Penyimpangan Sosial : Rujukan Kasus, Cara, Dampak, Jenis & Bentuk

Penyimpangan Sosial : Contoh Kasus, Cara, Dampak, Jenis & Bentuk. Contoh Pengendalian Penyimpangan Sosial Dan Gambarnya Meliputi Contoh Kasus, Contoh, Jenis, Cara, Bentuk Pengendalian Sosial

Contoh Pengendalian Penyimpangan Sosial Dan Gambarnya - Contoh Kasus Pengendalian Sosial

Gambar

          Belasan pelajar Sekolah Menengah kejuruan di Kota Tangerang diamankan polisi sebab terlibat tawuran. Dari tangan para pelajar, polisi mengamankan beberapa senjata tajam. Awalnya, puluhan Sekolah Menengan Atas PGRI 2 Kota Tangerang melintas di Jalan Perintis Kemerdekaan, Kecamatan Cikokol, Kota Tangerang, sekitar pukul 16.00 WIB, Selasa (16/2/2016) sore. Saat yang bersamaan, puluhan pelajar Sekolah Menengah kejuruan Yupentek juga hendak pulang sehingga kedua kubu terlibat bentrok. Tawuran gres sanggup tidak boleh 30 menit lalu sesudah polisi turun tangan. Pelajar yang melihat kedatangan polisi pribadi kabur ke arah rumah warga. Namun polisi terus melaksanakan pengejaran sehingga beberapa pelajar berhasil diamankan. Saat dilakukan investigasi dan penyisiran, petugas menemukan senjat tajam menyerupai celurit di semak-semak sekitar rumah warga. Diduga, celurit tersebut dipakai pelajar untuk tawuran. Pelajar yang tertangkap, pribadi dibawa ke Polres Metro Tangerang untuk dilakukan pendataan. Salah satu pelajar Sekolah Menengan Atas PGRI 2 Kota Tangerang Sigit, mengaku tidak berniat melaksanakan tawuran. Ketika itu ia bersama teman- temanya hendak pulang sekolah. Namun di tengah perjalanan mereka dihadang siswa Sekolah Menengan Atas Yuppentek. "Pas mau pulang, mereka menyerang, saya sama teman-teman lari,” ucapnya. Hingga ketika ini, para pelajar masih dalam pendataan petugas kepolisian Polres Metro Tangerang. Mereka juga belum diperbolehkan pulang oleh petugas sebelum dijemput keluarga atau dari perwakilan sekolah. Itulah pola pengendalian sosial atau pola penyimpangan sosial dan pola perkara pengendalian sosial atau cara pengendalian social beserta contohnya.

Penyebab Terjadinya Tawuran Antar Pelajar Dan Cara Mengatasinya

1. Tawuran antar pelajar sanggup saja terjadi sebab ketersinggungan salah satu kawannya.
2. Permasalahan yang sudah mengakar, dalam arti sejarah yang menjadikan pelajar-pelajar dua sekolah saling bermusuhan.
3. Jiwa premanisme yang tumbuh dalam jiwa pelajar.
4. Faktor diri dewasa itu sendiri
5. Faktor keluarga
6. Faktor sekolah
7. Faktor lingkungan

Dampak Tawuran Antar Pelajar

1. Kerugian fisik.
2. Masyarakat sekitar juga dirugikan.
3. Terganggunya proses berguru mengajar
4. Menurunnya moralitas para pelajar
5. Hilangnya perasaan peka, toleransi, tenggang rasa, dan saling menghargai

Cara Mengatasi Tawuran Antar Pelajar

1. Para siswa wajib diajarkan dan memahami bahwa semua permasalahan tidak sanggup terselesaikan dengan jalan kekerasan.
2. Untuk para pendidik, lakukanlah komunikasi dan pendekatan secara khusus kepada para pelajar untuk mngajarkan cinta kasih.
3. Pengajaran ilmu beladiri yang memiliki prinsip penggunaan untuk menyelamatkan orang dan bukan untuk menyakiti orang lain.
4. Ajarkan ilmu sosial budaya, sebab ilmu sosial budaya sangat bermanfaat untuk pelajar khususnya, yaitu semoga tidak salah menempatkan diri di lingkungan masyarakat.
5. Pihak sekolah harus benar-benar tegas, dan menunjukkan sangsi seberat-beratnya bagi siswa yang terlibat tawuran.
6. Bagi para orang tua, mulailah jadi sahabat anak-anaknya.
7. Buat sekolah khusus dalam lingkungan yang penuh disiplin dan ketertiban bagi mereka yang terlibat tawuran
8. Perbanyaklah kegiatan ekstrakurikuler di sekolah.
9. Pengembangan talenta dan minat pelajar
10. Pendidikan agama semenjak dini.
11. Boarding school (sekolah berasrama).
12. Banyak mawas diri, melihat kelemahan dan kekurangan sendiri dan melaksanakan koreksi terhadap kekeliruan yang sifatnya tidak mendidik dak tidak menuntun.
13. Memberikan kesempatan kepada dewasa untuk beremansipasi dengan cara yang baik dan sehat.
14. Memberikan untuk kegiatan dan pendidikan yang relevan dengan kebutuhan dewasa zaman kini serta kaitannya dengan perkembangan talenta dan potensi remaja
15. Memberikan pendidikan moral untuk para pelajar
16. Menghadirkan seorang figur yang baik untuk dicontoh oleh para pelajar.
17. Memberikan perhatian yang lebih untuk para dewasa yang sedang mencari jati diri.
18. Memfalisitasi para pelajar semoga sanggup melaksanakan kegiatan-kegiatan yang bermanfaat di waktu luangnya. Contohnya: membentuk ikatan dewasa masjid atau karang taruna dan menciptakan acara-acara yang bermanfaat.

Untuk meminimalisir terjadinya tawuran dengan cara berikut:

1. Prinsip keteladanan.
2. Adanya motivasi dari keluarga, guru, sahabat sebaya .
3. Kemauan orang bau tanah untuk membenahi kondisi keluarga sehingga tercipta keluarga yang harmonis, komunikatif, dan nyaman bagi remaja.
4. Remaja pintar menentukan sahabat dan lingkungan yang baik serta orang bau tanah memberi kode denga siapa dan di komunitas mana dewasa harus bergaul.
5. Remaja membentuk ketahanan diri semoga tidak gampang terpengaruh kalau ternyata sahabat sebaya atau komunitas yang ada tidak sesuai dengan harapan.
6. Pemberian ilmu yang bermakna yang terkandung dalam pengetahuan dengan memanfaatkan film-film yang bernuansa moral, media massa ataupun perkembangan teknologi lainnya.
7. Memberikan lingkungan yang baik semenjak dini, disertai pemahaman bawah umur yang baik, akan banyak membantu mengurangi kenakalan remaja.
8. Membentuk suasana sekolah yang kondusif, nyaman buat dewasa semoga sanggup berkembang sesuai dengan tahap perkembangan remaja.

Saran :
                  Artikel ini berisi pengendalian sosial secara represif, sebab dilakukan sesudah penyimpangan dilakukan. Para pelajar diamankan supaya situasi lingkungan kembali aman dan supaya jera mereka tidak diperbolehkan pulang sebelum dijemput oleh keluarganya maupun pihak sekolah.

Komentar :
                   Artikel diatas sangat cantik dikarenakan memuat factor-faktor tawuran, dampak tawuran, solusi untuk mengurangi tawuran, bahkan meminimalisir terjadinya tawuran. Jadi, kalau kita menjadi orang tua, guru atau salah satu phak sekolah sanggup membina anak atau siswa semoga tidak terlibat tawarun.

Jenis Jenis Pengendalian Sosial :

Berdasarkan Sifat Pengendalian Sosial :

Pengendalian sosial preventif
Pengendalian sosial preventif yaitu pengendalian sosial yang dilakukan untuk mencegah atau mengantisipasi terjadinya penyimpangan sosial dalam kehidupan masyarakat. pola pengendalian sosial preventif untuk menghindari terjadinya tawuran antar pelajar, seorang guru memperingatkan siwa siwanya semoga tidak terjerumus.
Pengendalian sosial represif
Pengendalian sosial represif adalah pengendalian sosial yang dilakukan sesudah terjadinya penyimpangan. Contoh: santunan eksekusi penjara bagi pelaku korupsi.

Cara Cara Pengendalian Sosial

Pengendalian sosial persuasif
Pengendalian sosial persuasif yaitu pengendalian sosial dengan cara membimbing masyarakat semoga sanggup bertindak sesuai norma yang ada di masyarakat dengan cara yang halus. Contoh: seorang polisi yang menasihati pelajar sebab terlibat tawuran.
Pengendalian sosial koersif
Pengendalian sosial koersif adalah pengendalian sosial yang dilakukan dengan memakai bahaya atau kekerasan fisik terhadap masyrakat yang tidak menaati norma yang berlaku.

Bentuk Bentuk Pengendalian Sosial

Gosip, merupakan memperbincangkan seseorang yang dilakukan oleh seseorang tanpa didukung oleh fakta yang jelas.
Teguran, dilakukan oleh seseorang atau sekelompok orang terhadap seseorang atau sekelompok orang yang melanggar atau mengganggu kesejahteraan masyarakat.
Sanksi/Hukuman, diberikan kepada seseorang atau sekelompok orang yang telah melaksanakan penyimpangan.
Pendidikan, yaitu perjuangan yang dilakukan oleh seseorang atau sekelompok orang untuk mensugesti seseorang atau sekelompok orang semoga sesuai dengan norma yang berlaku di masyarakat.
Agama, mengajarkan kepada umat insan untuk menjaga korelasi baik dengan siapapun.

Terimakasih Telah Berkunjung Dan Membaca Artikel Ini

Sumber http://pelajaransekolahdi.blogspot.com

Share this post

Berlangganan update artikel terbaru via email: