Apa Saja Materi Keramik Tidak Plastis?
Bahan Keramik Tidak Plastis
a) Silika
Silika merupakan materi yang banyak digunakan untuk menciptakan benda keramik, glasir, gelas, dll. Bahan ini mempunyai sifat tidak plastis sehingga apabila digunakan untuk menciptakan tubuh keramik akan mengurangi tingkat plastisitas dan penyusutannya. Silika dalam tubuh keramik digunakan untuk menambah kemampuan bentuk dan pengeras, sedangkan dalam glasir berfungsi sebagai penggelas.Titik lebur silika yaitu 1710ºC. Kwarsa yaitu bentuk lain dari silika yang mempunyai kemurnian 100%. Silika atau kwarsa sanggup ditemukan dalam materi oksida yang disebut silicates seperti: kaolin/china clay, feldspar, nepheline syenite, lepidolite, petalite, spodumene, pyrophylite, ball clay dll. Bentuk lain dari silika yaitu flint.Bahan ini banyak digunakan untuk menciptakan benda keramik dan mempunyai kemurnian yang tinggi. Endapan silika yang ditemukan di alam biasanya bercampur dengan banyak sekali bahan-bahan pengotor (impurities) yang akan mensugesti sifat-sifatnya baik dalam keadaan mentah maupun sehabis pembakaran.
Kegunaan silika:
(1) mengurangi plastisitas.
(2) mengurangi penyusutan.
(3) mengurangi retak-retak dalam proses pengeringan.
(4) menambah kemampuan bentuk dan pengeras.
(5) merupakan rangka selama pembakaran.
(6) mengurangi retak-retak (crazing) dalam glasir.
Silika (kwarsa) terdapat di Jawa Barat, Aceh, Sumatera Utara,Sumatera Selatan, Jambi, Bengkulu, Riau, Jawa Tengah, Jawa Timur, Kalimantan Barat, Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur, Sulawesi Selatan, dan Papua.
b) Feldspar
Feldspar dihasilkan dari pelapukan batuan granit dan lava (igneous) dimana tanah liat itu terbentuk.Feldspar termasuk senyawa alumina silikat yang mengandung satu atau lebih unsur-unsur seperti: K, Na, dan Ca . Sebagai materi yang tidak plastis, feldspar sangat penting dalam industri keramik lantaran sanggup berfungsi untuk mengurangi penyusutan pada waktu proses pengeringan dan pembakaran disamping berfungsi juga sebagai flux (peleleh) pada suhu diatas 1200oC. Titik leburnya antara 1170oC–1290oC.Feldspar sangat bermanfaat dalam pembuatan benda keramik pecah belah, stoneware, porselin, dan juga materi untuk menciptakan glasir.
Feldspar terdiri dari banyak sekali jenis, diantaranya:
(1) Potashfeldspar (K2O.Al2O3.6SiO2)
(2) Sodiumfeldspar (Na2O. Al2O3.6SiO2)
Dilihat dari unsur-unsurnya, feldspar mengandung materi alumina (Al2O3), silica (SiO2), dan flux (K2O atau Na2O).Feldpar yang mengandung kalium (K2O) biasanya digunakan untuk menciptakan tubuh keramik halus lantaran sangat aktif melarutkan kwarsa, membentuk masa gelas yang sangat kental, dan sebagai pelebur yang baik dalam tubuh keramik halus sehingga tubuh keramik menjadi padat tanpa mengalami perubahan bentuk (deformasi). Sedangkan feldspar yang banyak mengandung natrium (Na2O) digunakan untukmembuat glasir. Feldspar mengandung semua bahan-bahan penting untuk membentuk glasir sehingga biasa disebut glasir alami, namun dalam glasir semoga lebih memuaskan perlu ditambahkan materi lain seperti: flint, whiting atau kaolin. Di Indonesia feldspar sanggup ditemukan di Jawa Barat, Jawa Tengah, Aceh, Sumatera Utara, Riau, Sumatera Barat, Sumatera Selatan, Lampung, Jawa Timur, Kalimantan Barat, Sulawesi Utara, Sulawesi Tengah, Sulawesi Selatan, dan Papua.
c) Kalsium karbonat (CaCO3)
Whiting berfungsi sebagai fluxpada suhu tinggi yang sangat penting,yaitu materi yang berfungsi untuk menurunkan suhu bakar.Meskipun dalam penggunaan yang terbatas, unsur Ca (calcium) yang terkandung dalam whiting digunakan untuk tubuh keramik dalam jumlah kecil lantaran sanggup menurunkan titik leleh, menunjukkan warna putih, mencegah lengkungdan mengurangi porositas tubuh keramik. Dengan zinc dalam glasir akan membentuk permukaan matt (doff), lantaran terjadi kristalisasi. Dolomite merupakan materi kombinasi antara calcium carbonate dengan magnesium karbonat yang berfungsi sebagai flux atau penurun suhu dalam adonan tanah liat, materi ini termasuk materi yang tidak plastis.
d) Aluminium (Al2O3)
Unsur aluminium (oksida alumina) tidak ditemukan dalam bentuk murni, tetapi dalam kombinasi dengan unsur-unsur lain terutama dalam kaolin, ball clay, dan feldspar.Alumina merupakan materi yang sangat refractory dan materi yang sangat stabil baik secara fisika maupun kimia. Dalam glasir aluminium berfungsi untuk mengontrol dan mengimbangi pelelehan serta menunjukkan kekuatan pada tubuh keramik dan glasir, sedang dalam tubuh keramik untuk meningkatkan viskositas, titik lebur mencegah kristalisasi dan menstabilkan massa gelas. Dalam massa plastis keramik, unsur kaolin akan menunjukkan Al2O3 tidak plastis tetapi cukup murni sedangkan ball clay akan menunjukkan Al2O3 plastis tetapi tidak murni.
e) Talc
Talc merupakan adonan magnesium silikat hidroksidayang mempunyai rumus kimia 3MgO.4SiO2.H2O, berfungsi sebagai flux (pelebur) pada bakaran rendah dan menambah daya rekat glasir pada tubuh keramik sekaligus mencegah timbulnya keretakan padaglasir. Talc banyak digunakan sebagai materi pengisi (filler) dan materi epilog pada beberapa macam industri keramik (terutama untuk dinding dan porselin China), hal ini disebabkan lantaran tubuh keramik yang mengandung talc akan sangat tahan terhadap perubahan temperatur mendadak banyak digunakan untuk pembuatan alat-alat listrik, cooking ware, kapsel, alat bantu pembakaran (refractory), juga dalam keramik seni dan tubuh keramik bakaranrendah.
f) Nepheline Syenite (KNaO.Al2O3.4SiO2)
Nepheline syenite merupakan mineral keramik yang sanggup digunakan sebagai pengganti feldspar.Nephelinesyenite mengandung silika (SiO2) lebih sedikit dan alumina (Al2O3) lebih tinggi daripada feldspar. Bahan ini sanggup dipergunakan dalam glasir earthenware atau stoneware dan materi pembuatan gelas sebagai sumber Al2O3.
g) Grog
Grog yaitu materi tanah liat yang telah dibakar biskuit dan lalu digiling halus dengan tingkat kehalusan yang diubahsuaikan dengan penggunaan.Grog banyak digunakan untuk menciptakan tubuh keramik terutama yang berukuran besar.Grog berfungsi untuk mengurangi plastisitas dan penyusutan sehingga sanggup melindungi benda terhadap perubahan bentuk. Dengan adanya grog mengakibatkan tubuh benda keramik menjadi lebih porous, namundengan kondisi ini memungkinkan terjadi penguapan, jugamencegah terjadinya retak-retak dalam proses pengeringan dan pembakaran, tahan terhadap perubahan suhu yang mendadak, serta menunjukkan tekstur permukaan yang kasar. Sumber http://kumpulantugasekol.blogspot.com
a) Silika
Silika merupakan materi yang banyak digunakan untuk menciptakan benda keramik, glasir, gelas, dll. Bahan ini mempunyai sifat tidak plastis sehingga apabila digunakan untuk menciptakan tubuh keramik akan mengurangi tingkat plastisitas dan penyusutannya. Silika dalam tubuh keramik digunakan untuk menambah kemampuan bentuk dan pengeras, sedangkan dalam glasir berfungsi sebagai penggelas.Titik lebur silika yaitu 1710ºC. Kwarsa yaitu bentuk lain dari silika yang mempunyai kemurnian 100%. Silika atau kwarsa sanggup ditemukan dalam materi oksida yang disebut silicates seperti: kaolin/china clay, feldspar, nepheline syenite, lepidolite, petalite, spodumene, pyrophylite, ball clay dll. Bentuk lain dari silika yaitu flint.Bahan ini banyak digunakan untuk menciptakan benda keramik dan mempunyai kemurnian yang tinggi. Endapan silika yang ditemukan di alam biasanya bercampur dengan banyak sekali bahan-bahan pengotor (impurities) yang akan mensugesti sifat-sifatnya baik dalam keadaan mentah maupun sehabis pembakaran.
Kegunaan silika:
(1) mengurangi plastisitas.
(2) mengurangi penyusutan.
(3) mengurangi retak-retak dalam proses pengeringan.
(4) menambah kemampuan bentuk dan pengeras.
(5) merupakan rangka selama pembakaran.
(6) mengurangi retak-retak (crazing) dalam glasir.
Silika (kwarsa) terdapat di Jawa Barat, Aceh, Sumatera Utara,Sumatera Selatan, Jambi, Bengkulu, Riau, Jawa Tengah, Jawa Timur, Kalimantan Barat, Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur, Sulawesi Selatan, dan Papua.
b) Feldspar
Feldspar dihasilkan dari pelapukan batuan granit dan lava (igneous) dimana tanah liat itu terbentuk.Feldspar termasuk senyawa alumina silikat yang mengandung satu atau lebih unsur-unsur seperti: K, Na, dan Ca . Sebagai materi yang tidak plastis, feldspar sangat penting dalam industri keramik lantaran sanggup berfungsi untuk mengurangi penyusutan pada waktu proses pengeringan dan pembakaran disamping berfungsi juga sebagai flux (peleleh) pada suhu diatas 1200oC. Titik leburnya antara 1170oC–1290oC.Feldspar sangat bermanfaat dalam pembuatan benda keramik pecah belah, stoneware, porselin, dan juga materi untuk menciptakan glasir.
Feldspar terdiri dari banyak sekali jenis, diantaranya:
(1) Potashfeldspar (K2O.Al2O3.6SiO2)
(2) Sodiumfeldspar (Na2O. Al2O3.6SiO2)
Dilihat dari unsur-unsurnya, feldspar mengandung materi alumina (Al2O3), silica (SiO2), dan flux (K2O atau Na2O).Feldpar yang mengandung kalium (K2O) biasanya digunakan untuk menciptakan tubuh keramik halus lantaran sangat aktif melarutkan kwarsa, membentuk masa gelas yang sangat kental, dan sebagai pelebur yang baik dalam tubuh keramik halus sehingga tubuh keramik menjadi padat tanpa mengalami perubahan bentuk (deformasi). Sedangkan feldspar yang banyak mengandung natrium (Na2O) digunakan untukmembuat glasir. Feldspar mengandung semua bahan-bahan penting untuk membentuk glasir sehingga biasa disebut glasir alami, namun dalam glasir semoga lebih memuaskan perlu ditambahkan materi lain seperti: flint, whiting atau kaolin. Di Indonesia feldspar sanggup ditemukan di Jawa Barat, Jawa Tengah, Aceh, Sumatera Utara, Riau, Sumatera Barat, Sumatera Selatan, Lampung, Jawa Timur, Kalimantan Barat, Sulawesi Utara, Sulawesi Tengah, Sulawesi Selatan, dan Papua.
c) Kalsium karbonat (CaCO3)
Whiting berfungsi sebagai fluxpada suhu tinggi yang sangat penting,yaitu materi yang berfungsi untuk menurunkan suhu bakar.Meskipun dalam penggunaan yang terbatas, unsur Ca (calcium) yang terkandung dalam whiting digunakan untuk tubuh keramik dalam jumlah kecil lantaran sanggup menurunkan titik leleh, menunjukkan warna putih, mencegah lengkungdan mengurangi porositas tubuh keramik. Dengan zinc dalam glasir akan membentuk permukaan matt (doff), lantaran terjadi kristalisasi. Dolomite merupakan materi kombinasi antara calcium carbonate dengan magnesium karbonat yang berfungsi sebagai flux atau penurun suhu dalam adonan tanah liat, materi ini termasuk materi yang tidak plastis.
d) Aluminium (Al2O3)
Unsur aluminium (oksida alumina) tidak ditemukan dalam bentuk murni, tetapi dalam kombinasi dengan unsur-unsur lain terutama dalam kaolin, ball clay, dan feldspar.Alumina merupakan materi yang sangat refractory dan materi yang sangat stabil baik secara fisika maupun kimia. Dalam glasir aluminium berfungsi untuk mengontrol dan mengimbangi pelelehan serta menunjukkan kekuatan pada tubuh keramik dan glasir, sedang dalam tubuh keramik untuk meningkatkan viskositas, titik lebur mencegah kristalisasi dan menstabilkan massa gelas. Dalam massa plastis keramik, unsur kaolin akan menunjukkan Al2O3 tidak plastis tetapi cukup murni sedangkan ball clay akan menunjukkan Al2O3 plastis tetapi tidak murni.
e) Talc
Talc merupakan adonan magnesium silikat hidroksidayang mempunyai rumus kimia 3MgO.4SiO2.H2O, berfungsi sebagai flux (pelebur) pada bakaran rendah dan menambah daya rekat glasir pada tubuh keramik sekaligus mencegah timbulnya keretakan padaglasir. Talc banyak digunakan sebagai materi pengisi (filler) dan materi epilog pada beberapa macam industri keramik (terutama untuk dinding dan porselin China), hal ini disebabkan lantaran tubuh keramik yang mengandung talc akan sangat tahan terhadap perubahan temperatur mendadak banyak digunakan untuk pembuatan alat-alat listrik, cooking ware, kapsel, alat bantu pembakaran (refractory), juga dalam keramik seni dan tubuh keramik bakaranrendah.
f) Nepheline Syenite (KNaO.Al2O3.4SiO2)
Nepheline syenite merupakan mineral keramik yang sanggup digunakan sebagai pengganti feldspar.Nephelinesyenite mengandung silika (SiO2) lebih sedikit dan alumina (Al2O3) lebih tinggi daripada feldspar. Bahan ini sanggup dipergunakan dalam glasir earthenware atau stoneware dan materi pembuatan gelas sebagai sumber Al2O3.
g) Grog
Grog yaitu materi tanah liat yang telah dibakar biskuit dan lalu digiling halus dengan tingkat kehalusan yang diubahsuaikan dengan penggunaan.Grog banyak digunakan untuk menciptakan tubuh keramik terutama yang berukuran besar.Grog berfungsi untuk mengurangi plastisitas dan penyusutan sehingga sanggup melindungi benda terhadap perubahan bentuk. Dengan adanya grog mengakibatkan tubuh benda keramik menjadi lebih porous, namundengan kondisi ini memungkinkan terjadi penguapan, jugamencegah terjadinya retak-retak dalam proses pengeringan dan pembakaran, tahan terhadap perubahan suhu yang mendadak, serta menunjukkan tekstur permukaan yang kasar. Sumber http://kumpulantugasekol.blogspot.com
0 Response to "Apa Saja Materi Keramik Tidak Plastis?"
Posting Komentar