√ Seram! Ini 7 Mitos Dan Kisah Misteri Di Lubang Buaya

Sejak duduk di dingklik sekolah dasar, kita sudah diajarkan pelajaran sejarah yang menceritakan pengkhianatan Partai Komunis Indonesia (PKI). Meskipun ketika ini partai tersebut telah tiada, tetapi kekejaman dan perjuangan perebutan kekuasaan yang pernah dilakukan PKI masih membekas di hati masyarakat Indonesia.

Salah satu saksi bisu kekejaman PKI ialah Lubang Buaya, sebuah sumur yang menjadi tempat pembuangan mayat tujuh jenderal Tentara Nasional Indonesia yang dibantai oleh PKI. Sumur tersebut masih ada dan sanggup dikunjungi oleh masyarakat umum. Namun, mengingat Lubang Buaya pernah menjadi tempat pembuangan mayat tentu saja ada cerita-cerita angker yang meliputinya.

Ada banyak mitos maupun dongeng misteri seputar Museum Lubang Buaya. Bacaterus telah merangkum satu persatu dongeng tersebut dalam artikel ini. You’d better sit and enjoy the stories.

1. Aura Mistis yang Begitu Mencekam

* sumber: situsbudaya.id

Museum Lubang Buaya berada satu komplek dengan Museum Pengkhianatan PKI dan Monumen Pahlawan Revolusi. Museum Pengkhianatan PKI berisi patung-patung lilin yang ditata untuk menggambarkan pemberontakan PKI dan kekejaman anggota-anggotanya.

Sementara Monumen Pahlawan Revolusi merupakan patung tujuh perwira tinggi Tentara Nasional Indonesia yang gugur dalam pembantaian Gerakan 30 September PKI atau yang dikenal dengan istilah G30SPKI. Ketujuh jenderal ini jenazahnya dibuang ke dalam sumur yang ketika ini dikenal dengan nama Lubang Buaya.

Aura mistis pribadi sanggup kau rasakan ketika menginjakkan kaki di komplek museum ini. Ditambah lagi penerangan lampu berwarna merah yang diletakkan di dalam sumur Lubang Buaya semakin menambah angker suasana.

2. Teriakan Minta Tolong dari dalam Sumur

* sumber: www.sukita.info

Spot paling angker dalam komplek museum ini ialah Lubang Buaya. Di dalam sumur sedalam 12 meter tersebut pernah tertumpuk jasad tujuh pendekar revolusi yang sebelumnya telah dibantai oleh PKI. Namun, keangkeran di sumur tersebut bukan semata-mata alasannya ialah sejarahnya saja, tetapi juga alasannya ialah kejadian mistis yang dialami hingga ketika ini.

Kejadian mistis pernah dialami oleh seorang warga sekitar yang kebetulan berkunjung ke Museum Lubang Buaya pada sore hari. Kala itu, laki-laki yang tidak disebutkan namanya ini mendengar bunyi minta tolong yang berasal dari dalam sumur. Ketika si laki-laki mencari sumber suara, secara perlahan jeritan minta tolong itu menghilang. Namun, bunyi kembali terdengar tatkala laki-laki tersebut menjauh dari sumur.

3. Penampakan Tentara Berwajah Rusak dan Berlumur Darah

* sumber: www.latinamericanstudies.org

Salah satu dongeng mistis yang juga terjadi di Lubang Buaya ialah kesaksian seorang pengunjung museum yang mengaku pernah melihat penampakan makhluk astral berpakaian tentara dengan wajah rusak dan berlumuran darah. Pengunjung tersebut melihat penampakan itu melintas dari arah sumur.

Entah hanya si pengunjung itu atau ada orang lain yang juga menyaksikan penampakan sosok tentara tersebut. Yang terang dongeng ini memang cukup menciptakan bulu kuduk merinding.

Kisah penampakan ini juga diamini oleh seorang warga sekitar berjulukan Parto. Pria yang kerap kali begadang ini pernah sekali waktu berjalan-jalan di akrab tempat museum. Ketika sedang berjalan, Parto mendengar bunyi langkah kaki yang diseret. Sontak Parto menoleh dan mendapati sosok makhluk berlumuran darah dengan pakaian compang-camping.

Seketika Parto pribadi lari meninggalkan sosok astral tersebut. Parto juga meyakini bahwa kemunculan makhluk tersebut juga ditandai dengan busuk busuk yang menusuk hidung.

4. Sering Terjadi Kesurupan

* sumber: www.ikutilangkahkaki.com

Fenomena kesurupan di tempat yang dianggap angker merupakan hal yang kerap kali terjadi, tak terkecuali di Lubang Buaya. Menurut pedagang yang berjualan di sekitar museum, kejadian kesurupan di Lubang Buaya sudah terjadi berkali-kali. Korban kesurupan rata-rata ialah pengunjung.

Pernah sekali waktu ada rombongan wisatawan dari Amerika Serikat yang mengunjungi Musuem Lubang Buaya. Ketika para turis ini berfoto, salah seorang di antaranya tiba-tiba tertawa cekikikan dan impulsif menyanyikan lagu “Genjer-genjer”.

Kejadian ini tentu saja tidak sanggup diterima dengan budi sehat. Bagaimana sanggup seorang turis yang tidak sanggup berbahasa Indonesia tiba-tiba menyanyikan lagu bahasa Indonesia dengan lancar? Usut punya usut, turis yang kesurupan ini sebelumnya sempat mengejek Lubang Buaya yang ia rasa tidak terlihat indah. Bahkan, si turis ini juga sempat mengucapkan kata-kata bergairah perihal pendekar revolusi yang gugur di sumur tersebut.

5. Suara Derap Kaki Misterius

* sumber: www.ikutilangkahkaki.com

Kejadian angker tidak hanya dialami oleh pengunjung dan warga sekitar saja, tetapi penjaga museum pun pernah mendapat pengalaman mistik ketika menjaga museum ini. Ya, pada bunyi malam seorang penjaga pernah mendengar bunyi derap kaki menyerupai orang yang sedang baris berbaris. Suara tersebut berasal dari dalam museum.

Suara derap kaki misterius ini cukup sering terjadi. Pada ketika tengah malam, bunyi tersebut akan terdengar semakin jelas. Padahal, sanggup dipastikan kondisi di dalam museum memang kosong. Secara logika, mustahil ada orang yang berlatih baris berbaris pada tengah malam, bukan?

6. Lampu Toilet yang Sering Mati

* sumber: wisatasekolah.com

Keangkeran komplek Museum Lubang Buaya juga diamini oleh Kasiman, petugas kebersihan yang sudah 30 tahun lebih bekerja di sana. Kasiman menuturkan bahwa lampu di toilet yang berada di akrab sumur selalu mati. Ketika dicek, lampu dan komponen listriknya masih dalam kondisi bagus. Akhirnya, hampir setiap hari Kasiman mengganti lampu tersebut.

Pengalaman angker yang dialami Kasiman tak hanya hingga di situ saja. Beliau juga menceritakan bahwa mesin air di pos jaga sering menyala dengan sendirinya meskipun tidak ada siapapun di pos tersebut. Bahkan, meskipun sudah 30 tahun bekerja di sana, Kasiman masih sering merasa bahwa patung-patung lilin di museum itu menyerupai mengawasi Kasiman ketika ia sedang bekerja.

7. Aroma Berbeda yang Berganti-ganti

* sumber: www.ikutilangkahkaki.com

Lain dongeng dengan Kasiman yang mendapat gangguan astral melalui visual, Agus Rianto yang juga merupakan penjaga museum sering diganggu melalui indera penciuman. Bagaimana tidak laki-laki paruh baya ini kerap kali mencium aroma misterius pada malam hari. Anehnya, aroma ini sanggup berganti-ganti dalam waktu sepersekian detik. Terkadang ia mencium aroma bunga, dalam hitungan detik berubah jadi aroma busuk.

Cerita angker mengenai aroma misterius ini juga sering dialami oleh para pengunjung museum, terutama pengunjung yang cukup ‘sensitif’ terhadap hal-hal gaib. Tak sedikit yang menyampaikan bahwa sering tercium aroma busuk atau busuk darah dari lubang sumur.

Meskipun kejadian pembuangan jasad pendekar itu sudah terjadi lebih dari 50 tahun yang lalu, tetapi kejadian kelam yang pernah terjadi menciptakan aroma tersebut tetap ‘abadi’ hingga ketika ini.

Ingin mencicipi pribadi atmosfer angker di Lubang Buaya? Kamu sanggup pribadi berkunjung ke komplek Museum Lubang Buaya. Di sana kau juga sanggup menyaksikan patung-patung lilin yang merupakan reka adegan kekejaman PKI. Visual dari patung lilin tersebut digambarkan secara blak-blakan sehingga semakin menyampaikan kebrutalan PKI.

Mitos dan dongeng angker mengenai Lubang Buaya ini menurut pengalaman orang-orang yang pernah mengalaminya. Jika kau pernah berkunjung ke tempat Lubang Buaya dan belum pernah mengalami kejadian mistis apapun, seharusnya kau patut bersyukur. Pasalnya, tidak semua orang berkesempatan untuk mendapat pengalaman angker di sebuah tempat yang dianggap angker.

Sumber https://bacaterus.com

Share this post

Berlangganan update artikel terbaru via email: