iklan

√ Stoikiometri : Pengertian, Jenis, Aturan Dasar, Rumus Pola Soalnya Lengkap

√ Stoikiometri : Pengertian, Jenis, Hukum Dasar, Rumus & Contoh Soalnya Lengkap


 


 


SeputarIlmu.ComHallo para pencari ilmu,jumpa kembali dalam artikel di seputarilmu.com. Kali ini akan membahas mengenai Stoikiometri. Ada yang sudah mengenal atau pernah mendengar mengenai Stoikiometri? Oke, mari simak klarifikasi secara lengkapnya dibawah ini ya.


 


 Kali ini akan membahas mengenai Stoikiometri √ Stoikiometri : Pengertian, Jenis, Hukum Dasar, Rumus  Contoh Soalnya Lengkap


 


 


Pengertian Stoikiometri


Kata “Stoikiometri” ini berasal dari bahasa Yunani, yaitu dari kata “Stoicheion”  yang berarti “unsur” dan juga kata “Metron”  yang berarti “mengukur”.


Stoikiometri merupakan salah satu cabang ilmu kimia yang membahas perihal kekerabatan kuantitatif yang ada antara pereaksi (reaktan) dan sebuah produk (hasil reaksi) dalam suatu reaksi kimia.


Stoikiometri juga sanggup disebut dengan matematika di balik ilmu kimia. Produk yaitu aneka macam zat-zat yang dihasilkan dalam suatu reaksi kimia. Reaktan yakni suatu zat yang berpartisipasi dalam suatu reaksi kimia.


Stoikiometri ini juga bergantung pada suatu kenyataan bahwa unsur-unsur sanggup berperilaku dengan cara yang sanggup diprediksi, dan bahan yang tidak sanggup diciptakan atau juga dihancurkan.


 




Pengertian Stoikiometri Menurut Para Ahli


1. Chang (2005)


Stoikiometri yakni sebuah ilmu yang mempelajari kuantitas produk dan reaktan dalam suatu reaksi kimia.


Perhitungan stoikiometri yang paling baik dikerjakan dengan sanggup menyatakan kuantitas yang diketahui dan yang tidak diketahui dalam mol dan juga lalu jikalau perlu dikonversi menjadi satuan lain.


 


2. Achmad dan Tupamahu (1996)


Stoikiometri merupakan sebuah kajian perihal aneka macam hubungan-hubungan kuantitatif dalam reaksi kimia.


 


3. Alfian (2009)


Stoikiometri reaksi yaitu sebuah penentuan perbandingan massa dari aneka macam unsur-unsur dalam senyawa dalam pembentukan senyawanya.


 




Hukum Dasar Stoikiometri Kimia


 


1. Hukum Kekekalan Massa (Lavoisier)



Massa suatu produk sama dengan massa suatu reaktan.



Contoh :


S + O 2 → SO 2

32 gr 32 gr 64 gr


 


2. Hukum Perbandingan Tetap (Hukum Proust)



Setiap senyawa kimia ini mempunyai komposisi unsur dengan perbandingan massa yang tetap dimanapun dan bagaimanapun cara senyawa tersebut dibuat.



Contoh :


H 2 O → massa H : massa O = 2 : 16 = 1 : 8


 


3. Hukum Perbandingan Berganda (Hukum Dalton)



Jika suatu unsur bereaksi dengan unsur lainnya, maka pada perbandingan berat unsur tersebut merupakan suatu bilangan bundar dan juga sederhana.



Contoh :



  • Pada unsur N dan O sanggup membentuk senyawa NO dan NO 2

  • Dalam senyawa NO yaitu massa N = massa O = 14 : 16

  • Dalam senyawa NO 2 yakni massa N = massa O = 14 : 32

  • Perbandingan massa N pada NO dan NO 2 sama maka perbandingan massa O yaitu 16 : 32 = 1 : 2


 


4. Hukum Perbandingan Timbal Balik ( Jeremias Benjamin Richter )



Jika dua unsur A dan B ini masing-masing bereaksi dengan suatu unsur C yang massanya sama membentuk AC dan BC, maka pada perbandingan massa A dan massa B dalam membentuk AB yakni sama dengan pada perbandingan massa A dan massa B dikala itu juga sanggup membentuk AC dan BC atau kelipatan dari perbandingan ini.



 


5. Hukum Perbandingan Setara


Hukum ini lahir dari perpaduan Hukum Perbandingan Berganda dan Hukum Perbandingan Timbal-balik. Dari kedua aturan tersebut juga lahir sebuah istilah atau pengertian dari massa ekivalen.



Bila suatu unsur yang bergabung dengan unsur lain, maka pada perbandingan keduanya unsur tersebut yaitu sebagai sebuah perbandingan massa ekivalennya atau juga suatu kelipatan sederhana dari padanya.



 


6. Hukum Penyatuan Volume ( Joseph Louis Gay-Lussac )



Pada suatu kondisi temperatur dan tekanan yang sama, perbandingan pada volume gas-gas pereaksi dan gas-gas produk-reaksi merupakan sebuah bilangan yang bundar dan mudah.



 


7. Hukum Avogadro ( Amedeo Avogadro )



Pada suatu temperatur dan tekanan yang sama, volume yang sama dari semua gas sanggup mengandung jumlah molekul yang sama.



 




Jenis – Jenis Stoikiometri


1. Stoikiometri Reaksi


Stoikiometri tersebut juga sering dipakai untuk sanggup menyeimbangkan suatu persamaan kimia yang sanggup ditemukan pada stoikiometri reaksi. Hal tesebut sanggup menggambarkan bahwa kekerabatan kuantitatif antara zat yang disebabkan lantaran mereka berpartisipasi dalam reaksi kimia.


 


2. Stoikiometri Komposisi


Stoikiometri komposisi ini sanggup menjelaskan yaitu kuantitatif (massa) suatu kekerabatan antara aneka macam unsur-unsur dalam senyawa. Misalnya yakni pada stoikiometri komposisi tersebut sanggup menggambarkan (massa) senyawa nitrogen dengan hidrogen yang bergabung dan sanggup menjadi amonia kompleks. Yakni 1 mol nitrogen dan juga 3 mol hidrogen dalam setiap 2 mol amonia. Mol yaitu satuan yang sanggup dipakai didalam kimia untuk jumlah zat.


 


3. Stoikiometri Gas


Jenis stoikiometri yaitu yang sanggup berkaitan dengan salah satu reaksi yang sanggup melibatkan gas, yang mana gas tersebut berada pada suatu suhu, tekanan dan juga volume yang sanggup dikenal dan juga sanggup dianggap suatu gas ideal.


Untuk gas, pada perbandingan volume idealnya tersebut sama saja dengan aturan gas ideal. Namun pada sebuah rasio massa reaksi tunggal tersebut harus sanggup dihitung dari massa molekul reaktan serta juga pada suatu produk yang mana massa molekul yaitu massa 1(satu) molekul zat.


Hukum gas ideal mempunyai persamaan yakni sebagai berikut :


 


PV = nRT


 


Keterangan:


P = tekanan (atm)

V = volume gas (liter)

n = jumlah mol (mol)

R = tetapan gas = 0,082 L atm/mol K

T = 0 °C = 273 K


 


 Kali ini akan membahas mengenai Stoikiometri √ Stoikiometri : Pengertian, Jenis, Hukum Dasar, Rumus  Contoh Soalnya Lengkap
√ Stoikiometri : Pengertian, Jenis – Jenis dan Hukum Dasar Terlengkap

 




Rasio Stoikiometri


Sejumlah stoikiometri (rasio reagen) atau sebuah zat yang sanggup ditambahkan ke sistem dalam rangka yang menciptakan reaksi kimia yaitu jumlah atau juga rasio yang dimana dengan suatu perkiraan bahwa hasil dari reaksi simpulan dengan dasar sebagai berikut ini :



  • Tidak ada sisa-sisa pada residu.

  • Semua reagen yang sanggup dikonsumsi.

  • Tidak ada defisit pada suatu reagen.


Reaksi hanya sanggup terjadi pada rasio stoikiometri. Stoikiometri ini bersandar pada aturan menyerupai aturan perbandingan tetap, aturan perbandingan ganda dan juga aturan kekekalan massa.


 




Contoh Soal Stoikiometri


Sebuah senyawa Propana yang terbakar dengan persamaan reaksi yakni sebagai berikut ini :


 



C3H8+O2⟶H2O+CO2



 


Jika 200 g propana yang terbakar, maka hitunglah berapa jumlah H2O yang harusnya sanggup terbentuk?


Penyelesaian :


Setarakan persamaan reaksinya!


Hitung mol C3H8!

mol=m/Mr -> mol= 200 g/ 44 g/mol ->mol= 4.54 mol


Hitung rasio H2O : C3H8 -> 4:1


Hitung mol H2O dengan perbandingan misalnya 1

mol H2O : 4 = mol C3H8 : 1

-> mol H2O : 4 = 4.54 mol : 1

-> mol H2O = 4.54 x 4= 18.18 mol


Konversi dari mol ke gram.

mol = m/Mr

m = mol x Mr

m = 18.18 mol x 18

m = 327.27 gram


 


 


Demikianlah klarifikasi terlengkap mengenai √ Stoikiometri : Pengertian, Jenis, Hukum Dasar, Rumus & Contoh Soalnya Lengkap. Semoga bermanfaat dan sanggup menambah ilmu pengetahuan bagi para pencari ilmu. Terima Kasih.


 


 


Baca Juga Artikel Lainnya :


Baca Juga :  √ Reaksi Redoks : Pengertian, Ciri - Ciri dan Fungsi Terlengkap


Baca Juga :  √ Sistem Koloid : Pengertian, Sifat, Fungsi & Jenis Serta Contohnya Lengkap


Baca Juga :  √ Tabel Sistem Periodik Unsur Kimia : Sifat & Keterangannya + Gambar HD Terlengkap

Baca Juga :  √ Pengertian Molaritas, Molalitas, Normalitas, dan Fraksi Mol serta Rumusnya Terlengkap

Baca Juga :  √ Benzena : Pengertian, Sifat, Manfaat, Tatanama dan Klasifikasi Terlengkap


Sumber aciknadzirah.blogspot.com

Berlangganan update artikel terbaru via email:

0 Response to "√ Stoikiometri : Pengertian, Jenis, Aturan Dasar, Rumus Pola Soalnya Lengkap"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel