iklan

Dimensi Tiga

Bangun Ruang
Sumber Foto: https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhndO4tqqR-AkmsbYCLqdreieb2yoKBqZkhio_6jaKW31rrDvfCgiHiZhZxMC6QDzalJ6mNwQQygaE49fNTStrGjrlORSiJ8jrONCTNWYUHegiyAxA2VyG4Erej7BDGIRehPmIdYVib2E6o/s1600/bangun+ruang.jpg
Halo berjumpa lagi dengan blog guru GURUMATIKSMA, bahan yang akan saya bahas kali ini mengenai Dimensi Tiga Kelas 10. Pembahasan dimulai dari jarak, kemudian pembahasan mengenai sudut, volume berdiri ruang  dan yang terakhir akan diberikan klarifikasi mengenai proyeksi titik, garis dan bidang. Ayo pribadi saja kita lihat pembahasannya.

Materi Ruang Dimensi Tiga Matematika Tentang jarak, Sudut, dan Volume Bangun Ruang

Jarak

Garis tegak lurus bidang
Merupakan sebuah garis yang posisinya tegak lurus pada suatu bidang dimana garis tersebut tegak lurus terhadap setiap garis yang ada pada bidang tersebut.
alo berjumpa lagi dengan blog guru GURUMATIKSMA DIMENSI TIGA
Jarak titik dan garis

Jarak titik A dengan garis G merupakan panjang ruas dari garis AA' dimana titik A' merupakan proyeksi dari A pada g.

alo berjumpa lagi dengan blog guru GURUMATIKSMA DIMENSI TIGA

Jarak titik dan bidang
Jarak antara titik A dan bidang merupakan panjang dari ruas garis AA' dimana titik A' ialah proyeksi dari titik A pada bidang.

alo berjumpa lagi dengan blog guru GURUMATIKSMA DIMENSI TIGA

Jarak antara dua garis sejajar
Untuk mengetahui jarak antara dua garis sejajar, kita harus menggambar sebuah garis lurus diantara keduanya. Jarak titik potong yang dihasilkan merupakan jarak dari kedua garis itu.

alo berjumpa lagi dengan blog guru GURUMATIKSMA DIMENSI TIGA

Jarak garis dan bidang yang sejajar
Untuk memilih jarak antara garis dan bidang ialah dengan menciptakan proyeksi garis pada bidang. Jarak antara garis dengan bayangannya ialah jarak garis terhadap bidang.

alo berjumpa lagi dengan blog guru GURUMATIKSMA DIMENSI TIGA

Jarak antar titik sudut pada kubus
Jarak antar titik sudut pada kubus sanggup diketahui melalui rumus:

alo berjumpa lagi dengan blog guru GURUMATIKSMA DIMENSI TIGA

diagonal sisi AC = a2, diagonal ruang CE = a3, ruas garis EO = a/2(6)



Penting untuk diingat:
ketika kalian ingin memilih jarak, hal yang pertama kali harus kalian lakukan ialah menciptakan garis-garis bantu yang membentuk segitiga. dengan begitu kalian akan lebih gampang dalam mencari jarak yang ditanyakan di dalam soal.


Sudut

Sudut antara garis dan bidang
Sudut antara garis dan bidang ialah sudut yang terbentuk antara garis dengan bayangannya apabila garis itu diproyeksikan terhadap bidang yang ada di bawahnya.
alo berjumpa lagi dengan blog guru GURUMATIKSMA DIMENSI TIGA

Sudut antara dua bidang

Sudut antara dua bidang merupakan sudut yang terbentuk oleh dua buah garis lurus yang posisinya tegak lurus dengan garis potong pada bidang α dan β
alo berjumpa lagi dengan blog guru GURUMATIKSMA DIMENSI TIGA



Penting untuk diingat:

Ketika kalian ingin memilih sudut, hal paling pertama yang harus kalian lakukan ialah memilih terlebih dahulu titik potong diantara dua obyek yang akan dicari sudutnya, sesudah itu buatlah garis-garis bantu yang membentuk segitiga.


Volume Bangun Ruang




BANGUN RUANG BERDIMENSI 3
Sumber Foto: https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi2kzFcXcQ0Ts-UL9kNy8-AIqc8tlmi17bQSzZp4-pLI7EcfakOsBknwHGZhghNj6VKJ2vS9n8HSkYafc9KgJl31a-IyCFTk1HMvvbGSTJ18iyhUadIaRY-4zBRqaY2nKrwvfMIJXCm5Do/s1600/Rumus+Matematika+SMP+Kelas+9+Semester+Ganjil.jpg


Rumus volume kubus

Mencari volume kubus sangatlah gampang alasannya seluruh sisi kubus mempunyai luas dan ukuran yang sama. Kaprikornus untuk mengetahui volume dari sebuah kubus cukup dengan memakai rumus sisi x sisi x sisi atau luas satu sisi kubus dipangkatkan 3.

Rumus volume balok

Untuk mencari volume balok maka kita harus mencaru luas alasnya terlebih dulu, gres sesudah itu dikalikan dengan tinggi dari balok tersebut. Luas ganjal balok sanggup dihitung dengan rumus panjang x lebar. Jadi, rumus untuk mencari volume kubus ialah panjang x lebar x tinggi (p x l x t).

Rumus volume limas segi empat

Bila kita telah memahami konsep dari pencarian volume pada balok, maka akan lebih gampang untuk memahami rumus volume untuk limas segi empat. Karena intinya rumus volume dari limas segi empat ialah sepertiga dari rumus volume balok. Kaprikornus untuk mencari volume limas sanggup dipakai rumus 1/3 x panjang x lebar x tinggi ( 1/3 x p x l x t )

Rumus volume prisma segitiga siku-siku

Untuk mencari volume prisma caranya ialah dengan mengalikan luas ganjal segitiga (as) dengan tinggi segitiga (ts) kemudian dikalikan dengan tinggi prisma (ts) gres sesudah itu dibagi dengan dua. Maka rumus volume untuk prisma adalah:as x ts x tp / 2

Rumus volume tabung

Karena ganjal dari tabung berbentuk bundar maka untuk mencari luas alasnya harus dipakai phi (Ï€). Sedangkan utnuk mencari volume dari tabung tersebut dipakai rumus: la x t = Ï€ x r x r x t

Rumus volume kerucut

Rumus volume kerucut hampir sama dengan rumus volume untuk tabung namun kita harus mengalikannya dengan satu per tiga : 1/3 x Ï€ x r x r x t

Rumus volume bola

Sedangkan untul bola, rumus volumenya sanggup diturunkan dari rumus volume pada kerucut. Yaitu dengan mengalikan  rumus volume kerucut dengan 4. Maka rumus volume bola adalah: 4 x 1/3 x Ï€ x r x r x t
Karena tinggi bola sama dengan jari-jari bola maka 4 x 1/3 x Ï€ x r x r x r.

Selanjutnya pembahasan terakhir untuk memudahkan dalam memahami bahan cara proyeksi titik, garis, dan bidang, sebaiknya kita harus memahami dulu pengertian dan konsep titik itu apa, pengertian garis, dan pengertian bidang pada artikel Konsep Titik, Garis, dan Bidang.

Pengertian Proyeksi


Permisalan: 

Proyeksian mewakili benda yang mau diproyeksikan (titik, garis, atau bidang), Hasil Proyeksian mewakili hasil proyeksinya, dan Proyeksitor mewakili benda sebagai kawasan proyeksinya (titik, garis, atau bidang) 

       
Secara sederhana Proyeksi dapat kita artikan sebagai pencerminan proyeksian pada proyeksitor yang hasil proyeksiannya ada pada proyeksitor, dimana kalau proyeksian dan hasil proyeksian kita hubungkan dengan garis maka garis tersebut tegak lurus dengan proyeksitornya. Adapun hasil proyeksiannya sesuai dengan proyeksiannya yaitu kalau titik yang diproyeksikan maka akhirnya titik, begitu juga garis dan bidang.


Proyeksi Titik ke Garis

Untuk proyeksi titik ke garis, titik sebagai proyeksian dan garis sebagai proyeksitor. Berikut gambar proyeksinya :


Dari gambar, proyeksi titik P ke segmen garis AB yang hasil proyeksinya ialah titik R yang ada pada garis AB. Titik R tersebut dikatakan hasil proyeksi kalau garis PR (putus-putus) tegak lurus dengan garis AB. 



Proyeksi Titik ke Bidang
Untuk proyeksi titik ke bidang, titik sebagai proyeksian dan bidang sebagai proyeksitor. Berikut gambar proyeksinya : 
Dari gambar, proyeksi titik P ke bidang W yang hasil proyeksinya ialah titik R yang ada pada bidang W. Titik R tersebut dikatakan hasil proyeksi kalau garis PR (putus-putus) tegak lurus dengan bidang W. Proyeksian = titik P, hasil proyeksian = titik R, dan proyeksitor = bidang W. 

Proyeksi garis ke Garis
Untuk proyeksi garis ke garis, garis pertama sebagai proyeksian dan garis keuad sebagai proyeksitor. Berikut gambar proyeksinya : 
Dari gambar, proyeksi segmen garis AB ke garis yang hasil proyeksinya ialah segmen garis PR yang ada pada garis g. Segmen garis PR tersebut dikatakan hasil proyeksi kalau garis putus-putus tegak lurus dengan garis g. Proyeksian = segmen garis AB, hasil proyeksian = segmen garis PR, dan proyeksitor = garis g

Proyeksi Garis ke Bidang

Untuk proyeksi garis ke bidang, garis sebagai proyeksian dan bidang sebagai proyeksitor. Berikut gambar proyeksinya : 
Dari gambar, proyeksi segmen garis AB ke bidang W yang hasil proyeksinya ialah segmen garis PR yang ada pada bidang W. Segmen garis PR tersebut dikatakan hasil proyeksi kalau garis putus-putus tegak lurus dengan bidang W. Proyeksian = segmen garis AB, hasil proyeksian = segmen garis PR, dan proyeksitor = bidang W. 



Proyeksi Bidang ke Bidang
Untuk proyeksi bidang ke bidang, bidang pertama sebagai proyeksian dan bidang kedua sebagai proyeksitor. Berikut gambar proyeksinya : 
Dari gambar, proyeksi bidang V ke bidang W yang hasil proyeksinya ialah bidang Y. Bidang Y tersebut dikatakan hasil proyeksi kalau garis putus-putus warna merah tegak lurus dengan bidang W. Proyeksian = bidang V, hasil proyeksian = bidang Y, dan proyeksitor = bidang W.


Contoh soal proyeksi titik, garis, dan bidang : 
1). Pada kubus ABCD.EFGH, tentukan hasil proyeksi titik A ke garis HF? 
Penyelesaian : 
Perhatikan kubus berikut ini, 
dari gambar, hasil proyeksinya ialah titik R alasannya garis AR tegak lurus dengan garis HF. 

2). Pada kubus ABCD.EFGH, tentukan hasil proyeksi titik A ke bidang HDC? 
Penyelesaian : 
Perhatikan kubus berikut ini, 
dari gambar, hasil proyeksinya ialah titik D alasannya garis AD tegak lurus dengan bidang HDC. 

3). Pada kubus ABCD.EFGH, tentukan hasil proyeksi garis AH ke garis AD? 
Penyelesaian : 
Perhatikan kubus berikut ini, 
dari gambar, hasil proyeksinya ialah garis AD alasannya garis putus-putus warna merah tegak lurus dengan garis AD. 

4). Pada kubus ABCD.EFGH, tentukan hasil proyeksi garis AE ke bidang AFH? 
Penyelesaian : 
Perhatikan kubus berikut ini, 


dari gambar, hasil proyeksinya ialah garis AP alasannya garis putus-putus warna merah tegak lurus dengan garis AP. 

5). Pada kubus ABCD.EFGH, tentukan hasil proyeksi bidang AFH ke bidang ABCD? 
Penyelesaian : 
Perhatikan kubus berikut ini, 

dari gambar, hasil proyeksinya ialah bidang ABD alasannya garis putus-putus warna merah tegak lurus dengan ABD.


Sumber:

aciknadzirah.blogspot.com/search?q=materi-ruang-dimensi-tiga-matematika-sma-kelas-x aciknadzirah.blogspot.com/search?q=materi-ruang-dimensi-tiga-matematika-sma-kelas-xaciknadzirah.blogspot.com/search?q=materi-ruang-dimensi-tiga-matematika-sma-kelas-x


Sumber http://gurumatiksma.blogspot.com

Berlangganan update artikel terbaru via email:

0 Response to "Dimensi Tiga"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel