iklan

√ Tutorial Cara Menciptakan Kutipan Untuk Karya Ilmiah Di Ms.Word

Ada yang bilang menciptakan kiprah selesai kuliah menyerupai skripsi, tesis, apalagi disertasi, ialah hal yang sulit. Menurut saya sendiri, kesulitan penulisan kiprah selesai itu relatif dan berbeda-beda antara satu orang dengan orang lain. Saya sudah berjumpa dengan banyak mahasiswa yang merasa bahwa menulis skripsi itu sulit. Ketika saya tanya, sulitnya di mana, jawabannya ialah “Semuanya.”


Kalau menemukan balasan menyerupai itu, saya biasa berkomentar setengah bercanda, “Ya sudah, tidak usah skripsi dulu kalau memang semuanya sulit. Kamu mengulang kuliah lagi saja dari semester satu supaya kau betul-betul tahu apa yang mau diteliti dan bisa menciptakan analisis.” Namun begitu, terang tidak ada yang mau menyerupai itu.


Menurut saya, penyusunan kiprah selesai itu tidak sulit-sulit amat apabila kita sudah paham tiga hal penting. Pertama, kita harus sudah tahu dan paham wacana apa yang ingin kita teliti dan jadikan materi untuk penyusunan kiprah akhir. Kedua, kita sudah terbiasa menyusun karya tulis ilmiah dalam bentuk lain; tidak perlu artikel jurnal ilmiah, makalah dan kertas kerja pun sudah bisa menjadi modal. Ketiga, kita semestinya sudah paham teknis penulisan karya ilmiah yang berlaku di lingkungan akademik kita.


Dari tiga hal ini ada dua hal yang seringkali menciptakan bahkan mahasiswa yang cerdas sekalipun kesulitan saat menyusun kiprah akhir. Hal itu ialah poin kedua dan ketiga.


Tidak sedikit mahasiswa yang belum terbiasa menciptakan makalah dengan baik saat diberi kiprah oleh dosennya. Ada juga yang masih nekat menciptakan makalah yang bahannya copy-paste langsung dari internet atau sumber lain. Banyak mahasiswa yang masih menganggap remeh keterampilan menulis serta pengetahuan bahasa Indonesia baku di tingkat perguruan tinggi sehingga mereka terkendala saat menyusun naskah karya ilmiah.


Bagi saya, teknis pengutipan dan pengetahuan bahasa Indonesia itu semestinya menjadi hal menyulitkan sekunder dalam penulisan skripsi. Akan tetapi, pada kenyataannya, tidak sedikit mahasiswa yang sudah mempunyai penelitian dan hasil penelitian yang solid, namun tidak bisa menuangkan gagasan dan hasil penelitiannya ke dalam bentuk karya tulis ilmiah yang solid, bernas, mangkus, dan sangkil.


Mengapa Pencantuman Sumber Kutipan itu Vital dan Fatal?


Ada yang bilang menciptakan kiprah selesai kuliah menyerupai skripsi √ Tutorial Cara Membuat Kutipan untuk Karya Ilmiah di Ms.Word


Di dalam lingkungan akademisi, gagasan, apalagi yang sudah diterima sebagai sebuah dalil atau teori, ialah hal yang penting. Penyusunan gagasan apalagi dalil atau teori bukan proses remeh yang bisa dilakukan dalam sekejap mata. Sebuah teori atau dalil harus disusun dengan logis dan sanggup dibuktikan biar diterima sebagai teori yang valid. Ada upaya yang tidak sedikit dan tidak kecil dalam menyusun suatu gagasan ilmiah.


Maka dari itu, kaum akademisi semestinya bisa saling menghargai perjuangan sesamanya dalam menyusun sebuah gagasan. Cara menghargai perjuangan tersebut ialah dengan adanya crediting atau penyebutan atau pencantuman sumber dari pernyataan atau gagasan yang bersangkutan. Dalam konteks karya tulis ilmiah, pencantuman sumber dari pernyataan atau gagasan disebut sitasi (citation) atau pengutipan.


Jadi pada intinya, saat kita menulis sebuah karya ilmiah dan kita harus mengutip pernyataan, gagasan, teori, atau bahkan data yang telah dikemukakan sebelumnya oleh orang lain, kita harus mencantumkan sumber dari kutipan tersebut biar mengatakan bahwa hal yang dikutip itu bukan pernyataan kita, melainkan pernyataan orang lain. Dengan begitu, kita mengatakan bahwa kita mengakui gagasan tersebut dari orang lain serta menghormati upaya yang telah dilakukan orang lain tersebut dalam rangka menyusun pernyataan atau gagasan tersebut.


Lalu, bagaimana jikalau kita tidak mencantumkan sumber dari kutipan di dalam karya tulis? Pertama, hal itu berarti kita tidak menghormati atau mengakui gagasan tersebut dari orang lain.


Kedua, di dalam lingkungan akademik, seseorang yang mengutip gagasan atau teori orang lain dan tidak mencantumkan sumber akan dituduh sebagai plagiator. Naskah karya ilmiahnya akan disebut naskah berplagiasi. Dalam perkara seorang akademisi menciptakan karya ilmiah yang terindikasi plagiat, akademisi tersebut biasanya menerima sanksi.


Sanksi tersebut bisa berupa hukuman ringan menyerupai teguran, penurunan pangkat, dan sebagainya, hingga hukuman berat menyerupai pencabutan gelar atau pemutusan relasi kerja. Jika hal-hal ini terjadi, tentu bukan hanya karier yang rusak, melainkan juga reputasi. Maka dari itu, banyak akademisi yang sangat menjaga reputasi dan kariernya dengan menjaga naskah karya ilmiahnya bebas dari indikasi plagiarisme.


Nah, biar tidak terkendala dengan problem plagiarisme saat menciptakan karya ilmiah, berikut ini saya jelaskan beberapa hukum dan teknik umum saat mengutip suatu pernyataan ke dalam karya ilmiah.


Jenis-Jenis Teknik Pengutipan


Ada yang bilang menciptakan kiprah selesai kuliah menyerupai skripsi √ Tutorial Cara Membuat Kutipan untuk Karya Ilmiah di Ms.Word


Secara garis besar, ada dua jenis teknik pengutipan yang biasa dipakai dalam naskah karya ilmiah. Teknik-teknik itu ialah pengutipan pribadi dan pengutipan tidak langsung. Kedua teknik ini sesungguhnya mempunyai hukum standar yang diterapkan di banyak institusi atau lingkungan akademik.


Namun begitu, ada pula lingkungan akademik atau kampus tertentu yang memakai hukum yang berbeda, baik sedikit maupun banyak. Maka dari itu yang akan dipaparkan di sini ialah hukum yang paling umum dipakai dan disepakati oleh banyak lingkungan akademik.


1. Pengutipan Langsung


Pengutipan pribadi ialah pengutipan yang pribadi menyalin pernyataan dari sumber kutipan, secara apa adanya, dengan atau tanpa penghilangan dan penambahan. Kalaupun harus ada penghilangan atau penambahan yang dilakukan, tujuannya biar kutipan tersebut sanggup dipahami lebih terang maksudnya, serta harus dilakukan seminimal mungkin biar tidak mengubah gagasan asli.


Ciri dari pengutipan pribadi ialah sebagai berikut.



  1. Bagian yang dikutip ditandai dengan tanda baca petik (“…”) sebagai penanda.

  2. Kutipan pribadi biasanya dimuat dalam satu kalimat majemuk. Ini berarti dalam satu kalimat ada dua klausa, yaitu klausa pengantar (yang menyebutkan sumber kutipan) serta klausa yang memuat pernyataan yang dikutip. Klausa pengantar bisa berada di depan atau di selesai kalimat.

  3. Setiap kutipan harus diberi tanda identitas kutipan dan sumber kutipan. Penanda identitas kutipan biasanya ditandai dengan nama penulis serta tahun terbit dan nomor halaman dari karya ilmiah yang dikutip.


Format yang dipakai biasanya berupa: Nama belakang (tahun terbit:nomor halaman)


Sebagai contoh:


Ada yang bilang menciptakan kiprah selesai kuliah menyerupai skripsi √ Tutorial Cara Membuat Kutipan untuk Karya Ilmiah di Ms.Word


Format lainnya bisa berupa: (Nama belakang, tahun terbit:nomor halaman)


Sebagai contoh:


Ada yang bilang menciptakan kiprah selesai kuliah menyerupai skripsi √ Tutorial Cara Membuat Kutipan untuk Karya Ilmiah di Ms.Word


Namun begitu, perlu dipahami bahwa memang ada beberapa lingkungan akademik yang hanya mencantumkan nama penulis dan tahun terbit saja sebagai penanda kutipan. Penulisan menyerupai ini biasanya dilakukan jikalau lingkungan akademik  kawasan si penulis berkecimpung memakai gaya pengutipan MLA atau APA.


Tempat pencatatan sumber kutipan sendiri bisa memakai catatan kaki (footnote), catatan selesai (endnote), atau daftar pustaka (bibliografi).


Contoh format klausa pengantar dalam kalimat kutipan ialah sebagai berikut. Klausa pengantar yang memuat identitas sumber kutipan ditandai dengan highlight kuning.



  • Safina (2020:12) menyatakan, “Meskipun guru ialah ujung tombak pendidikan dan transfer ilmu, kesuksesan anak dalam pendidikan justru ditentukan oleh perhatian dan tunjangan orang tua.”

  • “Meskipun guru ialah ujung tombak pendidikan dan transfer ilmu, kesuksesan anak dalam pendidikan justru ditentukan oleh perhatian dan tunjangan orang tua,” (Safina, 2020:12).

  • “Meskipun guru ialah ujung tombak pendidikan dan transfer ilmu, kesuksesan anak dalam pendidikan justru ditentukan oleh perhatian dan tunjangan orang tua,” demikian berdasarkan Safina (2020:12).

  • Hal ini sejalan dengan pernyataan Safina (2020:12) yang menyebutkan, “Meskipun guru ialah ujung tombak pendidikan dan transfer ilmu, kesuksesan anak dalam pendidikan justru ditentukan oleh perhatian dan tunjangan orang tua.”


2. Kutipan Langsung yang Lebih dari Empat Baris


Selain dalam bentuk satu kalimat majemuk, kutipan pribadi juga bisa memuat beberapa kalimat atau beberapa baris. Namun begitu, alasannya ialah memuat informasi lebih banyak, bentuk pengutipannya akan sedikit berbeda dari pengutipan dengan satu kalimat beragam biasa.


Aturan yang berlaku untuk pengutipan pribadi lebih dari empat baris hampir sama dengan pengutipan yang kurang atau hingga empat baris, menyerupai yang dipaparkan di pecahan sebelumnya. Namun, ada beberapa hukum tambahan.



  1. Bagian kutipan tersebut harus dipisahkan dari paragraf asalnya.

  2. Bagian kutipan memakai justified alignment dengan margin yang menjorok ke dalam sebanyak satu tabulasi.

  3. Bagian kutipan memakai single spacing (spasi 1 poin).


Agar lebih jelas, bandingkan dan cermati teladan pengutipan pribadi lebih dari empat baris berikut.


Contoh 1—Kutipan pribadi yang kurang dari empat baris


Ada yang bilang menciptakan kiprah selesai kuliah menyerupai skripsi √ Tutorial Cara Membuat Kutipan untuk Karya Ilmiah di Ms.Word


Contoh 2—Kutipan pribadi yang lebih dari empat baris


Ada yang bilang menciptakan kiprah selesai kuliah menyerupai skripsi √ Tutorial Cara Membuat Kutipan untuk Karya Ilmiah di Ms.Word


Pengutipan Tidak Langsung


Pengutipan tidak pribadi ialah pengutipan pernyataan dari suatu sumber kutipan tanpa menyalin secara verbatim alias secara kata per kata pernyataan yang dimaksud. Oleh alasannya ialah tidak mengutip secara kata per kata, pengutipan tidak pribadi biasanya memakai teknik parafrase atau penyaduran.


Namun begitu, harus dicamkan bahwa parafrase yang dibentuk dihentikan melenceng dari gagasan orisinil dari pernyataan yang dikutip. Suyono, dkk. (2015:50) juga menyebutkan bahwa dengan melaksanakan pengutipan tidak pribadi berarti ada penyaringan informasi dari referensi aslinya.


Ciri-ciri kutipan tidak pribadi ialah sebagai berikut.



  1. Tidak ada tanda petik (“…”) yang mengapit pecahan yang dikutip.

  2. Kalimat yang dipakai tetap berupa kalimat majemuk, namun biasanya memakai konjungsi bahwa sebagai penanda pernyataan yang mengutip gagasan.

  3. Identitas sumber kutipan tetap dicantumkan dalam kalimat yang dikutip.

  4. Kalimat kutipan bukan berupa salinan pribadi dari sumber yang dikutip melainkan sebuah kalimat saduran atau parafrase.


Berdasarkan ketentuan-ketentuan tersebut berikut ini dicontohkan kalimat pengutipan secara tidak langsung.


Ada yang bilang menciptakan kiprah selesai kuliah menyerupai skripsi √ Tutorial Cara Membuat Kutipan untuk Karya Ilmiah di Ms.Word


Parafrase dan Penyimpulan untuk Kutipan Tidak Langsung


Untuk menciptakan kutipan tidak langsung, kita harus bisa menciptakan parafrase. Dalam KBBI V, parafrase didefinisikan sebagai “pengungkapan kembali suatu tuturan dari sebuah tingkatan atau macam bahasa menjadi tuturan yang lain tanpa mengubah pengertian”. Kutipan tidak pribadi dengan teknik parafrase biasanya dipakai saat kita harus mengutip dalam kondisi:



  1. mengutip pendapat yang dielaborasikan secara detail dalam banyak kalimat;

  2. membuat simpulan dari data-data yang dipaparkan dalam sumber kutipan; atau

  3. membuat ringkasan dari pernyataan yang dipaparkan secara panjang lebar dari suatu sumber kutipan.


Sebagai contoh, berikut ini disajikan sepotong teks dari buku Perencanaan Pembangunan Daerah: Pendekatan Pertumbuhan Ekonomi, Disparitas Pendapatan dan Kemiskinan yang disusun Wahyu Hidayat dan diterbitkan UMM Press pada 2017.


Ada yang bilang menciptakan kiprah selesai kuliah menyerupai skripsi √ Tutorial Cara Membuat Kutipan untuk Karya Ilmiah di Ms.Word


Di dalam teks tersebut terdapat informasi wacana tiga hal penyebab kemiskinan secara ekonomi dan tujuh faktor penyebab kemiskinan di kabupaten/kota di Jawa Timur. Informasi-informasi ini bisa kita kutip menjadi sebuah kalimat dengan merangkum teks tersebut, menyerupai berikut ini.



  • Hidayat (2017:94) memaparkan bahwa ada tiga kelompok faktor ekonomi yang memengaruhi kemiskinan dan dari tiga kelompok faktor ekonomi tersebut, ada tujuh faktor penyebab kemiskinan di kabupaten/kota di Jawa Timur.


Parafrase tersebut tidak menyebutkan satu per satu faktor penyebab kemiskinan, tetapi hanya menyebutkan jumlah faktor-faktor yang dipaparkan. Namun begitu, gagasan wacana tujuh faktor tersebut diungkapkan oleh Hidayat, maka penulis mesti menuliskan Hidayat sebagai penulis yang dikutip.


Penerjemahan Kutipan dari Teks Bahasa Asing


Saifuddin, dkk. (2018:49) mengingatkan bahwa saat kita mengutip dari sumber yang berbahasa asing, hendaknya diterjemahkan. Aturan penulisan sumber kutipan dari bahasa absurd mengikuti ketentuan yang dikemukakan Saifuddin, dkk (2018:49). menyerupai berikut.



  1. Seluruh teks terjemahan ditulis sesudah teks orisinil yang berbahasa asing.

  2. Posisi dan jarak tikan sama teks terjemahan mengikuti teks aslinya.

  3. Sebelum teks terjemahan, diberikan kata penanda menyerupai “yang berarti” atau “yang diartikan”.


Berdasarakan ketentuan tersebut, berikut ialah teladan pengutipan teks dari bahasa absurd yang diikuti dengan penerjemahan.


Ada yang bilang menciptakan kiprah selesai kuliah menyerupai skripsi √ Tutorial Cara Membuat Kutipan untuk Karya Ilmiah di Ms.Word


Demikianlah beberapa aspek penting yang semestinya pembaca ketahui wacana teknik pengutipan dalam karya ilmiah. Hal-hal yang saya kemukakan di atas, yaitu pengutipan langsung, pengutipan tidak langsung, dan penerjemahan kutipan dari teks bahasa asing. Apabila ada hal-hal yang ingin ditanyakan, silakan isi di kolom komentar. Semoga bermanfaat!



Sumber https://bacaterus.com

Berlangganan update artikel terbaru via email:

0 Response to "√ Tutorial Cara Menciptakan Kutipan Untuk Karya Ilmiah Di Ms.Word"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel