Jelaskan Tentag Audio Processor?
Audio processor merupakan peralatan pendukung pemrosesan audio untuk mendapat hasil olahan audio maksimal. Selain itu, audio processor sanggup dimanfaatkan untuk mengatasi hal-hal yang tidak diinginkan dikala proses pelaksanaan penataan suara, sepeti mengurangi noise, mengatasi umpan balik bunyi ke microphone (feedback) dan memperhalus hasil penataan suara. Audio processor terdiri dari:
1) Audio Equalizer
Rangkaian elektronik untuk mengolah warna bunyi yang terbagi dalam tiga besaran warna bunyi low, middle, dan high frequency. Audio equalizer berfungsi untuk memperbaiki warna suara, dengan tujuan hasil keluaran atau output sesuai dengan sumber bunyi asli. Pengaturan frekuensi dengan memakai audio equalizer sanggup mengurangi noise, menghilangkan feedback dan memperbaiki kualitas suara. Audio equalizer dilengkapi dengan:
2) Audio Expander atau Compressor dan Limitter
Rangkaian elektronik yang dirancang secara automatic untuk memperbesar atau membatasi besaran level tegangan suara. Dua jenis peralatan ini berfungsi untuk menstabilkan level atau sinyal suara. Dengan melaksanakan pengaturan yang sempurna bunyi yang dihasilkan tidak berlebihan (over) atau di bawah standar (under) dan memperlihatkan keamanan peralatan tata suara.
Sistem kerja audio processor yaitu mengangkat level audio pada batas tertentu sesuai dengan pengaturan (threshold). Apabila sumber bunyi mempunyai tegangan yang lemah atau under level dari sumber suara, maka peralatan ini akan mengangkat sumber bunyi lemah pada evel standarthreshold dan memperlihatkan batasan pada sumber bunyi yang melebihi batas modulasi yang telah ditentukan. Dengan memakai peralatan ini diperlukan tidak terjadi kecacatansuara atau pemotongan klimaks (peak) atau clipping. Prinsip kerja dari audio processor yaitu semua sumber bunyi yang melewati treshold sesuai dengan besaran pengaturan treshold, selain sinyal yang sesuai tidak akan diproses oleh audio processor. Dengan pengaturan yang sempurna sanggup menghasilkan bunyi yang berkualitas, stabil, menghilangkan cacat bunyi (clipping), dan mengurangi noise. Peralatan ini dilengkapi dengan:
Audio processor merupakan assesoris atau peralatan pendukung penataan suara. Penataan bunyi secara sederhana dimulai dari pengaturan jalur microphone dan sumber input lain ke audio mixer, output audio mixer dihubungkan ke peralatan audio processor ibarat audio equalizer, reverb (echo), limiter, dan compressor atau expander, sebelum diperkuat oleh power amplifier. Sistem rangkaian penataan bunyi yang lebih rumit yaitu memasang peralatan audio processor pada tiap chanel input audio mixer. Proses pengolahan bunyi sebelum masuk pada audio mixer mempunyai tujuan memperoleh kualitas bunyi pada tingkat input sinyal audio sebelum diproses melalui audio mixer.
Sumber http://kumpulantugasekol.blogspot.com
1) Audio Equalizer
Rangkaian elektronik untuk mengolah warna bunyi yang terbagi dalam tiga besaran warna bunyi low, middle, dan high frequency. Audio equalizer berfungsi untuk memperbaiki warna suara, dengan tujuan hasil keluaran atau output sesuai dengan sumber bunyi asli. Pengaturan frekuensi dengan memakai audio equalizer sanggup mengurangi noise, menghilangkan feedback dan memperbaiki kualitas suara. Audio equalizer dilengkapi dengan:
- Kabel power, yaitu kabel yang dipakai untuk menghubungkan pemroses bunyi dengan tenaga listrik. Standar kabel power terdiri dari tiga kabel yaitu untuk mengalirkan arus tegangan atau catu daya, nol atau netral, dan ground.
- Pin koneksi grounding, yaitu untuk mengamankan operator, peralatan dari kebocoran, lompatan listrik dan mengurangi noise.
- Sekering (fuse), yaitu untuk pengaman tegangan masuk. Sekering ditetapkan sesuai dengan tegangan tertentu dalam satuan ampere (A), dan akan putus apabila terjadi lonjakan tegangan atau terjadi relasi pendek (konsleting).
- Tombol atau sakelar ON/OF, untuk menghidupkan dan mematikan alat. Prinsip kerja dari tombol ini yaitu untuk menghubungkan atau memutus arus listrik ke rangkaian audio equalizer.
- Potensiometer input atau gain yaitu pengatur besaran tegangan sinyal input.
- Potensiometer pemroses atau pengolah suara.
- Potensiometer level atau volume, yaitu untuk mengatur besaran tegangan keluaran sinyal hasil olahan suara.
- Fader, yaitu untuk pengaturan warna bunyi pada frekuensi tertentu.
- Line in R dan L, yaitu koneksi untuk masukan sinyal (input).
- Line out R dan L, yaitu koneksi untuk keluaran sinyal (output)
2) Audio Expander atau Compressor dan Limitter
Baca Juga
Sistem kerja audio processor yaitu mengangkat level audio pada batas tertentu sesuai dengan pengaturan (threshold). Apabila sumber bunyi mempunyai tegangan yang lemah atau under level dari sumber suara, maka peralatan ini akan mengangkat sumber bunyi lemah pada evel standarthreshold dan memperlihatkan batasan pada sumber bunyi yang melebihi batas modulasi yang telah ditentukan. Dengan memakai peralatan ini diperlukan tidak terjadi kecacatansuara atau pemotongan klimaks (peak) atau clipping. Prinsip kerja dari audio processor yaitu semua sumber bunyi yang melewati treshold sesuai dengan besaran pengaturan treshold, selain sinyal yang sesuai tidak akan diproses oleh audio processor. Dengan pengaturan yang sempurna sanggup menghasilkan bunyi yang berkualitas, stabil, menghilangkan cacat bunyi (clipping), dan mengurangi noise. Peralatan ini dilengkapi dengan:
- Kabel power, yaitu untuk menghubungkan dengan tenaga listrik. Standar kabel power terdiri dari tiga kabel, yaitu untuk mengalirkan arus tegangan/catu, nol atau netral, dan ground.
- Pin koneksi grounding untuk mengamankan operator, peralatan dari kebocoran, lompatan listrik dan mengurangi noise.
- Sekering (fuse) untuk pengaman tegangan masuk. Sekering ditetapkan sesuai dengan tegangan tertentu dalam satuan ampere (A), dan akan putus apabila terjadi lonjakan tegangan atau terjadi relasi pendek (konsleting).
- Tombol atau sakelar ON/OF, untuk menghidupkan dan mematikan alat. Prinsip kerja dari tombol ini yaitu untuk menghubungkan atau memutus arus listrik ke rangkaian power amplifier.
- Potensiometer pemroses sinyal bunyi (treshold).
- Potensiometer level atau volume, yaitu untuk mengatur besaran tegangan keluaran sinyal hasil olahan suara
- Line in R dan L, yaitu koneksi untuk masukan sinyal (input).
- Line out R dan L, yaitu koneksi untuk keluaran sinyal (output)
Audio processor merupakan assesoris atau peralatan pendukung penataan suara. Penataan bunyi secara sederhana dimulai dari pengaturan jalur microphone dan sumber input lain ke audio mixer, output audio mixer dihubungkan ke peralatan audio processor ibarat audio equalizer, reverb (echo), limiter, dan compressor atau expander, sebelum diperkuat oleh power amplifier. Sistem rangkaian penataan bunyi yang lebih rumit yaitu memasang peralatan audio processor pada tiap chanel input audio mixer. Proses pengolahan bunyi sebelum masuk pada audio mixer mempunyai tujuan memperoleh kualitas bunyi pada tingkat input sinyal audio sebelum diproses melalui audio mixer.
Sumber http://kumpulantugasekol.blogspot.com
0 Response to "Jelaskan Tentag Audio Processor?"
Posting Komentar