Bagaimana Langkah-Langkah Melukis Beling Cirebon
1) Membuat desain gambar
Dalam menciptakan desain gambar, motif yang dipakai yaitu motif baku contohnya motif wayang. Motif yang sudah dipilih kemudian dipindahkan ke kertas gambar lain yang ukurannya telah ditentukan sesuai dengan ukuran bidang kaca. Selanjutnya yaitu memberi motif hiasan contohnya Mega mendung atau Wadasan sebagai hiasan latar depan maupun latar belakang.
2) Memindahkan gambar ke media kaca
Cara memindahkan gambar ke media beling yaitu dengan meletakkan kertas desain di balik beling dan memindahkannya di bab muka dengan pena atau rapido warna hitam. Kontur/garis gambar yang dibentuk harus elastis dan dihentikan terputus-putus supaya dikala diisi cat warna, kontur yang berfungsi sebagai pembatas bisa menahan lelehan cat basah.
3) Mengisi cat pada bidang gambar
Cara mengisi cat pada bidang gambar yang telah berisi kontur yaitu kita harus memilih gradasinya dulu, dari gelap ke terperinci atau terperinci ke gelap. Pemberian warna yaitu warna pertama yang dipoleskan jangan menabrak batas garis kontur. Polesan warna harus halus dan konstan dengan tekanan kuas yang sama. Setelah warna pertama final dipoles, biarkan beberapa menit hingga cat mengering. Lakukan lagi pewarnaan kedua dan seterusnya hingga selesai. Gradasi warna dihentikan saling mencampur, garis warna sebaiknya tegas, tebalnya sama, dan sesuai urutan warna.
4) Mewarnai Ragam Hias
Proses mewarnai ragam hias dikerjakan sehabis warna obyek utama final supaya sanggup menunjukkan nuansa warna yang memiliki kesan tiga dimensi. Teknik ini penekanannya pada pemilihan warna yang lebih renta dan tegas untuk ragam hias bab depan obyek. Sedangkan ragam hias bab belakang obyek ditekankan pada warna bias, supaya kesan 3 dimensi terpenuhi.
Selanjutnya motif mega mendung diletakkan bab atas, member kesan langit dan awan. Motif Wadasan diletakkan di bab bawah, memberi kesan tanah atau bebatuan.
5) Membuat latar belakang
Latar belakang berfungsi untuk mengisi bab belakang yang kosong supaya terkesan penuh. Cara pengisian latar belakang biasanya menggunakan dua cara yaitu pertama dilakukan pada media beling yang sama, dan kedua dilakukan pada media tripleks penutup. Cara yang kedua bertujuan untuk memberi kesan 3 dimensi, alasannya ada jarak diantara beling dan tripleks penutup. Gambar latar belakang biasanya berupa polesan semprotan phylox tipis dan majemuk warna atau menggunakan tali rafia yang disusun berjejer dan disemprot phylox.
6) Memasang bingkai
Bingkai dipasang apabila lukisan beling sudah kering. Diperlukan jarak beberapa millimeter untuk memasang epilog tripleks yang berisi gambar latar belakang dari beling yang berisi gambar utama.
Dalam menciptakan desain gambar, motif yang dipakai yaitu motif baku contohnya motif wayang. Motif yang sudah dipilih kemudian dipindahkan ke kertas gambar lain yang ukurannya telah ditentukan sesuai dengan ukuran bidang kaca. Selanjutnya yaitu memberi motif hiasan contohnya Mega mendung atau Wadasan sebagai hiasan latar depan maupun latar belakang.
Cara memindahkan gambar ke media beling yaitu dengan meletakkan kertas desain di balik beling dan memindahkannya di bab muka dengan pena atau rapido warna hitam. Kontur/garis gambar yang dibentuk harus elastis dan dihentikan terputus-putus supaya dikala diisi cat warna, kontur yang berfungsi sebagai pembatas bisa menahan lelehan cat basah.
Baca Juga
3) Mengisi cat pada bidang gambar
Cara mengisi cat pada bidang gambar yang telah berisi kontur yaitu kita harus memilih gradasinya dulu, dari gelap ke terperinci atau terperinci ke gelap. Pemberian warna yaitu warna pertama yang dipoleskan jangan menabrak batas garis kontur. Polesan warna harus halus dan konstan dengan tekanan kuas yang sama. Setelah warna pertama final dipoles, biarkan beberapa menit hingga cat mengering. Lakukan lagi pewarnaan kedua dan seterusnya hingga selesai. Gradasi warna dihentikan saling mencampur, garis warna sebaiknya tegas, tebalnya sama, dan sesuai urutan warna.
4) Mewarnai Ragam Hias
Proses mewarnai ragam hias dikerjakan sehabis warna obyek utama final supaya sanggup menunjukkan nuansa warna yang memiliki kesan tiga dimensi. Teknik ini penekanannya pada pemilihan warna yang lebih renta dan tegas untuk ragam hias bab depan obyek. Sedangkan ragam hias bab belakang obyek ditekankan pada warna bias, supaya kesan 3 dimensi terpenuhi.
5) Membuat latar belakang
Latar belakang berfungsi untuk mengisi bab belakang yang kosong supaya terkesan penuh. Cara pengisian latar belakang biasanya menggunakan dua cara yaitu pertama dilakukan pada media beling yang sama, dan kedua dilakukan pada media tripleks penutup. Cara yang kedua bertujuan untuk memberi kesan 3 dimensi, alasannya ada jarak diantara beling dan tripleks penutup. Gambar latar belakang biasanya berupa polesan semprotan phylox tipis dan majemuk warna atau menggunakan tali rafia yang disusun berjejer dan disemprot phylox.
6) Memasang bingkai
Bingkai dipasang apabila lukisan beling sudah kering. Diperlukan jarak beberapa millimeter untuk memasang epilog tripleks yang berisi gambar latar belakang dari beling yang berisi gambar utama.
Sumber http://kumpulantugasekol.blogspot.com
0 Response to "Bagaimana Langkah-Langkah Melukis Beling Cirebon"
Posting Komentar