penilaian dan analisis data yang akurat serta tindakan perbaikan yang sesuai dan monitoring pelaksanaannya semoga benar-benar sanggup merampungkan dilema yang terjadi di organisasi.
Pilar berikutnya yang dipakai demi menyukseskan proses implementasi ISO 9001 ini, maka ditetapkanlah Delapan prinsip administrasi mutu yang bertujuan untuk mengimprovisasi kinerja system semoga proses yang berlangsung sesuai dengan focus utama yaitu effectivitas continual improvement, 8 prinsip administrasi yang dimaksud yaitu :
  1.     Customer Focus : Semua aktifitas perencanaan dan implementasi system sematamata untuk memuaskan customer.
  2.     Leadership : Top Management berfungsi sebagai Leader dalam mengawal implementasi System bahwa semua gerak organisasi selalu terkontrol dalam satu komando dengan commitment yang sama dan gerak yang synergy pada setiap elemen organisasi.
  3.       Keterlibatan semua orang : Semua element dalam organisasi terlibat dan concern dalam implementasi system management mutu sesuai fungsi kerjanya masing-masing, bahkan sampai office boy sekalipun hendaknya senantiasa melaksanakan yang terbaik dan menandakan kinerjanya layak serta berqualitas, pada fungsinya sebagai office boy.
  4.       Pendekatan Proses : Aktifitas implementasi system selalu mengikuti alur proses yang terjadi dalam organisasi. Pendekatan pengelolaan proses dipetakan melalui business process. Dengan demikian, pemborosan alasannya proses yang tidak perlu sanggup dihindari atau sebaliknya, ada proses yang tidak terealisasi alasannya pelaksanaan yang tidak sesuai dengan flow process itu sendiri yang berdampak pada hilangnya kepercayaan pelanggan.
  5.       Pendekatan System ke Management : Implementasi system mengedepankan pendekatan pada cara pengelolaan (management) proses bukan sekedar menghilangkan dilema yang terjadi. Karena itu konsep kaizen, continual improvement sangat ditekankan. Pola pengelolaannya bertujuan memperbaiki cara dalam menghilangkan akar (penyebab) dilema dan melaksanakan improvement untuk menghilangkan potensi masalah.
  6.       Perbaikan berkelanjutan : Improvement, yaitu roh implementasi ISO 9001:2008
  7.       Pendekatan Fakta sebagai Dasar Pengambilan Keputusan : Setiap keputusan dalam implementasi system selalu didasarkan pada fakta dan data. Tidak ada data (bukti implementasi) sama dengan tidak dilaksanakannya system ISO 9001:2008.
  8.       Kerjasama yang saling menguntungkan dengan pemasok : Supplier bukanlah Pembantu, tetapi kawan usaha, business partner karena itu harus terjadi contoh korelasi saling menguntungkan.

Dengan 8 pilar ini diperlukan pelaksanaan ISO 9001:2008 benar-benar menjadi sangat productive dan effective untuk meningkatkan kinerja perusahaan dalam mencapai target-target yang telah ditetapkan.

Manfaat Penerapan ISO 9001:2008 adalah
           Meningkatkan Kepercayaan Pelanggan 
           Jaminan Kualitas Produk dan Proses 
           Meningkatkan Produktivitas perusahaan & “market gain”
           Meningkatkan motivasi, adab & kinerja karyawan 
           Sebagai alat analisa kompetitor perusahaan 
           Meningkatkan korelasi saling menguntungkan dengan pemasok 
           Meningkatkan cost efficiency & keamanan produk 
           Meningkatkan komunikasi internal
           Meningkatkan image positif perusahaan 
           Sistem terdokumentasi 
           Media untuk Pelatihan dan Pendidikan


Referensi

1.       ISO 9001 : 2008 (Sistem Manajemen Mutu) http://forum.detik.com/showthread.php?t=72508
2.      Wawan S., PRINSIP DASAR ISO 9001:2008

Sumber http://dykaandrian.blogspot.com

Related Posts

Berlangganan update artikel terbaru via email:

0 Response to "Rangkuman Iso 9001:2008"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel