✔ Tertarik Motret Model, Belajarlah Pada 1 Butir Telur
Pada cahaya depan (arah cahaya dari belakang kamera), telur terlihat tepat sebab tidak ada bayangan yang mendistorsi subjek. Warna telur juga keluar menyerupai apa adanya. Kelemahannya, front light kurang menonjolkan tekstur dan terasa datar. Kesan timbul (emboss) sangat minim.
Pada telur kedua, cahaya dan bayangan mengembangkan bidang. Sisi yang menghadap cahaya terlihat jelas dan yang memunggungi lebih gelap. Gradasi antara gelap dan jelas memiliki eksposure yang menarik, bergerak dari putih menuju abu-abu dan berakhir di titik keseimbangan yang menarik.
Efek bayangan tersebut menonjolkan karakter, tekstur, relief dan teknik emboss yang lebih berpengaruh daripada cahaya depan. Kelemahannya, cahaya samping ini mendistorsi warna secara umum: apakah telur tersebut berwarna coklat, putih atau gelap.
Bagaimana dengan telur ketiga yakni dengan cahaya dari belakang (dari depan kamera)? Permukaan telur terlihat lebih flat, kurang emboss serta warna yang lebih gelap dari aslinya. Namun semburat cahaya yang jatuh di 'punggung' telur menonjolkan bentuk (shape) telur dengan detil apik.
Telur keempat merupakan cahaya samping dengan dipantulkan oleh pemantul (reflektor) sehingga bayangan yang muncul pada telur kedua sedikit hilang. Seakan-akan telur memiliki 2 sumber cahaya yakni dari kiri dan kanan dan membantu telur untuk tampil lebih berdimensi dan jauh dari kesan monoton.
Dengan memahami sebutir telur, bagaimana jikalau dipraktikan memotret model? Pada pola foto pertama (front light) warna bedak, make up, gincu, eye shadow, anting dan kontak lens terekspose dengan apik. Namun wajah model terasa datar (tekstur minim) jikalau dibandingkan dengan foto kedua berupa penari cilik.
Pada foto penari cilik dengan side light, teksture terlihat tepat membentuk 'relief' dengan kesan 3 dimensi yang lebih kuat. Di foto ketiga, tekstur tidak solid namun bentuk rambut model terasa lebih kuat. Dan pada foto keempat, foto portrait tersebut dapat kehilangan abjad dan berakhir sia-sia jikalau tidak ada cahaya reflektor dari sisi kanan,
Bagaimana bila bayangan telur itu dipraktekan untuk memotret yang lebih serius? Hasilnya terlihat pada pola foto 3 model yang dikolase jadi satu. Masing-masing foto memiliki pencahayaan yang berbeda dari 3 arah cahaya yang tidak sama. Ketiganya tidak dapat diurut mana yang lebih baik namun memiliki plus-minus tersendiri.
Begitu pula pada pola 3 publik figur yang dikolase dengan 3 arah cahaya yang berbeda. Foto paling kiri yakni Menteri Pendidikan Anies Baswedan (bakc light), yang di tengah merupakan Presdir Blue Bird Group Noni Purnomo (front light) dan paling kiri yaitu Juru Bicara Kemlu Arrmanatha Nasir (side light). Terlihat arah dan sumber cahaya ikut memilih abjad dan penokohan seseorang, bukan?.
Dengan memaksimalkan perbedaan arah cahaya dengan mengandaikan seseorang sebagai 'sebutir telur' yaitu salah satu jalan memahami teknik lighting dengan cerdik. Yakni bagaimana menangkap abjad dan kepribadian subjek secara akurat namun tetap sesuai kebutuhan dan citarasa fotografer.
Sumber : http://inet.detik.com/
0 Response to "✔ Tertarik Motret Model, Belajarlah Pada 1 Butir Telur"
Posting Komentar