iklan

Rangkuman Sejarah Asia Selatan

Rangkuman Sejarah Asia Selatan


BAB II
GEOGRAFI KAWASAN ASIA SELATAN

2.1. Istilah Asia Selatan
            Istilah Asia Selatan yang dipahami di Indonesia lebih sempit daripada di Eropa atau Amerika. Asia Selatan mencakup tujuh Negara, yaitu : India, Pakistan, Bangladesh, Srilangka, Nepal, Bhutan, dan Malaweda. Asia Selatan Adalah daerah anak benua (Subcontinent) dari Benua Asia.

2.2. Sebutan Bagi India
            Kata “India” berasal dari bahasa Yunani, dari akar kata Indoi, yang artinya bangsa yang mendiami daerah atau lembah aliran Sungai Indus atau Sindhu.

2.3. Pembagian wilayah India
            1. Wilayah Pegunungan yang di maksut yakni Prgunungan Himalaya yang terhampar disebelah utara, oan merupakan salah satu rangkaian pegunungan terbesar di dunia. Pegunungan ini membentang sejauh lebih dari 2.400 Km, dengan puncaknya gunung Everest mencapai ketingiian 8.848 m.

            2. Wilayah India Sebelah Utara
a.       Lembah Sungai Indrus merupakan lembah sungai yang subur penghasil garam, jagung, padi, aneka buah – buahan dan sayur – sayuran. Sungai Inrus mengalir lebih dari 3.000 Km, disini terdapat sentra kebudayaan kuno India, yaitu Mohenjo Daro dan Harappa.
b.      Lembah Sungai Gangga sering dijuluki Gangga Mai (sungai induk), merupakan sungai suci bagi berjuta – juta umat Hindu. Airnya diyakini sanggup membersihkan segala dosa dan sanggup dapat menyembuhkan tubuh dari penyakit. Sungai Gangga merupakan daerah subur dan sentra agama Hindu , Budha, Jainisme. Terdapat kota suci agama Hindu Banares dan Allahabad.
c.       Lembah Sungai Brahmaputra di Bangladesh, Sungai Brahmaputra besatu dengan sungai Gangga membetuk delta rawa yang luas. Delta tersebut sangat subur dan merupakan lumbung padi bagi Bangladesh.

            3. Dataran Tinggi Daccan Wilayah ini terbentang dari tengah – tengah India (Pegunungan Windhya) ke selatan menuju pantai dan dibatasi oleh dua system pegunungan di sisi barat dan timurnya (pegunungan Ghat Barat dan Ghat Timur).

            4. Walayah sempit antara pegunungan Ghat Barat dan Ghat Timur hingga menuju pantai. Wilayah ini relatif subur lantaran memperoleh curah hujan yang cukup tinggi setiap tahun. Wilayh ini dikenal dengan wilayah Tamil.

2.4. Penduduk Asia Selatan Tahun 2011 - 2012
Berdasarkan survey berjumlah 1.210.193.422 jiwa (maret 2011), Pakistan 179.236.000 jiwa (April 2012), Bangladesh 161.083.804 jiwa (2012), Sri Langka 20.653.00 jiwa (Juni 2011), Nepal 26.620.809 jiwa (Juni 2011), Bhutan 708.427 jiwa (2011), dan Maladewa 328.536 jiwa (april 2011).

2.5. Bahasa India
Kawasan anak BenuaIndia punya perbedaan bahasa yang sangat banyak, lebih dari 250 bahasa dan sekitar 550 dialek. Di Negeri India sendiri kini terdapat 13 bahasa yang diakui, yaitu : Hindi (bahasa resmi India), Gujarati, Bangli (bahasa resmi Bangladesh), Marathi, Assami, Oriya, Sindhi, Punjabi, Urdu ( bahasa resmi Pakistan), Tamil, Telugu, Kannada, Malayalam.



BAB III
PEMBAGIAN MANDALA BUDAYA INDIA

3.1. Empat Mandala Budaya
            1. Mandala Lembah Sungai Indus lebih dikenal sabagai Mandala Lembah Punjad (daerah lima aliran sungai indrus). Dilembah sungai subur ini pada azaman dahulu pernah berkembang peradapan besar yang berpusat di Mohenjo Daro dan Harappa. Pada masa berikutnya berkembang kerajaan Taksasila (Taxila), Gandhara dan Greco–Bactria.

            2. Mandala Lembah Sungai Gangga menjadi sentra peradapan hindu, terdapat kota – kota kuno yang populer antara lain : Kosala, Pataliputra, Mathura. Diantara Mandala Lembah Sungai Indus dan Mandala Lembah Sungai Gangga terdapat lorong Karusetra. Lorong ini dikenal dalam etos mahabaratra sebagai area perang saudara antara keluarga Pandawa dan Kurawa.

            3. Madala budaya Deccan lantaran efek Windhya yang beriklim panas, yaitu perbedaan temperature panas masbodoh amat tajam, maka penduduk wilayah ini juga dikenal dengan berwatak keras dan suka perang. Mereka yakni suku bangsa Maratha yang dikenal penentang kolonialisme inggris yang tangguh.

            4. Mandala budaya Tamil di balik dataran tinggi Daccan di sebelah timur, terhempar daerah landai yang subur, diawali dari Banggala, Orissa hingga ke selatan ujung anak benua India. Penghunia yakni suku bangsa tamil yang sebagian cinta tenang dan tidak menentukan perang untuk menuntaskan masalah.

3.2. Latar Belakang Etnologis.
            Pendukuk orisinil india yakni bangsa Dravida dan Arya, penduduk yang mendiami anak benua India terbagi dalam tiga gelombang, yaitu :
            1. Gelombang pertama dianggap sebagai penduduk tertua yaitu bangsa yang sekeluarga dengan rumpun Negroid di Afrika dan Melanesia di Samudra Pasifik yang sering disebut Indo-Negroid.

            2. Gelombang kedua yakni bangsa yang serumpun dengan bangsa Sakai atau Weda di Srilangka. Kemudian timbul Percampuran darah dari bangsa gelombang pertama dan ketua, yang merupakan suku bangsa Wedoid. Mereka berbahasa Dravida dan kemudian menetap di India serpihan selatan.

            3. Gelombang ketia ialah ras bangsa Indid yang berbicara dengan bahasa Arya. Mereka dating dengan dengan mendesak kedua bangsa yang sudah ada di India. Mereka berusaha mempertahankan kemurnian darah mereka, namun tetap bercampur dan keturunan yang bercampur disebut bangsa Hindu.

3.3. Asal – Usul Bangsa india yang Berbahasa Arya.
            1. Asal – Usul mereka di duga sama yaitu sekiar maritim Kaspia dan padang rumput Rusia serpihan selatan. Dari wilayah ini orang – orang Arya diperkirakan bertebaran ke Yunani, Asia Kecil, Iran, dan Akhirnya India.

            2. Asal mula bangsa Indid ialah Asia tengah, di sekitar Danau Aral, tepatnya antara Sungai Oxus dan Sir Darya. Dari sana sebagian ada yang pindah ke selatan, masuk ke Iran dan kembali ke India.

            3. Orang – Orang Arya berasal dari Eropa Timur, tepatnya padang rumpt Hongaria. Mereka hijrah ke India selatan Menyebarang Sungai Don di Pegunungan Kaukus dan Menetap di Iran.

            4. Bahasa Sanskerta mempunyai kemiripan dengan bagasa yang dipergunakan oleh penduduk sekitar Laut Baltik (Latvia, Lithuania). Maka asal mula bangsa Arya diduga dari daerah maritim Baltik.


BAB IV
KEBUDAYAAN INDIA PURBA

4.1. Orang – orang Paleotikum (Zaman Budaya Batu Tua)
Beberapa identifikasi orang – orang Palaeolitik di India sanggup disebutkan sebagai berikut :
1.      Belum mengenal pengolahan Logam.
2.      Sebagian besar belum punya rumah tinggal, meski ada yang membuat pondok di atas pohon.
3.      Hidup dalam ketahukan terhadap binatang liar mirip harimau, singa, gajah dan badak.
4.      Belum punya gagasan untuk bercocok taman. Hidup dari daging binatang, buah – buahan dan sayur – sayuran yang tumbuh liar di hutan (Food Gathering).
5.      Belum sanggup membuat barang pecah belah (tembikar) dan mungkin pula belum mengenal api.

4.2. Orang – orang Neolitik (Zaman Budaya Batu Baru)
            Karakteristik masa Neolitik di India ialah bengunan menarik, contohnya dolmen (meja datu yang berfungsi sebagai makan) ditemukan di Caingleput, dekat Madres. Kolam kerikil marmer dijumpai di Mysore utara (Brahmagiri). Batu paying didapatkan di Kerala dan Cochin. Menhir (tugu batu) ditemukan di Anapura, dekat Trichura (Cochin) sekitar 4 m dari kerikil granit sebagai tugu peringatan. Inentifikasi peradaban Neolitik di India yakni :
1.      Telah mengolah tanah dan menanan buah – buahan serta jagung
2.      Telah mendomestikasi / memelihara binatang mirip lembu dan kambing.
3.      Mengenal api dari bamboo dan potongan kayu yang digesek – gesekan.
4.      Membuat barang pecah belah, awalnya dengan tangan kemudian dengan roda (wheel).
5.      Tingal di goa – goa dan menghias dinding dengan lukisan berburu dan menari, beberapa tumpuan hal ini ada di India serpihan Utara dan Selatan.
6.      Melukis dan menghias barang pecah belah.
7.      Membuat bahtera dan berlayar ke sungai.
8.      Dapat memintal katun dan wool, serta menggunakan pakaian.
9.      Mengubur mayat dan makamnya banyak di temukan, sering kali mayat diletakkan dalam kendi besar.

4.3. Zaman Logam (the Metal Age)
            Tidak ada keseragaman dalam penggunaan logam di Indi. Di India serpihan utara, tembaga menggantikan kerikil sebagai materi untuk membuat alat dan senjata contohnya Kapak, Padang, Belati, Anak, Panah, Tombak, dan sebagainya.

4.4. Peradaban Lembah Sungai Indrus
Mohenjo Daro (bukit kematian) yakni sebuah bukit di dataran Larkana, Sind. Wilayah ini dan sekitarnya cukup subur, sehingga dikenal sabagai Nakhlistan (Taman Kota Sind). Dari p;eninggalan arkelogis, ditemukan puing – puing kota besar (big city) yang diduga dibangan beberapa kali. Dijumpai bagunan atau gedung , gedung mewak di kanan-kiri jalan yang luas dan lurus. Hamper setiap gedung mempunyai sumur, pipa susukan dan kamar mandi.

Terdapat bangunan – bangunan besar yang diduga merupakan istana, kuil dan degung kota praja. Bangunan yang mengesankan ialah kolam besar (big bath) berupa alun – alun segi empat yang luas dengan serambi dan ruangan – ruangan di semua sisi. Air susukan melalui pipa – pipa besar, kolam besar itu panjangnya 180 kaki (55 m), lebar 108 kaki (33 m), dan dinding luarnya punya ketebalan 8 kali (2 m). jalan – jalan kota besar luas dan lurus, dilengkapi dengan sisitem susukan pembuangan air. Perkembangan Lembah Sungai Indus mempunyai karakteristik sebagai berikut :
1.      Merupakan sebuah teokrasi (Negara Agana).
2.      Memiliki stratifikasi social yang jelas.
3.      Terdapat golongan pendeta.
4.      Dalam bidang ekonomi literature dan forum pengetahuan telah ditata dengan teratur.
BAB V
KEBUDAYAAN ARYA PADA MASA WEDA

5.1. Periode weda
            Periode weda dimulai semenjak masuknya bangsa berbahasa Arya ke India sebelah batar maritim (Punjab) yang diperkirakan terjadi sekitar 1500 SM, hingga munculnya agama Budha sekitar 500 SM. Periode Weda sanggup dibagi lagi dalam tiga zaman.

1. Zaman Wepa Purba (Sekitar 1500-1000 SM). Periode Weda bangsa Arya masih berada di sekitar daerah Punjad dan belum bertemu dengan peradaban India secara keseluruhan. Didalam Rigweda disebutkan ada tiga macam yang kuasa yaitu : Dewa Langit (Waruna, surya, Wisnu), Dewa Angkasa (Indra, Maruta, Wayu), dan Dewa Bumi (Pertiwi, Agni).

2. Zaman Brahmana (Sekitar 1000-750 SM). Dalam zaman ini kekuasaan pendeta makin besar, dimulai dominasi golongan pendeta atas golongan – golongan yang lain dalam masyarakat. Sebab para pendeta punya waktu luang untuk mencar ilmu ilmu pengetahuan, mengajar dan memimpin upacara keagamaan. Untuk kepentingan upacara keagamaan disusun kitab Sama Weda yang berisi 1225 nyanyian yang berasal dari Rigweda, kecuali 75 nyanyian baru. Kitab Yajur Weda yang merupakan buku ketiga, disusun eksklusif oleh kelompok pendeta yang melaksanakan peyembelihan kinatang korban. Sedangkan Atharwaweda kitap yang keempat dan berisi 6000 bait nyayian, 1200 bait di antaranya berasal dari Rigweda, disusun pada kiamat Brahmana.

            Munculnya system Kasta dilaterbelakangi oleh adanya spesialisasi pekerjaan yang diwariskan secara turun –temurun kepada keluarga (perkawinan hanya di dalam lingkungan kasta sendiri). Orang – orang Arya beropini bahwa insan semenjak lahir telah ditentukan kastanya, bagi orang – orang Arya mereka tergolong dalam tiga Kasta, yaitu : Brahmana, Ksatriya, dan Waisya. Istilah kasta identik dengan warna dank arena ada empat kasta maka disebut Caturwarna, mereka yakni :
A.    Brahmana yaitu the Priests (para pendeta)
B.     Ksatriya yaitu the Warriors and Rulers (para prajirit, penguasa dan pemerintahan)
C.     Waiya yaitu the Farmers and Traders (para petani dan pedagang, termasuk perajin)
D.    Sudra yaitu the Labourers (para buruh)

3. Zaman Upanishad (Sekitar 750-500 SM). Zaman ini muncul system filsafat yang disebut Vadanta. Filsafat Vadenta sanggup dimasukkan dalam bentuk Monisme, Monism bertolak dari anggapan bahwa hanya ada satu asas (hokum dasar) dalam alam semesta. Konsep – konsep aliran Upanishad yang dikembangkan dari filsafat Vedanta sanggup dijelaskan sebagai berikut :
A.    Brahman artinya alasannya yakni (material) bagi adanya dunia.
B.     Atman artinya sentra segala fungsi jasmani dan rohani.
C.     Karma artinya perbuatan.
D.    Sasara artinya berulang kelahiran manusia.
E.     Moksa artinya kelepasan.

5.2. Periode Agama Budha (Sekitar 500-300 SM)
            Filsafat Samkya merupakan aliran yang materialistis, lantaran beranggapan bahwa jiwa dan raga yakni sesuatu yang kekal. Materi atau benda berdasarkan aliran ini mempunyai tiga sifat yaitu : 1) guna atau sattya (kebaikan), 2) rajas (kesenangan hawa napsu), dan 3) tamas (kegalapn atau kehancuran).

1. Jainisme, agama Jain didirikan oleh Vardhamana Mahawira (Sekiatar 546-468 SM), seorang ksatriya sebagai bentuk protes terhadap dominasi sosial kaum Brahmana atau kaum Ksatriya dan Kaum Waisya. Aliran keagamaan ini hamper mirip dengan Bhuddhisme tetapi ajarannya lebih radikal atau ekstrim, berdasarkan Jain mencapai moksa mustahil terjadi bila tidak menjadi seorang pendeta.
Jainisme dihentikan membunuh atau menyakiti semua makluk hidup, hanya mengkonsumsi sayur – sayuran dan buah semoga tidak menyakiti binatang, bunuh diri untuk kepentingan tertentu sanggup dibenarkan. Makara aksentuasi utama Jainisme yakni Ethikisme yaitu pentingnya berbuat baik sebagai reaksi terhadap keasusilaan para pendeta Brahmana.

            2. Buddhisme, agama Buddhisme didirikan oleh Sidharta Gautama (Sekitar 563-482 SM). Seorang ksatriya puta Raja Sudodana dari Kapilawastu. Menurut tradisi agama Budha, Sidharta Gautama terdorong untuk mencari makna kehidupan lantaran dikejutkan oleh tiga kejadian yaitu melihat orang penderita kusta, seorang bau tanah yang renta dan mayat. Budha meyampaikan aliran – ajarannya di Taman Rusa di Kota Samath. Inti aliran Sang Budha tersimpul dalam empat pandanggan, yaitu :
A.    Lahir, tumbuh dewasa, tua, sakit, dan jadinya mati yakni penderitaan.
B.     Penderitaan insan itu disebabkan oleh adanya hawa nafsu.
C.     Penderitaan akan hilang bila hawa nafsu dipadamkan.
D.    Jalan untuk melalui penderitaan itu dengna delapan jalan yaitu : Punya pandangan benar, Punya niat yang benar, Berbicara benar, Berbuat benar, Punya penghidupan yang benar, Berusaha benar, Punya perhatian benar, dan Memusatkan pikiran dengan benar.

5.3. Periode Sesudah Agama Budha (Sekitar 300 SM – Sekarang)
            Periode ini dikenal dengan Zaman pembentukan agama Hindu (Hinduisme), dalam periode ini terbentuk iktikad agama Hindu, terutama konsep Trimurti (tiga yang kuasa serangkai), yaitu : Dewa Brahma (the Creator) sebagai pencipta, Dewa Wisnu (the Preserver) sabagai pemelihara dan Dewa Siwa (the Destroyer) sebagai perusak. Aliran – larian penting dalam Hinduisme antara lain :

1. Waisnawa yakni aliran agama Hindu yang memuja Dewa Wisnu sebagai yang kuasa paling utama, wujut penjelmaan itu disebut Avatar, sepanjang sejarah Wisnu diyakini telah berkembang menjadi Sembilan kali sebagai :
A.    Matsya (ikan).
B.     Kurma (kura – kura).
C.     Narasingha (manusia singa).
D.    Warahu (babi hutan).
E.     Wamana (orang kerdil).
F.      Parasurama (rama bersenjata kapak).
G.    Rama (ksatriya pembela kebenaran dan penumpas rahwana).
H.    Krisna (ksatriya pembela rahwana pelawan kurawa).
I.       Budha (pendiri agama budha).

            2. Saiwa yakni aliran agama Hindu yang memuja Dewa Siwa, pemujaan terhadap Dewa Siwa berkembang dari pemujaan kepada Dewa Rudra yang kejam dalam zaman Weda. Dewa Siwa sering digambarkan sebagai Mahakala (dewa yang sanggat menakutkan), namun juga dianggap sebagai Mahapertapa (pelindung para pertapa).

            3. Sakta yakni aliran agama Hindu yang memuja Dewa Cakti, yang paling terkemuka ialah Durga (Istri Dewa Siwa). Selain Durga istri Dewa Wisnu yaitu Laksmi atau Sri dipuja sebagai yang kuasa kesuburan, sementara istri Dewa Brahma yaitu Saraswati juga dipuja sebagai dewi kesenian atau keindahan.

            4. Tanta artinya pengetahuan yang bersifat diam-diam dalam bidang sepiritual dan upacara ritual keagamaan (mistik). Tanta Merupakan aliran atau sekte agama Hindu yang berasal dari percampuran dua agama (Sinkrstisme), contohnya pemuja Dewa Siwa (agama Hindu) dengan pemuja Budha (Buddhisme).



BAB VI
KERAJAAN MAGADHA DAN HUBUNGAN DENGAN BARAT

6.1. Dinasti Sisunaga, memerintah sekitar 642-413 SM
            Dinasti Sisunga memerintah kerajaan Magadha dengan 5 orang Raja, raja yang paling populer berjulukan Bimbisara (Sekitar 540-490 SM) beliau melalukan ekspansi wilayah hingga Kerajaan Kosala dan Vaisali. Untuk menaklukan wilayah sungai Indrus, Darius memerintahkan sukarelawan yang berasal dari Yunani berjulukan Scylax mengadakan penyelidikan wilayah Indrus. Gerakan militer Darius dalam masa VI SM itu berhasil menegakkan imperium Persia di India serpihan barat laut, termasuk Sind dan barang kali juga Punjab serpihan barat.

Raja Bimbisara kemudian diganti oleh putranya Ajatasatru yang dikenal sebagai raja pelindung agama Jainisme, dalam masa pemerintahannya agama Budha dan jain saling bersaing dalam memperebutkan efek di istana Kerajaan Magadha. Satu kejadian penting yang terjadi pada masa Ajatasatra yakni perpindahan ibu kota kerajaan Magadha dari Giripraja ke pataliputra di tepi Sungai Gangga. Dinasti yang didirikan oleh Susunaga digulingkan oleh seorang mentrinya sendiri berjulukan Mahapadma Nanda yang mendirikan Dinasti Nanda.

6.2. Dinasti Nanda, memerintah sekitar 413-322 SM
            Dinasti Nanda memerintah kerajaan Magadha sekitar satu masa lamanya, ada Sembilan Raja yang memerintah Dinasti Magada. Salah satu kejadian menarik menjelang berakhirnta Dinasti Nanda ialah penyerbuan yang dilakukan oleh Iskandar Zulkarnain (Alaxander the Great) ke India sekitar 326 SM. Iskandar Zulkarnain yakni putra Raja Macedonia yang memerintah kerajaan itu sekitar 354-323 SM, dipandu oleh gurunya Aristoteles sesorang filsuf Yunani kenamaan Iskandar melaksanakan serangkaiaan penaklukan yang menggetarkan India.

Pada 331 SM Iskandar dan tentaranya bergerak menyerbu Mesopotamiya, tawaran tenang Derius III (Raja Persia) yang akan menyerahkan Asia Kecil (Siria, Palestina, dan Mesir) ditolak oleh Iskandar. Akibatnya dalam ekspresi dominan semi 330 SM seluruh Persia jatuh ke tanggan Iskandar. Setelah melewati Kerajaan Taxila (disekitar Rawalpindi) Iskandar dan tentaranya menghadapi perlawanan yang sangat berpengaruh dari Raja Porus, penguasa Kerajaan Paurava di lembah sungai Jhelum dan Chenab. Perlawanan yang sanggat melelahkan pada 326 SM membuat Iskandar dan tentaranya bergerak pulang.

6.3. Dinasti Mauriya, memerintah sekitar 322-185 SM
            Chandragupta telah bertemu dengan Iskandar Zulkarnain dan banyak mencar ilmu ihwal keberhasilan penaklukannya, Chandragupta kemudian terbakar oleh ambisi yang sama dibantu oleh penasehatnya seorang Brahmin berjulukan Chanakya. Dalam jangka dua tahun sehabis simpulan hidup Iskandar, Chandragupta berhasil menggulingkan Dinasti Nanda dan mebguasai Kota Pataliputra. Chandragupta berhasil mengalahkan Seleusus (Jenderal Iskandar) dan menyerahkan sebagian dari Afgahanistan dari Kabul hingga Herat.

Chandragupta kemudian menikahi putri Seleusus sehingga kekerabatan antara India – Yunani menjadi baik, pada 298 SM Chandragupta wafat meninggalkan kekuasaan yang terbentang di India serpihan utara – antara Laut Arabian hingga Teluk Benggala, sebelum meninggal Chandragupta menjadibhikkhu atau pendeta agama Jain. Chandragupta diganti oleh putranya Bindusara yang memerintah Magada dari tahun 298-272 SM. Bindusara dijuluki sebagai Amitragatra (sang penakluk), lantaran berhasil menaklukan wilayah di sebelah selatan pegunungan Windhyu.

            Raja paling populer dalam Kerajaan Magadha ialah Asoka, pada 273 SM diberitakan bahwa Asoka telah mendapatkan Mahkota kerajaan Magadha dari ayahnya (Bindusara), tetapi gres pada 269 SM beliau dinobatkan menjadi Raja. Asoka dikabarkan telah membunuh 90 orang saudaranya, tetapi berdasarkan para pendeta Budha Asoka naik taktah dengan cara damai. Asoka sehabis dinobarkan menjadi raja bergelar Devanampiya Piyadarsana (Devanampiya = belove of the God atau dicintai oleh Dewa, Piyadarsana = of amiable appearance atau raja yang lembut), dalam waktu singkat (Sekitar 269-261 SM) Raja Asoka telah memperluas wilayahnnya hingga ke batas:
-          Sebelah barat : hingga Afganistan dan Baluchistan.
-          Sebelah timur : hingga wilayah Banggala.
-          Sebelah selatan : hingga batas kerajaan Andhra di ujung selatan India.

Perubahan tabiat atau kepribadian Raja Asoka dari seorang diktaktor kejam menjadi raja yang lemah lembut terjadi ketika Asoka menaklukkan kerajaan kalingga (Sekitar 262 SM) dimana dalam satu hari terbunuh sekitar 250.000 jiwa, semenjak ketika itu Raja Asoka memeluk agama Budha yang awalnya Raja Asoka menganut Agama Hindu. Kemudia menjadi pelindung Biksu Budha, menempatkannya agama Budha sebagai agama Kerajaan Magada dan lebih mengutamakan perdamaiaan. India pada masa Asoka menjadi sentra Internasional penyebarah agama Budha, dalam upaya mengembangkan agama Budha Raja Asoka mengirim para mubaligh agama Budha dan para duta ke banyak sekali wilayah di dunia mirip Syiria, Mesir, Mecedonia, Cyrenia, Epirus, Burma, Siam, dan Ceylon (Sri Langka). Utusan ke Ceylon dilakukan oleh putra dan putrinya Raja Asoka (Mahendra dan Sanghamiri). Didalam Negeri Memajukan agama Budha mirip :
A.    Sering mengadakan perjalaanan ke tempat – tempat suci agama Budha mirip Kapilawastu (tempat lahir Budha), Bodh Gaya (tempat Budha memperoleh pencerahaan), Sarnath (tempat pertama Budha berkotbah), dan Kasinagara (tempat sang Budha wafat).
B.     Membuat Maklumat – maklumat, suatu goresan pena yang di pahat di dinding – dinding batu, goa, tugu, pilar dan lempengan – lempengan logam. Maklumat ini berisi ihwal peraturan – peraturan agama Budha semoga bias dibaca dan ditaati takyatnya.
C.     Membuat bangunan – bangunan Stupa, diperkirakaan ada sekitar 48.000-80.000 stupa telah dibangunoleh Asoka. Stupa paling besar berada di Samitri, Asoka juga membanguntugu – tugu diantaranya yang populer berada di Kota Sarnath.
D.    Menyelanggarakan muktmar agama Budha pada 240 SM di patalibutra.

Selama pemerintahan Asoka agama Budha menyebar dengan cepat di India dari Kashmir hingga Ceylon, agama ini juga menembus Nepal, Tibet, China, dan Mongolia. Pada 232 SM Raja Asoka wafat di anti oleh Dasaratha, akan tetapi kejaan Kerajaan Magada makin melemah. Dinasti Muurya mengalami kehancuran karene pertama adanya kebencian dari para Brahmana agama Hindu (Asoka melarang upacara Asvameda – Horse Sacrice atau pengorbanan kuda), kedua sehabis Asoka meninggal dunia kerajaan terpecah – pecah dan tidak ada pemimpin yang kuat.

Mengapa Raja Asoka melaksanakan konfrensi perpindakan agama dari Hindu ke Budha? Karena pada itu dominasi Agama Budha sanggat begitu berpengaruh dan kebanyaak penduduk India menganut Agama Budha, bila Asoka melakukkan perpindanhanan Agama sanggup diminimalisisr terjadinya pemberontakan. Selain itu Asoka mengatakan tempat yang srategis di Dinasti Magada semoga daerah jajahan yang menganut Agama Budha sanggup mengakui kekuasaan Raja Asoka. Ketika kejayaan Raja Asoka hilang (wafat) penduduk berpindah Agama menjadi Hindu kembali, lantaran pelindung Agama Budha sudah tidak ada lagi.

6.4. Dinasti Sugha, memerintah sekitar 185-75 SM
            Dinasti Sungha didirikan oleh Pashamitra seorang Hindu penganut aliran Brahma yang tidak menyukai agama Budaha, ketika Pashamitra berkuasa kebiasaan agama hindu dihidupkan kembali mirip Upacara Asvameda – Horse Sacrice atau pengorbanan kuda. Raja Dinasti Sungha yang terahir diduga menjadi boneka oleh mentrinya (Vasudewa), kemudian membunuhnya dan mengambil alih kerajaan.

6.5. Dinasti Kanwa, memerintah sekitar 75-28 SM
            Dinasti Kanwa didirikan oleh Vasudewa sekitar 40 tahun lebih, Raja Vasudewa tidak bisa menahan seranggan dari Kerajaan Andhra yang berhasil menguasai Kerajaan Magadha selama hampir 250 tahun (samapi 225 SM).
BAB VII
DINASTI KUSHANA DAN HUBUNGAN DENGAN DUNIA BARAT

7.1. Kerajaan Yunani Indo-Bactria
            Sitar 200 SM Raja Yunani di bactria melaksanakan penyerbuan ke India menduduki Gandhara kemudian ke wilayah Punjad, mereka yakni Demetrius, Eucratibel, Pantaleon, dan Agatocies. Peningalan Raja Yunani di Punjad berupa mata uang yang dikeluarkan oleh Raja Demetrius (Sekitar 190 SM), mata uang ini awalnya berciri Yunani kemudian menggunakan karakter Brahmi sehingga lebih berciri India. Raja terbesar keturunan yunani di Punjad ialah Manander (Berkuasa Sekitar 180-160 SM), Raja ini memeluk agama Budha.

Raja Manander pernah berambisi menaklukan Kerajaan Magadha tetapi dikalahkan oleh pasukan Raja Pushamitra dari Dinasti Sungha dalam pertempuran pada 155 SM. Raja Yunani di Punjad pada akhinya dikalahkan oleh suku bangsa Saka (Scythia) yang berasal dari asia tenggah mendiami lembah sungai Oxus. Kekuasaan suku bangsa Saka jadinya dikalahkan oleh suku bangsa Yueh Chih yang sama – sama berasal dari Asia Tengah, pada 123-88 SM Bactria dikuasai oleh bangsa Parthia yang kekuasaannya mencapai Sungai Indrus.

Bangsa Parthia mempunyai tugas penting dalam menjalin kekerabatan dengan Yunani, Raja Parthia yang paling populer ialah Gondophares memerintah sekitar 20-10 SM, Gondophares yakni ejaan Yunani untuk Persia, sentra pemerintahan Gondophares berada di Tahsashila. Kekuasaan bangsa Parthia kemudian berakhir  dengan adanya serbuan suku bangsa Kushana, pecahan suku bangsa Yueh Chih. Suku bangsa Kushara berasal dari Asia Tengah.

7.2. Kerajaan Dinasti Kushana
Raja yang pertama ialah Kadphises I yang nernama orisinil kujula dan memerintah 48-78 M, wilayah kekuasaan memebentang adari India utara dari Punjad, Sindh, Gujarat serpihan utara dan sebagian daerah India tengah. Kadphises I diganti oleh putranya yang berjulukan Vina Kadphises dengan gelar Kadphises II, Ramawi berada di bawah Raja Trajanus (Sekitar 99 M), Raja Kadphises II mengirimkan duta ke sana. Hubungan antara Romawi dan India dibuktikan oleh peninggalan mata uang (numismatik), salah satu keturunan raja Kadphises yang menjadi raja terbesar yakni Kanishka memerintah pada 120-162 M, sentra pemerintahan berada di Kota Purushapura.

Purushapura menjadi sentra kemudian lintas perdaganggan terutama menjadi jalur jalan Sutra (the Silk Road). Pada masa Kanishka diadakan muktamar pendeta Agama Budha untuk menghindari perselisishan atau perpecahan, muktamar ini dihadiri oleh pendeta Budha dari Asvaghosa, Visyarnitra, Nagarjuna, dan lain – lain. Muktamar ini menghasilkan sebuah tafsir kitap suci dan semacam ensiklopedia Agama Budha yang diberi nama Mahavibhosa. Setelah Muktaman Agama Budha tetap terpecah menjadi dua aliran : Mahayana dan Hinayana.

7.3. Perkembanggan Agama dan Kebudayaan masa Kushana
            Zaman Dinasti Kushana merupakan zaman hilangnya keaslian Agama Budha lantaran Agama Budha mendapatkan mengaruh dari banyak sekali agama seperi Hindu, Kepercayaan Primitif, Agama Zoroaster dari Persia dan Agama Nasrani bahkan telah mendapatkan teori avatara (Inkarnasi Dewa dalam aliran Hindu aliran Vaisnawa).

            Kebudayaan yang menonjol di masa Dinasti Kushara yakni soal kesenian kususnya dalam bidang Arsitektur, Ibu kota Purushapura contohnya dilengkapi dengan gedung – gedung indah, menara dari kayu setinggi 200 m untuk menyimpan relief Budha, sebuah biara yang mesar dan sebagainya. Gangha yakni nama sebuah kota di kerajaan Kushada yang menjadi sentra kesenian terutama seni patung, gaya gabungan Yunani – Ramawi sebagi tumpuan patung Budha yang berpakaiaan baju Romawi kuno, patung Budha berwajah Yunani-India menggunakan jubah biksu bergaya klasik Romawi, dan sebagainya.
BAB VIII
INTEGRASI DI BAWAH DINASTI GUPTA DAN HARSYA

8.1. Kerajaan Dinasti Gupta
            Chandragupta menditikan Dinasti Gupta di dekat Paliputra yang berhasil mengawini putrid Kumaradevi dari suku Licchavi, suku ini yakni penguasa tradisional di Kerajaan Vaisali. Sehingga mengawini putrid kepala suku Vaisali Chandragupta seolah mempunyai hak yang dipertuan dikawasan Sungai Gangga. Raja Dinasti Gupta yang sanggup diketahui sebagai berikut :
1.   Chandragupta I – 320-330.                                                           2.   Samudragupta – 335-376.
3.   Chandragupta II Vikramaditya – 376-415.                                  4.   Kumaragupta – 415-455.
5.   Skandagupta – 455-456.               6.   Putugupta – 467-473.       7.   Kumaragupta II – 473-436.
8.   Badhagupta – 476-495.                9.   Narasimhagupta.               10. Kumaragupta III, 11. Vishnugupta. 12. Vainyagupta.                           13. Bhanugupta.

            Dari Raja Dinasti Gupta yang paling menonjol ialah Samudragupta dan Chandragupta II, Samudragupta yakni seorang penganut agama Hindu dengan aliran Brahmana otrodoks, beliau dikenal sebagai Kaviraja (raja penyair). Samutragupta cukup punya tolerasnsi beragama dengan mendirikan asrama dan biarada di Bodh Gaya diperuntukkan bagi pejiarah agama Budha dari Ceylon. Chandragupta II merupakan putra Samudragupta dengan putrid Datta Devi, tindakan pertama sehabis menjadi raja ialah Chandragupta II memindahkan Ibu kota kerajaan dari Pataliputra ke Ayoghya, pemindahan Ibo kota ini ditujukan untuk mebumbuhkan semangat Hinduisme lantaran Ayodhya termasuk kota suci agama Hindu. Pada masa Chandragupta II kesenian drama (teater) sering dipentaskan untuk mengisi program keagaaman. Chandragupta II merupakan zaman keemasan (the Golgen age) dalam perkembanggan kebudayaan, terlebih khusus kesenian, literature (kesastraan), dan Ilmu pengetahuaan yang berbahasa Sanskerta. Setelah Chandragupta II wafat Dinasti Gupta mengalami kemunduran.

8.2. Raja Harsha Vardhana (660-647)
            Raja Harsha Vardhana bergelar Suhasta Mama Maharaja Diaraja Sri Harsha Vardhana. Pada awalnya Raja Harsha yakni penguasa kerajaan Tenesar, kemudian atas undangan rakyat Kanauj, beliau diminta menjadi Raja Kanauj. Harsha Vardhana melaksanakan konsolidasi wilayah dengan menaklukan daerah – daerah yang tidak patuh, selama enam tahun honsolidasi berjalan sukses hingga daerah kekuasaannya mencapai muara Sungai Gangga hingga ke Sungai Sutlej, mencakup malwa, Gajarat, dan Kathiwar. Raja Harsha Vardhana penganut Agama Budha yang adil dan cakap, Harsha Vardhana melarang membunuh binatang, menyediakan rumah – rumah peristirahatan bagi para bhikkhu, mengatakan perawatan kesehataan secara Cuma – Cuma dan sebagainya.

8.3. Rekam Musafir China
            Para musafir cini dating ke India sehabis Agama Budha menyebar di China, para musafir China ini mengunjungi India paling tidak mempunyai dua maksud antaranya berziarah ke tempat – tempat sici Agama Budha contohnya Kapivastu, Bodh Gaya, Sarnath, dan Kusinaga atau menuntut ilmu pengetahuaan dan keagamaan. Musafir China meinggalkan rekam goresan pena diantaranya ditulis oleh Fa Hien (Fa hsien), Sung Yun, Hsunan Tsang (Chwen Chuang), dan I-Tsing (Yi-Tsing).

Fa Hien mengunjungi India pada masa V tepatnya pada masa pemerintahan Chandragupta II, Fa Hien yakni murid Kumarajiva seorang pendeta Budha yang mengembara ke China, Fa Hien pergi ke India dengan Tujuan Utama untuk memperdalam pengetahuan Agama Budha di Universitas Pataliputra. Sedangkan Hsuan Tsang berkunjung ke India pada masa ke VII dalam masa pemerintahaan Raja Harsha Verdhana, Hsuan Tsang ke India dengan lalur darat melalui rute Jalan Surta, antara melewati Gurun Gobi, daerah Turfan dan Kucha kemudian daerah Tashkent dan Samarkand, Balkh, Khotan, dan Yardkand, kemudian menyebrangi pegunungan Himalaya hingga hingga ke India. Hsuan Tsang menghabiskan waktu mencar ilmu di Universitas Nalanda, mengambil bidang Hukum hingga meraih gelar Master of the Law.
BAB IX
KERAJAAN – KERAJAAN DI KAWASAN INDIA SELATAN

9.1. Kerajaan Dinasti Pallava
            Sekitar masa V-VIII berkembang kerajaan Tandomanandalam Ibu kotanya berada di kota Kanchi dekat Madras diperintah oleh Dinasti Pallava, puncak Dinasti Pallava di peroleh pada Paja Narismahavarman yang bergelar Mahamalla. Narismahavarman banyak melakukkan penaklukkan dikawasan tenggara mirip Chola, Chalukya, dan Ceylon. Dinasti Pallava telah banyak membangun banyak kuil Monolith (dibuat dari satu buah batu), kerikil itu dipahat dengan lukisan timbul bergaya naturalis mirip binatang, kebanyakan Raja Pallava yakni seniman.

9.2. Kerajaan Chalukya
            Kerajaan Chaluknya mulai berkembang semenjak masa VI ketika Jayasimha menaklukan kekuasaan Rastrakuta dan mendirikan kerajaan yang dikenal dengan sebutan Negeri Maharastra. Pendiri Kerajaan Chalukya yang sesungguhnya yakni Pulekesin I (Berkuasa Sekitar 543) putra Jayasimha yang melukan upacara Asvamedha (pengorbanan kuda) sebelum meluaskan kerajaannya. Pada masa Pulekesin II (609-642) negeri Maharastra diatur dengan baik dan menjadi negeri yang makmur, Pulekesin II berhasil menahan serbuan Raja Harsha dari India Utara.

9.3. Kerajaan Chola Mandala
            Pada masa X di India Selatan berkembang Kerajaan Chola yang berpusat di Tanhero, raja Kerajaan Chola yang populer Rajarajadewa (Berkuasa Sejak 985) dan Rajendra Chola Dewa I (Berkuasa Sejak 1018). Letak Kerajaan Chola di tepi Samudra Hindia yang merupakan jalur kemudian – lintas perdaganggan Internasional yang sanggat ramai membuat Kerajaan Chola mempunyai pasukan Maritim yang kuat. Daerah kekuasaan Kerajaan Chola mencakup Pulau Ceylon, Kepulauuan Andaman, dan beberapa wilayah di Burma mirip Pegu dan Martaban.

Rajendra Chola Dewa I pernah mengirim tentaranya untuk menalkukan Sriwijaya (Indonesia) pada 1025, hal ini dikarnakan keinginan Kerajaan Chola untuk menguasai Selat Malaka yang sanggat strategis pada waktu itu, kemudian Sriwijaya dan Chola Mandala melaksanakan genjatan senjata (persahabatan) antara kedua kerajaan tersebut. Hal ini sanggup di buktika dengan inovasi Prasasti Leiden, peninggalan kerajaan Chola yakni sebuah kuil yang berada di Ibu kota Tanjore. Kuil yang dibangun oleh Rajendra Chola Dewa I bertujuaan untuk menyaingi kemegahan Candi Borobudur yang ada di Indonesia, pada masa XIV kerajaan Chola dipersatukan dibawah Kerajaan Vijayanagar (berlangsung 1336-1565). Kerajaan Vijayanagar merupakan benteng terahir Hindu dari seranggan ekspansi daulah Islam di anak Benua India.

            Mengapa Kerajaan Sriwijaya Bisa di serang Chola Mandala, padahal kedua kerajaaan ini bersahabat? 
Dilihat dari Faktor Ekonomi Politik, dari awal Kerajaan Chola Manda berniat menguasai Selat Malaka yang sangat Srategis di masanya. Tetapi hal itu terhalang oleh Kejayaan Sriwijaya yang sangat super power di Asia tengara, kemudian Kerajaan Chola Mandala menjalankan strateginya (Musuh Dalam Selimut). Kerajaan Chola dan Sriwijaya bersatu dalam persabatan kedua kerajaan yang dibuktikan dengan Prasasti Leiden, pembangunan Kuil oleh Rajendra Chola Dewa I salah satu tujuanya untuk tempat mencar ilmu para Biksu dari Sriwijaya di Chola.
Kemudian ketika Kerajaan Chola mendapatkan kepercayaan penuh untuk keluar masuk Kerajaan Sriwijaya, ditungulah waktu paling sempurna untuk menyerang Kerajaan Sriwijaya (dikondisi paling lemah). Meskipun Kerajaan Sriwijaya dikalahkan oleh Ho-ling (diperkirakan Mataram Jawat Timur), tetapi dampak serangan dari Kerajaan Chola juga menjadi Faktor mundurnya kerajaan Sriwijaya. Akan tetapi sebelum Chola berhasil menguasai Selat Malaka, Chola dipersatukan ke Kerajaan Vijayanagar untuk menghalau ekspansi daulah Islam di India.

BAB X
PROSES ISLAMISASI ANAK BENUA INDIA

10.1. Masuknya Islam ke Anak Benua India
            Pada masa Dinasti Umayah khususnya masa Khalifah Al-Walib ibn Abdul Malik (705-715), pasukan tentara Islam dibawah panglima Muhammad ibn al-Qasim ats Tsaqafi berhasil menaklukan wilayah Sind dan Punjad. Pada masa Dinasti Ghaznawiyyah yang memerintah di Afganistan yakni Sultan Yamin ad-Dawlah Mahmud yang memprakarsai expedisi militer besar – besaran pada 1000-1026 untuk menguasai India.

Hamper semua serpihan India Utara jatuh ke tanggan Sultan Mahmud semisal Somnath di Gujarat, Kalinjar, dan Benares. Kepentingan Dinasti Ghaznawiyah di India utar lebih bersifat finansial mirip menjadikan India sebagai sumber kekayaan dan budak. Sultan Mu’izzuddin Muhammad Ghuri (1163-1203) menjadikan Punjad menjadikan kerikil loncatan untuk menguasai India.

10.2. Strategi Dakwah : Perang atau Damai ???
            Islami sasi anak benua India di lakukan dengan cara kekerasan, sebagai tumpuan pembunuhan masal orang – orang Hindu dan penghancuran Kuil – kuil, Ketika menaklukan India Muslim tidak membawa juru dakwah dalam pasukannya. Sultan Muhamad dari Ghazna yang melancarkan expedisi militer ke India tahun 1000-1026 dan Sultan Timurlenk (Tamerlane) yang meyerbu india pada 1389 Dalih perang suci rupanya mengakibatkan dakwah kesan negatif dalam penyebaran Islam. Ada tiga pola kekerabatan interaksi antara Islam dan Hindu di India antaranya :
1.      Pola Terorisme, bahwa penaklukan – penaklukan Muslim di India hanya membawa kehancuran dan kerugia belaka.
2.      Pola Penaklukan, perkampungan, dan pembangunan Kerajaan Islam di tanah India serpihan barat dan utara. Pola ini penguasa Muslim gagal membagun sistem Administrasi yang efisien.
3.      Pola yang ditunjukkan Dinasti Mugal yang tidak hanya bisa menaklukan sebagian besar wilayah India, tetapi bisa tetapkan Administrasi yang stabil berpusat di Dehli dan Agra.

Disamping melalui jalan kekerasan, juga dengan jalan tenang melalui jalur perdagaangan sambil berdakwah. Islamisasi melalui jalur tenang terjadi di daerah India serpihan selatan di pantai Malabar (daerah Gurajad), dilakukan oleh para Sufi dan mubaligh Syiah Ismailiyah. Ternyata dahwah Islam dengan cara tenang lebih gambling mencakup :
1.      Para pedanggang Islam menggunakan dua tanggan yaitu tanggan satu mengembangkan Islam di anak Benua Asia dan tangan yang lain untuk berdagang.
2.      Dalam mengatakan Islam para Da’I mengunakan cara – cra yang dampang dan mudahah di pahami oleh masyarakat awam.
3.      Peran penguasa islam untuk menarik simpati masyarakat India dengan cara memperagakan rasa toleransi, mengatakan banyak sekali fasilitas, dan kemudahan bagi semua yang akan masuk Islam.
4.      Peran para Ulama yang menjadikan penyebaran Agama Islam menjadi pekerjaan Utamadalam mencari Ridho Allah SWT semata.

10.3. Pengaruh Islam Terhadap Rakyat India
1.      Bidang Politik. Bahasa Persia dijadikan sebagai bahasa resmi dan juga untuk dokumen dan surat. Pemakaian gelar resmi dan pemerintah profinsi telah diatur secara seragam (Nawab atau Nizam).
2.      Bidang Ekonomi. pengaturan Bea-Cukai, pengaturan pajak tanah, system uang yang berlaku secara resmi dan sebagainya untuk menambah anggaran keuanggan kerajaan.
3.      Bidang Sosial – Budaya. Lahir bahasa – bahasa gres mirip gabungan antara Bahasa Sansekerta, Persia, dan Arab. Merupakn alkulturasi Islam yang diterima masyarakat India.
4.      Kesenian. Seni bagunan (Arsitektur) dan seni lukis, timbul perpaduan antara ciri bangunan Hindu dengan Bangunan Islam seperi benteng Agra dan makam Taj Mahal.
BAB XI
SULTAN – SULTAN DEHLI (1206-1555)

11.1. Dinasti Budak/Mamluk (1206-1290)
            Dinasti Budak (Mu’izzi) didirikan oleh Quthbuddin Aybak berkuasa di Afghanistan,ketika Sultan Mu’izzudian meninggal dunia (pada 1206), Aybak berkuasa di Lohare sebagai Malik (penguasa) wakil Dinasti Ghuri. Arsitek kesultanan imperium di Delhi yakni Iltutmish (memerintah pada 1211-1236), seorang panglima sultan Mu’izzudia Ghuri yang dipercaya memerintah Delhi, kemudia sultan Mu’izzudia Ghuri tidak bisa menahan serangan tentara Mongol yang mulai menduduki Punjad. Buldan (memerintah 1266-1287) yakni budak dari Iltutmish yang didukung oleh pasukan militer yang kuat, untuk menjaga keadilan dan kesejahteraan secara efektif maka Buldan membuat osrganisasi independen guna menyelidiki banyak sekali kasus yang berkaitan dengan keadilan di masyarakat.

11.2. Dinasti Khilji (1290-1320)
            Pendiri Dinasti Khilji yakni Jalaludin Firuz Syah (memerintah 1290-1296) mngambil alih kekuasaan Raja Budak pada1290,Dinasti Khilji berasal dari Turki dan Jalaludin Firuz Syah yakni seorang sultan yang saleh dan murah hati. Sultan Ala’udin menggap dirinya sebagai Alexsander kedua, beliau juga berhasil menaklukan daerah kaya di Pegunungan Vindha, daerah Devagiri di Decca yang beribukota di yadava pada 1296. Sultan Ala’udin mengunakan gelar teradisional yaitu : Nashir Amir al Mu’minin (Penolong pemimpin kaum Muslim).

11.3. Dinasti Taghlaq (1320-1414)
            Dinasti Taghlaq didirikan oleh Ghazi Malik pada 1320 dan bergelar Ghiyathudin Taghlaq Syah. Ghazi Malik yakni seorang panglima keturunan Turki-India yang bisa memulihkan dan mengstabilkan kekuasaan Muslim di India Utara dan Deccan. Dibawah pemerintah Muhammad ind Taglaq Dinasti Taghlaq di India Utara dan Deccan menjadi mantap, Muhammad ind Taglaq membina kekerabatan diplomatic dengan Muslim di luara India mirip Dinasti Mamluk yang berkuasa di Mesir. Ibu kota Dinasti Taghlaq dipindahkan dari Kota Delhi ke Kota Deogir yang berada di Deccan, hal ini merupakan awal kemunduran Dinasti Taghlaq lantaran mereka menghadapi banyak tentangan di India tenggah. Penganti Muhammad ind Taglaq yakni Faruz Syah mempu tampil sebagai sultan yang otoritas di India Utara dari Sind hingga Bengala. Saat DInasti Taghlaq hokum sari’ah Islam di terapkan dengan baik.

11.4. Dinasti Sayyad (1414-1451)
            Pendiri Dinasti Sayyad adalh Khidr Khan memerintah 1414-1421 bekas Gubernur Multan yang memetintah sebagai bawahan Timur dan puas dengan gelar Rayat’-i-A’la (Panji – Panji Mulia), sedangkan dinastinya disebut dengana nama Sayyagiyah (sayyid = yang dipertuan, salah satu keturuan Nabi), kekuasaan Dinasti Sayyad yang hanyya 40 tahun disebabkan lantaran Dinasti Sayyad kurang disegani Elit Militer Turki dan Afghan di Delhi.

11.5. Dinasti Lodhi (1451-1526)
            Dinasti Lodhi dibuat oleh Bahlul Khan seorang kepala suku Afghan Lodhis, kekuatan Dinasti Lodhi hamper sama kuatnya dengan Dinasti Taghlaq. Nizam Khan Sikandar (memerintah 1489-1517) bisa menghalang Negara – Negara Rajpur, ibu kota Dinasti Lodhi berada di Agra sehingga gampang mengawasi daerah taklukanya. Sultan yang terahir adakah Ibrahim Lodhi (memerintah 1517-1526, lantaran kebijakan menjauhkan elit aristokrat dengan elit militer membuat Ibrahim Lodhi kurang disukai rakyat, hal ini mengundang campur tanggan Babur dari Dinasti Mugal Chagatayiyyah yang berkuasa di Kabul.

11.6. Dinasti Suri/Afghan (1540-1555)
            Pendiri Dinasti Suri yakni Shir Sham Suri (memerintah 1540-1545), kekuasaan Dinasti Suri hanya 15 tahun. Shir Sham Suri eksklusif member amanat kepada para pengumpul pajak dan petani secara terpisah, untuk menuntaskan suatu problem Sang Sultan eksklusif turun ke lapangan meyaksikan dengan mata kepala sendiri dan gres mengeluarkan keputusan – kepuusan yang tegas.
BAB XII
INTEGRASI DI BAWAH IMPERIUM MUGHAL

12.1. Zhahiruddin Babur (1526-1530)
            Pendiri Kesultanan Mughal yakni Zhahiruddin Babur seorang Turki Chagatay berasal dari Asia Tengah tepatnya daerah Farghana, pada 1504 Babur telah berhasil menguasai Kabul untuk kerikil loncatan menguasai India. Dabur menentukan Agra sebagai Ibu kota pemerintahan Mughal, Dabur dipengarui oleh kebudayaan Persia dan menguasai Bahasa Persia dangan fasih jadinya Mughal menjadi sentra kegiatan kesusastraan dan kebudayaan khususnya dalam Bahasa Persia.

12.2. Nashiruddin Humayun (1530-1556)
            Nashiruddin Humayun merupakan Putra Dabur seorang yang Alim, Nashiruddin Humayun paham llmu Pasti dan Astronomi (ilmu bintang),dan dikenal sebagai pendiri sekolah – sekolah dan sekolah tinggi tinggi pertama di India zaman Imperium Mughal. Pemerintahhan Nashiruddin Humayun diselinggi oleh Dinasti Suri (antara 1540-1555) lantaran pada 1540 kerajaannya diserbu oleh Syir Syah. Pada 1554 Nashiruddin Humayun mempunyai kesempatan untuk menyerang Dinasti Suri dan kemudian Nashiruddin Humayun kembali berkuasa di India Utara.

12.3. Jalaluddian Akbar (1556-1605)
            Jalaluddian Akbar berusia 14 Tahun ketika ayahnya wafat. Hingga 1560 Akbar memerintah dibantu oleh seorang wali yang mendidiknya semenjak kecil (Bairam Khan). Akbar ingin mempersatukan India dibawah kekuasaanya, Akbar melalui peperangan, perkawinan politik (Political Marriage) dan dengan pendekatan eclectic (bersikap toleran) terhadap komonitas Hindul. Hal yang pertama kali ditaklukan ialah bangsa – bangsa Rajpur yaitu kelompok bangsa yang gagah dan tidak pernah mau tunduk kepada kekuasaan Mughal.

Sekitar 30.000 orang bangsa Rajpur terbunuh, kemudian putrid Raja Rajpur diperistri oleh Akbar dalam rangka perkawinan politik untuk menjalin kekerabatan baik dengan bangsa Rajput yang mayoritas Hindu. Mugal berhasil menaklukan Pelabuhan Surat di wilayah Gujarat kemudian Akbar bekerjasama dengan bangsa Portugis.

            1. Sistem Politik dan Administrasi Mughal
            Sistem politik impeium Mughal disusun berdasarkan pola kekhalifahan Dinasti Abbasiyah menganut pola Greco-Roman yaitu Cae Ropapisme (raja sebagai kepala Negara sekaligus pimpinan Agama), untuk mengurusi soal keagaaman Akbar mengkat seorang kepala Agama yang berkedudukan sebagai penjaga hokum Islam. Sistem politik Mughal yakni Sistem Kekaisaran, indikasi awal yakni gelar Maharaja yang digunakan Akbar. Elit kelas penguasa yang disebut dengan Mashabdaris terdiri atas orang – orang Turki, Afghan, Persia dan Orang – Orang beragama Hindu.

Gaji mereka dibayar dengan jagirs (land-grant), semacam tanah lungguh tetapi tidak bersifat turun – temurun. Terdapat hakim tinggi yang mengawasi kerja para Qadli dan Mufti dalam mengadili kasus – kasus sipil dan kriminal komonitas Hindu dan Muslim. Wilayah Imperium Mughal dibagi dalam 15 Provinsi (Subha) yang diperintah oleh Gubernur dan dibantu oleh pejabat pengumpul pajak yang disebut Diwan. Dalam mengatur soal keuanggan, sultan Akbar dibantu oleh andal keuangan Hindu yang bijak yaitu Raja Todar Mali.

            2. Perkembangan Agama : Kasus Din-I-Ilahi
            Sltan Akbar tadinya seorang Islam ortodoks yang ketika taat, tetapi minatnya dalam bidang ini membuatnya menjadi sangat toleran dan eklektik. Di Istananya terdapat banyak andal dari banyak sekali agama semisal Hindu, Nasrani, Yahudi, Zoroaster, Budha, dan Islam. Untuk mencari semangat kebersamaan dan kerukunan bahkan pada 1576 M Akbar membangunsebuah gedung untuk para andal agamanya yang disebut Ibadat Khana di kota Fatehpur Sikiri.
            Akbar mendirikan sebuah agama gres yang diberi nama Den-I-Ilahi dengan tujuan untuk melaksanakan pembaruan agama yang berasal dari gabungan agama Islam, Nasrani, Kristen, dan Hindu. Beberapa pokok aliran Din-I-Ilahi sebagai berikut :
·         Kebajiban bagi penganut untuk bersujut atau menyembah pada Sultan Akbar.
·         Melarang pengikutnya untuk Berhitan.
·         Mengharamkan daging sapi.
·         Menganjurkan semoga tidak memelihara jenggor.
·         Melarang goresan pena dengan karakter Arab dan lain sebagainya.

3. Bidang kebudayaan
Salah seorang mentri Akbar yang beragama Hindu (Raja Birbal) telah berhasil mengumpulkan naskah – naskah ihwal pemikiran agama dan filsafat aliran Hindu, seorang sastrawan Muslim (Abdurrahim Khan i-Khana) telah berhasil menterjemahkan kitab Bhagavadgita kedalam Bahasa Persia, dan Faizi atas perintah Sultan Akbar telah menterjemahkan dua Epik besar kitab Mahabarata dan kitab Ramayana kedalam bahasa Persia.

12.4. Nuruddin Jahagir (1605-1627)
Sultan Akbar wafat lantaran penyakit disentri kemudian digantikan putranya yang berjulukan Salim dengan delar Muruddin Jahangir. Karena mendapatkan tekanan dari para ulama, Salim berjanji untuk lebih melindungi agama Islam. Kebijakan Jahangir yang mencerminkan melindungi Agama Islam sekaligus mencari keadilan antara lain :
1.      Tidak ada paksaan dalam memeluk Agama Islam.
2.      Dilarang memproduksi dan memperdagangkan barang yang memabukkan.
3.      Pejabat Negara tidak memperoleh rumah dari masyarakat.
4.      Pejabat Negara tidak boleh mencampuri kasus pribadi masyarakat.
5.      Membebaskan tahanan yang sudah bau tanah tampa syarat.
6.      Mendirikan masjid dan khafilah di tempat – tempat yang jauh dari penduduk untuk keperluan para musafir.

Yang absurd tapi nyata, putra Sultan Jahangir berjulukan khusru memberontak kepada ayahnya sehingga beliau ditangkap, ditawan, dan dicungkil matanya sebagai hukuman. Dalam memerintah Jahangir sangat dipengaruhi oleh permaisurunya (Nur Jahan – bekas isri Dinasti Suri yang terahir, Wali Raja di Banggala), eksekusi mati kepada Khusru diduga lantaran hasutan dari Nur Jahan. Jahangir diganti oleh putranya hasil perkawinan dengan Nur Jahan, berjulukan Khurram yang nentinya bergelar Syah Jehan.

12.5. Syihabuddin Syah Jehan (1628-1658)
            Syah Jehan memerintah dengan cara membunuh hamper semua keluarganya termasuk adiknya Syah Ryar, tahun pertama pemerintahhannya Syah Jehan harus menghadapi Khan Jahan Lodhi penguasa Afganistan yang meyerbu ke India Utara. Syah Jehan menikah dengan seorang putribernama Mumtaz Mahal ketika meninggal tahun 1631 Syah Jehan membangun Taj Mahal untuk mengenang istrinya.

Dalam pemerintahan Syah Jehan, Inggris ketika itu dating dengan tujuan utama berdagang di Mughal dan diterima dengan baik. Syah Jehan dikenal pemboros lantaran kesukaan hidup glamor , mengumpulkan barang – barang permata, mendirikan gedung, istana, dan bagunan megah. Dari ijab kabul degan Mumtaz Mahal, Syah Jehan mempunyai empat putra dan saling bersaing untuk berkuasa di Mughal.

1.      Dara Syakoh, puta sulung yang disukai rakyat lantaran sangat toleran dan ekletik, menjadi Gubernur di Delhi untuk daerah Punjad.
2.      Syah Syuja, putra kedua yang sanggat ambisionis, menjadi Gubernur di Benggala dan Orissa.
3.      Aurangzeb, puta ketiga yang sanggat alim dan saleh, menjadi Gubernur di Wilayah Deccan.
4.      Murad Bakhsy putra bungsu, menjadi Gubernur di Gujarat.

12.6. Muhyiddin Aurangzeb Alamgir (1659-1707)
            Sewaktu dinobatkan menjadi Sultan Mughal pada 1659 Aurangzeb mengunakan gelar Sultan Muhyiddin Aurangzeb Alamgir (Aurangzeb yang menghidupkan agama dan menaklukan dunia), pada awal pemerintahan Aurangzeb telah meyenangkan rakyatnya kerena menurunkan pajak. Kebijakan pemerintah Aurangzeb banyak dipengaruhi oleh Syaikh Ahmad dari Sirhind.

Aurangzeb mengunakan system politik Islamisasi maksutnya kebijakan untuk merebut setiap jengkal tanah orang – orang Hindu (Darul Hard) kemudian dimasukkan ke dalam kekuasaan Islam (Darul Islam). Kekuasaan Aurangzeb dihabiskan berperang menaklukan wilayah India Tengah (Biyapur dan Golkonda sulit ditaklukan),  kemudian Aurangzeb menghadapi meberontakan orang – orang Sikh yang dipimpin oleh Gobind Singh.

Ketika Sivaji (Raja Hindu Maratha) wafat pada 1680 diganti putranya Sambhaji yang lemah pada 1681, Aurangzeb memimpin pasukan untuk menaklukan Daccer. Kemudian kekuasaan Aurangzeb mencakup India Utara, sebagian besat India Tengah, dan sebagian India Selatan wafat dengan segala kebesarannya.

12.7. Periode Disintegrasi Imperium Mughal
            Setelah Sultan Aurangzeb meninggal Imperium Mughal mulai mengalami proses disintegrasi, Aurangzeb mempunyai tiga orang putra yaitu : Mu’azzam, putra sulung yang tinggal di Kabul. Azam, putra kedua lemah. Kambakhs, puta bungsu yangberada di deccan bersama Aurangzeb.

Kerika Aurangzeb menginggal, Mu’azzam eksklusif membawa pasukan yang besar untuk merebut Kota Agra yang telah dikuasai Oleh Azam, kemudian Mu’azzam dinobatkan menjadi Sultan dengan gelar Sultan Bahadur Syah (memerintah 1707-1712). Sultan Bahadur Syah mengadahan komplotan dengan bangsa Maratha, yaitu dengan melepaskan cucu Sivaji yang ditawan di Dehli.

Ujian paling berat yang dihadapi Sultan Bahdur Syah yakni pemberontakan kaum Sikh dibawah pimpinan Godind Singh. Pada 1712 Sultan Bahdur Syah meninggalkan empat putranya yang saling bersaing merebutkan Tahta Mughal, putra sulungnya Jahandar Syah dikenal kejam ketika mengantikan Sultan Bahdur Syah, kemudian diganti oleh saudaranya Farukhsiyar juga bersikap kejam kepada rakyatnya. Akibatnya sehabis Farukhsiyar menginggal Imperium Mughal mengalami perpecahan pada 1722, dimaa beberapa Gubernur melepaskan diri dari pemerintahan sentra Delhi mirip :
1.      Azaf Khan mendirikan kerajaan sendiri di Hyderabed (Deccan).
2.      Shahadat Khan menguasai wilayah Oudh kemudian diganti Safdar Jang.
3.      Allahwardi Khan mengangkat diri senagai raja di Bengala.

+ Sebab – alasannya yakni Disintegrasi Imperium Mughal
            Disintegrasi Imperium Mughal terjadi sehabis wafatnya Sultan Aurengzeb, semenjak masa Sultan Aurengzeb umumnya beraklak bejat dan korup lantaran dibesarkan dalam kemewahan sebagai Contoh : Pada awal Dinasti Babur atau Akbar bersama tentaranya sanggup berjuang setiap hari selama 30 Tahun, tetapi Pasukan Sultan Aurengzeb diliputi kemewahan dilapisi sutra ketika berangkat ke medan laga dengan mengendarai kereta.

BAB XIII
DARI KOLONIALISME INGGRIS
MENUJU PERKEMBANGAN KEMERDEKAAN INDIA

13.1. Kolonialisme Inggris di Anak Benua India
Awal mula acara Inggris di India yakni dalam bidang perdaganggan yang dilakukan oleh tubuh niaga EIC yang dibuat tahun 1600 pada para pedagang London. Tujuan dari tubuh ini yakni untuk membangun kekerabatan dagang dengan Asia.Kongsi dagang ini juga berusaha mendapatkan ijin berdagang dan mendirikan kantor - kantor dagang dari para penguasa India. Dengan surat ijin dari Sultan Jahangir, EIC membangun kantor dagang,disurat selanjutnya kantor dagang tersebut berkembang menjadi pelabuhan penting.

Badan niaga ini oleh pemereintah kerajaan Inggris diberi hak monopoli perdagangan dengan dunia timur (India, Indonesia, China) yakni tiga wilayah Madras yang diduduki semenjak 1639, Bombay yang diperoleh sebagai mahar dari Portugis tahun 1661 berkat ijab kabul Charles II dengan putri Chatrina Braganza dan disewakan kepada EIC tahun 1665, serta Calluta yang diperoleh tahun 1690, EIC mengembangkan sayapnya tidak hanya dalam bidang ekonomi dan politik.

            Di India sektor timur tahun 1650 EIC membeli sebuah situs Hugli (Benggala) dan membangun beteng, kemudian membangun pemukiman di Kalighat hugli tahun 1690. Pada awal tahun 1725 mereka membangun kantor - kantor dagang di masulipatan, armageon, mellora, dan pada 1739 mendirikan benteng yang diberi nama font st ford.

            Sejak awal masa 18 inggris sudah mempunyai tiga sentra dagang penting yaitu, di Bombay, Madras, dan Chalcutta, dengan gubernur - gubernur yang ditunjuk oleh dewan direktur, dan untuk melindungi diri dibentuklah tentara lokal yang disebut Sepoy dan dilatih mirip tentara barat yang dianggap sebagai peletak dasar kekuasaan inggris diindia ialah Robert Clive. Sepoy bisa bersaing dan mengalahkan kekuasaan prancis dalam peperangan Carnatic 1746-1752 dan 1756-1763.

Inggris juga bisa mengusir portugis dan belanda yang ketika itu berkuasa di Srilanka, antara inggris dan belanda sudah mengadakan perjanjian, bahwa inggris yang menjajah india, bukan indonesia, dikarenakan pada ketika itu india lebih menguntungkan materi rempah-rempahnya. Pengganti Clive, Warren hastings (1772-1785), dianggap sebagai tokoh yang berjasa dalam pembentukkan sejarah British India (india yang berkuasa diinggris) hal ini karna pada masa itu disusun struktur  pemerintahan kolonial inggris, dengan warren hastings sebagai gubernur jendral yang pertama.

            Peta politik india mengalami perubahan besar ketika Lord Wessley (1798-1805) menjadi gubernur jendral EIC diindia.dengan mencanangkan kebijakan Subsidary Alliance (raja-raja india yang bersekutu dengan inggris harus membayar upeti dan mengusir perwira-perwira eropa selain inggris) wessley berhasil menjadikan EIC sbagai kekuatan politik terbesar diindia karna menguasai benggala, bihar, orissa, mysore, oudh, dan sebagian maratha. Namun kekuasaan inggris benar-benar semenjak pertengahan masa 19 ,setelah berhasil menganeksasi punjam dan mengalahkan Sikh.K.M.Panikar dan menyebut th.1848 sbagai th.dipersatukannya seluruh daerah india.

13.2. Keadaan masyarakat kala kolonialisme inggris masuk ke india
            Pada ketika kolonialisme inggris masuk ke India dengan cara perdagangan dengan membentuk EIC 1600, masyarakat paling mencicipi kepahitan ketika kolonialisme ingris masuk yakni kaum muslim, lantaran bangsa inggris lebih menganak emaskan kaum hindu dan sebaliknya kaum muslim dianak tirikan oleh inggris. Masyarakat Islam di India sangat terbelakangan pada ketika pendidikan yang diterapkan oleh inggris, masyarakat India dikuasai penuh oleh inggris dan dalam bidang ekonomi mirip perdagangan dan sistem politik.

Kolonialisme Inggris semakin kokoh pada masa ke-19 masyarakat dilumpuhkan total, semua kendali berada ditangan Inggris, masyarakat juga disuruh untuk mengikuti kebudayaan bangsa Inggris dan keadaan masyarakat waktu itu sangat mengenaskan, mereka tidak bisa melaksanakan apa-apa ketika Inggris masuk. Mereka hanya bisa melaksanakan apa yang diperintah oleh bangsa inggris, lantaran semua hak bangsa India sudah ada di inggris.

Mulai dari kehidupan politik, ekonomi, sosial, dan budaya. Bahkan masyarakat tidak punya martabat dan kemerdekaan, mereka disuruh mencar ilmu tetapi pendidikan yang diberi kepada masyarakat india bukan murni pendidikan untuk diri sendiri, tetapi pendidikannya yakni pendidikan orang Inggris. Karna berdasarkan Inggris kalau orang India dididik mirip orang inggris maka akan memenuhi standart Inggris, jadi kehidupan masyarakat India mirip budak yang menuruti semua perintah majikannya. Keadaannya pada sistem sosial dan kebudayaan masyarakat India dijadikan Inggris untuk mengubah peradabannya mirip peradaban barat, mengubah ras dan agama. Tetapi pada ketika EIC dibubarkan keadaan masyarakat India membaik, masyarakat India mulai timbul bentuk - bentuk nasionalisme, masyarakat juga bisa menata kembali politik dan budaya mereka.

13.3. Dampak Kolonialisme Inggris Bagi India
            Kehadiran Inggris serta keberadaan kolonialisme di India tentu membawa banyak dampak terutama bagi india sendiri yang secara eksklusif dikunjungi bangsa eropa tersebut, dalam pengklasifikasian India menerima dampak mayoritas yakni berupa negatif dan positif, tentu kedua dampak ini sangat bekerjasama satu sama lain. Faktor terjadinya konflik tersebut tak lain karna adanya integrasi antara dua belah pihak yang saling memperebutkan daerah masing-masing, telah diketahui bahwa tujuan Inggris sendiri tiba kedataran asia salah satunya India yakni untuk memperadabkan warga asia semoga lebih baik.

Sedangkan dari sudut pandang orang India sendiri kedatangan Inggris yakni penderitaan , karna Inggris terus - terusan mengeksploitasi dan menjajah india. Akibat dari kejadian tersebut tidak mengherankan kalau rakyat india menderita kekurangan pangan karna sumber pangan mereka dikeruk besar - besaran oleh pemerintah Inggris. Tidak mengherankan kalau sehabis itu India dilanda kelaparan yang berkepanjangan, banyak warga india mati dengan tingkat faktor kelaparan yang tinggi, wabah kelaparan ini yakni salah satu tumpuan dampak negatif kolonialisme Inggris ke India yang berupa dampak dibidang ekonomi.

Sosial – Budaya, contohnya banyak terjadi konflik atau kerusuhan antara rakyat India dengan koloni Inggris yang sedang berkuasa, tidak hanya itu pemerintah inggris begitu membeda - bedakan berdasarkan ras dan kelompok sosial, sehingga diskriminasi terjadi tak terelakkan lagi. Dibidang agama, Inggris lebih mendukung dan menyebarluaskan agama Kristen, bahkan dibuka dalam forum pendidikan. Setelah itu beranjak keagama Hindu, Inggris mulai mengikut campur dalam hal proses atau adat dalam kegiatan keagaamaan.

Muslim diindia yang begitu melas dan menderita, penduduk dengan agama islam bahkan tidak ada yang boleh masuk untuk bekerja dalam forum pemerintahan atau pendidikan, muslim - muslim dipekerjakan hanya sebagai pelayan dan buruh rendahan oleh pemerintah Inggris. Meski masa kolonialisme inggris banyak meninggalkan dampak negatif, masih ada dampak positif yang ditinggalkan, antara lain yakni dari warisan infrastruktur peninggalan berupa bangunan dibidang pemerintahan, pendidikan, dll.

Warisan peninggalan itu tentu nantinya sanggup dimanfaatkan sendiri oleh rakyat india. Sedangkan dalam bidang pendidikan juga telah disebutkan sebelumnya bahwa Inggris mulai mendirikan forum pendidikan dengan Universitas Chalcutta sebagai Universitas pertama yang didirikan, dari universitas tersebut juga makin menjalar juga bangunan Universitas yang dibangun ditanah India. Dari forum pendidikan inilah mulai adanya kesadaran dari golongan terpelajar India mengenai nasionalisme dan kemerdekaaan Negara, tidak hanya itu para individu - individu berpendidikan tinggipun terlahir dan tercipta dari sana, banyak diantara kaum elite yang berpendidikan tinggi tersebut bekerja dikantor pemerintahan dan administarsi milik inggris. Warisan dibidang manajemen politik yaitu terciptanya pemerintahan yang tertata secara rapi dan sistematis yang nantinya diterapkan oleh rakyat India, disusul kemudian warisan dibidang social - ekonomi yaitu perkembangan dibidang perhubungan yakni kereta api dan pengolahan irigasi sungai indus dan gangga, UU perburuan dll.

13.4. Timbul Pergerakan Kebangsaan India
            Dalam melawan Inggris di India, kaum pergerakan nasional di India membentuk All India National Congress (partai kongkres india) atas inisiatif seorang Inggris Allan Octavian Hume 1885. Dibawah kepimimpinan Mahatma Gandhi, partai ini kemudian tetapkan garis usaha yang mencakup Swadesi, Ahimsa, Satyagraha, dan Hartal. Dari keempat aliran gandhi ini terutama Satyagraha mengandung makna yang memberi banyak wangsit terhadap usaha di India (yang dimaksud satyagraha yaitu gerakan rakyat india untuk tidak bekerja sama dengan pemerintahan kolonial inggris).

Kebanyakan orang India yang dipandang sebagai momentum bangkitnya kesadaran nasional ialah pembentukan kongkres pada desember 1885, hal ini barangkali lantaran efek dan eksitensi kongkres yang berlanjut terus dalam usaha kearah kemerdekaan India dan bahkan sehabis India merdeka mendominasi peraturan politiknya hingga sekarang. Loyalitas kongkres pada awalnya memperoleh jawaban positif dari pemerintah kolonial Inggris, akan tetapi perilaku loyal kongkres makin usang makin karam oleh kritikan yang pedas terhadap kebijakan - kebijakan pemerintah kolonial Inggris.

Akibatnya simpati pemerintah kolonial Inggris terhadap kongkres memudar, reaksi orang - orang Islam India terhadap kongkres pada umumnya sanggup dikatakan tidak bersimpati, yang melatarbelakangi ketidaktauan mereka terhadap kongkres. Namun disisi lain sangat sedikit orang Islam yang mendapatkan pendidikan barat, keluarga - keluarga muslim lebih suka menyekolahkan anak - anaknya dipesantren. Kesadaran nasional dikalangan muslim di India untuk sebagian besar yakni jasa dari Sir Syyyid Ahmad Khan (1817-1898), Sir Syyyid Ahmad Khan kemudian memusatkan diri pada upaya pembaharuan pendidikan untuk mengejar ketertinggalan kaum muslim dibandingkan kaum Hindu. Arah politik yang ditempuh oleh Sir Syyyid Ahmad Khan antara lain, Berusaha menjalin kekerabatan pendekatan yang baik antara orang-orang Islam dengan Inggris dan Berupaya memperjuangkan partisipasi kaum muslim yang lebih besar bagi india.

Setelah Sayyid Ahmad Khan meninggal dunia sedikit banyak mempengaruhi komunitas muslim di India untuk membentuk wadah organisasi yang sanggup merampung aspirasi dan kepentingan umat islam sendiri dan ada dua perkembangan makin yakin untuk bersatu.
1.      Munculnya aliran radikal didalam kongkres yang dimotori oleh B.G.Tilak dalam rangka menghidupkan kembali tradisi politik dan keagamaan Hindu (maratha) yang sifatnya militan, bahwa India untuk bangsa Hindu.
·         Aliran radikal dipengaruhi oleh pandangan gerakan pembaharuan arya samaj dan ramakrishna, bahwa sistem didunia barat lebih rendah dan berada dibawah sistem kerohanian Hindu.

2.      Penolakan kongkres dimotori oleh tilak untuk membagi benggala menjadi dua provinsi, yaitu benggala dibarat dihuni oleh penduduk yang agama Hindu, benggala ditimur oleh penduduk Islam.
·         Pembagian benggala menjadi dua provinsi bertujuan semoga kemajuan kaum muslim di benggala timur tidak terhalang oleh ketergantungan kepada chalcutta Hindu di barat. Rencana tersebut sudah disetujui kaum muslim, akan tetapi dibatalkan karna ada oposisi yang berpengaruh dari kaum Hindu, kemudian kaum muslim mengambil dua tindakan untuk mempertahankan kepentingan - kepentingan mereka.

BAB XIV
PERKEMBANGAN NASIOLALISME INDIA SAMPAI TERCAPAINYA KEMERDEKAAN INDIA

14.1. Perkembangan Pergerakan Kebangsaan India Hinga Perang Dunia (PD) II
Semenjak berdirinya All Indian National Congress (kongres) dan Liga muslim pergerakan kebangsaan india seolah terefleksi pada dua organisasi ini. Perbedaan orientasi usaha antara kongres dengan liga muslim sudah Nampak pada semenjak awal kiprah kedua organisasi ini berdiri. Sementara kongres bergerak dengan gaya yang kerap radikal, progesif  dan non – kooperatif terhadap pemerintahan colonial inggris. Sebaliknya liga muslim lebih bersikap konservatif, reaksioner dan kooperatif kepada pemerintahan colonial inggris serta lebih memusatkan perhatian pada upaya memperjuangkan hak – hak kaum muslim yang merupakan kelompok minoritas di india.

            Namun liga muslim dan kongres sanggup bekerja sama menelorkan lucknow Pact pada 1916 isi pokok pakta ini : kongres oke dengan model pemilihan terpisah bagi komunitas muslim sebagaimana diinginkan oleh liga muslim. Kemudian kedua organisasi ini sepakat mengenai bagan kontitusi india atas dasar dominion sebagai tuntutan atas partisipasi rakyat india membantu inggris dalam PD I.

            Setelah PD I usai terdapat beberapa perkembangan yang menarik untuk dicatat. Pertama, pemerintahan colonial inggris berusaha melaksanakan pembatasan / retriksi terhadap acara politik orang – orang india (baik kongres ataupun liga muslim) dan terhadap pers.

            Kedua, perubahan karakter organisasi kongres dari bersifat elitisme kontituonal dan gradualisme menjadi pergerakan yang berbasis massa.perubahan ini, selain sebagai reaksi atas kebijakan inggris yang retriktif dan wafatnya tokoh moderat semacam gokhale, juga lantaran suntikan gres dengan tampilnya Mohamad Karamchand Gandhi diatas panging politik india. Mohamad Karamchand Gandhi (169 – 1948) yang kemudian dijuluki mahatma (berjiwa besar). Warna dan efek yang diberikan mahatma gandi terhadap kongres sangat nyata. Konsepsi aliran mahatma Gandhi yang bertumpu pada warisan agama hindu teridir dari :
1.      Ahimsa , perlawanan dengan membisu dan tanpa kekerasan
2.      Satyagraha, tekad yang benar tidak mau bekerja sama dengan inggris
3.      Hartal, mogok bekerja tanda berkabung / tanda protes
4.      Swadesi, mengembangkan potensi diri, memboikot produk inggris dan menggunakan produk sendiri.
Konsepsi aliran ini menjadi progam dan taktik usaha kongres.

14.2. Tercapainya kemerdekaan india
Begitu perang dunia II pecah pada September 1939 pemerintah colonial inggris berupaya menarik simpati dan partisipasi rakyat india untuk membantu peperangan mereka. Pada oktober 1939 inggris berjanji untuk memodifikasi government of india act 1935 seusai PD II dan menjadikan india sebagai dominion. Tawaran ini ditolak oleh oleh kongres dan pada November 1939, kongres mengundurkan diri dari pemerintahan.

Berbeda dengan kongres yang menjadi oposisi pemerintahan, liga muslim bersedia bekerja sama membantu pasukan inggris dalam perang dunia II meskipun terbatas. Tahun 1942 jepang berhasil menduduki Burma dan sudah berada di ambang pintu masuk india. Maka pada maret 1942, cabinet perang inggris mengirim Sir Stafford Cripps ke new delhi dengan misi menyakinkan kaum nasionalis india dan menyatukan mereka untuk membantu peperangan.

Misi Cripps juga mengatakan sebuah kertas putih untuk membuat dominion uni india. Bahwa setiap provinsi  bebas untuk bergabung dengan Uni india atau membentuk federasi terpisah dengan provinsi yang lain. Baik kongres maupun liga muslim menolak tawaran Cripps.
Pada agustus 1942 gandhi memprakarsai progam “quit india”  untuk menuntut semoga inggris segara keluar dan meninggalkan india, progam ini disahkan oleh BP kongres pada 8 agustus 1942. Kemudian pemerintah kolinial inggris bereaksi dengan menangkap dan memenjarakan Gandhi dan semua anggota BP kongres.

Sementara aktifitas kongres terhenti Muhammad ali Jinnah dan liga muslim menyibukan diri dalam upaya memperluas efek dan santunan massa muslim terhadap liga muslim serta usaha memperjuangkan Pakistan, hasilnya ketika PD II usai liga muslim bisa tampil sebagai juru bicara bagi sebagian besar kaum muslim india.

Pada 1944, ghandi dibebaskan dari penjara oleh viceroy Lord Wavell (1943 – 1947). Ghandi kemudian diajak oleh Rajagopalachari untuk mengadakan negosiasi dengan Muhammad ali Jinnah mengenai masa depan india. Perundingan ghandi – Jinnah mengalami kegagalan lantaran ghandi menolak tuntutan Jinnah semoga beliau mendapatkan teori dua bangsa dan usulan berdirinya Pakistan. Teori dua bangsa diciptakan oleh M. Ali Jinah yang berisi tesis bahwa komunitas hindu dan muslim merupakan dua bangsa yang terpisah, membuat suatu nasionalitas bersama yakni mimpi belak.

Menyatukan mereka akan mengakibatkan ketidak puasan yang akan menghancurkan pemerintahan dan bangunan Negara –bangsa yang telah dipersatukan itu.  satu – satunya cara untuk membuat india yang tenang ialah pembagian Negara dengan dasar ras, agama, dan bahasa. Sebaliknya Gandhi dengan sekuat tenaga menentang pemisahan india menjadi dua Negara. Dia selalu menganjurkan semoga orang Hindu menyayangi orang islam, begitu pula orang islam hendaknya menyayangi orang hindu. Dia mengajak semoga orang hinud dan muslim hisup bersama dalam tenang kemerdekaan dalam satu Negara yang merdeka.

Perkembangan keraha yang baik terjadi diinggris dengan kemenangan paratai buruh dalam pemelihan umum 1945. Sejak 26 juli 1945 paratai buruh berkuasa di inggris di bawah PM Clement Atlee, paratai buruh dikenal konsisten dalam memperjuangkan pembaharuan konstitusional di india dan bersimpati dengan usaha kemerdekaan india. Pada 15 maret 1946 PM atlee mengeluarkan pernyataan bahwa tujuan perkembangan kontituonal india sudah penuh.

Misi cabinet yang dikirim PM atlee hingga didelhi maret 1946 dengan tiga anggota yaitu Lord, Cripps dan Alexander. Misi cabinet tersebut mengundang banyak sekali paratai, khususnya kongres dan liga muslim. Untuk berunding guna menyusun system politik gres dan kerangka kontitusi setalah inggris menarik diri dari india. Isi pokonya yakni mengenai usul pembentukan uni india sebagai pemerintahan peralihan sementara yang merupakan federasi dari provinsi – provinsi british india dan native states.

Pada juli 1947 dewan legislatif inggris mengesahkan UU kemerdekaan. UU tersebut terealisasi pada 14 dan 15 agustus 1947. Hari itu secara resmi anak benua india dibelah menjadi dua dominion, yakni Pakistan (14 Agustus 1947) untuk mayoritas penduduk yang beragama muslim sebagaimana yang dituntut dan diperjuangkan oleh liga muslimdengan gubernur jendral muhammad ali jinnnah dan liaquat ali khan sebagai PM-nya.. Dan india (15 Agustus 147) untuk mayoritas penduduk yang beragama hindu sebagaimana yang diperjuangkan oleh kongres dengan Raja Gopalachari sebagai gubernur jendralnya dan Jawaharlal Nehru sebagai PM-nya.

Namun pembelahan anak benua india menjadi dua Negara merdeka itu disusl dengan kerusuhan – kerusuhan besar yang diakibatkan oleh pecahnya Provinsi Punjab dan benggala. India dan Pakistan kemudian menjadi seteru atau musuh turun-temurun khususnya dalam soal Kashmir yang penguasaanya, seorang maharaja hindu, secara sepihak menggabungkan diri dengan india, sementara sebagaian besar penduduknya beragama muslim.

Konflik anatara india dengan Pakistan belum terselesaiakan hingga kini dan telah menyelut perang sebanayak  dua kali, 1947-1948 dan 1965. Demikian pula pemisahan Bangladesh (Provinsi Pakistan Timur) dari Pakistan pada 1971 dengan dibantu oleh india juga telah mengakibatkan perang india – Pakistan. Tokoh – tokoh pendiri bangsa india  antara lain (1) Mahandas karachand Gandhi (2) Jawaharlal Nehru sedangakn tokoh pendiri bangsa Pakistan antara lain (1) Muhammad ali Jinnah (2) Liaquat Ali Khan

14.3. Peran Muhammad Iqbal Dalam Perjuanagn Kemerdekaan Pakistan
Sesungguhnya tidak kecil tugas yang dimainkan dan donasi yang diberikan iqbal dalam perjuanagan kea rah kemerdekaan Pakistan. Dia telah berbuat maksimal untuk menyadarakan komunitas muslim anak benua india ihwal perlunya suatau wilayah sendiri bagi umat muslim, baik dalam kapasitasnya sebagai penyair, filosof maupun politisi. Gagasan – gagasanya banyak yang diambil alih oleh Muhammad ali Jinnah tokoh yang berhasil mewujudkan harapan iqbal yakni Negara islam Pakistan yang berbasis wiilayah india barat dan india timur laut.

14.4. Konflik India Dan Pakistan Soal Kashmir
Konflik yang terjadi di Kashmir bekerjsama bermuala dari pembagaian anak benua india oleh pemerintah inggris menjadi dua Negara dominion, india dan Pakistan. Secara geografis, hemat dan ikatan agama/cultural sudah sewajarnya bila Kashmir bergabung dengan Pakistan. Namun lantaran penguasa Kashmir yakni hindu, beliau lebih suak menentukan bergabung dengan india. Campur tanagn PBB tidak menyelesaiakan kasus Kashmir secara tuntas yang berakibat kekerabatan dua pemerintah, india dan Pakistan, menjadi tegang. Ketegangan kekerabatan ini masih terus berlangasung hingga sekarang.


Sumber http://ganangalfianto.blogspot.com

Berlangganan update artikel terbaru via email:

0 Response to "Rangkuman Sejarah Asia Selatan"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel