iklan

Contoh Kiprah 1



TUGAS I
MK Telaah Kurikulum Dan Buku Teks
 Alat Musik Tiup Nusantara dari Daerah Riau






OLEH :
Nama : Lothar Martius
Nim : 1205449

JURUSAN PENDIDIKAN SENDRATASIK
FAKULTAS BAHASA DAN SENI
UNIVERSITAS NEGERI PADANG

2014

Satuan Pembelajaran  : SMP
Mata pelajaran             : Seni Budaya
Kelas                               : VII
Semester                        : 1 & 2
Standar Kompetensi : SENI MUSIK       
           Mengapresiasikan karya seni musik

Kompetensi Inti :
1.     Menerima, menanggapi, dan menghargai pedoman agama yang dianutnya.
2.     Menghargai prilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli santun, rasa ingin tahu, percaya diri, dan motivasi internal, toleransi, contoh hidup sehat, ramah lingkungan dalam berinteraksi serta efektif dengan lingkungan.
3.     Memahami pengetahuan faktual, konseptual, danprosedural dalam ilmu pengetahuan teknologi, seni budaya, dan hubungannya dengan kebangsaan, dan peradaban terkait fenomena dan insiden yang tampak nyata.
4.     Mencoba, mengalah, dan mengkaji daam sunnah konkrit (menggunakan, meng uasai,dan merangkai, mem  odifikasi, dan membuat) aneh (menulis, membaca dan mengkulturasi, dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari disekolah dan dari banyak sekali sumber lainnya sama dengan sudut pandang/teori.

Kompetensi Dasar  :
3.1. Mengidentifikasi  jenis alat musik kawasan setempat .
3.2. Menampilkan perilaku apresiatif terhadap keunikan alat musik daerah      setempat.


Indikator  :
Ø Mengidentifikasi  jenis-jenis alat musik etnik dari kawasan setempat.
Ø Mengidentifikasi elemen-elemen musik; irama,tempo,nada,dinamika,dan dari alat musik kawasan setempat.
Ø Mendeskripsikan alat musik ( pemain pergaulan )yang ada didaerah setempat.


A. MATERI PELAJARAN

ALAT-ALAT MUSIK TRADISIONAL DAERAH RIAU
  NAFIRI “

SEJARAH DAN ASAL USUL NAFIRI

Asal-usul alat musik tersebut belum begitu jelas. Jika melihat perjalanan sejarah provinsi Riau, semenjak dahulu semenjak ditempati oleh orang-orang melayu pada masa kerajaan Sriwijaya. Orang melayu tersebut menempati banyak sekali macam tempat diselat Malaka. Pembaruan yang terjadi antara masyarakat melayu dengan suku bangsa Padang, jawa, Minangkabau, Bugis, Banjar, dan Batak menyebabkan munculnyaberbagai macam budaya termasuk didalamnya alat-alat musik .
Akan tetapi, ada suatu pendapat bahwa alat musik ini bersal dari India alasannya yaitu menyerupai dengan alat musik untuk memainkan ular. Selain itu ada juga pendapat bahwa alat musik ini berasal dari Timur Tengah alasannya yaitu adanya kemiripan nama yaitu naifr.
                Pada zaman kerajaan-kerajaan, nafiri merupakan salah satu alat yang penting dipakai pada program penobatan raja , pada masa kerajaan dulu, alat pusaka Nobat menyerupai Nafiri, gendang, sirih esar, dan cogan merupakan lambang negara atau yang biasa disebut regelia kerajaan yang dijadikan sebagai kekuatan spiritual dan kehormatan kerajaan bersama dengan adat istiadat. Tanpa adnya alat-alat terebut, maka penobatan seorang raja tidak akan disahkan.
                Ada kepercayaan pada zaman dahulu, kalau kedua kekuatan spiritual tersebut telah rusak, maka akan hancur dan  runtuhlah harkat dan harga diri bangsa tersebut. Bagi kerajaan-kerajaan melayu di rantau itu sebuah kerajaan boleh saja ditaklukan, kalau regelia kerajaannya lemah.
                Tapi, kalau Regelia kerajaan tidak dirampas dan tidak direbut, dan selagi regelia sakti itu masih dipegang oleh rajanya, maka kedaulatan negeri itu masih tegak. Sultannya tetap punya kedaulatan, dan beliau sanggup mendirikan kerajaan dimana saja, dan dijadikan raja dimana saja. Karena alat-alat yang dianggap mempunyai kesaktian itu belum ditaklukan. Dan oleh alasannya yaitu itulah siapapun yang memegang dan diberi kiprah menjaga Regelia itu yaitu orang yan besar lengan berkuasa dan perkasa.
                Seseorang yang mempunyai kekuasaan jauh diatas kekuasaan lain, termasuk sultannya sendiri, biasanya orang tersebut merupakan penasihat raja. Di Kedah nafiri bersama dengan alat-alat nobat lainnya  disimpan dalam sebuah sempurna yang berjulukan Balai Nobat.
                Balai nobat sendiri merupakan bangunan yang khas dengan arsitektur islam, alasannya yaitu terdapat kubah diatasnya. Bangunan ini sudah sering dorenovasi, terutama pada zaman Pemerintahan Sultan Kedah yang ke-25 yaitu Sultan Ahmad Tajuddin Mukarram Shah yang telah menduduki tahta mulai tahun 1854 sampai 1879.
                Nobat berasal dari kata Persia “ Naubat “ yang berarti sembilan instrumen. Nobat merupakan Orkestra Musik kerajaan yang dipakai terutama untuk penobatan raja, darah biru serta penyambutan tamu istimewa. Para pemainnya disebut dengan Orang Nobat. Nobat juga dimainkan bersama dengan perayaan-perayaan suci lainnya menyerupai kematian. Ada sebuah kepecayaan bahwa Nobat itu berasal dari Tradisi India yang ditularkan oleh para pedagang yang dikala itu singgah di Selat Malaka.
Di Malaysia kita juga akan menemukan alat musik yang disebut dengan nafiri, walaupun dengan bentuk yang sedikit berbeda. Di negara tersebut alat musik ini dipakai untuk mengiringi lagu-lagu kawasan dan juga upacara adat. Kita sanggup melihat alat ini pada orkestra nobat  di Malaysia. Alat musik ini juga dipakai untuk penobatan gelar kebangsawanan, salah satu orang yng pernah mendapat gelar kehormatan di Riau yaitu sultan Hemengku Buwono X.
                Ketika penobatannya berlangsung, bunyi nafiri bersama dengan alat musik lainnya mengiringi program tersebut didepan sidang Majelis Perapatan Adat Melayu. Alat-alat tersebut dipakai sebagai penanda diangkatnya seseorang sebagai bangsawan. Dan pada dikala ini fungsi Nafiri menjadi berkurang, alasannya yaitu hanya dipakai pada acara-acara kerajaan atau perayaan-perayaan yang dilakukan oleh masyarakat melayu.
Menurut kepercayan orang melayu Riau, ketika memainkan alat musik ini para pemainnya dirasuki oleh para dewa, mambang, dan peri. Sehingga seperti mereka memberikan pesan adanya ancaman atau insiden penting lannya. Oleh alasannya yaitu itu, sebelum ditiup, alat musik ini perlu dipusung,yaitu diasapi diatas pedupaan. Nafiiri ditiup dengan aliran udara yang tidak terputus selama dua atau tiga jam. Pemain nafiri harus orang yang mempunyai nafas panjang, sehat badannya, dan mempunyai teknik khusus sehingga tidak putus tiupannya, nafiri ditiup hanya dengan tangan kanan, sedangkan tangan kirinya memegang bab bawahnya.


Fungsi dan kegunaan Nafiri :
Ø  Pengiring tarian tradisional, tari lnai, tari jinugroho, dan tari Olang.
Ø  Sebgai alat musik utama dalam musik nobat, yang merupakan musik yang diainkan dilingkungan masyarakat.
Ø  Sebagai melodi untuk memilih gerakan-gerakan silat.
Ø  Sebagai penobatan raja-raja ketika Riau masih berbentuk kerajaan serta kebangsawanan.
Ø  Sebagai membuktikan terhadap terjadinya peperangan, bencana, dan kematian.
Ø  Sebagai penanda spiritual untuk memanggil dewa, roh, atau arwah nenek moyang.



Cara menciptakan Nafiri :
                Terbuat dari kayu yang berukuran 25-45 sentimeter. Antara batang dan tempat tiupnya diberi batas yang terbuat dari tepurung kelapa. Nafiri memakai semacam pengecap yang terbelah dua yang terbuat dari daun kelapa yang muda atau ruas bambu yang sudah kering. Lidah tersebutlah yang disebut dengan vibr4t0r yang akan mengeluarkan bunyi atau bunyi-bunyian. Lubang jari ada tiga buah yang kira-kira sebesar biji jagung untuk mengatur tinggi rendahna nada. Pada bab pangkalnya diberi sambungan yang berbentuk menyerupai bujur telur yang terpotong dan berongga untuk menciptakan volume yang dikeluarkan lebih besar. Musik yang dikeluarkan terdengar menyerupai meronta-ronta daripada melodi yang terang utuk didengar.
                Sepotong kayu yang telah dikerat berdasarkan ukuran yang dikehendaki ditoreh besar dipangkalnya sehingga bentuknya menyerupai dengan telur yang sudah dipotong bab ujungnya. Kemudian diberi bebatang, proses tersebut yang disebut dengan balan, atau bakal nafiri. Kemudian balan tersebut diperhalus dengan memakai pisau raut dan digesek untuk dihaluskan dengan daun trap atau kelopak bunga sukon yang hanya ditemukan didaerah sumatera. Kemudian lubangi dengan memakai gurdi kecil dan pahat, dan akabn menciptakan nafiri tersebut berongga dengan tebal kulitnya kurang lebih setengah sentimeter. Pada batang nafiri dibentuk lubang-lubang jari dengan memakai besi yang dipanaskan. Cara memainkan dan menciptakan nafiri diturunkan secara turun-menurun dari generasi ke generasi oleh masyarakat Melayu Riau.












RANGKUMAN

Nafiri merupakan alat musik tradisional yng berasal dari provinsi Riau di pulau sumatera yang bentuknya menyerupai dengan terompet. Kita sanggup melihat permainan alat musik ini bersama dengan pertunjukan makhyong yang  merupakan sebuah bentuk kesenian tradisional yang dikala ini masih dimainkan dan diwariskan di provinsi Riau.
Selain sebagai alat musik, Nafiri juga dipakai sebagai alat komunikasi masyarakat melayu. Terutama untuk memberitahukan adanya bencana, dan gosip wacana kematian. Cara memainkan alat musik nafiri yaitu dengan ditiup, dan nada yang keluar sesuai dengan tiupan yang kita berikan. Nafiri ini yaitu jenis alat musik tiup. 
                Pada zaman Kerajaan Melayu dahulu nafiri dipakai sebagai alat untuk menyatakan peperangan terhadap kerajaan lain, selain itu juga dipakai sebagai alat untuk mengumpulkan rakyat supaya mereka segera tiba ke alun-alun istana untuk mendengarkan gosip atau pengumuman dari raja mereka. Oleh alasannya yaitu itu alat musik ini dijadikan sebagai barang pusaka kerajaan.
                Nafiri merupakan salah satu alat yang penting untuk  digunakan pada program pertabalan raja dan sebagai alat musik di Istana, pada kerajaan melayu dahulu, alat pusaka Nobat menyerupai Nafiri, gendang, sirih esar, dan cogan merupakan lambang negara atau yang biasa disebut regelia kerajaan yang dijadikan sebagai kekuatan spiritual dan kehormatan kerajaan bersama dengan adat istiadat.
               




DAFTAR PUSTAKA


SUMBER PELAJARAN / BUKU

Hermawan. Agus. Budaya dan Adat Istiadat Riau . 1987.Jakarta : Resist Book

Yayasan Bhakti Wawasan Nusantara. Profil Provinsi Republik Indonesia : Riau. 1992. Jakarta : Yayaysan Bhakti Nusantara
               












Sumber http://suaraibs.blogspot.com

Berlangganan update artikel terbaru via email:

0 Response to "Contoh Kiprah 1"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel