✔ Memahami Konsep Gdp, Gdp Nominal-Gdp Riil, Dan Gdp Deflator
Pada materi sebelumnya kita telah mempelajari tiga pendekatan yang dipakai dalam kajian ilmu ekonomi makro; untuk materi ini, kita akan membahas konsep GDP (Gross Domestic Product), cara menghitung GDP, perbedaan GDP nominal (nominal GDP) dan GDP riil (real GDP), serta GDP deflator.
Sampai kini, GDP masih diyakini sebagai alat ukur terbaik yang bisa menggambarkan kinerja perekonomian suatu negara.
Oleh sebab itu, hampir semua negara memakai instrumen ini sebagai tolak-ukur keberhasilan pencapaian ekonomi.
Namun demikian, tidak sedikit bergotong-royong yang mengkritik penggunaan GDP untuk menilai kinerja ekonomi, sebab tidak mempertimbangkan aspek-aspek lain yang tidak terukur dalam satuaan moneter. Pembahasan lebih lengkap bisa dibaca di artikel Mempertanyakan Efektivitas Gross Domestic Product (GDP).
1. KONSEP GDP.
Pada penggalan ini kita akan memahami konsep GDP sekaligus cara menghitungnya, baik dari perspektif produksi maupun perspektif pendapatan (income).
1.1. GDP Dilihat dari Perspektif Produksi.
Dari perspektif produksi, terdapat dua pendekatan yang bisa dipakai untuk menjelaskan konsep GDP, yakni:
Kita akan melihatnya melalui pola sederhana berikut:
Penghitungan GDP dari pola diatas adalah:
1.2. GDP Dilihat dari Perspektif Pendapatan.
Dalam perspektif pendapatan, nilai GDP merupakan total pendapatan dari seluruh pelaku ekonomi.
Masih memakai pola diatas, penjelasannya yakni sebagai berikut:
2. GDP NOMINAL dan GDP RIIL.
Setelah memahami penghitungan GDP, sekarang kita akan mempelajari dua karakteristik yang dipakai dalam pengukuran GDP, yakni GDP nominal dan GDP riil.
GDP nominal mengukur nilai output pada periode waktu tertentu menurut harga pasar atau harga yang berlaku pada periode tersebut (currrent price).
Misalnya untuk mengukur GDP 2001 dipakai patokan harga di 2001; sedangkan untuk GDP 2017, yang dipakai yakni harga yang berlaku pada 2017.
Sementara GDP riil mengukur nilai output dari satu periode tertentu menurut pada harga dasar atau harga konstan.
Pengukuran GDP riil dilakukan sebab adanya kesulitan untuk mengukur kinerja perekonomian apabila terjadi perubahan harga dari waktu ke waktu; selain itu, evaluasi kinerja produksi lebih memperhitungkan kuantitas output.
Kaprikornus semisal harga dasar yang ditetapkan yakni harga di 2001 (sebagai basis tahun penghitungan), maka untuk menghitung GDP riil 2017, dipakai harga yang berlaku pada 2001.
3. GDP, NDP, National Income, GNP, dan NNP.
Selain GDP, terdapat beberapa instrumen yang dipakai untuk mengukur kinerja perekonomian, yakni NDP (Net Domestic Product), National Income, GNP (Gross National Product), dan NNP (Net National Product).
NDP yakni nilai GDP sehabis dikurangi depresiasi modal. Dengan kata lain, NDP menawarkan jumlah higienis dari total output suatu negara dalam satu periode waktu.
National Income didapatkan dari hasil pengurangan NDP dengan pajak tak pribadi (indirext taxes) .
Sedangkan GNP merupakan total output final dari acara ekonomi oleh pelaku yang merupakan warga negara atau secara legal berasal dari negara tertentu, baik yang tinggal di negara asal maupun yang berkedudukan di negara lain.
Gambaran sederhananya, GDP Korea Selatan yakni total output final dari kegiatan ekonomi di negara tersebut dalam satu periode tertentu, tanpa memandang kewarganegaraan pelaku ekonomi.
Sedangkan GNP Korea Selatan yakni total output final dari kegiatan ekonomi dalam satu periode tertentu, oleh pelaku yang berkewarganegaraan Korea Selatan, baik yang berada di dalam negeri maupun di negara lain.
Beberapa negara memakai istilah Gross National Income (GNI) untuk menyebut GNP.
Sementara NNP dihitung dengan mengurangkan GNP dengan biaya depresiasi modal.
Untuk lebih jelasnya, kita bisa melihat sketsa komposisi GNP, GDP, NDP, dan National Income pada Gambar 1. berikut.
keterangan:
4. GDP DEFLATOR.
GDP deflator merupakan rasio antara GDP nominal dengan GDP riil. GDP deflator berfungsi sebagai aliran untuk memilih tingkat kenaikan atau penurunan harga secara umum dalam suatu periode tertentu.
Adapun persamaan GDP deflator yakni sebagai berikut:
Untuk mempermudah penggambaran, kita bisa melihat pola kasus pada Tabel 1. dibawah ini:
keterangan:
Demikian pembahasan wacana konsep GDP sebagai alat ukur perekonomian, perbedaan GDP nominal dan GDP riil, serta GDP deflator. *
Referensi:
Tiga Model Pendekatan dalam Kajian Ilmu Ekonomi Makro
Kurva Permintaan-Penawaran serta Ekuilibrium di Pasar Faktor Sumberdaya Fisik (Land) dan Modal (Capital)
Materi selanjutnya:
Komposisi GDP pada Sistem Perekonomian Sederhana, Perekonomian Tertutup, dan Perekonomian Terbuka
Indeks Harga Konsumen, Indeks Harga Produsen, dan Penentuan Tingkat Inflasi Sumber http://www.ajarekonomi.com
Sampai kini, GDP masih diyakini sebagai alat ukur terbaik yang bisa menggambarkan kinerja perekonomian suatu negara.
Oleh sebab itu, hampir semua negara memakai instrumen ini sebagai tolak-ukur keberhasilan pencapaian ekonomi.
Namun demikian, tidak sedikit bergotong-royong yang mengkritik penggunaan GDP untuk menilai kinerja ekonomi, sebab tidak mempertimbangkan aspek-aspek lain yang tidak terukur dalam satuaan moneter. Pembahasan lebih lengkap bisa dibaca di artikel Mempertanyakan Efektivitas Gross Domestic Product (GDP).
1. KONSEP GDP.
Pada penggalan ini kita akan memahami konsep GDP sekaligus cara menghitungnya, baik dari perspektif produksi maupun perspektif pendapatan (income).
1.1. GDP Dilihat dari Perspektif Produksi.
Dari perspektif produksi, terdapat dua pendekatan yang bisa dipakai untuk menjelaskan konsep GDP, yakni:
- GDP merupakan nilai output final (akhir) dari kegiatan ekonomi suatu negara pada satu periode tertentu. Kata kuncinya yakni ‘final’; artinya, yang diperhitungkan hanya output terakhir saja, tidak memasukkan produk intermediate (produk yang dipakai sebagai materi baku untuk produksi selanjutnya).
- GDP merupakan total nilai tambah dalam acara ekonomi suatu negara pada satu periode tertentu. Dalam hal ini, nilai tambah merupakan nilai produk tamat dikurangi nilai produk intermediate.
Kita akan melihatnya melalui pola sederhana berikut:
- PT. A memproduksi kain busana sebanyak 10 lot. Produk tersebut dijual ke PT. B dengan total harga $ 1,000. Dari jumlah tersebut, PT. A membayar upah karyawan $ 800 dan sisanya menjadi keuntungan perusahaan sebesar $ 200.
- PT. B memproduksi pakaian (menggunakan kain yang dibeli dari PT. A) sebanyak 500 potong. Seluruh pakaian tersebut terjual dengan pendapatan total sebesar $ 3,000. Disini PT. B mengeluarkan modal $ 1,000 untuk membeli kain serta biaya upah karyawan $ 1,200; PT. B memperoleh keuntungan $ 800.
Penghitungan GDP dari pola diatas adalah:
- jika dilihat dari perspektif nilai output final, maka output final yakni pakaian; sementara kain yang diproduksi PT. A merupakan produk antara (intermediate). Kaprikornus nilai output final yakni $ 3,000.
- jika dihitung menurut nilai tambah, maka yang dihitung yakni total nilai tambah PT. A dan PT. B.
- nilai tambah PT. A yakni $ 1,000 (PT. A tidak memakai produk intermediate).
- nilai tambah PT. B yakni $ 2,000 (nilai produk pakaian dikurangi nilai produk intermediate).
- dengan demikian, total nilai tambah dari keseluruhan acara ekonomi tersebut yakni $ 3,000.
1.2. GDP Dilihat dari Perspektif Pendapatan.
Dalam perspektif pendapatan, nilai GDP merupakan total pendapatan dari seluruh pelaku ekonomi.
Masih memakai pola diatas, penjelasannya yakni sebagai berikut:
- PT. A mendapat pendapatan berupa keuntungan penjualan sebesar $ 200, sementara karyawan PT. A mendapat income berupa upah $ 800.
- PT. B memperoleh keuntungan penjualan $ 800, sedangkan karyawan PT. B memperoleh pendapatan $ 1,200.
- dengan demikian total pendapatan dari seluruh pelaku ekonomi yakni $ 3,000.
2. GDP NOMINAL dan GDP RIIL.
Setelah memahami penghitungan GDP, sekarang kita akan mempelajari dua karakteristik yang dipakai dalam pengukuran GDP, yakni GDP nominal dan GDP riil.
GDP nominal mengukur nilai output pada periode waktu tertentu menurut harga pasar atau harga yang berlaku pada periode tersebut (currrent price).
Misalnya untuk mengukur GDP 2001 dipakai patokan harga di 2001; sedangkan untuk GDP 2017, yang dipakai yakni harga yang berlaku pada 2017.
Sementara GDP riil mengukur nilai output dari satu periode tertentu menurut pada harga dasar atau harga konstan.
Pengukuran GDP riil dilakukan sebab adanya kesulitan untuk mengukur kinerja perekonomian apabila terjadi perubahan harga dari waktu ke waktu; selain itu, evaluasi kinerja produksi lebih memperhitungkan kuantitas output.
Kaprikornus semisal harga dasar yang ditetapkan yakni harga di 2001 (sebagai basis tahun penghitungan), maka untuk menghitung GDP riil 2017, dipakai harga yang berlaku pada 2001.
3. GDP, NDP, National Income, GNP, dan NNP.
Selain GDP, terdapat beberapa instrumen yang dipakai untuk mengukur kinerja perekonomian, yakni NDP (Net Domestic Product), National Income, GNP (Gross National Product), dan NNP (Net National Product).
NDP yakni nilai GDP sehabis dikurangi depresiasi modal. Dengan kata lain, NDP menawarkan jumlah higienis dari total output suatu negara dalam satu periode waktu.
National Income didapatkan dari hasil pengurangan NDP dengan pajak tak pribadi (indirext taxes) .
Sedangkan GNP merupakan total output final dari acara ekonomi oleh pelaku yang merupakan warga negara atau secara legal berasal dari negara tertentu, baik yang tinggal di negara asal maupun yang berkedudukan di negara lain.
Gambaran sederhananya, GDP Korea Selatan yakni total output final dari kegiatan ekonomi di negara tersebut dalam satu periode tertentu, tanpa memandang kewarganegaraan pelaku ekonomi.
Sedangkan GNP Korea Selatan yakni total output final dari kegiatan ekonomi dalam satu periode tertentu, oleh pelaku yang berkewarganegaraan Korea Selatan, baik yang berada di dalam negeri maupun di negara lain.
Beberapa negara memakai istilah Gross National Income (GNI) untuk menyebut GNP.
Sementara NNP dihitung dengan mengurangkan GNP dengan biaya depresiasi modal.
Untuk lebih jelasnya, kita bisa melihat sketsa komposisi GNP, GDP, NDP, dan National Income pada Gambar 1. berikut.
keterangan:
- GDP terdiri dari konsumsi (C) + investasi (I) + pengeluaran pemerintah (G) + ekspor higienis (X - M).
- GNP = GDP - Faktor Payment Domestik dari WN Asing + Faktor Payment WN Lokal di Luar Negeri.
- NDP = GDP - Depresiasi Modal.
- National Income = NDP - Pajak Tak Langsung.
4. GDP DEFLATOR.
GDP deflator merupakan rasio antara GDP nominal dengan GDP riil. GDP deflator berfungsi sebagai aliran untuk memilih tingkat kenaikan atau penurunan harga secara umum dalam suatu periode tertentu.
Adapun persamaan GDP deflator yakni sebagai berikut:
Untuk mempermudah penggambaran, kita bisa melihat pola kasus pada Tabel 1. dibawah ini:
keterangan:
- pada GDP Nominal 2001, output berupa daging 1 lot dengan harga/lot $ 20 dan beras 1 lot dengan harga/lot $ 10. Total GDP Nominal 2001 yakni $ 30.
- pada GDP Nominal 2017, output berupa daging 2 lot dengan harga/lot $ 30, dan beras 2 lot dengan harga/lot $ 15. Total GDP Nominal 2017 yakni $ 90.
- harga yang berlaku pada 2001 dipakai sebagai dasar penghitungan GDP Riil 2017.
- penghitungan GDP Riil 2017 merupakan kalkulasi output pada tahun berjalan dengan harga tahun dasar, sehingga penghitungannya: daging 2 lot dengan harga/lot $ 20 dan beras 2 lot dengan harga/lot $ 10. Total GDP Riil 2017 yakni $ 60.
- GDP Deflator = (GDP Nominal 2017 / GDP Riil 2017) x 100 = ($90/$60) x 100 = 150.
- besarnya GDP deflator ini bisa menjadi aliran untuk memilih tingkat inflasi; dari pola diatas, terjadi kenaikan harga output secara umum sebesar 50% dalam periode 2001-2017 (Ingat! Besarnya GDP deflator untuk tahun dasar niscaya selalu 100).
Demikian pembahasan wacana konsep GDP sebagai alat ukur perekonomian, perbedaan GDP nominal dan GDP riil, serta GDP deflator. *
Referensi:
- Blanchard, Olivier, and David R. Johnson. (2013). Macroeconomics, 6th Edition. Pearson Education, Inc.
- Dornbusch, Rudiger, Stanley Fischer, and Richard Startz. (2011). Macroeconomics, 11th Edition, McGraw-Hill.
- Mankiw, N. Gregory. (2010). Macroeconomics, 7th Edition, Worth Publishing.
Tiga Model Pendekatan dalam Kajian Ilmu Ekonomi Makro
Kurva Permintaan-Penawaran serta Ekuilibrium di Pasar Faktor Sumberdaya Fisik (Land) dan Modal (Capital)
Materi selanjutnya:
Komposisi GDP pada Sistem Perekonomian Sederhana, Perekonomian Tertutup, dan Perekonomian Terbuka
Indeks Harga Konsumen, Indeks Harga Produsen, dan Penentuan Tingkat Inflasi Sumber http://www.ajarekonomi.com
0 Response to "✔ Memahami Konsep Gdp, Gdp Nominal-Gdp Riil, Dan Gdp Deflator"
Posting Komentar